KERANGKA BERPIKIR KAJIAN PUSTAKA

penyelidikan, sehingga akan meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal yaitu ≤ 65.

2.3 KERANGKA BERPIKIR

Berdasarkan kajian teori sebagai dasar dan kajian empiris sebagai pendukung peneliti, kegiatan belajar yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran tidak terlepas dari peran guru sebagai fasilitator, evaluator, motivator, dan informator. Guru sebagai pemberi informasi seharusnya dapat memberikan sikap menantang bagi siswa, seperti memberikan pertanyaan mengenai permasalahan berdasar kehidupan nyata. Sehingga dapat menumbuhkan sikap penyelidikan pada siswa. Kegiatan penyelidikan dan eksperimen jarang dilaksanakan dalam pembelajaran, yang terjadi pun siswa menjadi pasif dalam pembelajaran dan kurang memahami tentang penyelidikan atau eksperimen. Pembelajaran secara berkelompok masih jarang dilakukan, sehingga siswa lebih cenderung bekerja secara individual dan tidak bekerja secara kooperatif. Guru juga kurang apresiasi terhadap pengorganisasian hasil karya siswa, sehingga produk dari pembelajaran belum terlaksana. Kondisi seperti yang telah diuraikan di atas, memerlukan suatu perbaikan kualitas pembelajaran, salah satu diantaranya yaitu dengan menerapkan model pembelajaran yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan siswa dalam pembelajaran. Sehingga model pembelajaran yang diterapkan dapat mengatasi permasalahan yang sedang terjadi. Mata pelajaran IPA yang mempelajari tentang alam akan lebih bermakna dan bervariasi jika menggunakan alat bantu atau alat peraga untuk menyampaikan materi ajarnya. Selain memudahkan siswa untuk mengingat kembali, dengan adanya media pembelajaran juga akan membengkitkan imajinasi dan pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi siswa. Oleh karena itu diharapkan guru yang berperan sebagi fasilitator dapat menerapkan model pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran yang bervariasi dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Untuk mencapai pembelajaran yang optimal tersebut, penerapan model Problem Based Instruction dengan media kartu pintar diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat dalam kegiatan pembelajaran. Model pembelajaran Problem Based Instruction merupakan suatu model pembelajaran yang menuntut siswa untuk berpikir tingkat tinggi dengan berdasarkan permasalahan-permasalahan yang disajikan secara nyata sehingga siswa bekerja secara kooperatif untuk menyusun pemecahan masalah, menyusun hipotesis, melaksanakan pemecahan masalah dengan kegiatan eksperimen dan menyusun hasil penelitian yang dapat dijadikan sebagai hasil karya siswa. Pembelajaran dengan model Problem Based Instruction ini mengajarkan siswa untuk belajar bermakna sesuai dengan pengalamannya. Siswa berkelompok dan mengkonstruksi pengetahuannya sehingga kualitas pembelajaran akan meningkat. Dengan bantuan media kartu pintar, siswa menerjemahkan konsep yang abstrak menjadi lebih nyata dan menarik. Pembelajaran yang dilaksankan pun akan lebih dapat divisualisasikan siswa dan mudah dipahami. Media kartu pintar dapat memberi gagasan kepada guru agar kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif, mudah dipahami dan menarik. Berdasarkan uraian di atas, peneliti mencari pemecahan masalah melalui penerapan model Problem Based Instruction dengan media kartu pintar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di kelas IV SDN Patemon 01. Alur pikir digambarkan dalam bagan kerangka berpikir sebagai berikut : Bagan 2.1: Alur Berpikir 2.4 HIPOTESIS TINDAKAN Berdasarkan kerangka berfikir yang telah dipaparkan maka diambil hipotesis tindakan dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction dengan media kartu pintar maka keterampilan guru, aktivitas siswa serta hasil belajar siswa kelas IV SDN Patemon 01 Kecamatan Gunungpati, Semarang dalam pembelajaran IPA meningkat. KODISI AWAL Kualitas pembelajaran IPA belum optimal dengan indikasi : 1. Keterampilan guru  Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru kurang menumbuhkan sikap penyelidikan kepada siswa  Konsep-konsep yang hendak dikuasai siswa hanya diberikan secara hafalan oleh guru, siswa belum dibelajarkan melalui proses penemuan-penemuan yang berorientasi pada masalah dalam kehidupan sehari-hari.  Guru belum memberikan apresiasi terhadap hasil pekerjaan siswa 2. Aktivitas siswa  Kurang menyimak informasi yang disampaikan guru  Kurang motivasi untuk belajar  Bekerja secara individual dan kurang dilatih untuk memecahkan masalah,  Kurang dilatih untuk melakukan penyelidikan guna mengumpulkan informasi untuk memecahkan masalah. 3. Kualitas pembelajaran rendah menyebabkan hasil belajar siswa rendah PELAKSANAAN TINDAKAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION DENGAN MEDIA KARTU PINTAR Langkah-langkah model Problem Based Instruction dengan media kartu pintar. KONDISI AKHIR Kualitas pembelajaran IPA meningkat ditandai dengan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa meningkat dengan perolehan nilai di atas KKM yaitu ≤ 65 82

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. LOKASI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SDN Patemon 01 Kecamatan Gunungpati, Semarang. Penelitian dilaksanakan di kelas ini berdasarkan pertimbangan peneliti dan guru kolabulator guru kelas IV. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, peneliti juga berperan sebagai pelaksana tindakan.

3.2. SUBYEK PENELITIAN

Subyek penelitian ini adalah guru peneliti, siswa kelas IV SDN Patemon 01 sebanyak 37 siswa, terdiri dari 22 siswa perempuan dan 15 siswa laki-laki, tahun ajaran 20122013. Pada pengamatan aktivitas siswa terfokuskan pada 12 siswa, terdiri dari 5 laki-laki dan 7 perempuan.

3.3. VARIABEL PENELITIAN

Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Keterampilan guru dalam pembelajaran IPA melalui model Problem Based Instruction dengan media kartu pintar; b. Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA melalui model Problem Based Instruction dengan media kartu pintar;

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN PURWOYOSO 01 SEMARANG

3 21 265

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN TUGUREJO 01 SEMARANG

0 12 296

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL SISWA KELAS IVB SDN TAMBAKAJI 04 KOTA SEMARANG

1 9 247

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) PADA SISWA KELAS III SDN GUNUNGPATI 02

0 11 339

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DENGAN MEDIA GRAFIS PADA SISWA KELAS IV SDN BRINGIN 02 SEMARANG

0 2 337

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION DENGAN MEDIA FLASHCARD SISWA KELAS IV SDN PATEMON 01 SEMARANG

0 20 237

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DENGAN MEDIA CROSSWORD PUZZLE PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 01

1 6 306

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION DENGAN MEDIA KARTU MASALAH PADA SISWA KELAS V SDN GUNUNGPATI 03

1 13 329

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA SISWA KELAS IVA SDN KARANGANYAR 01 SEMARANG

1 14 232

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION BERBANTUAN MEDIA KOKAMI PADA SISWA KELAS IV SDN 1 BEBENGAN KENDAL

11 53 220