Metode Analisis Data Metode Penelitian

dimana metode tersebut digunakan untuk mendapatkan data penggunaan lahan yang up to date sesuai waktu penelitian dengan memanfaatkan citra landsat 8 serta mengacu pada data penggunaan lahan dari instansi terkait. Dimana secara teknisnya interpretasi digunakan untuk validasi data serta untuk memberikan up date dari data penggunaan lahan yang ada. Hal tersebut dilakukan agar data penggunaan lahan dalam penelitian ini menjadi data yang terbaru dan berkualitas.

1.7.3 Metode Analisis Data

Metode analisis dalam penelitia ini merupakan metode analisis kuantitatif dimana analisis berjenjang tertimbanglah yang dipilih sebagai metode kajian dalam analisis data. Metode berjenjang tertimbang digunakan untuk menyusun seluruh parameter dalam pembuatan peta rawan kebakaran hutan. Metode tersebut pada dasarnya berfungsi untuk mengurutkan parameter berdasarkan tingkat tinggi rendahnya yang mampu mempengaruhi terjadinya kebakaran hutan. Pengurutan tersebut dikenal dengan istilah pembobotan dimana setiap parameter akan diberi bobot dan nilai skor sesuai dengan tingkat pengaruhnya. Pemberian skor dan bobot pada metode berjenjang tertimbang tersebut selanjutnya akan diteruskan dalam analisis spasial. Analisis spasial yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis overlay, buffer, interpolasi, dan interpretasi. Analisis data dengan cara overlay dilakukan untuk mendapatkan hasil gabungan dari seluruh informasi yang terdapat pada parameter penyusun peta utama. Informasi gabungan yang dijadikan satu dengan analisis overlay tersebut berfungsi sebagai informasi acuan dalam membuat peta utama. Secara teknisnya analisis overlay yang dipakai dalam menggabungkan data seluruh parameter dalam penelitian ini menggunakan intersect analysist. Dimana jenis analisis overlay tersebut menggabungkan seluruh data parameter dengan mengacu pada luasan area terkecil pada parameter tersebut. Selain analisis tersebut dalam penelitian ini juga menggunakan buffer analysist yang digunakan untuk memberikan jarak jalan terhadap hutan. Dimana buffer sendiri merupakan analisis spasial yang berfungsi untuk analisis jarak atau distance dengan output hasil analisis berbentuk polygon. Hasil analisis yang berbentuk polygon tersebutlah yang memiliki informasi jarak dari data utama yang dapat digunakan untuk analisis lanjutan. Analisis interpolasi dalam penelitian ini berfungsi untuk menentukan arah angin dan arah penyebaran kebakaran hutan. Analisis ini prinsipnya menghubungkan antara daerah yang memiliki nilai yang sama. Namun, pada penelitian ini prinsip tersebut hanya diambil pada cara interpolasinya saja. Dimana interpolasi dilakukan untuk menghungkan daerah yang bernilai rendah ke tinggi. Dapat dikatakan metode interpolasi tersebut merupakan hasil modifikasi namun tidak meninggalkan prinsip teknis dalam proses pengerjaannya. Dalam penelitian ini metode interpolasi dilakukan untuk menentukan arah pergerakan angin dan arah penyebaran kebakaran hutan. Penentuan arah pergerakan angin dengan metode interpolasi konsepnya yaitu menghubungkan daerah yang bersuhu rendah menuju daerah bersuhu tinggi seperti prinsip dari sifat angin sendiri. Arah penyebaran kebakaran hutan proses penentuannya berkonsep sama denga penentuan arah angin. Perbedaan dalam menentukan arah pergerakan angin dan arah penyebaran kebakaran hutan terletak pada acuan interpolasinya. Dimana arah angin ditentukan dengan acuan suhu sedangkan arah penyebaran kebakaran hutan ditentukan dengan hasil dari peta rawan kebakaran hutan yang sudah digabungkan dengan arah angin. Analisis data terakhir yang digunakan dalam penelitian ini yaitu interpretasi citra. Interpretasi ini digunakan untuk mengenali objek yang tersadap atau terekam oleh citra satelit dengan memperhatikan analisisnya dengan unsur- unsur interpretasi. Dimana informasi objek dari hasil interpretasi tersebut mengacu pada klasifikasi yang digunakan dalam penelitian ini. Secara teknisnya interpretasi dalam penelitian ini memanfaatkan citra landsat 8 melalui hasil komposit bandnya yang akan memudahkan dalam proses interpretasi. Selain itu, dalam proses interpretasi tersebut objek dapat dikenali dengan beberapa unsur interpretasi yang meliputi warna, bentuk, dan pola.

1.7.4 Teknik Penelitian

Dokumen yang terkait

ANALISIS SPASIAL POPULASI Acacia nilotica (L.) Delile Di SAVANA ALAS MALANG, KARANGTEKOK, TAMAN NASIONAL BALURAN, SITUBONDO, JAWA TIMUR

0 4 13

INVENTARISASI ORTHOPTERA DI SAVANA BEKOL TAMAN NASIONAL BALURAN KABUPATEN SITUBONDO JAWA TIMUR

4 19 53

Pemantauan Perubahan Penutupan Lahan Akibat Kebakaran Hutan Menggunakan Teknik Penginderaan Jauh Satelit dan Sistem Informasi Geografis (Studi Kasus di wilayah Taman NasionalBerbak-Jambi dan Sekitarnya)

0 7 49

Kajian Daerah Penangkapan Ikan dan Budidaya Laut Menggunakan Data Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis Wilayah Kabupaten Situbondo

0 9 163

PENDAHULUAN Analisis Spasial Penentuan Lokasi Jalan Tol Di Daerah Istimewa Yogyakarta Menggunakan Teknologi Penginderaan Jauh Dan Sistem Informasi Geografis.

12 33 38

PEMODELAN SPASIAL ARAH PENYEBARAN KEBAKARAN HUTAN DENGAN MENGGUNAKAN PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM Pemodelan Spasial Arah Penyebaran Kebakaran Hutan Dengan Menggunakan Penginderaan Jauh Dan Sistem Informasi Geografis Di Taman Nasional Baluran Kabupaten Si

1 13 15

PEMODELAN SPASIAL ARAH PENYEBARAN KEBAKARAN HUTAN DENGAN MENGGUNAKAN PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM Pemodelan Spasial Arah Penyebaran Kebakaran Hutan Dengan Menggunakan Penginderaan Jauh Dan Sistem Informasi Geografis Di Taman Nasional Baluran Kabupaten Si

0 2 11

TINGKAT KERENTANAN BANJIR DENGAN PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Tingkat Kerentanan Banjir Dengan Penginderaan Jauh Dan Sistem Informasi Geografis Daerah Aliran Sungai Juwana Di Kabupaten Pati Jawa Tengah.

0 1 13

ESTIMASI DISTRIBUSI SPASIAL KEKERINGAN LAHAN DI KABUPATEN TUBAN MENGGUNAKAN PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

0 0 6

PEMODELAN SPASIAL BANJIR LUAPAN SUNGAI MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAN PENGINDERAAN JAUH DI DAS BODRI PROVINSI JAWA TENGAH Nugraha Saputro nggonzales9gmail.com Taufik Heri Purwanto taufik_hpyahoo.com Abstract - PEMODELAN SPASIAL BANJIR LUAPAN S

0 0 9