4.4.2.5 Faktor-faktor yang Mendasari Buang Air Besar
Rsd melakukan buang air besar di pinggir pantai awalnya juga meniru perilaku orang tuanya, dahulu sejak kecil Rsd ketika ingin buang air besar, selalu
diajak orang tuanya ke pinggir pantai, di pinggir pantai, Rsd ketemu banyak orang melakukan hal yang sama.
kebiasaan mas, kula nggih riyin diajari tiyang sepuh ndek ngriki, mari kancane akeh sisan, dadine nggih tekan tuo nggih mari ngene iki..
W19,S2
Hal ini tidak terlepas dari dukungan orang tua maupun keluarga yang juga turut melakukan buang air besar di pinggir pantai, karena perilaku buang air besar
di pinggir pantai diturunkan oleh orang tua kepada anaknya sehingga terjadi proses modeling, yaitu anak meniru perilaku orang tuanya.
kebiasaan mas, kula nggih riyin diajari tiyang sepuh ndek ngriki, mari kancane akeh sisan, dadine nggih tekan tuo nggih mari ngene iki..
W19,S2
4.4.2.6 Harapan yang Berkaitan dengan Norma yang Berkembang di
Masyarakat
Harapan warga Desa Boncong tentang perilaku buang air besar tersebut adalah dengan munculnya kesadaran yang timbul dari dalam diri masing masing
individu. nggiih nek saged nggih berubah mas, ngotori lingkungan kedahe mas,
tapi niku kedah saking awake dewe-dewe mas, mboten saged diarahken mas. W20,S1
4.4.3 Profil Subjek ke-3 SB-3
Nama : SYT
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Menikah
Usia : 38 tahun
Alamat : Bancar
Fenomena : Sering buang air besar di pantai, pada siang hari ia juga
tidak malu melakukannya, padahal di rumah sudah ada kamar mandi
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Syt merupakan subjek perempuan yang berhasil peneliti wawancarai pada studi ini. Syt adalah seorang ibu rumah tangga yang bertempat tinggal di Dusun
Bancar. Syt mempunyai dua anak yang saat ini bersekolah di SMA dan SMP. Pada waktu buang air besar SYT tidak mempedulikan ada orang yang melihatnya.
Syt merupakan penduduk asli Boncong, orang tuanya yang asli Boncong juga tinggal di Boncong. Sejak kecil SYT jika buang air besar di pinggir pantai,
sehingga perilakunya ini berlanjut sampai ia sekolah, bahkan menikah dan mempunyai dua anak. Syt menikah dengan suaminya ketika usianya masih muda,
yakni 18 tahun.
4.4.3.1 Latar Belakang Subjek ke 3
Syt merupakan subjek perempuan yang berhasil peneliti wawancarai pada studi ini. Syt adalah seorang ibu rumah tangga yang bertempat tinggal di Dusun
Bancar. Syt mempunyai dua anak yang saat ini bersekolah di SMA dan SMP. Pada waktu buang air besar SYT tidak mempedulikan ada orang yang melihatnya.
Syt merupakan penduduk asli Boncong, orang tuanya yang asli Boncong juga
tinggal di Boncong. Sejak kecil SYT jika buang air besar di pinggir pantai, sehingga perilakunya ini berlanjut sampai ia sekolah, bahkan menikah dan
mempunyai dua anak. Syt menikah dengan suaminya ketika usianya masih muda, yakni 18 tahun.
Syt sering buang air besar di pinggir pantai pada pagi hari, hal ini untuk menghindari Syt dilihat orang lain yang tidak ia kenal, namun pada pagi hari
aktifitas di pinggir pantai sudah ramai nelayan yang akan pergi melaut, namun hal ini tidak membuat Syt malu untuk buang air besar di pinggir pantai, bagi Syt
dilihat tetangga sendiri sudah biasa.
