Analisis Korelasi Ganda Analisis Pengaruh Luas Lahan, Pupuk, Dan Curah Hujan Terhadap Produktifitas Padi Sawah Di Kabupaten Langkat Tahun 2005 – 2010

Dari perbandingan nilai tersebut diatas, dapat dilihat bahwa F hitung = 44,246 F tabel = 19,16. Sehingga H ditolak dan H 1 diterima yang berarti model regresi linear berganda telah signifikan atau terdapat hubungan yang linear. b. Membandingkan taraf Sig. hitung dengan taraf Sig. tabel Dari tabel ANOVA, dapat dilihat taraf Sig. hitung yang dihasilkan oleh output SPSS adalah sebesar 0,022 taraf Sig. 0,05 = 0,05. Sehingga H ditolak dan H 1 diterima yang berarti model regresi linear berganda telah signifikan atau terdapat hubungan yang linear.

4.2.4 Analisis Korelasi Ganda

Setelah regresi linear ganda dihitung, selanjutnya adalah menentukan derajat hubungan antara variabel luas lahan, pupuk dan curah hujan terhadap hasil produktifitas padi sawah. Derajat hubungan antara variabel-variabel tersebut dapat dihitung dengan analisis korelasi ganda. Interval koefisien dari korelasi nilai R pada korelasi ganda, dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.11: Interval Tingkat Hubungan pada Analisis Korelasi Pearson R Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,80 – 1,00 Sangan Kuat 0,60 – 0,79 Kuat 0,40 – 0,59 Cukup Kuat 0,20 – 0,39 Lemah 0,00 – 0,19 Sangat Lemah Besarnya nilai koefisien determinasi R 2 pada analisis korelasi dapat ditentukan dengan menggunakan rumus: Universitas Sumatera Utara Dimana: R 2 : Koefisien Determinasi JK reg : Jumlah Kuadrat-kuadrat Regresi Nilai koefisiean korelasi Pearson R pada korelasi linear ganda dapat diambil dari hasil pengakaran nilai koefisien determinasi ganda R 2 . Dalam analisis korelasi linear berganda, diperlukan beberapa harga-harga tambahan pada tabel 4.5 agar memenuhi syarat analisis korelasi linear ganda. Berikut adalah tabel yang telah memenuhi syarat analisis korelasi linear ganda: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.12: Harga-Harga Yang Diperlukan Dalam Analisis Korelasi Linear Berganda No. X 1 X 2 X 3 Y x 1 x 2 x 3 y x 1 y x 2 y x 3 y y 2 1 69,18 8,42 2,55 372,37 -8,11 -2,52 -0,08 -52,60 426,46 132,45 4,30 2.766,23 2 80,17 8,82 3,17 432,45 2,88 -2,12 0,54 7,49 21,57 -15,86 4,03 56,03 3 79,58 10,34 2,59 433,42 2,29 -0,60 -0,04 8,46 19,38 -5,06 -0,35 71,49 4 82,45 9,60 2,21 448,83 5,16 -1,34 -0,42 23,87 123,18 -31,94 -10,06 569,54 5 85,23 13,97 2,64 468,32 7,94 3,03 0,01 43,36 344,31 131,44 0,36 1.879,66 6 67,12 14,48 2,63 394,40 -10,17 3,54 0,00 -30,57 310,80 -108,25 0,05 934,22 Jumlah 463,73 65,63 15,79 2.549,79 - - - - 1.245,69 102,78 -1,68 6.277,16 Rata-rata 77,29 10,94 2,63 424,97 - - - - 207,62 17,13 -0,28 1.046,19 JK reg = b 1 Σx 1 y + b 2 Σx 2 y + b 3 Σx 3 y = 4,654 1.245,69 + 3,741 102,78 – 1,204 –1,68 = 5.797,44 + 384,50 + 2,02 = 6.183,96 Sehingga didapat nilai koefisien determinasi ganda R 2 adalah: Universitas Sumatera Utara Jadi, hubungan antara variabel luas lahan, pupuk, dan curah hujan terhadap hasil produktifitas padi sawah di Kabupaten Langkat pada penelitian ini dapat dijelaskan sebesar 0,985 atau 98,51, sisanya sebesar 100 - 98,51 1,49 dapat dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian. besarnya tingkat koefisien korelasi ganda yang dinyatakan oleh R adalah sebesar R = √R 2 = √0,985 0,993 dan bernilai positif yang berarti hubungan antara variabel luas lahan, pupuk, dan curah hujan terhadap produktifitas padi sawah adalah sangat kuat dan searah, yakni apabila jumlah pada variabel luas lahan, pupuk, dan curah hujan bertambah tinggi, maka jumlah pada variabel produktifitas padi sawah juga akan bertambah tinggi. Pada output SPSS, besarnya nilai koefisien korelasi ganda R dan koefisien determinasi ganda R 2 terdapat pada tabel output Model Summary yang dihasilkan dari analisis regresi, Output SPSS tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 4.13: Output SPSS Untuk Analisis Korelasi Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,993 a ,985 ,963 6,82551 a. Predictors: Constant, Curah Hujan, Luas Lahan, Pupuk Dari output tersebut diatas, dapat kita lihat besarnya tingkat koefisien korelasi ganda yang dinyatakan oleh R adalah sebesar 0,993 dan bernilai positif yang berarti hubungan antara variabel luas lahan, pupuk, dan curah hujan terhadap produktifitas padi sawah adalah sangat kuat dan searah, yakni apabila jumlah pada variabel luas lahan, pupuk, dan curah hujan bertambah tinggi, maka jumlah pada variabel produktifitas padi sawah juga akan bertambah tinggi. Dan dari output SPSS diatas, dapat kita lihat pula besarnya tingkat koefisien determinasi ganda yang dinyatakan dengan R Square R 2 , yaitu sebesar 0,985, maka: Koefisien Determinasi Ganda KD = R 2 x 100 = 0,985 x 100 = 98,5 Universitas Sumatera Utara Yang berarti besarnya tingkat produktifitas padi sawah di Kabupaten Langkat dapat dijelaskan sebesar 98,5 dipengaruhi oleh luas lahan, pupuk, dan curah hujan secara simultangabungan. Dan sisanya, yaitu sebesar 100 – 98,5 1,5 dipengaruhi oleh variabel lain di luar model regresi.

4.2.5 Uji Koefisien Regresi Ganda Uji t dan Uji Multikolinearitas