Teori Buku Saku dengan Metode Pembelajaran Problem Solving

2. Nurul Nisa Muhammad,A. Mushawwir Taiyeb dan Andi Asmawati Azis dalam penelitiannya yang berjudul “Pengembangan Buku Saku Pada Materi Sistem Respirasi untuk SMA Kelas XI ”. Hasil penelitianya menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar peserta didik yang menggunakan media pembelajaran buku saku dengan menggunakan media buku cetak. Hasil belajar kelompok peserta didik yang menggunakan media pembelajaran buku saku lebih tinggi dari pada yang menggunakan media buku cetak. Dari penelitian ini terdapat beberapa kesaman dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Dalam melakukan pengembangannya sama-sama dalam menggunakan metode yang dilakukan oleh Sudjana. Namun untuk objek penelitian yang akan dilakukan terdapat perbedaan lokasi dan jenjang pendidikan peserta didik. 3. E Erwan dan Siti Nurhayati dalam penelitiannya yang berjudul “Keefektifan Model Creative Problem Solving Berbantuan Buku Saku Pada Hasil Belajar Kimia”. Tujuan penelitin ini adalah menghasilkan peserta didik yang aktif di dalam kelas saat pembelajaran berlangsung. Penelitian ini memiliki beberapa kesamaan dan perbedaan dengan peneliti yang akan dilakukan peneliti, antara lain adalah keduanya sama-sama menggunakan model pembelajaran problem solving. Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti adalah materi yang akan digunakan saat penelitian.

C. Kerangka Berpikir

Pentingnya keberadaan buku saku matematika yang dapat membantu peserta didik dalam melakukan pemahaman materi pembelajaran menuntut setiap tenaga pendidik memiliki kemampuan dalam melakukan pengembangan buku saku matematika yang bertujuan untuk membantu peserta didik memahami materi pembelajaran dengan mudah. Peneliti mendapat kesimpulan bahwa terdapat masalah-masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran matematika yaitu, peserta didik sering melupakan materi-materi yang sebelumnya telah dipelajari, peserta didik tidak lancar menggunakan operasi dan prosedur dalam mengerjakan soal matematika khususnya pada materi himpunan, peserta didik tidak menangkap konsep dengan benar, kurangnya media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran matematika dan kurangnya minat belajar matematika. Masalah-masalah di atas di duga dapat diatasi dengan adanya media pembelajaran berupa buku saku dalam proses pembelajaran. Bentuk buku saku yang menarik dan meningkatkan minat dan motivasi belajar peserta didik sehingga peserta didik dapat tertarik dalam pembelajaran matematika. Selain dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar peserta didik, buku saku dapat membuat peserta didik dapat belajar di mana saja dan kapan saja secara mandiri sehingga peserta didik dengan mudah mempelajari matematika. Konsep-konsep dasar dalam matematika dapat disajikan dalam bentuk nyata, gambar ataupun diagram, sehingga siswa benar-benar mamahami materi matematika yang sedang dipelajari serta tidak mudah melupakan materi-materi tersebut. Penulis akan mengembangkan buku saku matematika dengan menggunakan model pembelajaran problem solving yang diduga layak dan efisien dalam membantu proses pembelajaran matematika di dalam kelas.