Pengertian Model Pembelajaran KAJIAN TEORI

Berdasarkan uraian mengenai pembelajaran IPA menggunakan model Problem Based Instruction dengan media kartu pintar di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA yang mempelajari alam dan lingkungan dengan pembelajaran yang membutuhkan penelitian atau eksperimen semakin terdukung apabila menerapkan model Problem Based Instruction, karena model pembelajaran ini bertujuan untuk melatih siswa berpikir tingkat tinggi dengan keterampilan memecahkan masalah. Sehingga, akan mengembangkan keterampilan bereksperimen dan menumbuhkan sikap ilmiah pada siswa. Selain itu, memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar menemukan sendiri sesuai dengan pengalamannya. Siswa dituntut untuk melakukan percobaan berdasarkan pada masalah yang nyata, hal ini sejalan dengan pebelajaran IPA yang kegiatan belajarnya akan lebih bermakna jika melakukan percobaan, sehingga siswa akan mendapatkan pengetahuan berdasarkan percobaan yang dilakukannya.

2.1.5 Pengertian Model Pembelajaran

Model pembelajaran dapat membantu peserta didik mendapatkan pembelajaran yang berkualitas. Beberapa pendapat mengenai model pembelajaran disampaikan oleh Suprijono 2009: 45 bahwa model adalah bentuk representasi akurat sebagai proses aktual yang memungkinkan seseorang atau sekelompok orang mencoba bertindak berdasarkan model itu. Model merupakan interpretasi terhadap hasil observasi dan pengukuran yang diperoleh dari beberapa sistem. Sehingga model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran yang didukung dengan adanya teori psikologi dan teori belajar yang dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan implikasi pada pembelajaran di kelas dengan menyesuaikan kebutuhan siswa di kelas tersebut. Pendapat lain disampaikan oleh Fathurrohman 2001: 37 model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar. Pendapat lain juga disampaikan oleh Arends 2008: 112 bahwa model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk didalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas. Dari berbagai uraian mengenai model pembelajaran di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran merupakan suatu pola yang mengacu pada pendekatan pembelajaran yang digunakan untuk merencanakan pembelajaran sehingga guru dapat membantu peserta didik untuk mendapatkan suatu informasi, ide, pengetahuan, keterampilan, cara berpikir dan mengekspresikan ide. Pembelajaran yang mendukung model Problem Based Instruction adalah kooperatif. Hal tersebut dapat terlihat dari langkah model Problem Based Instruction pada fase tiga yaitu membimbing pengalaman individualkelompok. Penyelidikan yang dilakukan secara mandiri, berpasangan, atau dalam kelompok-kelompok penyelidikan kecil, merupakan inti dari Problem Based Instruction. Pada tahap ini guru berperan dalam mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah. Sehingga siswa dikondisikan untuk belajar berkelompok. Berikut ini, penulis akan memaparkan beberapa definisi konseptual mengenai pembelajaran kooperatif. Menurut Rusman 2012: 209 pembelajaran kooperatif merupakan suatu pembelajaran di mana siswa belajar dalam kelompok- kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan yang berbeda-beda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling kerja sama dan membantu untuk memahami suatu bahan pelajaran. Pembelajaran kooperatif ini dikembangkan berdasarkan teori belajar kooperatif konstruktivis, yang juga sebagai teori dalam pelaksanaan model Problem Based Instruction. Hal ini ditunjukkan dalam teori Vygotsky yaitu penekanan pada hakikat sosiokultural dari pembelajaran Vygotsky yakni bahwa fase mental yang lebih tinggi pada umumnya muncul pada percakapan atau kerjasama antara individu sebelum fungsi mental yang lebih tinggi diserap oleh individu tersebut. Implikasi dari teori Vygotsky dikehendakinya susunan kelas berbentuk kooperatif. Definisi mengenai pembelajaran kooperatif juga dijelaskan oleh Arends 2008:4 pembelajaran kooperatif menuntut kerja sama dan indepedensi siswa dalam struktur tugas, struktur tujuan, dan struktur reward. Pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai paling sedikit tiga tujuan penting, yaitu: prestasi akademis, toleransi dan penerimaan terhadap keanekaragaman, dan pengembangan keterampilan sosial. Mengutip dari pendapat Slavin Arends, 2008: 5 terkait pembelajaran kooperatif, mengatakan : Siswa sering tidak menghargai teman-temannya yang berprestasi tinggi secara akademik, tetapi menghargai teman-temannya yang berprestasi di bidang olahraga ... Hal ini karena kesuksesan di bidang olahraga membawa keuntungan bagi kelompok timnya, sekolahnya, kotanya, sementara kesuksesan akademik hanya menguntungkan bagi individu yang bersangkutan. Faktanya, di kelas-kelas yang menggunakan grading on a curve atau sistem penilaian atau sistem intensif lainnya, setiap kesuksesan seorang individu akan mengurangi peluang individu lainnya untuk mencapai kesuksesan. Berbagai penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Problem Based Instruction dapat dilaksanakan di dalam kelas guna tercapainya tujuan belajar. Selain itu, terdapat pembelajaran inovatif yang mendukung dalam pelaksanaan model Problem Based Instruction, yaitu pembelajaran kooperatif. Hal ini dapat terlihat dari langkah model Problem Based Instruction pada fase ketiga yaitu membimbing pengalaman individualkelompok. Sehingga penggunaan multimodel dapat diterapkan dalam pembelajaran.

2.1.6 Pengertian Problem Based Instruction sebagai Model Pembelajaran

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN PURWOYOSO 01 SEMARANG

3 21 265

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN TUGUREJO 01 SEMARANG

0 12 296

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL SISWA KELAS IVB SDN TAMBAKAJI 04 KOTA SEMARANG

1 9 247

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) PADA SISWA KELAS III SDN GUNUNGPATI 02

0 11 339

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DENGAN MEDIA GRAFIS PADA SISWA KELAS IV SDN BRINGIN 02 SEMARANG

0 2 337

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION DENGAN MEDIA FLASHCARD SISWA KELAS IV SDN PATEMON 01 SEMARANG

0 20 237

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DENGAN MEDIA CROSSWORD PUZZLE PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 01

1 6 306

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION DENGAN MEDIA KARTU MASALAH PADA SISWA KELAS V SDN GUNUNGPATI 03

1 13 329

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA SISWA KELAS IVA SDN KARANGANYAR 01 SEMARANG

1 14 232

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION BERBANTUAN MEDIA KOKAMI PADA SISWA KELAS IV SDN 1 BEBENGAN KENDAL

11 53 220