Metode Penelitian ANALISIS TENTANG PENGGUNAAN KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR BERVARIASI DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR : Penelitian Deskriptif di SDN Sirnasari Kecamatan Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya.

Itan Tanjilurohmah,2013 ANALISIS TENTANG PENGGUNAAN KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR BERVARIASI DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan. Metode penelitian juga merupakan strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan guna menjawab persoalan yang dihadapi. Metode penelitian adalah cara-cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid, dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode kualitatif, yaitu penelitian yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari fenomena objek yang diteliti dan dibandingkan dengan teori yang sesuai dengan masalah penelitian. “Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, sebagai lawannya adalah eksperimen dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi gabungan, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan mak na daripada generalisasi” Sugiyono, 2012:1. Metode ini muncul karena terjadi perubahan paradigma dalam memandang suatu realitas atau fenomena. Dalam paradigma ini realitas sosial dipandang sebagai sesuatu yang utuh, dinamis, dan penuh makna. Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data tidak dipandu oleh teori, tetapi dipandu oleh fakta-fakta yang ditemukan pada saat penelitian di lapangan. Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif, tidak menekankan pada generalisasi tetapi lebih menekankan pada makna. Objek dalam penelitian kualitatif adalah objek yang ilmiah. Objek yang ilmiah adalah objek yang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti sehingga Itan Tanjilurohmah,2013 ANALISIS TENTANG PENGGUNAAN KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR BERVARIASI DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kondisi pada saat peneliti memasuki objek, setelah berada di objek, dan setelah keluar dari objek relatif tidak berubah. “Pendekatan kualitatif dikenal mempunyai bermacam nama dalam beberapa disiplin ilmu. Antropologi menamakan etnografi kepada pendekatan kualitatif; Sosiologi menyebutkan versthen atau pengamatan terlibat; Psikologi dengan folklor. Linguistik, etnomuskologi, etnometodologi, dan banyak disiplin ilmu lainnya, menggunakan istilah- istilah seperti studi kasus, interpretative inquiry, natural inquiry, dan phenomenology sebagai sebutan dati pendekatan kualitatif” Patilima, 2011:2. Dalam metode kualitatif dapat digunakan scopelingkup yang paling kecil, yaitu satu sisi sosial sampai masyarakat yang luas. Temuan dalam penelitian kualitatif bisa yang sesederhana sampai yang kompleks, terjadi pada peristiwa tunggal maupun majemuk, kecil atau besar. Spradley 1980 dalam Sugiyono 2012:20 mengemukakan lingkup penelitian kualitatif seperti ditunjukan pada gambar 3.1 SCOPE OF RESEARCH SOCIAL UNITS STUDIES Macro Micro Complex Society masyarakat yang kompleks Multiple communities beberapa kelompok masyarakat A single community study sekelompok masyarakat Multiple social institutions beberapa lembaga sosial A single social institution satu lembaga sosial Multiple social situation beberapa situasi sosial Single social situation satu situasi sosial Tabel 3.1 Scope penelitian kualitatif Itan Tanjilurohmah,2013 ANALISIS TENTANG PENGGUNAAN KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR BERVARIASI DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Terbukti bahwa metode penelitian kualitatif dapat digunakan untuk meneliti suatu situasi yang sangat mikro yaitu satu situasional, sampai yang makro masyarakat luas yang komplek. “Metode kalitatif lebih berdasarkan pada fenomena yang mengutamakan penghayatan. Penelitian deskriptif kualitatif diuraikan dengan kata-kata menurut pendapat responden, apa adanya sesuai dengan pertanyaan penelitiannya, kemudian dianalisis pula dengan kata- kata yang melatarbelakangi responden” Usman dan Purnomo Setiady Akbar, 2009:130. Metode pada penelitian ini memberikan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sebagai pertanyaan penelitian bukan hanya mencangkup apa, siapa, dimana, kapan, nbagaimana, dan mengapa tetapi semua yang ada yang ada dalam subjek penelitian tersebut yang termasuk kedalam masalah yang sedang diteliti. Menurut Sudjana dan Ibrahim 2001:197-199 yang menegaskan bahwa ada lima ciri pokok dari penelitian kualitatif, yaitu : 1. Penelitian kualitatif menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data langsung. 2. Penelitian kualitatif sifatnya deskriptif-analitik. 3. Tekanan penelitian kualitatif ada pada proses bukan pada hasil. 4. Penelitian kualitatif sifatnya induktif. 5. Penelitian kualitatif mengutamakan makna. Menurut Merriam yang dikutip oleh John W. Creswell dalam bukunya Hamid Patilima 2011:60, ada enam asumsi dalam pendekatan kualitatif yang perlu diperhatika oleh peneliti, yaitu: 1. Peneliti kualitatif lebih menekankan perhatian pad proses, bukan pada hasil atau produk; 2. Peneliti kualitatif tertarik pada makna-bagaimana orang membuat hidup, pengalaman, dan struktur kehidupannya masuk akal; 3. Peneliti kualitatif merupakan instrumen pokok untuk pengumpulan dan analisis data. Data didekati melalui instrumen manusia, bukan melalui inventaris daftar pertanyaan atau alat lainnya; 4. Peneliti kualitatif melibatkan kerja lapangan. Peneliti secara fisik berhubungan dengan orang, latar belakang, lokasi atau institusi, untuk mengamati atau mencatat perilaku dalam latar alamiahnya; 5. Peneliti kualitatif bersifat deskriftif dalam arti peneliti tertarik proses, makna, dan pemahaman yang didapat melalui kata atau gambar; dan 6. Proses penelitian kualitatif bersifat induktif, peneliti membangunabstrak, konsep, proposisi, dan teori. Itan Tanjilurohmah,2013 ANALISIS TENTANG PENGGUNAAN KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR BERVARIASI DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Metode deskriptif digunakan dalam penelitian ini untuk melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu. Sehingga peneliti hanya bekerja dengan informasi-informasi data dan didalam menganalisanya tidak menggunakan analisa data statistik. Penelitian kualitatif juga sering disebut naturalistik karena karena situasi dilapangan bersifat natural, wajar, apa adanya, tanpa dimanipulasi atau diukur dengan eksperimen atau tes. Peneliti menggunakan metode kualitatif sebenarnya bukan karena selera peneliti atau pembimbing, tetapi sesungguhnya penelitian kualitatif lebih bersifat eksploratif dan peneliti menggunakan pendekatan tersebut untuk mengupas sebuah topik ketika variabel dan dasar teorinya tidak diketahui serta penelitian tersebut bertujuan memahami suatu situasi sosial, peristiwa, peran, interaksi dan kelompok. Serta dikarenakan bahwa peneliti ingin menggambarkan keadaan yang sebenarnya tentang kebiasaan cara mengajar guru pada pembelajaran IPS di Sekolah Dasar khususnya di SDN Sirnasari Kecamatan Sariwangi Kabupaten Tasikamalaya pada keterampilan mengadakan variasi.

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

Dokumen yang terkait

MODIFIKASI PEMBELAJARAN AKTIVITAS PERMAINAN KASTI UNTUK MENINGKATKAN WAKTU AKTIF BELAJAR SISWA : Studi Penelitian Tindakan Kelas di SDN Sirnasari Kabupaten Tasikmalaya.

0 0 37

ANALISIS KEMAMPUAN BERTANYA SISWA DALAM PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR (Penelitian Deskriptif Kualitatif pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar di Kota Tasikmalaya).

0 0 35

ANALISIS KETERAMPILAN GURU DALAM MEMBERIKAN PENGUATAN PADA PEMBELAJARAN IPS : Analisis Deskriptif Pada Guru Sekolah Dasar Kelas V Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi.

0 0 34

PENYISIPAN HUMOR DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI KELAS V SEKOLAH DASAR (Studi Deskriptif di Gugus Rajawali Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya).

0 2 44

PENGGUNAAN KETERAMPILAN BERTANYA DASARDALAM PEMBELAJARAN IPS DI SD : Penelitan Deskriptif di Kelas IV SDN Sirnagalih Kecamatan Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya.

0 5 34

MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI PENGGUNAAN TEKNIK CLOZE PADA PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV Semester II SDNegeriI Cibanteng Kecamatan Parungponteng Kabupaten Tasikmalaya.

1 3 41

PROSES PEMBELAJARAN SENAM LANTAI DI SEKOLAH DASAR :Studi Deskriptif Kualitatif di SD Negeri Cikalong Kabupaten Tasikmalaya.

0 4 27

KONTRIBUSI KINERJA KOMIOTE SEKOLAH DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN DI SEKOLAH :Studi Deskriptif pada Sekolah Dasar Negeri di Kabupaten Tasikmalaya.

0 1 60

KETERAMPILAN MENGAJAR GURU PENJASORKES DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE- KECAMATAN BANTARKAWUNG KABUPATEN BREBES DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES.

0 1 90

ANALISIS KETERAMPILAN GURU DALAM MEMBERIKAN PENGUATAN PADA PEMBELAJARAN IPS : Analisis Deskriptif Pada Guru Sekolah Dasar Kelas V Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi - repository UPI T PD 1204720 Title

0 0 4