41
terbentuk bahasa tidak pernah membawa makna tunggal didalamnya. Kenyataanya teks media selalu memiliki ideologi dominan yang
terbentuk melalui tanda tersebut. Ini berarti teks media membawa kepentingan-kepentingan tertentu yang luas dan kompleks Sobur,
2004: 138
b. Charles Sanders Peirce
Semiotika model Charles Sanders Peirce lebih memfokuskan perhatiannya pada tanda yang dikaitkan dengan objeknya. “Peirce
melihat tanda
representamen
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari objek referensinya serta pemahaman subjek atas tanda
interpretant
” Piliang, 2003:266. Tanda, menurut pandangan Peirce adalah “....
something which stands to somebody for something in some respect or capacity
” dari definisi Peirce ini tampak peran subjek
somebody
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pertandaan, yang menjadi landasan bagi semiotika
Piliang, 2003:266.
Dengan semiotika, maka dalam perjalanannya tidak lepas dari suatu tanda yang menandakan sesuatu selain dirinya dan makna
meaning
yang merupakan hubungan suatu objek atau
idea
dan suatu tanda. Tanda pada dasarnya akan mengisyaratkan suatu makna yang
hanya dapat dipahami oleh manusia yang menggunakannya. Bagaimana manusia dapat menangkap sebuah makna tergantung pada
bagaimana manusia dapat mengasosiasikan objek atau
idea
dengan
42
tanda. Dimana hal ini selaras dengan pendapat yang dikemukakan oleh Charles Sanders Peirce bahwa semiotika sebagai “
a relationship among a sign, an object, and a meaning
suatu hubungan di antara
tanda, objek, dan makna” Sobur, 2004:16.
Tanda merupakan sesuatu yang bersifat fisik, dapat dipersepsi oleh indra kita; tanda mengacu pada sesuatu diluar tanda itu sendiri; dan
bergantung pada pengamatan oleh penggunanya sehingga dapat disebut sebagai tanda. “Peirce melihat tanda, acuannya, dan
pengg unaannya sebagai tiga titik dalam segitiga” Fiske, 2010:62.
Model yang dikeluarkan oleh Peirce ini sangatlah sederhana, berikut
penjelasan yang dikeluarkan oleh Peirce:
“Tanda adalah sesuatu yang dikaitkan pada seseorang untuk sesuatu dalam beberapa hal atau kapasitas. Tanda menunjuk pada
seseorang, yakni menciptakan di benak orang tersebut suatu tanda yang setara, atau barangkali suatu tanda yang lebih berkembang.
Tanda yang diciptakannya saya namakan
interpretant
dari tanda pertama. Tanda itu menunjukk
an sesuatu, yakni objeknya” Fiske, 2010:63.
43
Skema 1.4 Unsur Makna Dari Peirce
Sumber: John Fiske, 2010:63
Menurut Peirce, salah satu bentuk dari tanda adalah kata. Sedangkan objek adalah sesuatu yang dirujuk dari tanda. Sementara
interpretant adalah tanda yang ada di dalam benak seseorang tentang obyek yang dirujuk sebuah tanda. Dimana ketiga istilah tersebut,
menunjukkan panah dua arah yang menekankan bahwa masing-masing istilah yang dapat dipahami hanya dalam relasinya dengan yang lain.
“Sebuah tanda mengacu pada sesuatu di luar dirinya sendiri⎯objek, dan ini dipahami oleh seseorang: dan ini memiliki efek di benak
penggunanya ⎯
interpretant
” John Fiske, 2010:63. Apabila ketiga elemen makna itu saling berinteraksi di dalam benak-benak seseorang,
maka muncullah makna tentang sesuatu yang diwakili oleh tanda-tanda tersebut. Jadi makna akan lebih baik dirumuskan melalui relasi satu
tanda dengan tanda yang lain. Karena makna merupakan suatu hasil yang dinamis antar tanda, interpretant, dan objek.
