Sampul majalah Tempo Definisi Konsep

50

F. Definisi Konsep

1. Sampul majalah Tempo

Salah satu ciri khas dari majalah berita adalah desain sampulnya atau halaman satu. Ukuran publikasinya biasanya berukuran tabloid atau 8,5 x 11 inci. Dari ukuran tersebut menyebabkan berita mana yang harus fokus dipilih menjadi berita utama dan tergambar di sampulnya, sebab jika dimuati tiga atau empat berita maka halaman sampul akan penuh dan padat. Sampul biasanya berupa foto atau gambar lainnya. Sampul biasanya berupa foto atau gambar lainnya. Sampul sering juga dilengkapi dengan teater headline atau berita lain yang ada dalam publikasi. Sering sekali berita sampul cover story diletakkan di halaman tengah atau dalam beberapa halaman khusus yang tidak berada dihalaman awal Rolnicki, Tate dan Taylor, 2008: 301-302. Desain sampul majalah Tempo yang diusungnya lebih banyak digambarkan melalui gambar kartun karikatur yang sarat akan simbol- simbol kritikan sosial di dalamnya. Dibandingkan dengan majalah-majalah sejenis lainnya, desain sampul majalah Tempo memiliki karakteristik kuat dan memiliki ciri khas majalah yang independent . Pengambaran tokoh sebagai berita utama yang terpampang di sampul majalah dikemas secara unik dan artistik dengan tujuan supaya pesan yang akan disampaikan menarik dan tidak terlihat monoton sehingga desain sampul majalah Tempo mampu menjadi magnet para khalayak luas saat melihatnya dalam menyampaikan pesannya. 51 Selama tahun 2010 sampul majalah Tempo telah menerbitkan sembilan sampul yang menggambar tentang Institusi Kepolisian. Secara kasat mata gambaran dari sampul majalah tersebut delapan diantaranya digambarkan dalam bentuk karikatur. Karikatur sendiri adalah sebuah kritik dalam bentuk gambar yang sarat pesan moral Waluyanto, 2000: 129. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 1998 karikatur diartikan sebagai gambar olok-olok yang mengandung pesan, sindiran dan sebagainya. Merupakan gambaran yang diadaptasi dari realitas, tokoh- tokoh yang digambarkan adalah tokoh-tokoh bukan fiktif yang ditiru untuk memberikan persepsi tertentu terhadap pembaca. Hanya satu sampul dari sampul majalah Tempo tentang Institusi Kepolisian yang berupa foto jurnalistik. Sebuah foto mampu berdiri sendiri dan memiliki nilai berita, atau yang biasa disebut single picture. Namun foto juga dapat sebagai pelengkap atau penegas dari sebuah berita. Sebuah foto dapat mewakili ribuan kata atau kalimat. Nilai sebuah foto sama halnya dengan sebuah informasi atau berita tulisan. Foto jurnalistik adalah foto dengan kriteria yang mengungkapkan dan memaparkan semua aspek dari semua kenyataan dengan menyiratkan rumus 5W+H Alwi, 2004:7. Foto jurnalistik menurut Oscar I. Motuloh, adalah suatu medium sajian untuk menyampaikan beragam bukti visual atas beberapa kejadian pada masyarakat seluas-luasnya, bahkan hingga kerak di balik peristiwa tersebut, tentu dalam tempo yang sesingkat-singkatnya Motuloh, 2003:1. 52 Sedangkan menurut Hermanus Prihatna, foto berita atau foto jurnalistik adalah sebuah berita visual yang disampaikan pada masyarakat luas dan tentunya mempunyai nilai berita tinggi bahkan sampai kejadian secepat mungkin. Syarat utama yang paling mendasar dari sebuah berita haruslah ingin diketahui orang banyak dan dari sudut pandang itulah kita bisa menilai kekuatan foto yang dapat disebut sebagai foto berita Prihatna, 2003:1. Melihat dari perbandingan sampul majalah yang lebih menonjolkan sisi karikatur yang merupakan gambar sindiran tentunya hal ini akan berdampak pada khalayak yang melihatnya. Setiap khalayak, membutuhkan sarana atau media untuk berkomunikasi. Media yang digunakan yakni dalam bentuk-bentuk simbolis sebagai pembawa maupun pelaksana makna sosial atau pesan sosial yang akan dikomunikasikan sepertihalnya majalah Tempo. Seharusnya makna sosial atau pesan sosial harus disesuaikan dengan maksud dari pihak komunikator dan ditangkap dengan baik oleh para pembaca yang melihatnya. Media alternatif yang membawa simbol-simbol sosial yang didalamnya terkandung suatu pesan- pesan tersirat yang dapat ditemukan pada desain sampul majalah Tempo. Sampul-sampul tersebut yang menerpa pembaca atau komunikan secara satu arah tentunya akan ditafsirkan dalam berbagai makna. Makna-makna pesan dalam sampul majalah Tempo tersebut bukan tidak mungkin akan menciptakan distorsi pesan seperti penstereotipean terhadap Institusi Kepolisian. 53

2. Stereotipe terhadap Institusi Kepolisian Dalam Sampul Majalah

Dokumen yang terkait

Konstruksi Media Massa Dalam Sampul Depan Majalah(Analisis Semiotika Sampul Depan Majalah Time)

5 66 97

Analisis Semiotik Korupsi Terhadap Sampul Majalah Tempo pada Kasus Simulator Sim

1 12 113

SIMBOL SIMBOL SOSIAL KEBUDAYAAN JAWA, HINDU DAN ISLAM YANG DIREPRESENTASIKAN DALAM ARTEFAK MASJID AGUNG SURAKARTA

0 15 110

STEREOTIPE TERHADAP INSTITUSI KEPOLISIAN DALAM MEDIA Stereotipe Terhadap Institusi Kepolisian Dalam Media (Analisis Semiotik Simbol-Simbol dan Pemaknaan Stereotipe Terhadap Institusi Kepolisian yang Direpresentasikan Oleh Sampul Depan Majalah Tempo Tahun

0 0 17

Daftar Pustaka Stereotipe Terhadap Institusi Kepolisian Dalam Media (Analisis Semiotik Simbol-Simbol dan Pemaknaan Stereotipe Terhadap Institusi Kepolisian yang Direpresentasikan Oleh Sampul Depan Majalah Tempo Tahun 2010).

1 3 10

Pemaknaan karikatur “Artalyta Suryani” Pada Cover Majalah Tempo (Studi semiotik Terhadap Cover Majalah Tempo Edisi Januari 2010). SKRIPSI.

2 9 79

Pemaknaan Cover Majalah TEMPO (Studi Semiotik Pemaknaan Redenominasi Pada Cover Majalah TEMPO Edisi 9 – 15 Agustus 2010).

2 4 79

PEMAKNAAN ILUSTRASI SAMPUL DEPAN MAJALAH TEMPO (Analisis Semiotik Ilustrasi Sampul Depan Majalah Tempo Edisi 22 Maret Sampai 28 Maret 2010 Yang Berjudul Angkatan Baru Penebar Teror).

1 4 93

Revitalisasi Institusi Kepolisian

0 1 1

PEMAKNAAN ILUSTRASI SAMPUL DEPAN MAJALAH TEMPO (Analisis Semiotik Ilustrasi Sampul Depan Majalah Tempo Edisi 22 Maret Sampai 28 Maret 2010 Yang Berjudul Angkatan Baru Penebar Teror)

0 0 19