Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Penemuan-penemuan teknologi merupakan salah satu dari gejala-gejala globalisasi yang dapat dirasakan pada saat ini. Penemuan itu antara lain: televisi, telefon genggam, internet, komputer, radio, dan lain-lain. Kesemua penemuan ini digunakan sebagai media massa untuk mempermudah interaksi antara antara manusia dengan manusia lain. Akibatnya, jarak yang memisahkan bukan menjadi penghalang untuk mempermudah interaksi tersebut. http:id.wikipedia . orgwikiGlobalisasi. Salah satu dari bagian teknologi adalah media komunikasi massa. Media komunikasi massa media of mass communication adalalah suatu istilah yang dalam penyebutanya dapat dipisah-pisah dan memiliki pengertian sendiri. Media adalah bentuk jamak dari medium Latin yang berarti tengah, antara, atau perantara Nurhaini Burhan 1967:4. Secara keseluruhan, istilah media komunikasi massa mengandung pengertian perantara atau alat-alat yang dipakai oleh media massa dalam hubungannya satu dengan yang lain. Disebut alat-alat media, karena media massa ini labih dari satu alat saja. Jadi, massa itu dalam hubungannya antara satu dengan yang lain menggunakan labih dari satu alat. Nurhaini Burhan 1967:4 Di dalam kehidupan manusia, media massa memiliki peranan yang sangat penting. Laswell dan Wright Wiryanto 2000:10-11 merumuskan bahwa fungsi Universitas Sumatera Utara media massa dapat dibagi menjadi 4 bagian yaitu: 1 fungsi pengawasan lingkungan, 2 fungsi korelasi, 3 fungsi sosialisasi, serta 4 fungsi hiburan dan periklanan. Media massa dapat dibagi dalam tiga bagian antara lain media massa dalam bentuk tampak visual, yang umumnya dikerjakan oleh mesin cetak. Contohnya buku, koran, majalah, dan lain-lain. Bentuk kedua adalah berupa suara audio contohnya kaset dan radio. Bentuk ketiga adalah gabungan antara bentuk tampak dan suara audiovisual contohnya televisi dan rekaman video kaset. Radio dan televisi dapat juga dikategorikan sebagai media massa elektronik karena bekerja dengan sistem elektronik Tim Peneliti Depdikbud 1988:4-5. Sedangkan para ahli lain [tidak disebutkan siapa oleh Nurhaini Burhan] juga membagi media komunikasi massa dalam 4 bagian juga antara lain pers, film, radio, dan televisi Nurhaini Burhan 1978:2-3. Namun, jika kita lihat dengan seksama, pembagian media massa itu pada dasarnya sama saja hanya dalam penyebutanya sedikit berbeda. Menurut pengamatan penulis, selain mempermudah interaksi, teknologi tersebut juga membantu untuk menjadi media hiburan yang mendunia jangkauannya, termasuk di Indonesia dan Kota Medan. Salah satunya yaitu televisi. Televisi merupakan media massa elektonik yang banyak digemari oleh masyarakat karena ditampilkan dalam bentuk gambar dan suara serta jangkauan siarnya yang luas, juga dapat dinikmati kapan saja, dan setiap jamnya acara yang disajikan berbeda-beda. Selain televisi, media massa elektronik yang paling digemari adalah radio. Pada dasarnya, radio dan televisi adalah bersifat sama yaitu sebagai pemberi Universitas Sumatera Utara hiburan dan informasi kepada pendengarnya. Perbedaanya hanya terletak pada media utama penyajianya. Jika televisi disajikan dengan gabungan antara gambar dan suara, sebaliknya radio hanya menampilkan suara saja, dan acara yang ditampilkan pada radio adalah musik, berita dan perbincangan John Vivian 1998:208. Radio dapat dinikmati di berbagai tempat secara langsung. Radio dapat mencapai tempat-tempat yang jauh di pelosok tanpa memandang keadaan lalu-lintas. Namun demikian, radio juga memiliki kelemahan lain yaitu hal-hal yang disiarkan sifanya “sekali pukul” yang artinya para pendengar tidak dapat mengulang-ulang apa yang didengarnya Nurhaini Burhan 1978:9-10. Sama halnya dengan televisi, sesuai dengan perkembangan zaman, maka pada saat ini banyak stasiun-stasiun radio yang muncul dan