Hal ini disebabkan adanya peningkatan penggunaan input tenaga kerja yaitu peningkatan biaya tenaga kerja karena sistem pengupahan yang mengacu pada program
Pemerintah berdasarkan Upah Minimum Regional UMR meningkat, biaya sosial dan tunjangan tenaga kerja meningkat, yang bertujuan untuk meningkatkan daya beli tenaga kerja.
Disamping itu tenaga kerja merupakan biaya tetap perusahaan, artinya walaupun produksi turun atau naik, maka biaya ini akan tetap dibebankan. Pada kondisi biaya tetap gaji
mengalami kenaikan yang mengikuti tingkat inflasi maka profitabilitas dan produktivitas cenderung menurun.
5.6.2 Pengukuran Produktivitas, Profitabilitas dan Indeks Perbaikan Harga Bahan
Baku. Perhitungan indeks produktivitas bahan baku didasarkan pada nilai harga tahun dasar
2007. Produktivitas bahan baku dari periode 2007 – 2011 berfluktuasi dan secara trend nya mengalami kenaikan.
Pada tahun 2008 produktivitas meningkat sebesar 7, tahun 2009 turun sebesar 10, tahun 2010 naik sebesar 11, dan tahun 2011 naik sebesar 2. Indeks produktivitas bahan
baku dapat dilihat pada Gambar 5.25.
Universita Sumatera Utara
Gambar 5.25 Indeks Produktivitas Bahan Baku 2007-2011 Produktivitas bahan baku pada perusahaan ini dipengaruhi beberapa faktor dan salah
satunya adalah faktor cuaca misalnya panas dan kering yang berkepanjangan serta hujan menyebabkan pertumbuhan teh sulit untuk berkembang dan menyebabkan jumlah bahan baku
yang dihasilkan berkurang. Perhitungan indeks profitabilitas dihitung berdasarkan nilai harga berlaku.
Profitabilitas perusahaan berfluktuasi dari 2007 – 2011. Hasil perhitungan profitabilitas dapat
ditunjukkan melalui grafik pada Gambar 5.26.
Gambar 5.26 Indeks Profitabilitas Bahan Baku 2007-2011 Pada tahun 2008 profitabilitas menurun sebesar 48, tahun 2009 naik sebesar 50, tahun
2010 turun sebesar 41, tahun 2011 naik sebesar 53. Perhitungan Indeks Perbaikan Harga IPH merupakan rasio antara Indeks Profitabilitas
IPF dan Indeks Produktivitas IP. Hasil perhitungan Indeks Perbaikan Harga IPH dapat ditunjukkan melalui grafik pada Gambar 5.27.
Universita Sumatera Utara
Gambar 5.27 Indeks Perbaikan Harga Bahan Baku 2007-2011
Gambar di atas menunjukkan Indeks Perbaikan Harga IPH bahan baku perusahaan berfluktuasi dan secara trend nya meningkat. Pada tahun 2008 Indeks Perbaikan Harga IPH
menurun sebesar 0,52; tahun 2009 naik sebesar 3,38; tahun 2010 naik sebesar 0,65 dan tahun 2011 naik sebesar 3,12.
Hasil Perhitungan Indeks Produktivitas IP, Indeks Profitabilitas IPF dan Indeks Perbaikan Harga IPH bahan baku tahun 2007-2011 ditunjukkan pada Tabel 5.18.
Tabel 5.18. Indeks Profitabilitas IPF, Indeks Produktivitas IP dan Indeks Perbaikan Harga IPH Bahan Baku tahun 2007-2011
Tahun Indeks Profitabilitas
IPF Indeks
Produktivitas IP Indeks Perbaikan Harga
IPH 2007
100 100
1 2008
52 107
0,48 2009
150 90
4,38 2010
59 111
1,65
Universita Sumatera Utara
2011 153
102 4,12
Dari Tabel 5.18 terlihat bahwa trend untuk ketiga unsur yaitu IPF, IP dan IPH mengalami kenaikan. Kenaikan profitabilitas dan produktivitas dalam kaitannya dengan
kenaikan biaya bahan disebabkan biaya bahan merupakan biaya variabel, dimana jika biaya bahan meningkat maka biaya produksi juga mengalami peningkatan, dan sebaliknya jika biaya
bahan menurun maka biaya produksi juga akan mengalami penurunan. Artinya biaya produksi mempunyai korelasi positif dengan biaya bahan. Dari data di
atas terlihat bahwa produksi mengalami kenaikan maka secara langsung profitabilitas yang merupakan perbandingan antara output dengan input akan ikut mengalami kenaikan, termasuk
produktivitas juga akan mengalami kenaikan.
