Analisis Pengaruh Bagi Hasil Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Nasabah Menabung Pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Tanjung Balai

(1)

ANALISIS PENGARUH BAGI HASIL DAN KUALITAS PRODUK

TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH MENABUNG PADA

BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG

PEMBANTU TANJUNG BALAI

TESIS

Oleh

AHMAD RUSDAN MIRAZA 087019054/IM

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2011

S

E K O L AH

P A

S C

A S A R JA NA


(2)

ANALISIS PENGARUH BAGI HASIL DAN KUALITAS PRODUK

TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH MENABUNG PADA

BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG

PEMBANTU TANJUNG BALAI

TESIS

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Magister Sains dalam Program Studi Ilmu Manajemen pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

Oleh

AHMAD RUSDAN MIRAZA 087019054/IM

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(3)

Judul Tesis : ANALISIS PENGARUH BAGI HASIL DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH MENABUNG PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU TANJUNG BALAI Nama Mahasiswa : Ahmad Rusdan Miraza

Nomor Pokok : 087019054

Program Studi : Ilmu Manajemen

Menyetujui, Komisi Pembimbing:

(Drs. M. Lian Dalimunthe, M.Ec., Ac.) (Drs. Syahyunan, M.Si.) Ketua Anggota

Ketua Program Studi, Direktur,

(Prof. Dr. Paham Ginting, MS.) (Prof. Dr. Ir. A. Rahim Matondang, MSIE.)


(4)

Telah diuji pada:

Tanggal 24 Januari 2011

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Drs. M. Lian Dalimunthe, M.Ec., Ac. Anggota : 1. Drs. Syahyunan, M.Si.

2. Prof. Dr. Paham Ginting, MS. 3. Dr. Arlina Nurbaity Lubis, MBA. 4. Drs. Rahmad Sumanjaya, M.Si.


(5)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa Tesis saya yang berjudul:

“Analisis Pengaruh Bagi Hasil dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Nasabah Menabung pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Tanjung Balai”

Adalah benar hasil karya saya sendiri dan belum pernah dipublikasikan oleh siapapun juga sebelumnya.

Sumber-sumber data yang diperoleh dan digunakan telah dinyatakan secara jelas dan benar.

Medan, Januari 2011 Yang membuat pernyataan,

Ahmad Rusdan Miraza


(6)

ANALISIS PENGARUH BAGI HASIL DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH MENABUNG PADA BANK SYARIAH MANDIRI

KANTOR CABANG PEMBANTU TANJUNG BALAI

Ahmad Rusdan Miraza, Drs. M. Lian Dalimunthe, M.Ec., Ac., dan Drs. Syahyunan, M.Si

ABSTRAK

Salah satu bank yang mempunyai komitmen dalam mengelola jasa perbankan syariah adalah Bank Syariah Mandiri. Bank Syariah Mandiri merupakan bank yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah Islam. Prinsip ini dituangkan ke dalam pilar muamalah yang berdasarkan pada nilai keadilan, amanah, kemitraan, transparansi, dan saling menguntungkan baik bagi bank maupun nasabah. Sehubungan dengan hal tersebut, Bank Syariah Mandiri dalam menjalankan aktivitas usaha senantiasa berupaya secara optimal untuk memberikan yang terbaik kepada seluruh stakeholders dengan memberikan bagi hasil yang relatif bersaing. Bagi hasil pada Bank Syariah Mandiri ditentukan berdasarkan nisbah baik untuk pihak bank maupun untuk nasabah dan diperjanjikan pada waktu akad. Sistem perhitungan bagi hasil di Bank Syariah Mandiri menggunakan sistem revenue sharing yang artinya bagi hasil untuk nasabah berdasarkan pendapatan yang diperoleh bank pada suatu periode (setiap bulannya).

Teori yang digunakan dalam penelitian adalah teori Manajemen Pemasaran dan Perbankan Syariah yang berkaitan dengan bagi hasil, kualitas produk, keputusan menabung.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan survey, jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif, dan sifat penelitiannya adalah penjelasan. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, daftar pertanyaan, dan studi dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda. Populasi adalah seluruh nasabah tabungan Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Tanjung Balai yang tercatat sampai periode Juni 2010 berjumlah 1.872 orang. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin dengan menggunakan taraf kepercayaan sebesar 90 persen, dan jumlah sampel sebanyak 95 orang nasabah.Pengujian hipotesis menggunakan uji F (serempak) dan uji t (parsial).