berusaha untuk mencari peminatnya dengan menampilkan rangkaian acara yang berbeda dengan yang lain, yang menyebabkan persaingan diantara sesama stasiun tersebut. Menurut Onong Uchjana Effendy 2003:4, salah satu daya tarik radio adalah kata-kata atau suara. Dengan suara dan kata-kata, penyiar dapat membangun imajinasi para pendengarnya. Suara yang baik dan mantap dengan dukungan sikap emosional, merupakan kekuatan yang menggugah para pendengarnya. Jack Trout dalam Nelia Sihombing Smart FM The Essential Book, 2006 mengemukkan: telinga lebih cepat bekerja daripada mata. Penelitian yang berulang-ulang menunjukkan hasil yang sama bahwa, “telinga lebih superior daripada mata”. Orang lebih banyak mengingat daripada mendengar “pesan terucap” dibanding kalau mereka “membacanya”. Faktanya, untuk memahami “pesan terucap”, pikiran hanya membutuhkan 140 milisecond, sedangkan untuk memahami “pesan tertulis” dibutuhkan waktu 180 milisecond. Para psikolog berkeyakinan bahwa selisih 40 ms tersebut Universitas Sumatera Utara disebabkan pikiran terlebih dahulu meng-convert “data visual” kedalam format untuk dapat memahami suatu pesan tertulis. Memilih radio sebagai media komunikasi memiliki keunggulan dibandingkan media lainya. Selain berbiaya murah, pesan yang disampaikan langsung kepada melalui radio langsung kepada pendengarnya. Dari penjelasan di atas, kita dapat mengetahui bahwa penyampaian informasi akan lebih melekat di ingatan pendengarnya jika disampaikan secara lisan dengan cara mendengar daripada pesan tersebut disampaikan dengan cara tertulis. Selain kata-kata, yang menjadi daya tarik radio adalah musik. Tulang punggung radio adalah musik. Orang menyetal radio terutama untuk mendengarkan musik. Di tengah-tengah musik itu, perhatian pendengar disedot untuk mendengatkan radio Onong Uchjana Effendy 2003:145. Sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Onong Uchjana, di Kota Medan banyak berdiri stasiun radio yang masing-masing memiliki keunikannya dalam menyiarkan acara siarannya sehingga berbeda dengan radio lain. Sebagai contoh Radio Bonita Jaya Suara Medan yang memutar musik dangdut sebagai siaran utamanya, Lite FM yang banyak memutar lagu-lagu nostalgia era 1980-an, Smart FM yang mengutamakan berita dan informasi news, Narwastu FM yang mengutamakan lagu-lagu rohani Kristiani sebagai menu utama pada program siarnnya. Radio Bonita Jaya Suara Medan memiliki dua radio lain yang tergabung dalam satu manajemen, yaitu Radio Pesona Cipta Swara yang terdapat di Kota Binjai, dan Radio Gelora Remaja Sibolga Gresio, yang terdapat di Kota Sibolga. Universitas Sumatera Utara Untuk penamaan ketiganya disebut dengan istilah Bandar Dangdut Group. Ketiga radio ini dikelola oleh badan pengurus yang beralamat di Radio Suara Medan, Jalan Setia Budi no. 102 ,Tanjung Sari Medan. Radio Bonita Jaya Suara Medan atau yang lebih dikenal dengan sebutan “Radio Dangdut Medan” berdiri pada tanggal 26 Februari 2000. Persentase format acara yang mencapai 70 adalah untuk pemutaran musik dan 30 lagi adalah untuk kuis, budaya, berita, dan iklan sebagai selingan acaranya informasi dari hasil wawancara dengan seorang personalianya yaitu Ridho Alazhar, November 2010. Agar lebih spesifik, radio ini menampilkan musik dangdut sebagai siaran utamanya. Bertujuan untuk membuat radio ini berbeda dengan radio lainya karena hanya berfokus pada musik dangdut sebagai materi utama yang disiarkan di radio ini. Selain itu, pihak radio juga melihat bahwa radio yang ada di kota Medan belum ada yang secara khusus menyiarkan musik dangdut sebagai program utama siaranya. Dengan kata lain, radio ini digunakan sebagai sebuah media yang khusus memutarkan musik dangdut untuk memenuhi kebutuhan pasar konsumen akan musik dangdut. Untuk format pemutaran musik, 70 adalah musik dan lagu dangdut baik itu dangdut