Hasil Uji Homogenitas Hasil Uji Hipotesis I Uji Ketuntasan Belajar

62

4.1.2.2 Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan terhadap data hasil tes hasil belajar peserta didik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dalam menganalisis normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov berbantuan program SPSS 16 . Kolom yang dilihat pada printout ialah kolom Sig. Jika nilai yang diperoleh pada kolom Sig. � 0,05 maka H o diterima. Hasil pengujian normalitas dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Perhitungan uji normalitas data akhir Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic Df Sig. Eksp 1 .127 35 .170 .964 35 .300 Eksp 2 .095 35 .200 .956 35 .169 Kontrol .083 35 .200 .955 35 .164 a. Lilliefors Significance Correction . This is a lower bound of the true significance. Berdasarkan Tabel 4.2 diperoleh bahwa pada kolom Sig. untuk kelas eksperimen 1 adalah 0,170 kelas eksperimen 2 adalah 0,200 dan kelas kontrol adalah 0,200 yang lebih dari taraf nyata 0,05. Berdasarkan hasil tersebut H o diterima artinya data berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 55.

4.1.2.3 Hasil Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian berasal dari kondisi yang sama atau homogen. Uji homogenitas 63 dilakukan dengan penyelidikan apakah ketiga sampel mempunyai varians yang sama atau tidak. Untuk menganalisis homogenitas dalam penelitian ini menggunakan uji One Way Anova – Homogeneity of Variances dengan bantuan program SPSS 16. Kolom yang dilihat pada printout ialah kolom Sig. Jika nilai pada kolom Sig 0,05 berarti H diterima. Hasil pengujian homogenitas dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Perhitungan uji homogenitas data akhir Test of Homogeneity of Variances Nilai Levene Statistic df1 df2 Sig. 1.076 2 102 .345 Berdasarkan Tabel 4.3 diperoleh bahwa nilai Sig. pada ketiga kelas sebesar 0,345 lebih besar dari 0,05 sehingga H o diterima yang berarti bahwa data pada ketiga kelas homogen. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 56.

4.1.2.4 Hasil Uji Hipotesis I Uji Ketuntasan Belajar

Uji Hipotesis I dilakukan untuk menguji apakah pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan penerapan penilaian kinerja proyek dan produk efektif membuat peserta didik mencapai ketuntasan belajar. Indikator mencapai ketuntasan belajar yaitu mencapai ketuntasan individual dan ketuntasan klasikal. Ketuntasan individual didasarkan pada Kriteria Ketuntasan Minimal KKM. Kriteria Ketuntasan Minimal KKM di SMA N 12 Semarang untuk mata pelajaran matematika adalah 63. Sementara kriteria ketuntasan klasikal yaitu 64 prosentase peserta didik yang mencapai ketuntasan individual minimal sebesar 70. Uji hipotesis ketuntasan belajar untuk ketuntasan individual menggunakan uji t satu pihak sedangkan uji ketuntasan klasikal menggunakan uji proporsi satu pihak. Untuk uji t satu pihak, yaitu uji pihak kanan, hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut. H : 63   H a : 63   Nilai tabel t dapat dilihat pada daftar distribusi student t dengan dk = n – 1 dan peluang   1 . Kriteria pengujian yaitu H di tolak jika . t t tabel hitung  Nilai tabel t pada 5   dan 34 1 35    dk diperoleh nilai 69 . 1  tabel t . Berdasarkan hasil perhitungan uji ketuntasan belajar untuk kelas eksperimen 1 diperoleh . 98 . 6  hitung t Karena tabel hitung t t  maka H ditolak. Berarti kelas eksperimen 1 yang dikenai pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan penerapan penilaian kinerja proyek telah mencapai ketuntasan belajar secara individual. Hasil perhitungan uji ketuntasan belajar untuk kelas eksperimen 2 diperoleh 69 . 3  hitung t Karena tabel hitung t t  maka H ditolak. Berarti kelas eksperimen 2 yang dikenai pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan penerapan penilaian kinerja produk telah mencapai ketuntasan belajar secara individual. 65 Selanjutnya dilakukan uji proporsi satu pihak untuk mengetahui ketuntasan belajar secara klasikal. Hipotesis yang diajukan sebagai berikut. H : 70 .   H a : 70 .   Kriteria pengujian yaitu H ditolak jika    5 . z z . Nilai   5 . z dengan 5   dapat diperoleh dengan menggunakan daftar tabel distribusi z. Nilai   5 . z dengan 5   atau . 64 . 1 z 45 .  Dari hasil perhitungan untuk kelas eksperimen 1 diperoleh . 06 . 2  z Karena , 64 . 1 06 . 2 45 .    z z maka H ditolak. Artinya kelas eksperimen 1 yang dikenai pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan penerapan penilaian kinerja proyek telah mencapai ketuntasan belajar secara klasikal. Dari hasil perhitungan untuk kelas eksperimen 2 diperoleh . 68 . 1  z Karena , 64 . 1 68 . 1 45 .    z z maka H ditolak. Artinya kelas eksperimen 2 yang dikenai pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan penerapan penilaian kinerja produk telah mencapai ketuntasan belajar secara klasikal. Perhitungn selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 57-60.

4.1.2.5 Uji Perbedaan Rata-Rata Anava Satu Jalur

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (cooperative integrated reading and composition) terhadap kemampuan menyesaikan soal cerita matematika (studi eksperimen di SMPN 238 Jakarta)

0 5 88

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERNUANSA ETNOMATEMATIKA PADA MATERI SEGIEMPAT TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PESERTA DIDIK

3 24 356

STUDI PERBEDAAN KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN LC 5E DAN CIRC TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS X

1 18 307

KEEFEKTIFAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN PENILAIAN SERUPA PISA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK KELAS VII SMP MATERI SEGIEMPAT

1 13 331

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA BERNUANSA ETNOMATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK PADA MATERI SEGIEMPAT

0 46 479

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN POGIL BERBANTUAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

1 15 251

KEEFEKTIFAN MODELRESOURCE BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK PADA MATERI LINGKARAN

6 26 297

KEEFEKTIFAN MODEL ELICITING ACTIVITIES TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK KELAS X PADA MATERI TRIGONOMETRI.

2 10 301

Keefektifan Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC Berbantuan Alat Peraga terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Segiempat Oleh: Amalia Fitri Pendidikan Matematika FKIP Universitas Pekalongan Abstract - Keefektifan Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC Berban

0 0 11

PERBANDINGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI TEKANAN

0 2 20