Hasil penelitian uji Hipotesis Pertama menunjukkan bahwa bagi hasil dan kualitas produk secara serempak berpengaruh sangat signifikan terhadap keputusan menabung di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Tanjung Balai, dan secara parsial variabel bagi hasil berpengaruh lebih dominan daripada kualitas produk. Selanjutnya pengujian Hipotesis Kedua menunjukkan bahwa, secara parsial variabel pembiayaan murabahah berpengaruh sangat signifikan terhadap bagi hasil nasabah pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Tanjung Balai.

Kesimpulan penelitian ini adalah: 1) Secara serempak bagi hasil dan kualitas produk berpengaruh sangat signifikan terhadap keputusan menabung di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Tanjung Balai, dan 2) Secara parsial variabel pembiayaan murabahah berpengaruh sangat signifikan terhadap bagi hasil nasabah pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Tanjung Balai.


(7)

ANALYSIS OF THE INFLUENCE OF YIELD AND QUALITY PRODUCT TO THE CUSTOMER’S DECISION TO SAVE ON BANK SYARIAH MANDIRI SUB

BRANCH OFFICE TANJUNG BALAI

Ahmad Rusdan Miraza, Drs. M. Lian Dalimunthe, M.Ec., Ac., and Drs. Syahyunan, M.Si ABSTRACT

One bank that is committed in managing Islamic banking services is Bank Syariah Mandiri.Bank Syariah Mandiri, a bank run business based on Islamic Sharia principles. This principle is poured into a pillar muamalah based on the value of fairness, trust, partnership, transparency, and mutual benefits both to banks and customers. In this regard, Bank Syariah Mandiri in conducting business activities in an optimal strives to provide the best to all stakeholders by providing for a relatively competitive results. Profit sharing in Bank Syariah Mandiri determined based on the ratio of good to the bank as well as to customers and agreed on the contract. Calculation system for results in Bank Syariah Mandiri to use revenue sharing system, which means for the result to the customer based on the income earned on the bank of a period (each month).

The theory used in this research is the theory of Islamic banking in Marketing Management and related profit-sharing, product quality, saving decisions.

The method used in this study is to survey approach, this type of research is quantitative descriptive, and the nature of the study was the explanation. Methods of data collection is done by interviews, questionnaires, and study documentation. Methods of data analysis used were multiple linear regression. The population is all the savings customers of Bank Syariah Mandiri Sub Branch Office Tanjung Balai recorded up to June 2010 period amounted to 1872 people. Determination of the number of samples in this study using the Slovin formula using 90 percent confidence level, and the number of samples as many as 95 customers.The hypothesis test used F test (simultaneously) and t test (partially).

The results showed that the first hypothesis test for yield and product quality simultaneously is very significant influence on the decision to save in Bank Syariah Mandiri Sub Branch Office Tanjung Balai, and partially for the outcome variables influence more dominant than the quality of the product. Further testing showed that the second hypothesis, partial variable murabahah very significant influence on the results of customers at Bank Syariah Mandiri Sub Branch Office Tanjung Balai.

The conclusion of this study are: 1) By simultaneously for yield and product quality are very significant influence on the decision to save in Bank Syariah Mandiri Sub Branch Office Tanjung Balai, and 2) Partially murabahah variable is very significant influence on the results of customers at Bank Syariah Mandiri Sub Branch Office Tanjung Balai.


(8)

KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini.

Penelitian ini merupakan tugas akhir pada Program Studi Magister Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Judul penelitian yang dilakukan penulis adalah: ”Analisis Pengaruh Bagi Hasil dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Nasabah Menabung pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Tanjung Balai”.

Selama melakukan penelitian dan penulisan tesis ini, penulis banyak memperoleh bantuan moril dan materil dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada:

1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc. (CTM), SpA(K), selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. A. Rahim Matondang, MSIE., selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Prof. Dr. Paham Ginting, MS., selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, sekaligus selaku Komisi Pembanding.