kreatif maupun dangdut konvensional, 15 untuk musik dan lagu India Bollywood, 10 untuk musik dan lagu Melayu, dan 5 untuk musik dan lagu daerah Tapanuli, Karo, dan Pesisir. Pada awalnya, radio ini memutarkan musik dangdut sebanyak 90 , namun atas permintaan pendengarnya maka diputar juga musik-musik diluar dangdut seperti lagu India, Melayu, Tapanuli, dan Karo dengan alasan untuk menambah wawasan Universitas Sumatera Utara pendengar atau fans radio akan musik-musik di luar dangdut. Namun demikian, dangdut tetap menjadi fokus siar utama radio Bonita Jaya Suara Medan. Karena itulah radio ini disebut juga dengan “Radio Suara Dangdut Medan.” Yang menjadi acara unggulan radio ini ada 3, yaitu: 1 dakota atau Dangdut Kota yang terdiri dari 3 segmen: segmen a. pembacaan berita dan harian lokal; segmen b berisi humor dan anekdot; dan yang terakhir segmen c. berisi polling interaktif tentang masalah yang terjadi di Medan Sumatera Utara. 2 pildangdut pilah-pilih lagu dangdut menemani ibu rumah tangga menyelesaikan pekerjaan mereka dengan memutarkan lagu-lagu pilihan mereka. 3 adalah padang bulan pilah-pilih lagu dangdut koleksi terbaru radio Dangdut Suara Medan yang menyajikan informasi tentang koleksi lagu-lagu dangdut terbaru Yang menarik perhatian penulis secara etnomusikologi, bahwa radio Bonita Jaya Suara Medan ini memilih lagu-lagu dangdut sebagai materi acara unggulannya. Dengan kata lain produk musik yang disiarkan radio ini adalah mengacu kepada produk budaya, yaitu musik dangdut. Musik dangdut adalah adalah salah satu genre musik yang berkembang di Indonesia yang lahir dari perpaduan musik Indiapada penggunaan tabla, Arab cengkok dan harmonisasi, dan berakar pada musik Melayu pada tahun 1940. Mauly Purba 2006, 77 - 78 . Agar lebih dekat dengan pendengarnya, maka radio ini juga memberikan kesempatan kepada pendengarnya untuk merequest lagu-lagu kesayangan mereka. Pada segmen acara yang lain, diadakan juga kakdut atau karoke dangdut yang Universitas Sumatera Utara memberikan kesempatan kepada pendengarnya untuk menyalurkan minat bernyanyi dangut melalui karoke on-line via telefon. Perkembangan radio perkembangan tersebut dapat dilihat dari banyaknya siaran radio yang ada di kota medan dengan mengusung format acara yang berbeda antara satu radio dengan radio lainya di Medan pada saat ini mendapat sambutan yang hangat dari pendengarnya. Hal ini dapat diketahui dari jumlah penelefon yang bertambah setiap harinya di sebahagian besar radio. Respon yang baik tersebut dapat juga kita lihat dari kreativitas pendengar radio yang membentuk Focus Group Discussion FGD. Ini berfungsi sebagai wadah para pendengar untuk melakukan diskusi di luar program siaran radio, melakukan aktifitas yang berhubungan dengan radio di luar jadwal siar dan juga untuk menambah kedekatan antara radio dengan fansnya. Kita dapat melihat beberapa contoh FGD ini pada radio yang ada di Medan misalnya Narwastu Fans Club NFC Demikian halnya dengan Radio Bonita Jaya Suara Medan, memiliki sebuah wadah untuk melakukan sebuah diskusi diluar program siaran radio yang disebut dengan Suara Medan Fans ClubSMFC. SMFC ini didirikan atas inisiatif dari fans radio yang ingin kedekatan mereka tidak hanya dilakukan ketika on air saja, namun dapat dilakukan di luar jadwal siar radio off air. Pihak radio hanyalah sebagai fasilitator. Menurut Koentjaraningrat 1980:180 kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Kebudayaan itu Universitas Sumatera Utara sendiri dapat dibagi kedalam tiga wujud yaitu: ide, tingkah laku dan artefak. Ide merupakan sistem gagasan yang ada dialam pikiran manusia yang. Gagasan atau ide itu kemudian dituangkan dalam bentuk perbuatan atau tingkah laku yang akhirnya menghasilkan suatu benda yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia itu sendiri Koentjaraningrat 