5.6.3 Pengukuran Produktivitas, Profitabilitas dan Indeks Perbaikan Harga Energi. Hasil perhitungan produktivitas energi pada periode 2007-2011 menunjukkan
produktivitas energi menurun. Perubahan indeks produktivitas energi periode 2007–2011 dapat dilihat melalui Gambar 5.28.
Universita Sumatera Utara
Gambar 5.28 Indeks Produktivitas Energi 2007-2011 Perhitungan indeks produktivitas energi didasarkan pada nilai tahun dasar tahun 2007
dan dari gambar di atas dapat diinterpretasikan bahwa secara trendnya perusahaan mengalami penurunan produktivitas energi, dimana pada tahun 2008 produktivitas turun sebesar 3, tahun
2009 turun sebesar 20, tahun 2010 turun sebesar 11, dan tahun 2011 turun sebesar 18. Hasil pengamatan dari data perusahaan bahwa penurunan produktivitas energi disebabkan
adanya peningkatan penggunaan input energi. Perhitungan indeks profitabilitas dihitung berdasarkan nilai harga berlaku.
Profitabilitas perusahaan berfluktuasi dari 2007–2011. Pada tahun 2008 profitabilitas
meningkat sebesar 24, tahun 2009 naik sebesar 29, tahun 2010 turun sebesar 17, tahun 2011 turun sebesar 8. Hasil Perhitungan indeks profitabilitas dapat dilihat melalui grafik
pada Gambar 5.29.
Universita Sumatera Utara
Gambar 5.29 Indeks Profitabilitas Energi 2007-2011
Perhitungan Indeks Perbaikan Harga IPH energi merupakan rasio antara Indeks Profitabilitas
IPF dan Indeks Produktivitas IP energi. Indeks Perbaikan Harga IPH energi perusahaan menunjukkan fluktuasi dan secara trend nya menurun. Pada tahun 2008 Indeks
Perbaikan Harga IPH meningkat sebesar 0,28; tahun 2009 naik sebesar 0,62; tahun 2010 turun sebesar 0,07 dan tahun 2011 naik sebesar 0,12. Hasil perhitungan Indeks Perbaikan Harga
IPH energi dapat ditunjukkan melalui grafik pada Gambar 5.30.
Gambar 5.30 Indeks Perbaikan Harga Energi 2007-2011 Hasil Perhitungan Indeks Produktivitas IP, Indeks Profitabilitas IPF dan Indeks
Perbaikan Harga IPH energi tahun 2007-2011 ditunjukkan pada Tabel 5.19.
Universita Sumatera Utara
Tabel 5.19. Indeks Profitabilitas IPF, Indeks Produktivitas IP dan Indeks Perbaikan Harga IPH Energi tahun 2007-2011.
Tahun Indeks Profitabilitas
IPF Indeks
Produktivitas IP Indeks Perbaikan Harga
IPH 2007
100 100
1 2008
124 97
1,28 2009
129 80
1,62 2010
83 89
0,93 2011
92 82
1,12
Dari Tabel 5.19 terlihat bahwa trend untuk ketiga unsur yaitu Indeks Profitabilitas IPF, Indeks Produktivitas IP dan Indeks Perbaikan Harga IPH mengalami penurunan.