4. Bapak Drs. M. Lian Dalimunthe, M.Ec., Ac., selaku Ketua Komisi Pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyelesaian Tesis ini.


(9)

5. Bapak Drs. Syahyunan, M.Si. selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan penulisan Tesis ini. 6. Ibu Dr. Arlina Nurbaity Lubis, MBA., dan Bapak Drs. Rahmad Sumanjaya, M.Si.,

selaku Komisi Pembanding atas saran dan kritik yang diberikan.

7. Bapak dan Ibu Dosen serta pegawai di Program Studi Magister Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

8. Kedua orang tua penulis, Almarhum Ayahanda Abdulrahim Miraza dan Ibunda Hj. Helmi Yusra yang senantiasa memberikan dukungan moril, materi, dan doa. 9. Isteriku tercinta Hj. Gumala Ulfah, ST., M.Si., atas kesabaran dan motivasinya.

10.My brother dr. Ahmad Muhar dan isteri dr. Maya Kumala Sari, my sister Rusniati

S. Ked. atas doa dan dukungannya.

11.Manajemen Bank Syariah Mandiri khususnya pimpinan dan karyawan/ti Kantor Cabang Pembantu Tanjung Balai atas kerja samanya.

12.Seluruh rekan-rekan mahasiswa Angkatan XV di Program Studi Magister Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara atas bantuan dan kerja samanya selama penulis menempuh studi dan penulisan tesis ini.

Harapan penulis semoga tesis ini bermanfaat bagi seluruh pembaca. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin.

Medan, Januari 2011 Penulis,


(10)

RIWAYAT HIDUP

Ahmad Rusdan Miraza, lahir di Tebing Tinggi, Provinsi Sumatera Utara tanggal 24 Juli 1981, anak pertama dari 3 (tiga) orang bersaudara, dari pasangan Almarhum Abdul Rahim Miraza, dan Hj. Helmi Yusra. Menikah pada tanggal 5 Februari 2011 dengan Hj. Gumala Ulfah, ST., M.Si.

Pendidikan dimulai dari sekolah dasar di SD Angkasa I Medan, tamat dan lulus tahun 1993. Melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah pertama di SMP Kartini Pulau Batam - Riau, tamat dan lulus tahun 1996. Selanjutnya meneruskan pendidikan ke sekolah menengah atas di SMA Harapan Medan, tamat dan lulus tahun 1999. Kemudian menyelesaikan jenjang pendidikan Strata 1 (S-1) Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, tamat dan lulus tahun 2004. Pada tahun 2008 melanjutkan pendidikan Strata 2 (S-2) Program Studi Magister Ilmu Manajemen di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, Medan.

Sejak tahun 2005 sampai dengan saat ini bekerja sebagai Account Officer di Bank Syariah Mandiri KCP Tanjung Balai Asahan.

Medan, Januari 2011


(11)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR... iii

RIWAYAT HIDUP ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 6

1.3. Tujuan Penelitian ... 6

1.4. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1. Penelitian Terdahulu ... 8

2.2. Teori tentang Bagi Hasil ... 10

2.2.1. Pengertian Bagi Hasil... 10

2.2.2. Tahapan Perhitungan Bagi Hasil... 12

2.3. Teori tentang Produk... 13

2.3.1. Pengertian Produk ... 13


(12)

2.3.3. Pengertian Kualitas Produk dan Dimensi Kualitas

Produk ... 18

2.3.4. Produk-produk Jasa Perbankan ... 19

2.3.5. Jenis-jenis Produk Bank Syariah... 21

2.4. Teori Pembiayaan... 23

2.4.1. Pengertian, Tujuan, dan Fungsi Pembiayaan ... 23

2.4.2. Jenis-jenis Pembiayaan ... 27

2.4.3. Pengertian Pembiayaan Murabahah dan Landasan Hukum Pembiayaan Murabahah ... 29

2.5. Proses Pengambilan Keputusan ... 32

2.6. Kerangka Berpikir... 35

2.7. Hipotesis... 37

BAB III METODE PENELITIAN ... 38

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 38

3.2. RancanganPenelitian ... 38

3.3. Populasi dan Sampel ... 39

3.4. Teknik Pengumpulan Data... 40

3.5. Jenis dan Sumber Data ... 40

3.6. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel... 41

3.6.1. Identifikasi Variabel Hipotesis Pertama... 41

3.6.2. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama... 41


(13)

