Diagram Tulang Ikan Fishbone Diagram Review Hasil Penelitian

6. Promosi. d. Pendekatan yang didasarkan pada pekerjaan work based techniques, yaitu: 1. Rekayasa metode. 2. Pengukuran kerja. 3. Perancangan tugas. 4. Perencanaan kerja yang aman. 5. Ergonomi. 6. Penjadwalan produksi. 7. Proses data dengan komputer. e. Pendekatan yang didasarkan kepada perbaikan material material based techniques , yaitu: 1. Pengendalian bahan baku. 2. Perancangan kebutuhan bahan baku. 3. Pengendalian kualitas. 4. Perbaikan sistem pemindahan bahan. 5. Manajemen bahan baku.

2.9 Diagram Tulang Ikan Fishbone Diagram

Diagram sebab akibat sering disebut diagram tulang ikan Fishbone Diagram atau diagram ishikawa pertama kali diperkenalkan oleh Prof. Kaouru Ishikawa pada tahun 1953. Diagram sebab akibat adalah suatu diagram yang menunjukkan hubungan antara sebab akibat. Secara umum diagram ini melihat paling sedikit lima sumber utama cacat pada proses atau produk yaitu faktor manusia, mesinperalatan, bahan baku, metode dan lingkungan dan dapat dilihat pada Gambar 2.5. Universita Sumatera Utara Gambar 2.5 Fishbond Diagram Sumber: Sinulingga, 2010 1. Manusia. Masalah-masalah yang berkaitan dengan sumber daya manusia antara lain kecukupan jumlah maupun mutu seperti ketrampilan, pengetahuan, kemampuan komunikasi dan kerjasama, kearifan, sikap, disiplin dan kreativitas. 2. Mesin dan peralatan. Masalah-masalah yang terkait dengan mesin dan peralatan sehubungan dengan tercapainya produktivitas ialah kesesuaian spesifikasi mesin, kecukupan jumlah unit dan kapasitas, usia pakai akurasi, skrap dihasilkan, kemudahan perawatan maintability, safety factor, kemudahan dioperasikan operationalibility, ergonomi dan lain-lain. 3. Bahan Baku. Masalah yang terkait dengan bahan baku ialah kesesuaian spesifikasi, kecukupan jumlah, kelancaran supply, oversupply, dan lain-lain. Mesin dan Peralatan Manusia Usia Alat Maintainabi Kreativita Pengetahu Peraturan Produktivi t Temperatur Sistem Prosedur kerja Over Supply Kelancaran Lingkungan Metode Spesifikasi Keterampil Psikologi Lingk Peralatan Evaluasi Metode Evaluasi Spesifikasi Bahan-bahan Universita Sumatera Utara 4. Metode. Masalah yang terkait dengan metode kerja ialah prinsip dan prosedur kerja, metode pengumpulan data, peralatan pengukuran kerja, prosedur evaluasi dan lain-lain. 5. Lingkungan. Masalah yang terkait dengan lingkungan kerja adalah kenyamanan ruang kerja temperatur, kelembaban, penerangan, kebisingan, peraturan kerja, psikologi lingkungan kerja dan lain-lain.

