terbaru. Dimana acuan dari interpretasi tersebut ialah data penggunaan lahan yang lama.
1.7.4.3 Tahap Pengolahan Data
1.7.4.3.1 Pengolahan Data Suhu Permukaan Tanah
Nilai suhu didapatkan dari hasil pengelohan Citra Landsat 8 band TIR Thermal Infra Red dengan algoritma sebagai formula perhitungannya. Metode
yang digunakan dalam pengolahan citra tersebut menggunakan metode single band dimana satu band pada band TIR saja yang digunakan dalam pengolahan
suhu tersebut. Pada dasarnya seluruh citra tersusun dari piksel-piksel yang memiliki nilai warna masing-masing dimana jumlah dari piksel tersebut
tergantung dari nilai bit pada citra tersebut. Citra landsat 8 sendiri memiliki nilai bit sebesar 16 sehingga jumlah dari nilai piksel pada citra tersebut sebanyak
65.536 atau dapat dikatakan terdapat jumlah warna yang berbeda sebanyak nilai tersebut. Nilai piksel ini belum dapat digunakan langsung untuk diolah menjadi
data suhu permukaan. Hal ini dikarenakan nilai piksel bukanlah angka yang metematis atau angka logic yang dapat dirumuskan untuk mendapatkan suatu
informasi dari hasil pengolahan citra. Agar dapat digunakan untuk pengolahan citra nilai piksel tersebut haruslah dirubah terlebih dahulu menjadi nilai radian
agar memiliki nilai matematisnya. Rumus Konversi Nilai Pixel ke TOA Top of Atmosphere Radian
L
λ
= M
L
Q
cal
+ A
L
Dimana : L
λ
= TOA spectral radiance watts m
2
× srad × µm M
L
= Band-specific multiplicative rescaling factor from the
metadata Q
cal
= Digital Number DN A
L
= Band-specific additive rescaling factor from the metadata
Sumber:
United States Geological Survey 2015 Hasil pengolahan nilai piksel menjadi nilai radian pada citra landsat 8
tersebut selanjutnya dapat digunakan untuk menampilkan nilai suhu permukaan
tanah. Namun, hal tersebut diperlukan pengolahan kembali dengan formula brightness temperature yang bertujuan untuk mengubah nilai radian menjadi nilai
temperature. Formula tersebut pada dasarnya berfungsi untuk mengubah nilai radian pada citra berdasarkan tingkat kecerahan secara visualnya menjadi nilai
derajat suhu. Rumus Konversi Nilai Radian ke Brightness Temperature
Dimana : T
= Brightness Temperature
o
K L
λ
= TOA spectral radiance watts m
2
× srad × µm K
1
= Band-specific thermal conversion constant from the metadata
K
2
= Band-specific thermal conversion constant from the metadata
Sumber:
United States Geological Survey 2015 Nilai radian yang telah dirubah menjadi nilai suhu selanjutnya perlu
dilakukan konversi satuan menjadi
o
C Celcius karena hasil dari pengolahan Brightness Temperature dalam satuan
o
K Kelvin. Dimana dalam konversi tersebut nilai suhu
o
K – 273 untuk menjadikannya nilai suhu dalam satuan
o
C. Hasil dari pengolahan citra tersebut selanjutnya dirubah menjadi data vektor agar
dapat dilakukan pembobotan dan skoring. Dalam pemberian bobot dan skoring untuk data suhu permukaan tanah dapat disesuaikan dengan klasifikasi berikut:
Tabel 1.3 Pengharkatan Suhu dalam Celcius
No Suhu
o
C Klasifikasi
Skor Bobot
1 25
Rendah 1
40 2
25 – 30
Sedang 2
3 30
Tinggi 3
Sumber : Lembaga Penerbangan dan Antariksa LAPAN dalam Arifin dan Muljo 2012
1.7.4.3.2 Pengolahan Data Curah Hujan