3.6.4. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua ... 42

3.7. Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 43

3.7.1. Uji Validitas ... 43

3.7.1.1. Uji validitas instrumen variabel bagi hasil... 44

3.7.1.2. Uji validitas instrumen variabel kualitas produk ... 45

3.7.1.3. Uji validitas instrumen variabel keputusan menabung ... 46

3.7.1.4. Uji validitas instrumen variabel pembiayaan murabahah ... 47

3.7.2. Uji Reliabilitas ... 47

3.8. Model Analisis Data... 48

3.8.1. Model Analisis DataHipotesis Pertama ... 48

3.8.2. Model Analisis DataHipotesis Kedua ... 51

3.9. Pengujian Asumsi Klasik ... 51

3.9.1. Uji Normalitas... 52

3.9.2. Uji Multikolinieritas... 52

3.9.3. Uji Heteroskedastisitas... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 54

4.1. Hasil Penelitian ... 54

4.1.1. Gambaran Umum Bank Syariah Mandiri ... 54

4.1.1.1. Sejarah singkat Bank Syariah Mandiri... 54


(14)

4.1.1.3. Struktur organisasi Bank Syariah Mandiri

KCP Tanjung Balai ... 56 4.1.2. Karakteristik Responden ... 58

4.1.2.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis

kelamin... 58 4.1.2.2. Karakteristik responden berdasarkan usia... 59 4.1.2.3. Karakteristik responden berdasarkan status

pernikahan ... 60 4.1.2.4. Karakteristik responden berdasarkan

pendidikan terakhir... 61 4.1.2.5. Karakteristik responden berdasarkan

pekerjaan ... 62 4.1.3. Penjelasan Responden atas Variabel Penelitian... 63

4.1.3.1. Penjelasan responden atas variabel bagi

hasil ... 63 4.1.3.2. Penjelasan responden atas variabel

kualitas produk ... 67 4.1.3.3. Penjelasan responden atas variabel

keputusan menabung... 73 4.1.3.4. Penjelasan responden atas variabel

pembiayaan murabahah... 78 4.1.4. Hasil Pengujian Hipotesis Pertama ... 81 4.1.4.1. Pengujian asumsi klasik hipotesis pertama ... 81 4.1.4.2. Hasil ujikoefisien regresi hipotesis pertama .... 83 4.1.4.3. Koefisien determinasi (R-Square)... 84 4.1.4.4. Uji serempak hipotesis pertama ... 85


(15)

4.1.4.5. Uji parsial hipotesis pertama... 86

4.1.5. Hasil Pengujian Hipotesis Kedua... 87

4.1.5.1. Pengujian asumsi klasik hipotesis kedua ... 87

4.1.5.2. Hasil uji koefisien regresi hipotesis kedua... 88

4.1.5.3. Koefisien determinasi (R-Square)... 89

4.1.5.4. Uji serempak hipotesis kedua ... 90

4.2. Pembahasan... 90

4.2.1. Pengaruh Bagi Hasil dan Kualitas Produk terhadap Keputusan Nasabah Menabung pada Bank Syariah Mandiri KCP Tanjung Balai ... 90

4.2.2. Pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap Bagi Hasil Nasabah pada Bank Syariah Mandiri KCP Tanjung Balai ... 92

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 94

5.1. Kesimpulan ... 94

5.2. Saran... 95

DAFTAR PUSTAKA ... 96


(16)

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman 1.1. Jumlah Nasabah yang Menabung pada Bank Syariah Mandiri Kantor

Cabang Pembantu Tanjung Balai Periode Januari sampai dengan

Juni Tahun 2010... 3

2.1. Perbandingan Bank Syariah dengan Bank Konvensional... 12

3.1. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama dan Kedua ... 43

3.2. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Bagi Hasil... 44

3.3. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kualitas Produk... 45

3.4. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Keputusan Menabung... 46

3.5. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Pembiayaan Murabahah ... 47

3.6. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel ... 48

4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 58

4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... 59

4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan ... 60

4.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 61

4.5. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 62

4.6. Penjelasan Responden atas Tingkat Keadilan yang Nasabah Terima Selama Menjadi Nasabah Tabungan Bank Syariah Mandiri ... 63

4.7. Penjelasan Responden atas Kesesuaian Antara Bagi Hasil yang Diberikan Bank Syariah Mandiri dengan Bagi Hasil yang Diharapkan Nasabah Tabungan ... 64


(17)

4.8. Penjelasan Responden atas Tingkat Kejujuran Bank Syariah Mandiri dalam Memberikan Informasi Mengenai Jumlah Keuntungan Bank

Kepada Nasabah dalam Satu Periode... 65 4.9. Penjelasan Responden atas Sistem Keterbukaan Informasi yang

Diberikan Bank Syariah Mandiri dalam Perhitungan Bagi Hasil

yang Akan Nasabah Peroleh ... 66 4.10. Penjelasan Responden atas Kinerja Karyawan Bank Syariah Mandiri

dalam Membantu Nasabah Melakukan Transaksi Keuangan ... 67 4.11. Penjelasan Responden atas Tampilan Produk Bank Syariah Mandiri ... 68 4.12. Penjelasan Responden atas Kehandalan Sistem Bank Syariah

Mandiri dalam Memenuhi Kebutuhan Transaksi Perbankan... 69 4.13. Penjelasan Responden atas Tingkat Kemampuan Pelayanan Bank

Syariah Mandiri dalam Melayani Nasabah Melakukan Transaksi

Perbankan... 70 4.14. Penjelasan Responden atas Kesesuaian Estetika (Pengharapan Mutu)

dengan Kondisi yang Ada pada Bank Syariah Mandiri ... 71 4.15. Penjelasan Responden atas Kesesuaian Persepsi Mutu dengan

Kondisi yang Ada pada Bank Syariah Mandiri... 72 4.16. Penjelasan Responden atas Kemampuan Bank Syariah Mandiri

dalam Memenuhi Kebutuhan Perbankan Nasabah ... 73 4.17. Penjelasan Responden atas Usaha Nasabah dalam Melakukan

Pencarian Informasi Produk Perbankan di Bank Syariah Mandiri ... 74 4.18. Penjelasan Responden atas Keselektifan yang Nasabah Lakukan

dalam Mencari Alternatif Bank Sebelum Menjadi Nasabah Bank

Syariah Mandiri... 75 4.19. Penjelasan Responden atas Ketepatan Keputusan Setelah Menjadi

Nasabah Bank Syariah Mandiri ... 76 4.20. Penjelasan Responden atas Tingkat Kenyamanan Setelah Menjadi


(18)

4.21. Penjelasan Responden atas Kesesuaian Akad pada Pembiayaan Murabahah Bank Syariah Mandiri dengan Kondisi yang Nasabah

Alami... 78

4.22. Penjelasan Responden atas Kesesuaian Jangka Waktu Pembiayaan Murabahah yang Ditawarkan Bank Syariah Mandiri dengan Keinginan Nasabah ... 79

4.23. Penjelasan Responden atas Kewajaran Keuntungan Pembiayaan Murabahah yang Didapatkan dari Bank Syariah Mandiri... 80

4.24. Hasil Uji Multikolinieritas Hipotesis Pertama ... 82

4.25. Koefisien Regresi Hipotesis Pertama... 84

4.26. Koefisien Determinasi Hipotesis Pertama ... 84

4.27. Hasil Uji F Hipotesis Pertama... 85

4.28. Hasil Uji Parsial Hipotesis Pertama ... 86

4.29. Koefisien Regresi Hipotesis Kedua ... 88

4.30. Koefisien Determinasi Hipotesis Kedua ... 89

4.31. Hasil Uji F Hipotesis Kedua ... 90


(19)

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

2.1. Kerangka Berpikir... 37

4.1. Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri KCP Tanjung Balai ... 57

4.2. Hasil Uji Normalitas Hipotesis Pertama ... 81

4.3. Hasil Uji Heteroskedastisitas Hipotesis Pertama ... 83


(20)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul Halaman

1. Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 102

2. Karakteristik Responden ... 106

3. Deskriptif Variabel... 108


(21)

ANALISIS PENGARUH BAGI HASIL DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH MENABUNG PADA BANK SYARIAH MANDIRI

KANTOR CABANG PEMBANTU TANJUNG BALAI

Ahmad Rusdan Miraza, Drs. M. Lian Dalimunthe, M.Ec., Ac., dan Drs. Syahyunan, M.Si

ABSTRAK

Salah satu bank yang mempunyai komitmen dalam mengelola jasa perbankan syariah adalah Bank Syariah Mandiri. Bank Syariah Mandiri merupakan bank yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah Islam. Prinsip ini dituangkan ke dalam pilar muamalah yang berdasarkan pada nilai keadilan, amanah, kemitraan, transparansi, dan saling menguntungkan baik bagi bank maupun nasabah. Sehubungan dengan hal tersebut, Bank Syariah Mandiri dalam menjalankan aktivitas usaha senantiasa berupaya secara optimal untuk memberikan yang terbaik kepada seluruh stakeholders dengan memberikan bagi hasil yang relatif bersaing. Bagi hasil pada Bank Syariah Mandiri ditentukan berdasarkan nisbah baik untuk pihak bank maupun untuk nasabah dan diperjanjikan pada waktu akad. Sistem perhitungan bagi hasil di Bank Syariah Mandiri menggunakan sistem revenue sharing yang artinya bagi hasil untuk nasabah berdasarkan pendapatan yang diperoleh bank pada suatu periode (setiap bulannya).

Teori yang digunakan dalam penelitian adalah teori Manajemen Pemasaran dan Perbankan Syariah yang berkaitan dengan bagi hasil, kualitas produk, keputusan menabung.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan survey, jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif, dan sifat penelitiannya adalah penjelasan. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, daftar pertanyaan, dan studi dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda. Populasi adalah seluruh nasabah tabungan Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Tanjung Balai yang tercatat sampai periode Juni 2010 berjumlah 1.872 orang. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin dengan menggunakan taraf kepercayaan sebesar 90 persen, dan jumlah sampel sebanyak 95 orang nasabah.Pengujian hipotesis menggunakan uji F (serempak) dan uji t (parsial).

Hasil penelitian uji Hipotesis Pertama menunjukkan bahwa bagi hasil dan kualitas produk secara serempak berpengaruh sangat signifikan terhadap keputusan menabung di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Tanjung Balai, dan secara parsial variabel bagi hasil berpengaruh lebih dominan daripada kualitas produk. Selanjutnya pengujian Hipotesis Kedua menunjukkan bahwa, secara parsial variabel pembiayaan murabahah berpengaruh sangat signifikan terhadap bagi hasil nasabah pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Tanjung Balai.

Kesimpulan penelitian ini adalah: 1) Secara serempak bagi hasil dan kualitas produk berpengaruh sangat signifikan terhadap keputusan menabung di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Tanjung Balai, dan 2) Secara parsial variabel pembiayaan murabahah berpengaruh sangat signifikan terhadap bagi hasil nasabah pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Tanjung Balai.


(22)

ANALYSIS OF THE INFLUENCE OF YIELD AND QUALITY PRODUCT TO THE CUSTOMER’S DECISION TO SAVE ON BANK SYARIAH MANDIRI SUB

BRANCH OFFICE TANJUNG BALAI

Ahmad Rusdan Miraza, Drs. M. Lian Dalimunthe, M.Ec., Ac., and Drs. Syahyunan, M.Si ABSTRACT

One bank that is committed in managing Islamic banking services is Bank Syariah Mandiri.Bank Syariah Mandiri, a bank run business based on Islamic Sharia principles. This principle is poured into a pillar muamalah based on the value of fairness, trust, partnership, transparency, and mutual benefits both to banks and customers. In this regard, Bank Syariah Mandiri in conducting business activities in an optimal strives to provide the best to all stakeholders by providing for a relatively competitive results. Profit sharing in Bank Syariah Mandiri determined based on the ratio of good to the bank as well as to customers and agreed on the contract. Calculation system for results in Bank Syariah Mandiri to use revenue sharing system, which means for the result to the customer based on the income earned on the bank of a period (each month).