2.10 Review Hasil Penelitian

Sesuai dengan permasalahan penelitian yang berhubungan dengan produktivitas, maka ada beberapa jurnal dan penelitian sebelumnya yang dapat digunakan sebagai literatur tambahan peneliti dalam melaksanakan penelitian antara lain: 1. Pujotomo 2008 yang berjudul “Analisis Pengukuran Produktivitas”. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi dan mengukur produktivitas perusahaan serta hubungan antara level produktivitas dengan level profitabilitas yang dicapai oleh perusahaan. Penelitian ini tentang pengukuran produktivitas parsial yang memperlihatkan level produktivitas berubah-ubah dan masih memerlukan usaha peningkatan produktivitas parsial terutama dalam pemakaian masing-masing input dengan efisien. 2. Dey 2012, dalam jurnal yang berjudul “Development of Safety and Productivity Correlation Model for Tea Industries of Barak Valley, Assam ”. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan kuantitatif antara keselamatan dan produktivitas pada industri teh Barak, Assam. Keselamatan dan kesehatan dalam industri teh dimodelkan sebagai fungsi empat input seperti keselamatan kerja OS, kesehatan kerja OH, keselamatan perilaku BS dan kompetensi C. Universita Sumatera Utara 3. Henni 2008, Analisis Produktivitas Lini Produksi PT.Perkebunan Nusantara VIII PTPN VIII Kebun Rancabali dengan menggunakan Metode Objective Matrix. Pengukuran produktivitas Lini Produksi perusahaan yang digunakan hanya terbatas pada informasi perbandingan realisasi kinerja dari setiap indikator-indikator dengan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan RKAP yang telah ditetapkan oleh pihak manajemen. Keputusan mengenai baik atau buruknya performansi Lini Produksi tergantung dari pencapaian Realisasi kinerja perusahaan, untuk kriteria efektivitas akan dinilai baik jika performansi Lini Produksi melebihi atau sama dengan nilai RKAP sedangkan untuk kriteria efisiensi akan dinilai baik jika pemanfaatan sumber energi lebih kecil atau sama dengan nilai RKAP. Salah satu kekurangan dari pengukuran produktivitas yang dilakukan berdasarkan indikator- indikator secara terpisah ini, adalah tidak dapat memberikan gambaran sejauh mana perkembangan produktivitas Lini Produksi telah dicapai. 4. Anis 2007, dalam jurnal berjudul Usaha Peningkatan Produktivitas dengan Model Productivity Evaluation Tree PET. Alternatif perencanaan ada tiga. Pertama, meningkatkan standar penggunaan bahan baku dari 20 menjadi 30. Kedua, pengeluaran bahan baku diusulkan sama dengan bulan lalu dengan menerapkan peningkatan standart penggunaan bahan baku sama seperti dengan alternatif pertama. Ketiga, menstimulasi alternatif kedua dengan melakukan manajemen motivasi terhadap tenaga kerja. Dari hasil evaluasi pohon produktivitas maka dapat diketahui estimasi peningkatan produktivitas yang tertinggi adalah alternatif ketiga dengan perubahan tingkat produktivitas sebesar 0,39. 5. Venti 2011, dalam jurnal berjudul Analisis Daya Saing dan Strategi Pengembangan Agribisnis Teh Indonesia. Tujuan penelitian ini menelaah sistem agribisnis teh Universita Sumatera Utara Indonesia, menganalisis daya saing agrobisnis teh Indonesia, merumuskan strategi pengembangan agrobisnis teh Indonesia. Strategi peningkatan daya saing yang dihasilkan melalui analisis Matriks SWOT lebih mengarah kepada strategi peningkatan kinerja petani teh rakyat,yaitu dengan meningkatkan posisi tawar petani melalui penguatan kelompok tani dan dukungan dari adanya asosiasi dan Dewan Teh Indonesia. Sementara untuk perkebunan besar negara dan swasta strategi lebih mengarah kepada peningkatan produksi dan diversifikasi produk, khususnya untuk produk teh tujuan ekspor. Permasalahan lain yang menjadi fokus strategi adalah permasalahan yang terkait dengan konsumsi teh, strategi yang digunakan lebih diutamakan kepada peningkatan upaya promosi yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai teh dan manfaatnya. 6. Susanti 2008, jurnal yang berjudul Pengukuran Produktivitas PTP. Nusantara VI Unit Usaha Kayu Aro Dengan Metode OMAX. Usulan perbaikan dengan menggunakan Strategy Matrix, dimana pembentukan Strategy Matrix ini bertujuan untuk menentukan prioritas perbaikan yang akan dilakukan. Adapun prioritas perbaikan produktivitas adalah melakukan pengawasan yang rutin dan shopfloor management , mengurangi jam kerusakan mesin dengan cara melakukan preventive maintenance , peningkatan disiplin karyawan, pemberian insentif bagi karyawan yang berprestasi. Universita Sumatera Utara

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN