1.5.1 Sudi Kepustakaan
Untuk mencari tulisan-tulisan pendukung, teori dan konsep yang berhubungan dengan tulisan ini, yang dijadikan sebagai landasan dalam
penelitian, penulis terlebih dahulu mengadakan studi kepustakaan. Hal tersebut dilakukan untuk melengkapi dan menambah sumber bacaan yang diambil dari
buku dan internet.
1.5.2 Kerja Lapangan
Kerja lapangan dibagi kedalam dua tahapan yaitu wawancara dan observasi. Wawancara yang dilakukan penulis langsung kepada personalia radio
suara medan. Selain itu, penulis juga melakukan wawancara dengan fans radio, penyiar dan orang-orang yang berada disekitar radio suara medan. Sebelum
melakukan wawacara, penulis terlebih dahulu membuat daftar pertanyaan. Namun demikian, penulis tidak hanya berpatok pada daftar pertanyaan tersebut, namun
penulis menyambungkan pertanyaan-pertanyaan yang berasal dari jawaban informan. Data-data yang didapatkan oleh penulis, dituliskan kedalam sebuah
buku yang nantinya akan digunakan sebagai bahan acuan dalam penelitian ini.
1.5.2.1 Wawancara
Menurut Soeharto dalam Wilda Damanik 1995:67, wawancara atau interview adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara pengumpul data kepada responden informan dan jawaban-jawaban responden akan di catat atau
Universitas Sumatera Utara
direkam dengan alat perekam tape recorder. Wawancara adalah salah satu cara yang digunakan untuk memperoleh data tentang kejadian yang diamati baik secara
langsung sendiri atau tidak. Teknik wawancara yang dilakukan adalah wawancara berfokus Focused
Interview dan wawancara bebas Free Interview. Sebelum melakukan wawacara, penulis membuat daftar pertanyaan dan menentukan siapa yang akan
diwawancara. Sedangkan pada wawancara bebas, pertanyaan tidak hanya berpusat pada pokok permasalahan, namun berkembang pada masalah lain yang tujuannya
adalah untuk menambah data yang dibutuhjkan oleh penulis.
1.5.2.2 Observasi
Observasi adalah peninjauan secara cermat atau mengawasi dengan teliti serta mengamati Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka 2005 hal 794.
Dalam hal ini, penulis melakukan observasi dengan mendengarkan radio suara medan.
Menurut Suparlan dalam Wilda Damanik 1987:43-45, peneliti yang menggunakan hal-hal sebagai metode pengamatan hendaknya memperhatikan hal-
hal sebagai berikut:1 ruang lingkup, 2 pelaku, 3 kegiatan, 4 benda-benda atau alat, 5 waktu, 6 peristiwa, 7 tujuan.
1.5.2.3 Kerja Laboratorium
Dalam kerja laboratorium, semua data yang diperoleh dari penelitian lapangan dan studi kepustakaan akan dianalisis selanjutnya akan dilakukan
Universitas Sumatera Utara
penyelesaian agar sesuai dengan pembahasan sehingga menghasilkan suatu tulisan yang baik. Semua data yang dikumpulkan, diklasifikasikan agar data-data yang
digunakan tidak rancu dan timpang-tindih yang dapat menimbulkan kesimpangsiuran. Semua ini dilakukan untuk mempermudah pambaca dalam
memahami dan mengerti tulisan ini.
