Kesesuaian Buku Saku Menggunakan Model Pembelajaran Problem

model pembelajaran problem solving yang dikembangkan telah sesuai dengan standar bahan ajar pembelajaran dan dinyatakan oleh para validator buku saku dengan menggunakan model pembelajaran problem solving yang telah di kembangkan oleh peneliti layak untuk digunakan. Ketepatan Model pembelajaran yang diterapkan dalam buku saku telah disesuaikan dengan model pembelajaran problem solving. Problem Solving adalah suatu maslah yang melibatkan peserta didik secara langsung dalam proses pembelajaran dengan langkah-langkah tertentu menuju suatu kesimpulan, juga dilatih untuk memecahkan suatu permasalahan atau pertanyaan dengan fakta-fakta yang ada dengan bimbingan pendidik. Materi yang tersaji dalam buku saku dengan menggunakan model pembelajaran problem solving telah melewati proses uji ahli materi sehingga dapat dikatakan bahwa buku saku dengan menggunakan model pembelajaran problem solving telah sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ditetapkan BSNP. Berdasarkan hasil uji media dan uji materi dapat disimpulkan buku saku dengan menggunakan model pembelajaran problem solving yang dihasilkan telah sesuai dan layak menjadi bahan ajar yang menuntut peserta didik dalam kegiatan percobaan dan membuat peserta didik lebih aktif dan kreatif dalam pembelajaran matematika. Selain itu, bahan ajar yang baik adalah bahan ajar yang menarik bagi peserta didik sebagai pengguna buku saku dengan menggunakan model pembelajaran problem solving ini. Oleh karena itu, untuk mengetahui tingkat kemenarikan peserta didik terhadap buku saku dengan menggunakan model pembelajaran problem solving maka dilakukan uji coba produk yang terdiri dari uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan yang dilakukan oleh peserta didik kelas VII SMP Kartika II – 2 Bandar Lampung. Setelah uji coba selesai dilakukan diperoleh bahwa buku saku dengan menggunakan model pembelajaran problem solving memperoleh respon peserta didik dengan kriteria sangat menarik sebagai penunjang pembelajaran matematika dan mendapatkan tanggapan- tanggapan yang positif dari peserta didik. Berdasarkan evaluasi dan revisi yang telah dilakukan serta uji coba yang telah dilakukan, maka tujuan pengembangan untuk menghasilkan produk berupa Buku Saku dengan menggunakan model pembelajaran problem solving pada mata pelajaran matematika kelas VII materi himpunan yang dikembangkan sangat menarik dan efektif sebagai sumber belajar dalam pembelajaran. Buku saku dengan menggunakan model pembelajaran problem solving yang telah di kembangkan diharapkan sebagai sumber belajar peserta didik yang lebih baik lagi, membuat peserta didik lebih tertarik untuk belajar matematika, dan merubah pemikiran peserta didik bahwa matematika itu sulit

3. Kelebihan dan Kekurangan Buku Saku Menggunakan Model

Pembelajaran Problem Solving a. Kelebihan Buku Saku dengan Menggunakan Model Pembelajaran problem solving Kelebihan buku saku dengan menggunakan model pembelajaran problem solving yang dikembangkan antara lain: 1. Sebagai penuntun belajar bagi peserta didik secara mandiri dalam proses pembelajaran, peserta didik dapat melakukan sendiri tanpa mendapat pengarahan dari pendidik dalam mengerjakan setiap soal-soal yang di sajikan. 2. Buku saku matematika ini merupakan bahan ajar pembelajaran dimana pengguna dapat berinteraksi dengan materi pembelajaran yang disajikan serta dilengkapi permasalahan dan soal-soal latihan untuk memudahkan pengguna memahami isi materi pembelajaran, soal-soal yang disajikan benar-benar nyata ada dalam kehidupan sehari-hari dan ada di lingkungan sekitar. 3. Buku saku yang dikembangkan berisikan kegiatan soal-soal latihan sehingga dapat membantu pendidik dalam membimbing peserta didik mengerjakan soal-soal latihan. b. Kekurangan Buku Saku dengan Menggunakan Model Pembelajaran Problem Solving Kekurangan pada pengembangan ini adalah materi yang terdapat dalam buku saku dengan menggunakan model pembelajaran problem solving masih sebatas materi himpunan saja, masih banyak kekurangan dalam penyajian, dan belum semua peserta didik dapat mengerjakan soal- soal yang telah di sajikan dan pemahaman pendidik yang kurang tentang tahapan-tahapan metode pembelajaran problem solving sehingga perlu dikembangkan lebih luas lagi tentang pengembangan buku saku dengan menggunakan model pembelajaran problem solving yang lebih baik lagi.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Buku saku matematika dengan menggunakan model pembelajaran problem solving pada materi himpunan yang dihasilkan telah dikembangkan dengan model Borg and Gall yang dimodifikasi oleh Sugiyono yang meliputi tahapan potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, uji coba produk, dan revisi produk. 2. Respon peserta didik terhadap buku saku matematika diperoleh rata-rata skor 86 dengan kriteria sangat menarik.

B. Saran

Saran-saran yang dapat disampaikan berdasrkan hasil penelitian pengembangan buku saku matematika pada materi himpunan sebagai berikut: 1. Buku saku matematika perlu ditingkatkan menjadi buku saku digital matematika sehingga lebih memudahkan pengguna untuk menggunakannya dan mengaksesnya. 2. Buku saku matematika perlu dikembangkan lebih lanjut agar dapat digunakan dan diakses pada smartphone atau tablet.