Penurunan profitabilitas dan produktivitas dalam kaitannya dengan penurunan energi disebabkan biaya energi merupakan biaya variabel, dimana jika produksi meningkat maka
biaya energi juga mengalami peningkatan, dan sebaliknya jika produksi menurun maka pemakaian energi juga akan mengalami penurunan. Artinya produksi mempunyai korelasi
positif dengan biaya energi. Dari data di atas terlihat bahwa produksi mengalami penurunan maka secara langsung profitabilitas yang merupakan perbandingan antara output dengan input
akan ikut mengalami penurunan, termasuk produktivitas juga akan mengalami penurunan. 5.6.4 Pengukuran Produktivitas, Profitabilitas dan Indeks Perbaikan Harga Modal.
Hasil perhitungan produktivitas modal pada periode 2007-2011 menunjukkan produktivitas modal menurun. Perubahan indeks produktivitas modal periode 2007–2011 dapat
ditunjukkan melalui grafik pada Gambar 5.31.
Universita Sumatera Utara
Gambar 5.31 Indeks Produktivitas Modal 2007-2011 Perhitungan indeks produktivitas modal didasarkan pada nilai tahun dasar tahun 2007
dan dari gambar di atas dapat diinterpretasikan bahwa secara trendnya perusahaan mengalami penurunan produktivitas modal, dimana pada tahun 2008 produktivitas turun sebesar 21,
tahun 2009 turun sebesar 43, tahun 2010 turun sebesar 48, dan tahun 2011 turun sebesar 48. Hasil pengamatan dari data perusahaan bahwa penurunan produktivitas modal disebabkan
adanya peningkatan penggunaan input modal. Perhitungan indeks profitabilitas modal dihitung berdasarkan nilai harga berlaku.
Profitabilitas perusahaan berfluktuasi dari 2007 – 2011. Pada tahun 2008 profitabilitas
menurun sebesar 10, tahun 2009 turun sebesar 1, tahun 2010 naik sebesar 17, tahun 2011 naik sebesar 6. Perubahan hasil indeks profitabilitas dari 2007–2011 dapat ditunjukkan
melalui grafik pada Gambar 5.32.
Universita Sumatera Utara
Gambar 5.32 Indeks Profitabilitas Modal 2007-2011
Perhitungan Indeks Perbaikan Harga IPH modal merupakan rasio antara Indeks Profitabilitas
IPF dan Indeks Produktivitas IP modal. Indeks Perbaikan Harga IPH modal perusahaan secara trend nya meningkat. Pada tahun 2008 Indeks Perbaikan Harga IPH
meningkat sebesar 0,14; tahun 2009 naik sebesar 0,74; tahun 2010 turun sebesar 1,25 dan tahun 2011 naik sebesar 1,03. Perubahan hasil Indeks Perbaikan Harga IPH dari 2007 – 2011
dapat ditunjukkan melalui grafik pada Gambar 5.33.
Gambar 5.33 Indeks Perbaikan Harga Modal 2007-2011
Hasil Perhitungan Indeks Produktivitas IP, Indeks Profitabilitas IPF dan Indeks Perbaikan Harga IPH modal tahun 2007-2011 ditunjukkan pada Tabel 5.20.
Universita Sumatera Utara
Tabel 5.20. Indeks Profitabilitas IPF, Indeks Produktivitas IP dan Indeks Perbaikan Harga IPH Modal tahun 2007-2011.
Tahun Indeks Profitabilitas
IPF Indeks
Produktivitas IP Indeks Perbaikan Harga
IPH 2007
100 100
1 2008
90 79
1,14 2009
99 57
1,74 2010
117 52
2,25 2011
106 52
2,03
Dari Tabel 5.20 terlihat bahwa IPF dan IPH cenderung mengalami kenaikan, sedangkan IP cenderung mengalami penurunan. Hal ini disebabkan, nilai input dalam hal ini biaya modal
yang ditunjukkan nilai penyusutan aktiva tetap pada tahun dasar tinggi dan pada tahun-tahun berikutnya mengalami penurunan sejalan dengan luas lahan yang berkurang dan modal aktiva
tetap yang digunakan juga berkurang. IPH dan IPF mengalami kenaikan mengindikasikan bahwa setiap kenaikan biaya modal
disertai dengan kenaikan produksi yang melebihi kenaikan biaya modal.
