Analisis Mitos GAMBARAN UMUM MAJALAH NATIONAL GEOGRAPHIC INDONESIA,

commit to user cxiv

C. Analisis Mitos

Dalam pembagian agama menurut bentuk sumbernya, Islam dikategorikan sebagai agama teks, dalam arti bahwa asas-asas umum yang menjadi landasan berdirinya agama tersebut bahkan juga doktrin-doktrinnya didasarkan pada dua teks yakni Al Quran dan Hadist. Umat Islam percaya bahwa untuk dapat selamat di dunia dan akhirat, maka harus berpedoman kepada Al Quran dan Hadist karena didalamnya mencakup segala aspek dalam kehidupan manusia sebagai acuan segala tindakan perilaku dalam menjalani kehidupan tersebut. Yang membedakan Islam dengan agama lain, tentu saja dalam hal pelaksanaan ibadah dan syariatnya. Salah satu perbedaan itu berupa rukun Islam yakni, membaca kalimat syahadat, menjalankan salat, berpuasa di bulan Ramadan, commit to user cxv berzakat dan pergi berhaji bila mampu. Sebagai bentuk rukun Islam kedua, pemeluk Islam diwajibkan melaksanakan salat karena salat adalah komunikasi langsung antara Pencipta dan hambanya maka pada saat seseorang sadar dan menjalankan perintah sholat, berarti dia sadar akan adanya Tuhan dan patuh akan perintah dan larangannya. Umat Islam akan terpecah menjadi berbagai kelompok hingga akhir jaman. Kelompok ini terbagi karena perbedaan dalam berbagai pandangan mengenai agama, termasuk penafsiran teks-teks dalam Al Quran maupun Hadist Nabi Muhammad SAW. Perbedaan dan kefanatikan dari golongan tertentu menyebabkan mereka merendahkan golongan lainnya. Mereka hanya menghargai pendapat mereka sendiri. Kepercayaan atau pendapat golongan lain yang berlawanan atau mempunyai perbedaan walau sedikit dari pendapat mereka dianggap tidak layak, tidak masuk akal atau sesat. Salah satu perbedaan dalam penafsiran Al Quran adalah pemakaian cadar dan jilbab. Kelompok moderat beranggapan bahwa wajah dan kedua telapak tangan wanita bukanlah termasuk aurat dan boleh ditampakkan, karena yang dilarang adalah menampakkan apa yang menjadi bagian dari auratnya. Mengenakan penutup wajah bagi wanita merupakan akhlak yang mulia dan dengannya seseorang telah meneladani wanita-wanita utama dari kalangan istri-istri Nabi Muhammad SAW. Adapun hukum mengenakannya adalah sunnah yang dianjurkan dan tidak sampai pada suatu kewajiban yang bersifat mutlak. Meskipun membuka wajah itu commit to user cxvi diperbolehkan, tetapi menutupnya adalah lebih utama karena hal ini telah dicontohkan para wanita mulia di zaman Nabi saw. Tingkat pemahaman keagamaan umat Islam berbeda satu sama lain, hal ini berdasarkan pemahaman masing-masing terhadap syariat, tidak serta merta terpengaruh otoritas lembaga namun sebatas tidak melanggar syariat lainnya. Hal ini nampak dalam penggunaan pakaian oleh sejumlah wanita muslim, dari penambahan lengan panjang dalam seragam petugas SPBU hingga pakaian jeans yang dikenakan oleh Romaeni. Adaptasi pakaian itu dilakukan sebatas tetap menutup aurat dan tidak menonjolkan bentuk tubuh. Aktifitas wanita di ranah publik juga terus berkembang. Dulu wanita hanya terkurung di dalam rumah, kini banyak wanita yang berani keluar rumah, baik untuk menuntut ilmu maupun bekerja karena tuntutan atau keterpaksaan ekonomi. Keterpaksaan harus dilihat dari segi kepentingannya, oleh karena itu seorang wanita terpaksa harus bekerja diluar rumahnya,maka dia harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : 1. Mendapatkan izin dari walinya, yaitu Ayah atau suaminya untuk suaktu pekerjaan yang halal seperti menjadi tenaga pendidik para siswi atau menjadi perawat khusus wanita. 2. Tidak bercampur baur dengan kaum laki laki, atau melakukan khalwat dengan laki laki yang bukan mahramnya. Rasulullah bersabda : “ Janganlah sekali kali seorang commit to user cxvii laki - laki berkhalwat berduan dengan wanita, karena yang ketiganya adalah syaithan”. HR At Tirmidzi . 3. Tidak berlaku tabaruj dan menampakan perhiasaan yang dapat mengundang fitnah. menurut syeikh Almaududi, kata tabaruj, bila dikaitkan dengan seorang wanita memiliki tiga pengertian : a. Menampakan keelokan wajah dan bagian bagian tubuh yang membangkitkan birahi, b. Memamerkan pakaian dan perhiasaan yang indah dihadapan kaum laki laki yang bukan mahram. c. Memamerkan diri dan berjalan berlenggak lenggok dihadapan kaum laki-laki yang bukan mahram . 4. Tidak memakai parfum yang menyengat hidung atau parfum yang membangkitkan birahi seseorang,dalam sebuah hadistRasullah . bersabda : “ Setiap mata adalah penzina,dan sesungguhnya apabila wanita itu mengenakan wewangian kemudian dia berlalu melewati majlis, maka dia adalah penzina”. { HR Abu Daud, dan At Tirmidzi }. 5 .Memakai hijab menurut ketentuan syar`i, Perdebatan mengenai identitas Islam dan peran perempuan di masyarakat tampak jelas dalam hal pakaian dan perilaku pribadi. Hal ini juga merujuk pada munculnya bentuk-bentuk baru dalam pakaian Islami yang sopan non tradisional yang dikenakan para mahasiswi dan pekerja profesional. Bagi sebagian mereka, commit to user cxviii bentuk yang Islami adalah mengenakan cadar yang membungkus kepala, sedangkan bagi yang lain adalah bentukmodis dari pakaian Islami yang terdiri dari jilbab dan pakaian panjang dengan lengan baju yang menutup seluruh lengan. Kembali digunakannya sebagian model pakaian Islami mencerminkan rasa keprihatinan atas apa yang dipandang sebagai kemerosotan sosial dan moral di banyak masyarakat Muslim, keprihatinan untuk menundukkan perubahan sosial kepada nila-nilai dan ideal yang lebih Islami. Pakaian Islamis juga memiliki manfaat praktis yang memungkinkan perempuan untuk menyatakan kesopanan, kehormatan dan harga diri, dalam hal-hal publik di masyarakat dimana pakaian Islami mencerminkan kesopanan dan kesantunan, sementara pakaian Barat sering menjadi simbol gaya hidup yang lebih modern. Pakaian Islami menciptakan suatu ruang kehormatan yang terlindungi di tengah-tengah atmosfer permisif dan pelecehan di keramaian atau perkotaan. Penggunaan jilbab maupun cadar oleh mahasiswi merupakan salah satu gejala kebangkitan keagamaan Islam dikampus. Kebangkitan ini dimulai dikampus-kampus sekuler, tidak dikampus Islam seperti IAIN. Gerakan ini lebih memberi perhatian pada penguatan intelektual perorangan dengan ide-ide agama. Disamping adanya perhatian dalam mempelajari dan memahami Islam, yang cukup mengejutkan gejala ini adalah kecenderungan untuk menegaskan Islam dalam praktik keseharian kehidupan mereka. Jilbab dan cadar telah digunakan sebagai identitas pakaian wanita muslim karena sesuai dengan apa yang telah diperintahkan agama. Memakai jilbab dan cadar bukan hanya kecenderungan temporer di kalangan wanita Islam,tetapi telah commit to user cxix menjadi keharusan tugas religius yang disertai oleh kepercayaan agamis. Memakai pakaian Islami merupakan masalah kebanggan bagi mereka sebagaimana kebanggaan memakai pakaian untuk pesta. Dalam kelompok-kelompok Islam yang tumbuh di Indonesia, ada kelompok yang keras dalam menjalankan syariat Islam. Dalam menegakkannya mereka berpendirian amar makruf nahi mungkar. Ketika melihat dunia yang penuh dengan kemaksiatan dan degradasi moral hadits Nabi yang mendorong melakukan amar maruf nahi mungkar menjadi pecut mereka untuk jihad fi sabilillah, yakni : Man raa minkum munkaran fal yughoyyir biyadihi fainlam ya’sathi’ fabilisanih, wainlam ya’tathi’ fa biqolbih,wadzalika adl’aful iman. Artinya barang siapa melihat kemungkaran, maka rubahlah dengan tanganmu jika tidak mampu maka dengan lisanmu, kalau tidak mampu maka ingkarilah dalam hatimu, dan itu adalah iman yang paling lemah,. Mereka juga berkeyakinan bahwa mati karena membela agama merupakan mati syahid. Syahid, bentuk pluralnya syuhada, terulang sebanyak 55 kali dalam Al Quran. Secara etimologis berarti saksi. Dalam bahasa sehari-hari, biasanya diartikan pahlawan yang gugur dalam medan perang atau di jalan Allah. Para pengikut FPI maupun pelaku pemboman tempat-tempat yang dianggap maksiat serta simbol Amerika Serikat yang tewas dalam memberantas kemungkaran mereka anggap telah mati syahid. commit to user cxx Berdasarkan ajaran Islam, tiada imbalan bagi yang mati syahid selain surga di akhirat. Dalam Al Quran dikatakan: Wa la taqulu liman yuqtalu fi sabili Allahi amwatan bal ahyau walakin la tay’urun. Artinya: Dan janganlah kamu mengatakan bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati. Sebenarnya mereka itu hidup tapi kamu tidak menyadarinya. QS. AL Baqarah: 154. Syahid ini penting dijadikan landasan perjuangan, sebab penegakan amar makruf nahi mungkar merupakan sesuatu yang beresiko tinggi, hanya orang-orang yang mengharap mati syahid yang mau berjuang menanggung resiko yang berat. Keinginan