19 kuat keinginannya untuk diterima menjadi anggota kelompok gang, dia merasa
tidak senang apabila tidak diterima dalam kelompoknya. Perkembangan emosi pada masa usia sekolah dasar, anak mulai belajar
untuk mengendalikan dan mengontrol ekspresi emosinya. Kemampuan mengontrol emosi diperoleh anak melalui peniruan dan latihan pembiasaan.
Sementara itu, dilihat dari perkembangan motoriknya, pada masa usia sekolah dasar ditandai dengan kelebihan gerak atau aktivitas motorik yang lincah.
Oleh karena itu, usia ini merupakan masa yang ideal untuk belajar keterampilan yang berkaitan dengan motorik seperti menulis, menggambar, melukis, mengetik
komputer, berenang, main bola, dan atletik. Berdasarkan ciri-ciri perkembangan intelektual kognitif, bahasa, sosial,
emosi dan motorik pada usia sekolah dasar maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik anak sekolah dasar yaitu berpikir konkret, gemar membaca atau
mendengarkan cerita tentang perjalananpetualangan, suka berkelompok, mulai belajar mengontrol emosinya, dan aktif bergerak.
2.1.6 Pendidikan Kewarganegaraan
Zamroni dalam Azra 2008: 8 menyatakan bahwa pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk
mempersiapkan warga masyarakat yang dapat berpikir kritis dan bertindak demokratis melalui aktivitas menanamkan kesadaran kepada generasi
baru.sementara itu, Darmadi 2010: 34 menyatakan bahwa pendidikan kewarganegaraan berupaya untuk membentuk siswa menjadi warga negara yang
baik dan bertanggung jawab dan mau serta mampu mengenalkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
20 Dewey dalam Ethier mengemukakan bahwa “successful citizenship
education is dependent on the relationship between teaching, school experiences, and social life experiences which is to say that one can only become a citizen
through the practice of citizenship.” Artinya bahwa kesuksesanpendidikan
kewarganegaraan tergantung pada hubungan antara pengajaran, pengalaman sekolah, dan pengalaman kehidupan sosial, yang mana dapat dikatakan bahwa
seseoranghanya bisamenjadi warga negaramelalui praktekkewarganegaraan. Somantri dalam Azra 2008: 8 menyatakan bahwa Pendidikan
Kewarganegaraan ditandai oleh ciri-ciri sebagai berikut: 1 kegiatan yang meliputi seluruh program sekolah; 2 kegiatan yang meliputi berbagai macam
kegiatan belajar mengajar yang dapat menumbuhkan hidup dan perilaku yang lebih baik dalam masyarakat demokratis; 3 kegiatan yang menyangkut
pengalaman, kepentingan masyarakat, pribadi, dan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk hidup bernegara.
Dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pendidikan yang bertujuan untuk membentuk warga
negara yang baik serta mampu melaksanakan hak dan kewajibannya.
2.1.7 Pendidikan Kewarganegaraan di SD
Berdasarkan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak
dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil,
21 dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan juga mempunyai tujuan dalam
pelaksanaannya.Tujuan tersebut dapat dicapai melalui pelaksanaan pembelajaran.Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22
Tahun 2006, tujuan mata pelajaran PKn adalah agar siswa memiliki kemampuan: 1 berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan; 2 berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, bertindak secara cerdas dalam kegiataan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta
anti-korupsi; 3 berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama
dengan bangsa-bangsa lainnya; 4 berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006,
ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk pendidikan dasar dan menengah secara umum meliputi aspek-aspek: 1 persatuan dan
kesatuan bangsa; 2 norma, hukum, dan peraturan; 3 hak asasi manusia; 4 kebutuhan warga negara; 5 konstitusi negara; 6 kekuasaan dan politik; 7
pancasila; 8 globalisasi. Muatan materi tentang Persatuan dan Kesatuan bangsa meliputi hidup rukun
dalam perbedaan, Cinta lingkungan, Kebanggan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi
22 dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik
Indonesia, Keterbukaan dan jaminan keadilan. Muatan materi tentang Norma, hukum, dan Peraturan meliputi Tata tertib dalam kehidupan keluarga, Tata tertib di
sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat, Peraturan-peraturan daerah, Norma- norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Sistim hukum dan peradilan
nasional, hukum dan Peradilan internasional. Muatan materi tentang Hak asasi manusia meliputi Hak dan kewajiban anak, Hak dan kewajiban anggota
masyarakat, Instrumen nasional dan internasional Hak Asasi Manusia, Pemajuan, penghormatan dan perlindungan Hak Asasi Manusia.Muatan materi tentang
Kebutuhan warga negara meliputi Hidup gotong royong, Harga diri sebagai warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan mengeluarkan pendapat,
Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri, Persamaan kedudukan warga negara. Muatan materi tentang Konstitusi Negara meliputi Proklamasi
kemerdekaan dan konstitusi yang pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, Hubungan dasar negara dengan konstitusi. Muatan materi
tentang Kekuasaan dan Politik meliputi Bentuk-bentuk Keputusan Bersama dan Kecamatan, Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintahan pusat, Demokrasi
dan sistem politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam masyarakat demokrasi. Muatan materi tentang
Pancasila meliputi kedudukan pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara, Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, Pengamalan nilai Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka. Muatan materi tentang Globalisasi meliputi Globalisasi di lingkungannya, Politik luar negeri
23 Indonesia di era globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan internasional dan
organisasi internasional, dan Mengevaluasi globalisasi Winataputra, 2010: 1.17. Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan
Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang bertujuan untuk membentuk manusia yang cerdas, berkarakter, serta mampu melaksanakan hak dan
kewajibannya sebagai warga negara.
2.1.8 Materi Pembelajaran Bentuk Keputusan Bersama