42
pajaknya, maka barulah ditagih. Jika tidak dapat juga ditagih maka barulah dihapuskan pajaknya.
7. Pembatalan
Pajak terutang yang timbul berdasarkan ajaran material dengan terbitnya Surat Ketetapan Pajak oleh fiskus maupun Surat Ketetapan Pajak yang merupakan
koreksi atas penetapan pajak oleh Wajib Pajak dalam ajaran formal pada dasarnya harus dilunasi oleh Wajib Pajak. Tanpa pelunasan maka utang pajak
tersebut tidak akan berakhir. Dalam beberapa hal fiskus dimungkinkan untuk membatalkan Surat Ketetapan Pajak yang diterbitkannya, misalnya karena
ternyata Surat Ketetapan Pajak tersebut ternyata tidak benar. Apabila fiskus membatalkan Surat Ketetapan Pajak maka pada dasarnya utang pajak yang
semula ada menjadi berakhir.
G. Penagihan Utang Pajak
Sebagaimana halnya dengan setiap kewajiban, maka kewajiban yang timbul dalam hukum pajak harus dipenuhi, yaitu oleh yang diwajibkan atau diharuskan
oleh undang – undang untuk membayar pajak tersebut. Utang pajak yang timbul baik menurut ajaran material maupun ajaran formal harus dilunasi oleh Wajib
Pajak dalam jangka waktu yang ditentukan. Hanya saja tidak semua Wajib Pajak membayar pajak tepat pada waktunya. Hal ini menimbulkan masalah, yaitu
adanya tunggakan pajak, yang berarti Wajib Pajak tersebut tidak memenuhi kewajibannya sebagaimana mestinya. Sebagaimana halnya dalam hukum perdata
apabila pihak yang berutang tidak melunasi utangnya maka pihak yang
Universitas Sumatera Utara
43
berpiutang akan dapat melakukan tindakan untuk menagih utang tersebut. Tindakan penagihan pajak dimaksudkan agar pihak yang berutang segera
melunasi utangnya sehingga tidak merugikan pihak yang berpiutang. Dalam hukum pajak Negara yang bertindak sebagai pihak yang berpiutang
juga memiliki kewenangan untuk melakukan tindakan penagihan terhadap Wajib Pajak yang tidak melunasi utang pajaknya. Kewenangan ini diatur dalam hukum
pajak dan ditentukan secara jelas dan tertulis dalam undang – undang perpajakan. Sebagai pihak yang ditunjuk oleh pemerintah untuk mengelola adminsitrasi
perpajakan maka fiskus juga diberi kewenangan untuk melakukan tindakan penagihan pajak terhadap Wajib Pajak yang tidak melunasi utang pajaknya. Hal
ini merupakan tindakan paksa fiskus terhadap Wajib Pajak. Penagihan pajak adalah perbuatan yang dilakukan oleh fiskus karena Wajib
Pajak tidak mematuhi ketentuan undang – undang pajak, khususnya mengenai pembayaran pajak yang terutang. Penagihan pajak meliputi kegiatan pembuatan
dan pengiriman Surat Peringatan, Surat Teguran, Surat Paksa, Penyitaan, Lelang, Pencegahan, dan Penyanderaan.
Penagihan pajak merupakan tindakan yang sangat penting dalam proses pemungutan pajak. Hal ini dimaksudkan agar semua Wajib Pajak patuh
membayar pajak. Apabila tidak ada tindakan penagihan pajak yang dilakukan oleh fiskus maka Wajib Pajak akan memandang enteng pajak yang menjadi
kewajibannya. Sikap ini pada akhirnya akan membuat Wajib Pajak enggan membayar pajak karena tidak ada tindakan yang diambil oleh fiskus apabila ia
tidak membayar pajak. Selain sebagai upaya paksa terhadap Wajib Pajak yang
Universitas Sumatera Utara
44
tidak melunasi utang pajaknya sebagaimana mestinya, di sisi lain diharapkan dapat menjadi peringatan terhadap Wajib Pajak lainnya untuk melunasi pajak
terutang tepat waktu dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
H. Macam – Macam Penagihan