Sementara itu, dalam ranah ilmu semiotika sebuah teks yang terdapat pada suatu gambar dapat terlihat adanya aktivitas penanda:
44
yakni, suatu proses signifikasi yang menggunakan tanda yang menghubungan objek dan interpretasi. Tanda, menurut pandangan
Peirce, adalah sesuatu yang hidup dan dihidupi
cultivated
serta hadir dalam proses interpretasi
semiosis
yang mengalir. Hal ini terlihat bahwa sistem panandaan memiliki pengaruh yang sangat besar dalam
mendesain suatu gambar. Untuk menjelaskan cara dalam menyampaikan makna dalam
gambar, Peirce membuat tiga kategori tanda yang masing-masing menunjukkan hubungan yang berbeda di antara tanda dan objeknya
yakni sebagai berikut: 1
Ikon adalah tanda yang memiliki kemiripan dengan objek yang diwakilinya. Dapat pula dikatakan, ikon adalah tanda yang
mempunyai ciri-ciri yang sama dengan apa yang dimaksudkan. Misalnya, Foto Sri Sultan Hamengkubuwono X sebagai Raja
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat adalah ikon dari Sultan, peta Yogyakarta adalah ikon dari wilayah Yogyakarta yang
digambarkan dalam bentuk peta itu.
2 Indeks adalah tanda yang mempunyai hubungan sebab akibat
dengan apa yang diwakilinya atau disebut juga tanda sebagai bukti. Misalnya, asap dan api menunjukkan adanya api, jejak telapak kaki
di tanah merupakan tanda indeks orang yang melewati tempat
tersebut.
45
3 Simbol merupakan tanda berdasarkan konvensi, peraturan, atau
perjanjian yang telah disepakati bersama. Simbol baru dapat dipahami jika seseorang sudah mengerti arti yang telah disepakati
sebelumnya. Contohnya, Garuda Pancasila bagi bangsa Indonesia adalah burung yang memiliki perlambang kaya makna, namun bagi
orang yang memiliki latar budaya berbeda, misalnya orang Inggris, Garuda Pancasila dipandang sebagai burung elang biasa
Tinarbuko, 2009:16-17.
Ketiga kategori tipe tanda, ikon, indeks, dan simbol dapat dimodelkan ke dalam sebuah segitiga. “Peirce merasa bahwa ini
merupakan model yang sangat bermanfaat dan fundamental” Suprapto, 2006:120-121.
Skema 1.5 Unsur Makna Dari Peirce
dalam Ikon, Indeks dan Simbol
Sumber: Fiske, 2010:70
Tidak dapat dipungkiri bahwa melalui analisis semiotika dapat menjelaskan mengenai jalinan tanda atau ilmu tentang tanda secara
46
sistematik menjelaskan esensi, ciri-ciri, dan bentuk suatu tanda, serta proses signifikasi yang menyertainya. Oleh sebab itu, belakangan ini
semiotika menunjukan perhatian besar dalam produksi tanda yang dihasilkan oleh masyarakat dan budaya yang salah satunya tercemin
pada desain sampul majalah Tempo yang merepresentasikan Institusi Kepolisian yang sarat akan simbol-simbol dan pemaknaan stereotipe di
dalamnya. Model semiotika Charles Sanders Peirce dipilih oleh peneliti
karena merupakan analisis yang tepat sebagai alternatif untuk mengungkapkan pesan yang direpresentasikan sampul depan majalah
Tempo, karena ilustrasi pesan berupa visual seperti gambar kartun, foto dan karikatur yang mana merupakan paduan kompleks dari ikon,
indeks dan simbol, selain itu Charles Sanders Pierce lebih menekankan pada cara tanda dikaitkan dengan objeknya. Dari interpretasi tersebut,
maka dapat diungkapkan muatan pesan yang terkandung dalam ilustrasi sampul depan majalah Tempo selama 2010 tentang konstruksi
realitas Institusi Kepolisian di mata majalah Tempo.
7. Penelitian Terdahulu