Peta Bahaya Kebakaran Hutan Peta Pemicu Kebakaran Hutan

jalan akan memicu timbulnya api yang berakhir dengan kebakaran hutan. Selain itu, dengan adanya akses jalan tersebut dapat mempermudah masyarakat setempat dalam berinteraksi dengan hutan. Interaksi tersebut dapat berdampak buruk akibat dari kelalaian masyarakat yang menyebabkan timbulnya api sebagai pemicu kebakaran hutan. Adanya akses jalan menuju hutan akan menambah keluwesan para perusak hutan yang tidak bertanggungjawab akan ulahnya yang membuat kerawanan kebakaran hutan diwilayah tersebut menjadi semakin rawan.

1.5.5 Peta Bahaya Kebakaran Hutan

Merupakan peta yang menunjukan wilayah dari kawasan hutan pada suatu daerah yang memiliki tingkat bahaya kebakaran. Pengertian bahaya sendiri adalah suatu fenomena alam atau buatan yang mempunyai potensi mengancam kehidupan manusia, kerugian harta benda dan kerusakan lingkungan Bappenas 2012. Dapat dikatakan dalam pengertian tersebut bahaya merupakan suatu kejadian yang diakibatkan oleh alam maupun manusia yang berpotensi menimbulkan ancaman bagi kehidupan manusia dan merusak lingkungan. Bahaya dalam penelitian ini merujuk pada kejadian yang diakibatkan oleh faktor alam yang mempunyai potensi terjadinya kebakaran hutan. Peta bahaya kebakaran hutan ini lebih mendasarkan pada tingkat bahaya kebakaran hutan secara alami yang terjadi akibat dari kondisi iklim, suhu, dan jenis dari penutup lahannya. Dalam penelitian ini parameter penyusun peta bahaya kebakaran hutan meliputi curah hujan, hotspot dalam bentuk area, dan jenis penggunaan lahan.

1.5.6 Peta Pemicu Kebakaran Hutan

Merupakan peta yang menyajikan informasi mengenai faktor pemicu kebakaran hutan yang disebabkan oleh interaksi kegiatan manusia dengan alam. Atau dengan kata lain kebakaran hutan yang di akibatkan oleh kelalaian manusia baik yang di sengaja maupun yang tidak. Maksud dari pemicu dalam kebencanaan sendiri ialah segala aktivitas alam ataupun sosial yang mampu membuat daerah bahaya bencana menjadi rawan bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu Puspitasari 2011. Pada penelitian ini pemicu kebakaaran hutan adalah aktivitas sosial dari interaksi manusia terhadap hutan. Hal tersebut dikarenakan kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia hampir sebagian besar terjadi murni dari kesalahan manusia baik yang disengaja mapun tidak. Adanya fakta tersebutlah dalam penentuan faktor pemicu kebakaran hutan diambilah mengenai aktivitas manusia. Dalam menggambarkan aktivitas manusia terhadap hutan untuk bisa ditampilkan dalam bentuk peta maka aktivitas manusia tersebut dikaji dengan melakukan pendekatan tentang aksesibilitas menuju hutan. Aksesibilitas menuju hutan tersebut dapat dikaji dengan akses jalan yang dapat digunakan untuk memasuki hutan. Akses tersebut dapat dipetakan dengan menggunakan analisis spasial untuk didapat gambaran jarak jalan terhadap hutan yang mampu memicu terjadinya kebakaran hutan.

1.5.7 Peta Zonasi Tingkat Kerawanan Kebakaran Hutan

Dokumen yang terkait

ANALISIS SPASIAL POPULASI Acacia nilotica (L.) Delile Di SAVANA ALAS MALANG, KARANGTEKOK, TAMAN NASIONAL BALURAN, SITUBONDO, JAWA TIMUR

0 4 13

INVENTARISASI ORTHOPTERA DI SAVANA BEKOL TAMAN NASIONAL BALURAN KABUPATEN SITUBONDO JAWA TIMUR

4 19 53

Pemantauan Perubahan Penutupan Lahan Akibat Kebakaran Hutan Menggunakan Teknik Penginderaan Jauh Satelit dan Sistem Informasi Geografis (Studi Kasus di wilayah Taman NasionalBerbak-Jambi dan Sekitarnya)

0 7 49

Kajian Daerah Penangkapan Ikan dan Budidaya Laut Menggunakan Data Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis Wilayah Kabupaten Situbondo

0 9 163

PENDAHULUAN Analisis Spasial Penentuan Lokasi Jalan Tol Di Daerah Istimewa Yogyakarta Menggunakan Teknologi Penginderaan Jauh Dan Sistem Informasi Geografis.

12 33 38

PEMODELAN SPASIAL ARAH PENYEBARAN KEBAKARAN HUTAN DENGAN MENGGUNAKAN PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM Pemodelan Spasial Arah Penyebaran Kebakaran Hutan Dengan Menggunakan Penginderaan Jauh Dan Sistem Informasi Geografis Di Taman Nasional Baluran Kabupaten Si

1 13 15

PEMODELAN SPASIAL ARAH PENYEBARAN KEBAKARAN HUTAN DENGAN MENGGUNAKAN PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM Pemodelan Spasial Arah Penyebaran Kebakaran Hutan Dengan Menggunakan Penginderaan Jauh Dan Sistem Informasi Geografis Di Taman Nasional Baluran Kabupaten Si

0 2 11

TINGKAT KERENTANAN BANJIR DENGAN PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Tingkat Kerentanan Banjir Dengan Penginderaan Jauh Dan Sistem Informasi Geografis Daerah Aliran Sungai Juwana Di Kabupaten Pati Jawa Tengah.

0 1 13

ESTIMASI DISTRIBUSI SPASIAL KEKERINGAN LAHAN DI KABUPATEN TUBAN MENGGUNAKAN PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

0 0 6

PEMODELAN SPASIAL BANJIR LUAPAN SUNGAI MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAN PENGINDERAAN JAUH DI DAS BODRI PROVINSI JAWA TENGAH Nugraha Saputro nggonzales9gmail.com Taufik Heri Purwanto taufik_hpyahoo.com Abstract - PEMODELAN SPASIAL BANJIR LUAPAN S

0 0 9