untuk meraih syahid menjadikan para kaun radikal tidak takut mati. Kalaupun mati, mereka beranggapan akan langsung masuk surga Fenomena bangkitnya gerakan radikalisme keagamaan pasca reformasi 1998 ditandai dengan maraknya aksi-aksi yang melibatkan massa dalam skala masif yang dimotori berbagai kelompok Islam seperti FPI. Maraknya gerakan tersebut terkait erat dengan berbagai persoalan, seperti tiadanya proses penegakan hukum secara adil, ketidakadilan di sektor ekonomi, maupun politik. Selain itu juga muncul sebagai reaksi atas maraknya kemaksiatan dan premanisme yang tidak terjangkau oleh hukum. Selain itu juga terjadi sejumlah serangan bom yang menyasar simbol-simbol barat yang dianggap sebagai musuh Islam oleh kelompok radikal. Salah satunya adalah Bom Bali yang kemudian diidentikkan dengan perbuatan teroris karena commit to user cxxi menimbulkan teror atau kecemasan didalam masyarakat dan menimbulkan kerusakan serta kematian sejumlah warga. Terorisme merupakan kombinasi ideologi sosial, budaya, ekonomi termasuk memasukkan unsur agama. Agama dituduh sebagai akar dari terorisme. Memang, agama memberikan aura supernatural atau dimensi ukhrawi terhadap terorisme, entah itu berbentuk jihad melawan kebatilan hingga hari kiamat, pengorbanan dan perjuangan kepada agama dan Tuhan. Agama lebih sering dipakai dalam penyebarannya agar lebih mudah dan cepat dikenal. Dan media massa kerap terperangkap sekedar memotret agama sebagai representasi teroris tersebut. Hampir semua pengamat terorisme di Indonesia, yang berlatar belakang agama kuat atau lemah, orang sekuler atau agamis, cenderung melihat agama sebagai biang kerok terorisme. Masyarakat juga beranggapan bahwa teroris telah dicuci otaknya atau diindoktrinasi oleh para pemimpinnya dengan ajaran “Islam” yang mewajibkan mereka melakukan kekerasan untuk menegakkan agama ini. Kekerasan yang dilakukan sejumlah kelompok keagamaan yang terjadi akhir- akhir ini telah mencoreng image keberislaman di Indonesia yang dikenal damai. Bahkan sebagian orang secara ekstrem berpandangan bahwa Islam moderat di Indonesia hanya mitos belaka. Ini karena kelompok-kelompok pro-kekerasan makin berani unjuk kekuatan di tengah diamnya kelompok atau ormas keagamaan yang berhaluan moderat. Islam yang mengajarkan damai terkikis oleh aksi segelintir orang yang melakukan aksi kekerasan. Akibatnya, di tengah pergaulan global, umat Islam akan semakin terkucilkan dan terisolasi karena image buruk tersebut. commit to user cxxii Hal ini membuktikan bahwa membangun Islam yang santun dan anti kekerasan perlu menjadi skala prioritas di masa-masa mendatang. Tentu, tak cukup hanya dengan mengutuk berbagai tragedi kekerasan atas nama agama Islam tersebut, melainkan disertai pula oleh langkah-langkah yang lebih maju. Di antaranya, adalah memberikan pemahaman kepada segenap umat Islam untuk menyikapi perbedaan agama dan tafsir keagamaan secara arif dan tanpa kekerasan. Di sisi lain, kelompok Islam garis keras mengutamakan formalisasi syariat Islam melalui keputusan politik formal. Keputusan formal seperti ini penting karena dengan begitu penerapan syariat Islam mempunyai landasan hukum yang kuat. Ini berarti bahwa semua aspek dalam hukum Islam akan digunakan dalam sumber hukum di Indonesia. Isu tentang penerapan syariat Islam itu menarik perhatian banyak tokoh Islam dan kalangan intelektual, tetapi tidak berarti bahwa ide penerapan ini bisa langsung diterima oleh mereka dan umat Islam secara umum karena dalam kenyataannya ketidaksetujuan dikalangan umat Islam moderat juga berkembang. Ketidaksetujuan ini terutama berkaitan dengan hukum pidana., banyak orang yang akan membayangkan akan banyak bekas copet yang terpotong tangan karena menurut hukum pidana syariat Islam mereka yang mencuri harus dipotong tangannya sebagai hukuman. Pandangan mengenai keharusan berlakunya syariat Islam secara penuh didasari oleh penilaian kelompok radikal gagalnya sistem dan hukum modern dalam commit to user cxxiii memecahkan masalah yang dihadapi umat Islam. Sebagai jalan keluar untuk mengubah situasi yang ada, mereka berusaha sekuat tenaga menerapkan syariat Islam, selain itu juga karena sistem sekuler dipandang merupakan buatan manusia, sementara syariat adalah ciptaan Allah. commit to user cxxiv

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN