Kajian Pustaka PERSPEKTIF TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA

kecoa, dan sebagainya dan bagian-bagian tubuh kita dapat terkontaminasi oleh tinja tersebut. Benda-benda yang telah terkontaminasi oleh tinja dari seseorang yang sudah menderita suatu penyakit tertentu, sudah barang tentu akan menjadi penyebab penyakit bagi orang lain. Kurangnya perhatian terhadap pengelolaan tinja disertai dengan cepatnya pertambahan penduduk, jelas akan mempercepat penyebaran penyakit-penyakit yang ditularkan melalui tinja. Berdasarkan penelitian yang ada, seorang yang normal diperkirakan menghasilkan tinja rata- rata 330 gram per hari, dan air seni 970 gram per hari. Jadi, bila Penduduk Indonesia dewasa saat ini 200 juta, maka setiap hari tinja yang dikeluarkan sekitar 194.000 juta gram 194.000 ton. Maka bila pengelolaan tinja tidak baik, jelas penyakit akan mudah tersebar Notoatmodjo, 2001 : 184. Beberapa penyakit yang dapat disebarkan oleh tinja manusia antara lain : tifus, disentri, kolera, bermacam-macam cacing gelang, kremi, pita, schistosomiasis dan sebagainya.

2.12 Kajian Pustaka

Terdapat kajian mengenai Dinamika Psikologis Norma Subjektif Perilaku Buang Air Besar di Pesisir Pantai Tuban Jawa Timur. Penelitian yang berjudul Norma Subjektif Penyanyi Dangdut Erotis yang diteltiti oleh Kuinnanti dkk diperoleh temuan selama berada dilapangan norma subjektif yang diyakini oleh para penyanyi dangdut erotis terbangun oleh banyak faktor. Seperti hasil belajar individu, pengaruh lingkungan, keluarga, dukungan dari teman-teman dekat, modeling, para penyanyi dangdut sebelumnya, dan norma yang menjadi kesepakatan masyarakat di Desa Krapyak. Penelitian lain yang berjudul Hubungan Antara Sikap, Minat, dan Perilaku Manusia menyatakan bahwa sikap mempengaruhi perilaku lewat suatu proses pengambilan keputusan yang teliti dan beralasan dan berdampak sebagai berikut: 1 Perilaku tidak banyak ditentukan oleh sikap umum tapi oleh sikap yang spesifik terhadap sesuatu. 2 Perilaku dipengaruhi tidak hanya oleh sikap tetapi juga oleh norma-norma subjektif yaitu keyakinan kita mengenai apa yang orang lain inginkan agar kita perbuat. 3 Sikap terhadap suatu perilaku bersama norma- norma subjektif membentuk suatu intensi atau niat untuk berperilaku tertentu. Sikap spesifik yang dapat mempengaruhi perilaku adalah sikap sosial yang dinyatakan dengan cara berulang-ulang pada kegiatan yang sama atau lebih lazimnya disebut kebiasaan, motif merupakan dorongan, keinginan dan hasrat yang berasal dari dalam diri, nilai-nilai merupakan norma-norma subjektif sedangkan kekuatan pendorong dan kekuatan penahan adalah berupa nasihat atau penyuluhan dan informasi. Yayat Suharyat, 2010 Penelitian Yudhi Prasetya Mada, 2009 yang berjudul Analisis Pengaruh Sikap Terhadap Perilaku, Norma Subjektif, dan Kontrol Keperilakuan, Yang Dirasakan Terhadap Niat Dan Perilaku Konsumen menyatakan bahwa dengan mengetahui sikap, dapat diketahui sejauh mana selanjutnya pengaruh sikap tersebut terhadap niat. Namun demikian, niat tidak hanya dipengaruhi oleh sikap saja. Niat juga dipengaruhi oleh norma subjektif Subjectife Norm serta kontrol keperilakuan Perceived Behaviour Control. Biasanya perilaku tertentu akan dilakukan apabila kondisinya memungkinkan, yaitu : sikap tersebut positif dan menguntungkan, norma sosialnya juga menguntungkan, dan jenjang kontrol keperilakuan yang dirasakan cukup tinggi. Teori Planned Behaviour ini mengatakan bahwa perilaku dapat diprediksi dari tingkat niat berperilaku, dan niat berperilaku itu sendiri dapat diketahui dengan memperkirakan sikap terhadap perilaku,norma subjektiif dan kontrol keperilakuan. Secara umum dapat dikatakan bahwa semakin baik sikap dan norma subjektif terhadap suatu perilaku, dan semakin besar kontrol keperilakuan yang dirasakannya, maka semakin kuat niat tersebut untuk melaksanakan perilaku yang dimaksud.

2.13 Kerangka Berfikir