The theory used in this research is the theory of Islamic banking in Marketing Management and related profit-sharing, product quality, saving decisions.

The method used in this study is to survey approach, this type of research is quantitative descriptive, and the nature of the study was the explanation. Methods of data collection is done by interviews, questionnaires, and study documentation. Methods of data analysis used were multiple linear regression. The population is all the savings customers of Bank Syariah Mandiri Sub Branch Office Tanjung Balai recorded up to June 2010 period amounted to 1872 people. Determination of the number of samples in this study using the Slovin formula using 90 percent confidence level, and the number of samples as many as 95 customers.The hypothesis test used F test (simultaneously) and t test (partially).

The results showed that the first hypothesis test for yield and product quality simultaneously is very significant influence on the decision to save in Bank Syariah Mandiri Sub Branch Office Tanjung Balai, and partially for the outcome variables influence more dominant than the quality of the product. Further testing showed that the second hypothesis, partial variable murabahah very significant influence on the results of customers at Bank Syariah Mandiri Sub Branch Office Tanjung Balai.

The conclusion of this study are: 1) By simultaneously for yield and product quality are very significant influence on the decision to save in Bank Syariah Mandiri Sub Branch Office Tanjung Balai, and 2) Partially murabahah variable is very significant influence on the results of customers at Bank Syariah Mandiri Sub Branch Office Tanjung Balai.


(23)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bank sebagai lembaga perantara keuangan melakukan mekanisme pengumpulan dan penyaluran dana secara seimbang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Bank berdasarkan prinsip syariah, seperti halnya konvensional, juga berfungsi sebagai lembaga intermediasi (intermediary institution), yaitu menyerap dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana-dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkannya dalam bentuk fasilitas pembiayaan. Sistem operasional bank syariah dikembangkan berlandaskan Al-quran dan Hadist Nabi Muhammad SAW. Untuk menghindari sistem operasional bank dengan menggunakan sistem bunga, Islam memperkenalkan prinsip-prinsip muamalah Islam. Dengan kata lain, bank syariah hadir sebagai salah satu solusi alternatif terhadap persoalan pertentangan antara bunga bank dengan riba. Perbedaannya bahwa bank syariah melakukan kegiatan usahanya tidak berdasarkan bunga tetapi berdasarkan prinsip syariah, yaitu prinsip pembagian keuntungan (profit and loss sharing principle) atau disebut bagi hasil dengan sistem kemitraan.

Jasa-jasa perbankan syariah yang terkait dengan jasa pembiayaan yang ditawarkan oleh bank syariah, salah satunya adalah pembiayaan murabahah. Pembiayaan murabahah merupakan jasa pembiayaan dengan mengambil bentuk transaksi jual beli dengan cicilan. Sedangkan pola pelayanannya dengan memakai


(24)

jenis pembelian berdasarkan pesanan. Pada perjanjian murabahah, bank membiayai pembelian barang atau asset yang dibutuhkan oleh nasabahnya dengan membeli barang itu dari pemasok barang dan kemudian menjualnya kepada nasabah tersebut ditambah keuntungan atau yang lazim disebut margin pembiayaan. Dalam margin pembiayaan yang ada didalam perbankan syariah bersifat tetap, tidak berfluktuatif tergantung suku bunga dipasar karena keuntungan yang didapat bank dari nasabah sudah disepakati pada saat akad pembiayaan.

Salah satu yang mempunyai komitmen dalam mengelola jasa perbankan syariah adalah Bank Syariah Mandiri. Bank Syariah Mandiri berupaya memberikan pelayanan yang terbaik kepada para nasabahnya. Bank Syariah Mandiri merupakan bank yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah Islam. Prinsip ini dituangkan ke dalam pilar muamalah yang berdasarkan pada nilai keadilan, amanah, kemitraan, transparansi, dan saling menguntungkan baik bagi bank maupun nasabah. Sehubungan dengan hal tersebut, Bank Syariah Mandiri dalam menjalankan aktivitas usaha senantiasa berupaya secara optimal untuk memberikan yang terbaik kepada seluruh stakeholders dengan memberikan bagi hasil yang relatif bersaing. Bagi hasil pada Bank Syariah Mandiri ditentukan berdasarkan nisbah, baik untuk pihak bank maupun untuk nasabah dan diperjanjikan pada waktu akad. Sistem perhitungan bagi hasil di Bank Syariah Mandiri menggunakan sistem revenue sharing yang artinya bagi hasil untuk nasabah berdasarkan pendapatan yang diperoleh bank pada suatu periode (setiap bulannya).