5.6.5 Pengukuran Produktivitas, Profitabilitas dan Indeks Perbaikan Harga Total Input.
Hasil perhitungan produktivitas total pada periode 2007-2011 menunjukkan produktivitas total input menurun. Perubahan indeks produktivitas total input periode 2007 –
2011 dapat ditunjukkan melalui grafik pada Gambar 5.34.
Universita Sumatera Utara
Gambar 5.34 Indeks Produktivitas Total Input 2007-2011
Perhitungan indeks produktivitas total input didasarkan pada nilai tahun dasar tahun 2007 dan dari gambar di atas dapat diinterpretasikan bahwa secara trendnya perusahaan
mengalami penurunan produktivitas total, dimana pada tahun 2008 produktivitas turun sebesar 9, tahun 2009 turun sebesar 20, tahun 2010 turun sebesar 13, dan tahun 2011 turun
sebesar 23. Hasil pengamatan dari data perusahaan bahwa penurunan produktivitas total disebabkan adanya peningkatan penggunaan input total.
Perhitungan indeks profitabilitas total input dihitung berdasarkan nilai harga berlaku. profitabilitas
perusahaan berfluktuasi dari 2007–2011. Pada tahun 2008 profitabilitas menurun sebesar 13, tahun 2009 naik sebesar 30, tahun 2010 turun sebesar 29, tahun 2011 naik
sebesar 22. Hasil perhitungan indeks profitabilitas total input dapat ditunjukkan melalui grafik pada Gambar 5.35.
Universita Sumatera Utara
Gambar 5.35 Indeks Profitabilitas Total 2007-2011
Perhitungan Indeks Perbaikan Harga IPH modal merupakan rasio antara Indeks Profitabilitas
IPF dan Indeks Produktivitas IP total input. Indeks Perbaikan Harga IPH total perusahaan secara trend nya meningkat. Pada tahun 2008 Indeks Perbaikan Harga IPH
menurun sebesar 0,04; tahun 2009 naik sebesar 1,14; tahun 2010 naik sebesar 0,11 dan tahun 2011 naik sebesar 1,04. Hasil perhitungan Indeks Perbaikan Harga IPH modal dapat
ditunjukkan melalui grafik pada Gambar 5.36.
Gambar 5.36 Indeks Perbaikan Harga Total 2007-2011
Universita Sumatera Utara
Hasil Perhitungan Indeks Produktivitas IP, Indeks Profitabilitas IPF dan Indeks Perbaikan Harga IPH total input tahun 2007-2011 ditunjukkan pada Tabel 5.21.
Tabel 5.21. Indeks Profitabilitas IPF, Indeks Produktivitas IP dan Indeks Perbaikan Harga IPH Total Input tahun 2007-2011.
Tahun Indeks Profitabilitas
IPF Indeks
Produktivitas IP Indeks Perbaikan Harga
IPH 2007
100 100
1 2008
87 91
0,96 2009
130 80
2,14 2010
71 87
1,11 2011
122 77
2,04
Dari Tabel 5.21 terlihat bahwa IPF dan IPH cenderung mengalami kenaikan, sedangkan IP cenderung mengalami penurunan. Hal ini disebabkan, nilai input total mengalami
penurunan. IPH dan IPF mengalami kenaikan mengindikasikan bahwa setiap kenaikan input total disertai dengan kenaikan produksi yang melebihi kenaikan biaya input total.
Produktivitas perusahaan mengalami fluktuasi tidak stabil dikarenakan naik turunnya produktivitas. Hal ini terjadi karena masalah internal dalam perusahaan tersebut sehingga
menyebabkan naik turunnya produktivitas. Ukuran produktivitas dipakai untuk memantau keadaaan internal perusahaan terutama yang berkaitan dengan efisiensi penggunaan sumber
daya dalam menghasilkan output perusahaan.
5.7 Evaluasi Produktivitas Perusahaan