1980:186-187. Selanjutnya, beliau mengungkapkan bahwa kebudayaan dapat dibagi kedalam tujuh unsur yaitu: a sistem religi dan upacara adat, b organisasi dan kemasyarakatan, c sistem ilmu pengetahuan, d bahasa, e kesenian, f sistem ekonomi dan mata pencaharian, g sistem alat dan teknologi Koentjaraningrat 1980:203-204. Sesuai dengan pendapat Koentjaraningrat di atas, mengenai konsep dan unsur universal kebudayaan, maka penulis akan mencoba melihat bagaimana kontribusi teknologi, organisasi, sistem ekonomi, kesenian, bahasa, dan lainnya yang menyangkut radio sebagai produk kebudayaan. Dengan perhatian khusus kepada Radio Dangdut Suara Medan. Selain itu lebih dalam lagi, penulis akan mengkaji aspek-aspek manajemen organisasi struktur kepengurusan dan job description setiap pengurus di Radio Bonita Jaya Suara Medan, produksi materi apa yang disiarkan, pemasaran cara yang digunakan untuk memasarkan dan memperkenalkan radio dan materi acara yang disiarkan, serta musik dan lagu dangdut yang disiarkan. Ada beberapa fungsi musik yang diungkapkan oleh Alan P. Merriam, diantaranya fungsi hiburan, fungsi penghayatan estetika, fungsi komunikasi, dan lain sebagainya. Untuk menyampaikan fungsi musik kemasyarakat pendengar, maka diperlukan sebuah media yang dapat digunakan sebagai sarana untuk Universitas Sumatera Utara menyampaikan fungsi musik tersebut kepada masyarakat. Dalam hal ini, penulis melihat bagaimana radio Bonita Jaya Suara Medan digunakan sebagai sebuah media atau sarana untuk menyampaikan musik dan lagu dangdut kepada masyarakat pendengarnya. lagu-lagu dalam siaran di radio ini memiliki kaitan dengan fungsi dan penggunaan seperti yang dikatakan Merriam di atas. Radio Suara Medan adalah salah satu radio yang menyiarkan musik dangdut kepada pendengarnya dengan tujuan hiburan dan mengkomunikasikan kepada masyarakat bagaimana musik dangut tersebut. Selain memberikan informasi musik kepada pendengarnya melalui program siarnya, radio ini juga memberikan informasi musik dan hiburan di luar program siar radio. Banyak kegiatan yang dilakukan oleh radio ini di antaranya adalah mengadakan festivel-festival lagu dangdut, kegiatan sosial yaitu melakukan kegiatan gerak jalan, mengadakan arisan untuk sesama fans radio, yang pada tujuan akhir kegiatan ini adalah untuk menarik peminat Radio Suara Dangdut Medan. Kegiatan-kegiatan ini dilakukan minimal sebulan sekali dan dilakukan pada hari Ulang Tahun radio. Selain untuk menambah fans, kegiatan di atas juga dilakukan untuk memperingati hari ulang tahun radio, hari ulang tahun Fans Club radio, sebagai kegiatan rutin dan menambah kedekatan antara sesama fans dan antara fans dengan pihak radio. Dari latar belakang di atas, maka keberadaan lagu-lagu dangdut di Radio Bonita Jaya Suara Medan sangat layak dikaji melalui disiplin etnomusikologi, yaitu studi musik di dalam kebudayaan. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh I Made Bandem 2005:2, bahwa etnomusikologi merupakan sebuah bidang Universitas Sumatera Utara keilmuan yang topiknya menantang dan menyenangkan untuk diwacanakan. Sebagai disiplin ilmu musik yang unik, etnomusikologi mempelajari musik dari sudut pandang sosial dan budaya. Menurut pengamatan penulis, perkembangan musik tanah air saat ini, lebih banyak mengusung genre musik pop. Eksistensi radio Suara Dangdut di Medan dengan ciri khasnya mengusung musik dangdut, menjadikanya berbeda dengan radio lain. Untuk itu, penulis merasa tertarik untuk meneliti radio ini dan membuatnya menjadi satu tulisan ilmiah. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk membuat satu tulisan ilmiah yang nantinya akan dikembangkan dalam bentuk skripsi sarjana etnomusikologi, dengan judul: Radio Bonita Jaya Suara Medan: Analisis terhadap Pengelolaan Organisasi, Produksi, Pemasaran, dan Musik Dangdut yang Disiarkan.