4.4.3.2 Keadaan Kultur Masyarakat Pesisir Desa Boncong
Berdasarkan temuan penelitian di lapangan, menurut Syt keadaan kultur masyarakat pesisir di Desa Boncong yang berprofesi sebagai nelayan pada
umumnya mempunyai karakter yang keras, hal itu dapat diketahui dari nada dan logat bicara yang keras, dan juga emosi yang tinggi. Oleh karena itu, untuk
mengubah perilaku warga yang buang air besar di pinggir pantai cukup sulit. karakter tiyang mriki niku keras mas, angel kandanane mas, opo maneh
menyangkut masalah tiyang e ek teng ngriki, niku susaahe minta ampun mas, tap iyo pie leh, wes kebiasaan leh, dadi yo wes biasa ae, anggepe
koyo neng jero jedding. Dideloki wong yo lah...
4.4.3.3 Pandangan Terhadap Perilaku Buang Air Besar
Fenomena perilaku masyarakat yang buang air besar di desa Boncong sudah terjadi sejak jaman dahulu, hal ini karena sudah menjadi kebiasaan warga
yang sudah terakumulasi bertahun-tahun.
sampun biasa mas, masyarakat sampun mboten ngurusi masalah wong e,ek ndok pinggir segoro mas, menawi wongten sing ngurusi niku nggih
paling menawi wonten penyuluhan-penyuluhan saking pemerintah mas., tp nggih niku mas, warga sampun kadung mboten ngurus, nggih tiyang e,ek
teng segoro nggih kedah wonten terus, rak yo nggih to... W4, S3
4.4.3.4 Keyakinan yang Mendasari Perilaku Buang Air Besar
Berdasarkan hasil temuan penelitian, keyakinan yang mendasari subjek untuk melakukan buang air besar di pinggir pantai karena masyarakat tidak ada
yang melarang, dan juga perilaku tersebut sudah menjadi semacam hal yang sudah biasa.
Dukungan masyarakat juga ikut berperan dalam banyaknya warga yang buang air besar di Boncong, tidak adanya sanksi sosial maupun teguran dari
warga, aparat desa, dan keluarga sendiri, menjadi salah satu faktor perilaku warga sulit diubah.
Mboten wonten tiyang nglarang mas, sampun wegah mas, masalah e ek teng ngriki niku masalah angel mas. Nggih, sampeyan tanglet kaleh Dae
niku, wong lokasi ne ngarep omae Dae, malah mangkrak ora dinggo, masalah eek ting mriki niku angel mas.Tatanane wong pesisir niku
angel... W6, S3
4.4.3.5 Faktor-faktor yang Mendasari Buang Air Besar
Berdasarkan temuan penelitian di lapangan, Syt mengaku faktor yang mendasari perilaku buang air besar adalah karena Syt sudah terbiasa melakukan
buang air besar di pinggir pantai sejak kecil, sehingga ketika Syt sudah beranjak besar, maka perilaku itu pun akan dilakukannya, ketika Syt ingin buang air besar,
Syt tidak menggunakan kamar mandi yang ada di rumahnya karena menurut Syt, air yang ada di rumah lebih baik untuk memasak, karena jika mau buang air besar
bisa dilakukan di pinggir pantai
yo mung praktis mas, gak usah nyiram mas, marai ndok kene angel banyu mas, meding banyune nggo masak leh, eman eman nek nggo nyiram
WC, daripada ngangsu banyu segoro lek mending ngising neng pinggir segoro sisan leh mas, langsung ilang, wong yo nyatane gak mambu.. W9,
S3
4.4.3.6 Harapan yang Berkaitan Dengan Norma yang Berkembang di Masyarakat
Berdasarkan temuan penelitian di lapangan, banyak harapan yang ingin di capai oleh masyarakat Desa Boncong berkaitan dengan fenomena buang air besar
di pesisir pantai tersebut. Menurut Syt harapanya adalah masyarakat mau mengerti dan sadar akan dampak lingkungan bagi warga sendiri karena buang air
besar tersebut. piye yo mas, menurutku sih yoo, kudune warga memang sadar dewe mas,
marai nek diarahno iku yo angel mas, gak lanang gak lanang gak wadon yo kabeh ngising ndok pinggir segoro, mulane angger mlaku ndok pinggir
segoro atiati mas, akeh tai ndok kene. Aku iku ngising kene awit cilik mas, dadine yo wes biasa ae dideloki karo tanggane, wong tanggane yo
podo aeleh, yo ngising ndok kene.. W12,S3
4.4.4 Profil informan pertama IP-1