Universitas Sumatera Utara
BAB II GAMBARAN UMUM RADIO
2.1 Sejarah Radio
Radio sudah mengalami perkembangan dari masa ke masa dan membuat sejarah perkembangan radio itu sendiri. Berikut, penulis akan membuat sejarah
perkembangan radio baik itu secara mendunia dan sejarah radio di Indonesia. Kesemua data ini diperoleh dari Onong Uchjana Effendy, dalam buku yang
berjudul Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi 156-170. Pada tahun 1860, Duke of Devonshire menghadiahkan sebuah institut riset
baru dalam bidang eksperimental kepada Universitas Camridge dan James Clerk Maxwel terpilih sebagai ketua pertama. Laboratorium itu disebut Cavendish. Dari
hasil penelitian nya, Maxwel kemudian menghasilkan sebuah teori yang mengatakan bahwa gelombang elektromaknetis merambat dari ujung yang satu ke
ujung yang lain dengan kecepatan cahaya. Ketika gelombang ini dilepaskan dari keping metal pada induktor, kedua bola pada celah ressonator dihubungkan
dengan bunga api. Untuk pertama kalinya gelombang elektro magnetis telah dibuat secara sistematis. Namun demikian, tidak semua ahli dan ilmuan yang
percaya akan teori yang dikemukakan oleh Maxwel tersebut. Baru setelah sepuluh tahun Maxwel meninggal dunia, teori nya dibuktikan kebenarananya oleh seorang
ahli fisika bangsa Jerman, Heinrich Hertz. Pada tahun 1887, Hertz menyusun suatu mesin induksi di salah satu sudut laboratoriumnya. Di sudut lainya, ia
membuat suatu resonator, yang terbuat dari cincin kawat konduktor yang
Universitas Sumatera Utara
berbentuk bola dengan jarak celah kira-kira beberapa milimeter. Onong Uchjana, 146-147
Penggunaan awal radio adalah maritim, untuk mengirimkan pesan telegraf dengan menggunakan kode morse antara kapal dan darat. Salah satu pengguna
awal adalah Angkatan Laut Jepang yang memata-matai armada Rusia ketika perang Thusima pada tahun 1901. Radio digunakan juga untuk menyalurkan
perintah dan komunikasi antara Angkatan Darat dan Angkatan Laut dikedua belah pihak pada perang dunia 11. Jerman menggunakan komunikasi radio untuk
menyamapikan pesan diplomatik kepada AS ketika perang berlangsung. Setelah perang dunia 11 selesai dan setiap negara kembali menumpahkan
perhatianya kepada pembangunan di dalam negeri masing-masing, radio siaran pun mulai mengalami kemajuan yang pesat. Perang dunia tersebut telah
menghasilkan penemuan-penemuan baru dalam bidang teknologi radio, mulai dari mikrofone dan pesawat penerima sampai pemancar tampak pengembangan yang
jauh lebih maju daripada tahun-tahun sebelum perang. Mikrofon semakin peka, dan pemancar mempunyai daya jangkau yang lebih jauh.
Kemajuan teknologi bidang radio ini mengundang perhatian para pemimpin di berbagai negara untuk mencegah terjadinya pengaruh mempengaruhi
antara satu negara dengan negara yang lain yang bias memimbulkan kerugian Onong Uchjana, 151.
Universitas Sumatera Utara
2.1.1 Peran Marconi
Dunia inovasi radio mencatat Guklielmo Marconi sebagai penemu radio. Dia lahir di Bologna, Italia, 24 april 1874. Ayahnya, Giuseppe Marconi asli petani
Italia dan ibunya, Annie Jameson adalah anak pemilik Puri Daphne di Irlandia, yang saat itu masuk sebagai wilayah Inggris. Ia bersekolah di Bologna, Florence,
dan Leghorn. Sejak kecil, ia sudah tertarik dengan kerja Maxwell, dan Hertz. Dalam usia
25 tahun yaitu pada tahun 1895, ia membuat laboratorium di rumah ayahnya di Pontecchio dan mengadakan penelitian tentang gelombang radio yang pada saat
itu disebut “Gelombang Hertzian” untuk mengirim sinyal telegraf. Pada saat itu, telegraf hanya bisa lewat kabel. Ia berhasil mengirim sinyal telegraf sejauh 2
kilometer. Namun demikian, Departemen Pos dan Telegraf Italia tidak tertarik akan temuanya tersebut. Hal tersebut tidak membuat Marconi putus asa. Setahun
kemudian, ia menghubungi Dinas Pos Inggris. William Precee, insinyur kepala pos Inggris pada saat itu bersedia untuk bertemu dengan Marconi. Pada saat itu,
Marconi memamerkan kemapuan ciptaanya di dataran Salisbury dan Bristol Chanel dan William tertarik akan temuan Marconi tersebut. Pada akhirnya,
Marconi mendirikan perusahaan The Wireless Telegraph Signal Company Limited pada tahun 1987 yang kemudian diubahnya menjadi Marconis Wireless
Telegraph Company Limited. Pada tahun 1899, Marconi membangun radio antara Perancis dan Inggris
yang disusul kemudian oleh Amerika dan Inggris. Dalam satu dekade hingga tahun 1912, ia mematenkan sejumlah temuan untuk menyempurnakan sistem
Universitas Sumatera Utara
radio yang diciptakanya. Pada tahun 1914, Marconi masuk kedalam angkatan bersenjata Italia dan menjadi diplomat Italia untuk Amerika pada tahun 1917.
Setelah tidak lagi menjadi bagian dari pemerintahan italia, menjelang perang dunia ke 11, pada tahun 1935 ia kembali ke laboratorium dan
mendemonstrasikan temuan terbarunya yaitu Radar. Namun, dua tahun berselang, ia meninggal dunia.
2.1.2 Peran Howard