Jenis Penelitian Metode Penelitian Unit Analisis Validitas Data

60

H. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun alasannya karena metode ini lebih mampu mendekatkan peneliti dengan objek yang dikaji, sebab peneliti langsung meneliti pada objek-objek yang dikaji. Penelitian bersifat interpretatif kualitatif, artinya data dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Data yang ada kurang bersifat kuantum bilangan-bilangan, melainkan lebih bersifat substantif, yang kemudian diinterpretasikan dengan rujukan, acuan, atau referensi- referensi ilmiah.

2. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Analisis Semiotika. Analisis semiotika semiotikal analysis merupakan “cara atau metode untuk menganalisis dan memberikan makna-makna terhadap lambang-lambang yang terdapat suatu paket lambang-lambang pesan atau teks” Pawito, 2007: 155. pesan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah simbol-simbol yang menitikberatkan pada hubungan antar tanda di dalam sampul depan majalah Tempo tentang Institusi Kepolisian selama tahun 2010.

3. Unit Analisis

Unit analisis dalam penelitian ini adalah sampul majalah Tempo yang merepresentasikan Institusi Kepolisian selama tahun 2010 yang 61 keseluruhan berjumlah sembilan sampul. Kesembilan sampul majalah tersebut dikategorikan dalam dua tema yaitu kasus Markus dalam Institusi Kepolisian dan kepemimpinan Kapolri. Tema kasus Markus terdiri dari enam sampul dan tema kepemimpinan Kapolri terdiri dari tiga sampul. Masing-masing tema dari setiap sampul majalah akan dianalisis berdasarkan pemaknaan simbol-simbol dari sisi karakteristik dan peran negatif yang ada. Tujuannya supaya desain tidak saling menumpuk dan lebih tersistematis. Selanjutnya dianalisis berdasar ikon, indeks, dan simbol.

4. Validitas Data

Menurut Pawito, validitas data dalam penelitian komunikasi kualitatif lebih menunjukan pada tingkat sejauh mana data yang diperoleh telah secara akurat mewakili realitas atau gejala yang diteliti Pawito, 2008:97. Validitas data merupakan bentuk batasan yang berkaitan dengan suatu kepastian bahwa yang berukur benar-benar merupakan variabel yang ingin diukur. Keabsahan ini juga dapat dicapai dengan proses pengumpulan data yang tepat. Salah satu caranya adalah dengan proses triangulasi. Teknik triangulasi, ya itu “menganalisis jawaban subjek dengan meneliti kebenarannya dengan data empiris sumber data lainnya yang tersedia” Kriyantono, 2008:70. Menurut Patton dalam HB Sutopo, terdapat empat macam triangulasi sebagai tekni pemeriksaan untuk mencapai keabsahan, yaitu: 62 a. Triangulasi data Menggunakan berbagai sumber data seperti dokumen, arsip, buku pustaka, artikel, hasil wawancara, hasil observasi atau juga dengan mewawancarai lebih dari satu subjek yang dianggap memiliki sudut pandang yang berbeda b. Triangulasi pengamat Adanya pengamat di luar peneliti sebagi pengamat expert judgement yang memberikan masukan terhadap hasil pengumpulan data dan turut memeriksa hasil pengumpulan data c. Triangulasi teori Penggunaan berbagai teori yang berlainan untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan sudah memasuki syarat. Pada penelitian ini, berbagai teori telah dijelaskan pada telaah pustaka untuk dipergunakan dalam menganalisis penelitian. d. Triangulasi metode Penggunaan berbagai metode untuk meneliti suatu hal, seperti metode wawancara dan metode observasi Sutopo, 2002: 78-85. Untuk menjamin validitas data dan kredibilitas yang diperoleh dalam penelitian ini, digunakan teknik triangulasi data. Triangulasi data dilakukan oleh penulis dengan menggunakan perspektif lebih dari satu data seperti dokumen, arsip, buku pustaka, dan artikel dalam membahas permasalahan yang dikaji. 63 Prosedur ini dipilih karena disesuaikan dengan fokus penelitian kualitatif yang dilakukan, yang berdasarkan analisis semiotika sampul depan majalah Tempo tentang Institusi Kepolisian selama tahun 2010 di mana peneliti merupakan instrument riset utama. Triangulasi data adalah upaya peneliti untuk mengakses sumber-sumber yang lebih bervariasi guna memperoleh data yang berkenaan dengan persoalan yang sama Pawito, 2007: 99.

5. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

Konstruksi Media Massa Dalam Sampul Depan Majalah(Analisis Semiotika Sampul Depan Majalah Time)

5 66 97

Analisis Semiotik Korupsi Terhadap Sampul Majalah Tempo pada Kasus Simulator Sim

1 12 113

SIMBOL SIMBOL SOSIAL KEBUDAYAAN JAWA, HINDU DAN ISLAM YANG DIREPRESENTASIKAN DALAM ARTEFAK MASJID AGUNG SURAKARTA

0 15 110

STEREOTIPE TERHADAP INSTITUSI KEPOLISIAN DALAM MEDIA Stereotipe Terhadap Institusi Kepolisian Dalam Media (Analisis Semiotik Simbol-Simbol dan Pemaknaan Stereotipe Terhadap Institusi Kepolisian yang Direpresentasikan Oleh Sampul Depan Majalah Tempo Tahun

0 0 17

Daftar Pustaka Stereotipe Terhadap Institusi Kepolisian Dalam Media (Analisis Semiotik Simbol-Simbol dan Pemaknaan Stereotipe Terhadap Institusi Kepolisian yang Direpresentasikan Oleh Sampul Depan Majalah Tempo Tahun 2010).

1 3 10

Pemaknaan karikatur “Artalyta Suryani” Pada Cover Majalah Tempo (Studi semiotik Terhadap Cover Majalah Tempo Edisi Januari 2010). SKRIPSI.

2 9 79

Pemaknaan Cover Majalah TEMPO (Studi Semiotik Pemaknaan Redenominasi Pada Cover Majalah TEMPO Edisi 9 – 15 Agustus 2010).

2 4 79

PEMAKNAAN ILUSTRASI SAMPUL DEPAN MAJALAH TEMPO (Analisis Semiotik Ilustrasi Sampul Depan Majalah Tempo Edisi 22 Maret Sampai 28 Maret 2010 Yang Berjudul Angkatan Baru Penebar Teror).

1 4 93

Revitalisasi Institusi Kepolisian

0 1 1

PEMAKNAAN ILUSTRASI SAMPUL DEPAN MAJALAH TEMPO (Analisis Semiotik Ilustrasi Sampul Depan Majalah Tempo Edisi 22 Maret Sampai 28 Maret 2010 Yang Berjudul Angkatan Baru Penebar Teror)

0 0 19