1.2 Pokok Permasalahan

Dokumen yang terkait

Pembebasan Bersyarat dan Tingkat Pelanggaran yang Dilakukan Klien Pemasyarakatan (Riset di Balai Pemasyarakatan Kelas I Medan)

4 75 99

Pengaruh Bauran Pemasaran dan Pelayanan Terhadap Kepuasan dan Komitmen Konsumen Toko Roti Mawar Medan

5 142 127

Pengaruh Pemberian Ekstrak Bawang Putih dan Glibenklamid Terhadap Kadar Gula Darah Mencit ormal dan Mencit Diabetes yang Diinduksi Alloksan

3 65 87

Radio Bonita Jaya Suara Medan: Analisis Terhadap Pengelolan Organisasi, Produksi, Pemasaran, Dan Musik Dangdut Yang Disiarkan

0 53 156

PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN, ORGANISASI, DAN SISTEM IMBALAN YANG DITERIMA TERHADAP PERAN AUDITOR INSPEKTORAT DALAM PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH (Studi Kasus Pada Inspektorat Kabupaten Dairi)

1 41 100

"Inul Daratista" Sebuah Fenomena Dalam Dinamika Perkembangan Musik Dangdut Indonesia

0 76 50

Hiburan Musik Siaran Radio Prambos Fm dan Minat Mendengar di Kalangan Mahasiswa. (Studi Deskriptif Kuantitatif Minat Mendengar Hiburan Musik Siaran Radio Prambos Fm di Kalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)

1 48 122

BAB II GAMBARAN UMUM RADIO 2.1 Sejarah Radio - Radio Bonita Jaya Suara Medan: Analisis terhadap Pengelolaan Organisasi, Produksi, Pemasaran, dan Musik Dangdut yang Disiarkan

0 0 38

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Radio Bonita Jaya Suara Medan: Analisis terhadap Pengelolaan Organisasi, Produksi, Pemasaran, dan Musik Dangdut yang Disiarkan

0 0 22

Radio Bonita Jaya Suara Medan: Analisis terhadap Pengelolaan Organisasi, Produksi, Pemasaran, dan Musik Dangdut yang Disiarkan

0 0 13