Pengembangan Pengelolaan Persampahan Pasar

commit to user kita rawat dan jaga kebersihannya agar tidak menularkan penyakit. wawancara jumat 14 desember 2010. Bapak Sunyata, selaku Lurah Pasar Ayam Semanggi menyatakan: Untuk mengantisipasi penyebaran virus ataupun penyakit seperti flu burung, disini setiap bulannya kedatangan petugas dari Dinas Pertanian Surakarta untuk melakukan penyemprotan di seluruh area Pasar Ayam. wawancara 8 November 2010. Bapak Sriyono salah petugas kebersihan di pasar Ayam Semanggi menyatakan: “Untuk satu pengereman disini hanya terdiri dari satu jenis ayam, tidak campur. Ini untuk memudahkan proses jual belinya mbak,dan lebih mudah dalam membersihkan dan memeliharan kandangnya serta biar nggak menyebarkan virus penyakit,kan penyakit timbul pada tempat yang kotor.wawancara 14 Desember 2010. Kegiatan-kegiatan yang telah disebutkan di atas merupakan upaya yang dilakukan oleh seluruh pegawai dalam meningkatkan dan melancarkan kegiatan jual beli di Pasar Ayam Semanggi. Dengan kegiatan tersebut kegiatan jual beli yang terjadi akan semakin meningkat sehingga meningkatkan perekonomian pedagang Pasar Ayam Semanggi dan akan berdampak pada pembayaran retribusi pasar yang tepat waktu oleh para pedagang yang pada akhirnya penerimaan retribusi dapat mencapai target atau bahkan bisa melebihi target yang telah ditetapkan oleh Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta.

