BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Defenisi Variabel
Pada penelitian yang penulis lakukan untuk menganalisis pengaruh yang terjadi antara luas lahan, pupuk, dan curah hujan terhadap hasil produktifitas padi sawah di
Kabupaten Langkat tahun 2005-2010 ini, penulis menggunakan beberapa variabel yang penulis gunakan sebagai faktor penentu, yaitu:
a Variabel luas lahan
Menurut Dokuchaiev, lahan merupakan likungan fisis dan biotik yang berkatian dengan daya dukungnya terhadap perikehidupan dan kesejahteraan
hidup manusia. Lingkungan fisis meliputi relief atau topografi, iklim, tanah, dan air. Sedangkan lingkungan biotik meliputi hewan, tumbuhan, dan manusia
Dra. Romenah, ”Lahan Potensial dan Lahan Kritis”, Hal:5.
Pada penelitian ini, penulis menggunakan variabel luas lahan yaitu besarnya lahan panen yang digunakan oleh warga di Kabupaten Langkat untuk
bercocok tanam padi sawah dengan kondisi lahan tersebut memiliki tingkat kesuburan dan dan kondisi yang berbeda-beda di tiap daerahnya.
b Variabel pupuk
Pupuk merupakan kunci dari kesuburan tanah karena berisi satu atau lebih unsur untuk menggantikan unsur yang habis terisap tanaman. Jadi, memupuk
berarti menambah unsur hara ke dalam tanah pupuk akar dan tanaman pupuk daun Marsono, “Petunjuk Penggunaan Pupuk”, Hal:1.
Universitas Sumatera Utara
Pupuk sudah membudaya pada petani. Petani dan pupuk seakan sudah menyatu. Sehingga tak perlu heran kalau banyak petani yang merasa enggan
menanam sesuatu tanpa memberi pupuk. Berdasarkan asal pembuatannya, pupuk terdiri dari dua kelompok, yaitu pupuk anorganik dan pupuk organik.
Pupuk anorganik adalah pupuk yang dibuat oleh pabrik-pabrik pupuk dengn meramu bahan-bahan kimia anorganik berkadar hara tinggi. Misalnya, pupuk
urea berkadar N 45 - 46, jadi setiap 100 kg urea terdapat 45-46 kg hara Nitrogen Marsono, “Petunjuk Penggunaan Pupuk”, Hal:19.
Pada penelitian ini, penulis membatasi variabel pupuk hanya pada pupuk yang sering digunakan oleh petani yang berada di Kabupaten Langkat
yaitu pupuk jenis UREA bersubsidi dari pemerintah untuk tanaman pangan dan hortikultura. Pupuk urea termasuk pupuk nitrogen yang dibuat dari gas
amoniak dan gas asam arang. Persenyawaan kedua zat ini melahirkan pupuk urea dengan kandungan N sebanyak 46 yang termasuk pupuk higroskopis
atau mudah menarik uap air. Pada kelembapan 73, pupuk ini sudah mampu menarik uap air dari udara sehingga pupuk urea ini mudah larut dalam air dan
mudah diserap oleh tanaman Marsono, “Petunjuk Penggunaan Pupuk”, Hal:22-23.
c Variabel curah hujan
Curah hujan adalah banyaknya debit air hujan yang turun pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu di setiap musimnya. Pada daerah tropis seperti
Indonesia, curah hujan sangat berpengaruh terhadap kesuburan suatu tanaman.
Pada penelitian ini, penulis menggunakan variabel curah hujan sebagai salah satu variabel bebas, yaitu banyaknya tingkat debit air hujan yang turun di
daerah Kabupaten Langkat dalam kurun waktu 1 satu tahun.
d Variabel Produktifitas Padi Sawah
Produktifitas padi sawah adalah banyaknya hasil produksi di sektor padi sawah. Hasil produksi padi sawah tersebut di pengaruhi oleh beberapa faktor,
Universitas Sumatera Utara
diantaranya luas lahan, pupuk, curah hujan, hama, bibit yang digunakan, dan banyak faktor pendukung lainnya.
Pada penelitian ini, penulis menggunakan variabel produktifitas padi sawah sebagai variabel takbebas atau prediktor, yaitu produktifitas padi sawah
di daerah Kabupaten Langkat tiap tahunnya.
2.2 Tinjauan Teori