52 padatanggal 16 Maret 2013. Uji coba ini bertujuan agar diperoleh soal-soal yang
valid dan reliabel.Instrumen yang sudah diujicobakan, kemudian dianalisis setiap butir soalnya.Hasil analisis instrumen item soal diuraikan sebagai berikut.
4.2.1 Uji Validitas
Sebelum instrumen diujicobakan, peneliti melakukan uji validitas logis.Validitas logis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu validitas isi dan
validitas konstruk.Pengujian validitas isi dilakukan dengan membandingkan antara instrumen dengan materi pelajaran yang diajarkan. Pengujian validitas
konstruk dilakukan dengan meminta pendapat dari penilai ahli yaitu Drs. Utoyo Pembimbing I, Ika Ratnaningrum, S.Pd., M.Pd. Pembimbing II, Danusi,
A.Ma.Pd Guru Kelas VA dan Musiyam, A.Ma.Pd. Guru Kelas VB. Lembar penilaian validitas logis ada dalam lampiran 7.Sesudah dinilai validitas logisnya,
soal diujicobakan pada siswa kelas VI SD Negeri Tegalmlati 3 Kabupaten Pemalang.
Setelah instrumen diujicobakan, peneliti melakukan analisis berdasarkan hasil uji coba soal.Analisis bertujuan untuk menghitung validitas empiris agar
diketahui item soal yang valid dan item soal yang tidak valid.Dari hasil penghitungan dengan menggunakan program SPSS versi 20 dapat diketahui nilai
korelasi antara skor total.Nilai korelasi setiap item kemudian dibandingkan dengan
r . Nilai
r dengan jumlah datasiswa n = 44 dan taraf signifikansi
0,05 uji 2 sisi, didapat r
sebesar 0,297 Sugiyono, 2009:373. Apabila
53 r
0,297 maka butir soal tersebut dinyatakan valid, sedangkan apabila r
0,297 maka butir soal tersebut dinyatakan tidak valid Priyatno, 2010: 91.Hasil uji validitas instrumen selengkapnya dapat dibaca pada lampiran
9.Ringkasan hasil uji validitas instrumen dapat dibaca pada tabel 4.2. Tabel 4.2. Ringkasan Hasil Uji Validitas Instrumen
Nomor Soal
Nilai Korelasi Kategori
Nomor Soal
Nilai Korelasi Kategori
1 0,067
Tidak Valid 21
0,317 Valid
2 0,284
Tidak Valid 22
0,485 Valid
3 0,405
Valid 23
0,117 Tidak Valid
4 0,317
Valid 24
0,363 Valid
5 0,384
Valid 25
0,529 Valid
6 b
Tidak Valid 26
b Tidak Valid
7 0,218
Tidak Valid 27
0,375 Valid
8 0,473
Valid 28
0,195 Tidak Valid
9 0,517
Valid 29
0,514 Valid
10 0,385
Valid 30
0,230 Tidak Valid
11 0,557
Valid 31
0,345 Valid
12 0,010
Tidak Valid 32
0,346 Valid
13 0,547
Valid 33
0,478 Valid
14 -0,385
Tidak Valid 34
0,308 Valid
15 0,421
Valid 35
-0,073 Tidak Valid
16 0,015
Tidak Valid 36
0,210 Tidak Valid
17 0,278
Tidak Valid 37
0,560 Valid
18 0,377
Valid 38
0,502 Valid
19 0,183
Tidak Valid 39
0,508 Valid
20 0,484
Valid 40
0,435 Valid
Berdasarkan tabel 4.2, item 3, 4, 5, 8, 9, 10, 11, 13, 15, 18, 20, 21, 22, 24, 25, 27, 29, 31, 32, 33, 34, 37, 38, 39, dan 40 menunjukkan nilai korelasi
≥ 0,297. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa item tersebut berkorelasi signifikan
terhadap skor total, sehingga 25 item soal tersebut dinyatakan valid.Jadi, jumlah soal yang tidak valid sebanyak 15 item.Peneliti membutuhkan 20 item soal untuk
54 posttest
dan pretest, sehingga seluruh item yang berjumlah 25 soal dapat digunakan sebagai soal untuk posttest dan pretest.Seluruh item soal sudah
memenuhi seluruh indikator dalam pembelajaran materi Bentuk Keputusan Bersama.
4.2.2 Uji Reliabilitas