b. Pengembangan Pengelolaan Persampahan Pasar

Pengembangan pengelolaan persampahan merupakan usaha pegawai pasar untuk meningkatkan kebersihan pasar. Interaksi yang sangat tinggi antara manusia dan unggas hidup terjadi setiap harinya di Pasar Ayam commit to user Semanggi dan hal tersebut dapat menjadi potensi penularan penyakit flu burung. Peningkatan kebersihan harus selalu dilakukan agar suasana pasar nyaman, tidak bau, dan tidak menularkan penyakit seperti flu burung. Setiap pasar tradisional di Surakarta memiliki petugas kebersihan yang jumlahnya untuk masing-masing pasar berbeda tergantung luas dan besarnya pasar. Pasar Ayam Semanggi tergolong pasar kelas II dan mempunyai 9 petugas kebersihan pasar dan mereka digaji oleh Pemerintah. Berikut pernyataan Bapak Sunyata selaku Lurah Pasar Ayam Semanggi: “di sini pengurus pasarnya semua 11 orang termasuk saya. Satu orang merangkap sebagai sekretaris sekaligus sebagai pemungut retribusi yaitu pak Suraji itu. Satu pegawai merangkap tugas sebagai bendahara, pemungut retribusi dan petugas kebersihan yaitu pak Listianto. Enam pegawai merangkap tugas sebagai pemungut retribusi dan petugas kebersihan yaitu pak Sriyono, Suparjan, Giyarto, Murtarto, Danang, dan Saiman. Sedangkan pegawai lain berfungsi sebagai petugas kebersihan yaitu pak Ari dan pak Tego. Jadi disini ada 9 petugas kebersihan. Wawancara 27 Oktober 2010 Hal senada juga dikemukakan oleh Bapak Sriyono, selaku petugas kebersihan dan pemungut retribusi Pasar Ayam Semanggi: “petugas kebersihan disini jumlahnya 9 mbak,,,yang menggaji mereka ya pemerintah ,,,wawancara 14 Desember 2010 Pasar Ayam Semanggi mempunyai dua bak sampah, yaitu satu berukuran kecil terbuka yang biasanya terdapat didepan los pedagang dan satunya lagi besar tertutup. Sampah hasil pemotongan ayam atau sampah lain seperti plastic makanan atau minuman dibersihkan setiap hari oleh petugas kebersihan pasar, kemudian sampah dikumpulkan pada tempat commit to user pembuangannya. Selanjutnya sampah-sampah tersebut akan diambil oleh sebuah armada truk pengangkut sampah dari Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta. Pengambilan sampah-sampah tersebut juga dilakukan setiap harinya. Berikut pernyataan Bapak Suraji selaku petugas pemungut retribusi dan administrasi di Pasar Ayam Semanggi: “Disini ada dua bak tempat sampah, satunya berukuran kecil dan terbuka satunya lagi berukuran besar dan tertutup. Keduanya berfungsi sebagai tempat penampungan sementara sebelum sampah itu nantinya diangkut oleh petugas dari Dinas dengan truk. Setiap hari sampah kita kumpulkan lalu kita taruh di tempat penampungan sementara. Wawancara 14 Desember 2010 Hal tersebut juga dibenarkan oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi, Bapak Sunyata: “Setiap hari sampah yang dikumpulkan di bak tertutup atau container tersebut nantinya akan diambil oleh petugas dari Dinas dengan menggunakan truk besar. Biasanya kalau gak jam 10an ya 11an, pokoknya diatas jam 10an lah. Untuk berapa jumlahnya saya kurang tahu pasti, diatas 2 oranglah. 27 Oktober 2010. Selain itu pegawai Pasar Ayam Semanggi juga melakukan penambahan ataupun penggantian alat-alat kebersihan seperti sapu, ekrak, pacul dan bak sampah kecil. Berikut pernyataan Bapak Sunyata selaku Lurah Pasar Ayam Semanggi: “Alat-alat kebersihan disini terdiri dari sapu, ekrak, alat pel, pacul dan bak sampah. Bulan kemarin kita juga melakukan penambahan lagi alat tersebut, mengingat sudah ada beberapa alat yang rusak dan tak layak pakai. Sebisa mungkin kita selalu menyediakan lagi peralatan baru dengan tujuan agar petugas lebih rajin dan lebih optimal. Kadangkan kalau peralatan tidak mendukung maka kebersihannya juga gak maksimal kan mbak? 27 Oktober 2010 commit to user Pernyataan tersebut juga diperkuat oleh Bapak Sriyono selaku petugas pemungut retribusi dan petugas kebersihan yang mengatakan: “Kalau alat-alat yang sudak tidak mendukung untuk digunakan maka ya harus cepat diganti dong mbak. Misalnya saja sapu ataupun ekrak untuk mengeruk sampah. Bila tidak diganti maka akan mengurangi produktivitas kita serta kerja kita menjadi lamban tidak secepat kalau alat tersebut masih layak dan dalam keadaan baik. Wawancara 14 Desember 2010 Pihak kantor Pasar Ayam Semanggi juga berupaya untuk menumbuhkan kesadaran para pedagang untuk menjaga kebersihan lingkungan di sekitar kios atau los yang ditempati. Di sini pedagang dituntut pengertiannya untuk memelihara dengan membuang sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan tempat demi kenyamanan. Mereka juga harus menjaga kebersihan los mereka sendiri supaya menjadi daya tarik pembeli untuk membeli dagangan mereka sehingga mereka memperoleh hasil yang semaksimal mungkin. Dengan begitu pedagang diharapkan dapat membayar retribusi tepat waktu dan tidak melakukan penunggakan retribusi. Berikut kutipan penyataan dari Bapak Sunyata selaku Lurah Pasar Ayam Semanggi: “ saya juga sering berkeliling pasar untuk melihat keadaan pasar, bagaimana kebersihannya, bagaimana interaksi antar pedagang , pembeli dan petugas pasar. Saya juga sering meminta pedagang untuk menjaga kebersihan losnya sendiri. Saya suruh mereka untuk mengumpulkan sampah pada bak sampah yang telah disediakan. Dengan begitu juga membantu meringankan tugas para petugas kebersihan. Misalnya ada sampah berserakan di sekitar los, saya juga menegur mereka tapi dengan halus dan rada bercanda. Dengan cara seperti itu saya harap mereka sadar, mereka juga pasti merasa nggak enak bila ditegur begitu kan mbak? 27 Oktober 2010 commit to user Penyataan dari Bapak Sunyata juga didukung oleh pendapat Ibu Padmini, pedagang di Pasar Ayam Semanggi, berikut pernyataannya: “Pak Lurah kadang sering keliling pasar, bapak sering mantau keadaan mbak, kadang gitu juga negur pedagang soal sampah di sekitar los…tapi kalau petugas kebersihan setiap hari itu keliling untuk nyapu sampah dan ngumpulin sampah atau ngambilin sampah trus ditaruh di bak besar, biasanya sih pagi dan siang hari… kalau saya ya berusaha untuk ngumpulin sampah disekitar los pada bak sampah kecil,,nanti biar diambil petugaslah, jadi ya meringankan tugas mereka,” 10 Desember 2010 Berdasarkan beberapa pernyataan diatas menunjukkan bahwa dalam rangka meningkatkan kebersihan pasar maka perlu adanya kerjasama dengan pedagang pasar. Pedagang pasar harus turut berperan dalam menjaga dan memelihara kebersihan pasar, agar suasana pasar lebih kondusif dan nyaman untuk proses jual beli. Pembeli jadi lebih nyaman untuk berbelanja dan tidak merasa takut atau was-was terhadap virus semacam flu burung. Kebersihan pasar ternyata sangat dibutuhkan oleh pembeli ataupun pengepul dari luar daerah. Kebersihan penting bagi mereka untuk memberi rasa nyaman ketika berinteraksi dengan pedagang ataupun lingkungan sekitar. Berikut petikan wawancara dengan Ibu Rosi salah seorang pembeli di Pasar Ayam: “Wah saya senang mbak kalau pasar itu bersih,,, saya jadi nggak takut untuk membeli ayam disini, beda waktu virus flu burung merebak kemarin, saya jadi was-was untuk belanja disini, ”Wawancara 10 Desember 2010 Pak Handoko pedagang di pasar ayam juga memberikan pernyataan: commit to user “Bila dibanding dulu, keadaannya ya jauh lebih baik mbak,,,, baunya juga tidak separah dulu,,,, dulu itu awalnya saya harus pake masker, setidaknya dengan rajin membersihkan pasar, dapat menarik pembeli dan bau yang ditimbulkan bisa diminimalisir. Wajarlah mbak kalau pasar ayam itu bau”10 Desember 2010 Berdasarkan pengamatan dan penelitian peneliti di lapangan serta pernyataan diatas menunjukkan bahwa kondisi kebersihan pasar sekarang ini jauh lebih baik daripada pasar yang dulu, namun masih terdapat kondisi jalan yang becek apalagi bila musim hujan tiba. Untuk tahun ini juga belum dilakukan pengecoran jalan di dalam pasar karena terbatasnya anggaran pasar. Pembeli dan pedagang juga menyadari kalau pasar itu baunya tidak enak, sehingga mereka juga tidak menuntut terlalu banyak agar pegawai pasar mengurangi bau yang ditimbulkan. Bila mereka terganggu dengan bau tidak sedap tersebut, maka mereka berinisiatif untuk menggunakan masker.

c. Pembangunan Pasar