Kerja Laboratorium Kerja Lapangan

direkam dengan alat perekam tape recorder. Wawancara adalah salah satu cara yang digunakan untuk memperoleh data tentang kejadian yang diamati baik secara langsung sendiri atau tidak. Teknik wawancara yang dilakukan adalah wawancara berfokus Focused Interview dan wawancara bebas Free Interview. Sebelum melakukan wawacara, penulis membuat daftar pertanyaan dan menentukan siapa yang akan diwawancara. Sedangkan pada wawancara bebas, pertanyaan tidak hanya berpusat pada pokok permasalahan, namun berkembang pada masalah lain yang tujuannya adalah untuk menambah data yang dibutuhjkan oleh penulis.

1.5.2.2 Observasi

Observasi adalah peninjauan secara cermat atau mengawasi dengan teliti serta mengamati Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka 2005 hal 794. Dalam hal ini, penulis melakukan observasi dengan mendengarkan radio suara medan. Menurut Suparlan dalam Wilda Damanik 1987:43-45, peneliti yang menggunakan hal-hal sebagai metode pengamatan hendaknya memperhatikan hal- hal sebagai berikut:1 ruang lingkup, 2 pelaku, 3 kegiatan, 4 benda-benda atau alat, 5 waktu, 6 peristiwa, 7 tujuan.

1.5.2.3 Kerja Laboratorium

Dalam kerja laboratorium, semua data yang diperoleh dari penelitian lapangan dan studi kepustakaan akan dianalisis selanjutnya akan dilakukan Universitas Sumatera Utara penyelesaian agar sesuai dengan pembahasan sehingga menghasilkan suatu tulisan yang baik. Semua data yang dikumpulkan, diklasifikasikan agar data-data yang digunakan tidak rancu dan timpang-tindih yang dapat menimbulkan kesimpangsiuran. Semua ini dilakukan untuk mempermudah pambaca dalam memahami dan mengerti tulisan ini. Universitas Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM RADIO

2.1 Sejarah Radio

Radio sudah mengalami perkembangan dari masa ke masa dan membuat sejarah perkembangan radio itu sendiri. Berikut, penulis akan membuat sejarah perkembangan radio baik itu secara mendunia dan sejarah radio di Indonesia. Kesemua data ini diperoleh dari Onong Uchjana Effendy, dalam buku yang berjudul Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi 156-170. Pada tahun 1860, Duke of Devonshire menghadiahkan sebuah institut riset baru dalam bidang eksperimental kepada Universitas Camridge dan James Clerk Maxwel terpilih sebagai ketua pertama. Laboratorium itu disebut Cavendish. Dari hasil penelitian nya, Maxwel kemudian menghasilkan sebuah teori yang mengatakan bahwa gelombang elektromaknetis merambat dari ujung yang satu ke ujung yang lain dengan kecepatan cahaya. Ketika gelombang ini dilepaskan dari keping metal pada induktor, kedua bola pada celah ressonator dihubungkan dengan bunga api. Untuk pertama kalinya gelombang elektro magnetis telah dibuat secara sistematis. Namun demikian, tidak semua ahli dan ilmuan yang percaya akan teori yang dikemukakan oleh Maxwel tersebut. Baru setelah sepuluh tahun Maxwel meninggal dunia, teori nya dibuktikan kebenarananya oleh seorang ahli fisika bangsa Jerman, Heinrich Hertz. Pada tahun 1887, Hertz menyusun suatu mesin induksi di salah satu sudut laboratoriumnya. Di sudut lainya, ia membuat suatu resonator, yang terbuat dari cincin kawat konduktor yang Universitas Sumatera Utara berbentuk bola dengan jarak celah kira-kira beberapa milimeter. Onong Uchjana, 146-147 Penggunaan awal radio adalah maritim, untuk mengirimkan pesan telegraf dengan menggunakan kode morse antara kapal dan darat. Salah satu pengguna awal adalah Angkatan Laut Jepang yang memata-matai armada Rusia ketika perang Thusima pada tahun 1901. Radio digunakan juga untuk menyalurkan perintah dan komunikasi antara Angkatan Darat dan Angkatan Laut dikedua belah pihak pada perang dunia 11. Jerman menggunakan komunikasi radio untuk menyamapikan pesan diplomatik kepada AS ketika perang berlangsung. Setelah perang dunia 11 selesai dan setiap negara kembali menumpahkan perhatianya kepada pembangunan di dalam negeri masing-masing, radio siaran pun mulai mengalami kemajuan yang pesat. Perang dunia tersebut telah menghasilkan penemuan-penemuan baru dalam bidang teknologi radio, mulai dari mikrofone dan pesawat penerima sampai pemancar tampak pengembangan yang jauh lebih maju daripada tahun-tahun sebelum perang. Mikrofon semakin peka, dan pemancar mempunyai daya jangkau yang lebih jauh. Kemajuan teknologi bidang radio ini mengundang perhatian para pemimpin di berbagai negara untuk mencegah terjadinya pengaruh mempengaruhi antara satu negara dengan negara yang lain yang bias memimbulkan kerugian Onong Uchjana, 151. Universitas Sumatera Utara

2.1.1 Peran Marconi

Dokumen yang terkait

Pembebasan Bersyarat dan Tingkat Pelanggaran yang Dilakukan Klien Pemasyarakatan (Riset di Balai Pemasyarakatan Kelas I Medan)

4 75 99

Pengaruh Bauran Pemasaran dan Pelayanan Terhadap Kepuasan dan Komitmen Konsumen Toko Roti Mawar Medan

5 142 127

Pengaruh Pemberian Ekstrak Bawang Putih dan Glibenklamid Terhadap Kadar Gula Darah Mencit ormal dan Mencit Diabetes yang Diinduksi Alloksan

3 65 87

Radio Bonita Jaya Suara Medan: Analisis Terhadap Pengelolan Organisasi, Produksi, Pemasaran, Dan Musik Dangdut Yang Disiarkan

0 53 156

PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN, ORGANISASI, DAN SISTEM IMBALAN YANG DITERIMA TERHADAP PERAN AUDITOR INSPEKTORAT DALAM PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH (Studi Kasus Pada Inspektorat Kabupaten Dairi)

1 41 100

"Inul Daratista" Sebuah Fenomena Dalam Dinamika Perkembangan Musik Dangdut Indonesia

0 76 50

Hiburan Musik Siaran Radio Prambos Fm dan Minat Mendengar di Kalangan Mahasiswa. (Studi Deskriptif Kuantitatif Minat Mendengar Hiburan Musik Siaran Radio Prambos Fm di Kalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)

1 48 122

BAB II GAMBARAN UMUM RADIO 2.1 Sejarah Radio - Radio Bonita Jaya Suara Medan: Analisis terhadap Pengelolaan Organisasi, Produksi, Pemasaran, dan Musik Dangdut yang Disiarkan

0 0 38

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Radio Bonita Jaya Suara Medan: Analisis terhadap Pengelolaan Organisasi, Produksi, Pemasaran, dan Musik Dangdut yang Disiarkan

0 0 22

Radio Bonita Jaya Suara Medan: Analisis terhadap Pengelolaan Organisasi, Produksi, Pemasaran, dan Musik Dangdut yang Disiarkan

0 0 13