19
tugas kelompok. Teori kognitif menekankan pada pengaruh dari kerja sama antar anggota kelompok dalam pembelajaran kooperatif. Interaksi di antara peserta
didik dalam tugas-tugas pembelajaran akan terjadi dengan sendirinya untuk mengembangkan pencapaian prestasi peserta didik. Para peserta didik akan saling
belajar satu sama lain dalam diskusi kelompok yang dapat meningkatkan pemahaman dengan kualitas yang lebih tinggi.
2.1.4. Pembelajaran Kooperatif tipe CIRC
CIRC merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif . CIRC adalah singkatan dari Cooperative Integrated Reading and Compositon. Pada dasarnya
CIRC merupakan program komprehensif dalam pembelajaran membaca, menulis, dan seni berbahasa Slavin, 2005: 200.
Pengembangan CIRC dihasilkan dari sebuah analisis masalah-masalah tradisioanal dalam pengajaran pelajaran membaca, menulis, dan seni berbahasa.
CIRC terdiri dari tiga unsur penting yaitu kegiatan-kegiatan dasar terkait, pengajaran langsung pelajaran memahami bacaan, serta seni berbahasa dan
menulis terpadu. Dalam kegiatan pembelajaran CIRC, peserta didik bekerja dalam kelompok-kelompok yang heterogen.
Tujuan utama CIRC adalah menggunakan kelompok-kelompok kecil yang heterogen untuk membantu peserta didik mempelajari kemampuan memahami
bacaansoal yang dapat diaplikasikan secara luas Slavin, 2005: 203. Peserta didik juga membuat penjelasan bagaimana masalah-masalah akan diatasi dan
merangkum unsur-unsur utama dari apa yang telah mereka baca satu sama lain sehingga medorong peningkatan pemahaman mereka.
20
Menurut Suyitno 2005: 4, kegiatan pokok dalam CIRC meliputi serangkaian kegiatan bersama yang spesifik sebagai berikut.
1 Salah satu anggota kelompok membaca atau beberapa anggota saling
membaca soal. 2
Membuat prediksi atau menafsirkan atas isi soal, termasuk menuliskan apa yang diketahui, apa yang ditanyakan, dan memisalkan yang ditanyakan
dengan suatu variabel tertentu. 3
Saling membuat ikhtisar atau rencana penyelesaian soal. 4
Menuliskan penyelesaian soal secara urut menuliskan urutan komposisi penyelesaiannya.
5 Saling merevisi dan mengedit pekerjaanpenyelesaian jika ada yang perlu
direvisi. Tabel 2.2
Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe CIRC pada pembelajaran matematika.
Tanpa penilaian kinerja Dengan penilaian kinerja
Fase 1: Menyampaikan tujuan dan memotivasi peserta didik.
1 Guru
menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai. 2
Guru memotivasi peserta didik untuk belajar.
Fase 2: Menyajikan informasi. 3
Guru menerangkan suatu pokok bahasan matematika kepada peserta
didik. 4
Guru memberikan latihan soal, dalam penelitian ini soal disajikan
dalam bentuk kartu soal. 5
Guru siap melatih peserta didik dalam menyelesaikan soal.
Fase 3: Mengorganisasikan peserta didik ke dalam kelompok-kelompok.
6 Guru
membentuk kelompok-
Fase 1: Menyampaikan tujuan dan memotivasi peserta didik.
1 Guru
menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai. 2
Guru memotivasi peserta didik untuk belajar.
Fase 2: Menyajikan informasi. 3
Guru menerangkan suatu pokok bahasan matematika kepada peserta
didik. 4
Guru memberikan latihan soal, dalam penelitian ini soal disajikan
dalam bentuk kartu soal. 5
Guru siap melatih peserta didik dalam menyelesaikan soal.
Fase 3: Mengorganisasikan peserta didik ke dalam kelompok-kelompok.
6 Guru
membentuk kelompok-
21
kelompok belajar yang heterogen. 7
Guru memberikan soal pemecahan masalah dalam bentuk kartu soal
dan membagikannya kepada setiap kelompok.
Fase 4: Membantu kerja kelompok dalam belajar.
8 Guru memberitahukan agar setiap
kelompok mengerjakan
tugas dengan benar.
9 Setiap
kelompok bekerja
menyelesaikan soal yang diberikan sementara guru mengawasi dan
membimbing kerja kelompok.
Fase 5: Mengetes materi. 10
Ketua kelompok
melaporkan keberhasilan atau hambatan dalam
kelompoknya. 11
Ketua kelompok harus dapat menetapkan bahwa setiap anggota
kelompok telah memahami dan dapat
mengerjakan soal
yang diberikan.
12 Guru
meminta perwakilan
kelompok untuk
menyajikan temuannya.
13 Guru bertindak sebagai narasumber
atau fasilitator. Fase 6: Memberikan penghargaan.
14 Guru
memberikan apresiasi
terhadap hasil kerja kelompok dan meminta peserta didik kembali ke
tempat duduknya.
15 Guru mengulang secara klasikal
tentang strategi penyelesaian soal. kelompok belajar yang heterogen.
7 Guru memberikan tugas kinerja
proyek atau produk dan kartu masalah beserta rubiks penskoran
kepada setiap kelompok.
Fase 4: Membantu kerja kelompok dalam belajar.
8 Guru menjelaskan tugas proyek
atau produk yang harus dilakukan dan kartu masalah yang harus
diselesaikan.
9 Setiap kelompok bekerja di luar
kelas untuk yang tugas proyek dan di dalam kelas untuk yang tugas
produk.
10 Guru
mengingatkan rubiks
penskoran agar peserta didik
bekerja sungguh-sungguh karena diadakan penilaian.
11 Setiap
kelompok bekerja
menyelesaikan soal yang diberikan sementara guru mengawasi dan
membimbing kerja kelompok
Fase 5: Mengetes materi. 12
Ketua kelompok
melaporkan keberhasilan atau hambatan dalam
kelompoknya. 13
Ketua kelompok harus dapat menetapkan bahwa setiap anggota
kelompok telah memahami dan dapat
mengerjakan soal
yang diberikan.
14 Guru
meminta perwakilan
kelompok untuk
menyajikan temuannya.
15 Guru bertindak sebagai narasumber
atau fasilitator. Fase 6: Memberikan penghargaan.
16 Guru
memberikan apresiasi
terhadap hasil kerja kelompok dan meminta peserta didik kembali ke
tempat duduknya.
17 Guru mengulang secara klasikal
tentang strategi penyelesaian soal.
22
Model pembelajaran CIRC memiliki beberapa kelebihan. Slavin 2005: 206-211 menguraikan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh model
pembelajaran CIRC di antaranya adalah sebagai berikut. 1
Dominasi guru dalam pembelajaran berkurang. 2
Peserta didik termotivasi pada hasil secara teliti karena bekerja dalam kelompok.
3 Peserta didik dapat memahami makna soal dan saling mengecek pekerjaan
satu sama lain. 4
CIRC dapat membantu peserta didik yang lemah. 5
Dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik, khususnya dalam menyelesaikan soal yang berbentuk uraian atau soal-soal pemecahan masalah.
2.1.5. Penilaian