(25)

Sejak awal berdirinya pada Tahun 2005 hingga pertengahan Tahun 2010 jumlah nasabah yang menabung di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu (KCP) Tanjung Balai berjumlah 1872 orang. Pada Tahun 2010, pihak manajemen Bank Syariah Mandiri KCP Tanjung Balai menargetkan untuk mendapatkan 500 (lima ratus) orang nasabah baru, hal ini berarti dalam setiap bulannya harus terdapat lebih kurang 41 nasabah baru yang menabung. Laporan terakhir yang diperoleh dari manajemen Bank Syariah Mandiri KCP Tanjung Balai menggambarkan adanya penurunan jumlah nasabah baru yang terjadi pada awal tahun 2010 seperti terlihat dalam Tabel 1.1. di bawah ini:

Tabel 1.1. Jumlah Nasabah yang Menabung pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Tanjung Balai Periode Januari sampai dengan Juni Tahun 2010

Jumlah Nasabah (orang) Bulan

Target Realisasi

Januari 41 38

Februari 41 42

Maret 41 40

April 41 37

Mei 41 35

Juni 41 31

Jumlah 223 Sumber: Bank Syariah Mandiri KCP Tanjung Balai (2010)

Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari pihak manajemen Bank Syariah Mandiri KCP Tanjung Balai, terjadinya penurunan biasanya disebabkan oleh kurangnya pemahaman calon nasabah terhadap sistem bagi hasil yang diterapkan oleh perbankan syariah pada umumnya. Calon nasabah pada bank syariah biasanya tidak mengetahui berapa besar bagi hasil yang akan diperoleh nasabah kedepannya. Berbeda pada bank konvensional yang sudah memberitahukan besarnya suku bunga


(26)

pada awal nasabah menabung, sehingga calon nasabah sudah dapat memperkirakan berapa besar keuntungan yang akan dipeolehnya pada periode mendatang. Pembayaran imbalan bank syariah kepada deposan (pemilik dana) dalam bentuk bagi hasil besarnya sangat tergantung dari pendapatan yang diperoleh oleh bank sebagai mudharib atau pengelola dana tersebut, apabila bank syariah memperoleh hasil usaha yang besar maka distribusi hasil usaha didasarkan pada jumlah yang besar pula.

Selain itu, persaingan yang semakin ketat dalam industri perbankan, menuntut Bank Syariah Mandiri untuk meningkatkan kualitas produk yang diberikan kepada nasabahnya agar dapat memberikan kepuasan optimal kepada nasabah yang menggunakan jasa perbankan dan karyawan sebagai pemberi pelayanan. Bank Syariah Mandiri dituntut untuk dapat memberikan jasa-jasa pelayanan yang baik kepada masyarakat untuk memenuhi kebutuhan nasabah dan permintaan pasar dengan meluncurkan berbagai produk layanan unggulan yang memberikan kemudahan-kemudahan bagi para nasabahnya dalam melakukan transaksi perbankan, dan jalinan sinergi ATM serta produk-produk tabungan yang dapat berperan dalam peningkatan dana pihak ketiga.

Namun demikian produk perbankan yang ditawarkan oleh Bank Syariah Mandiri masih belum dapat bersaing dengan produk perbankan yang ditawarkan oleh bank konvensional. Hal ini dapat dilihat dari belum terbuktinya kehandalan dari produk perbankan syariah yang ada pada saat ini. Selain itu, masih minimnya pengenalan produk dari perbankan syariah yang belum diketahui oleh masyarakat luas akan berdampak pada kurangnya minat calon nasabah yang menabung.


(27)

Pembiayaan murabahah pada Bank Syariah Mandiri ditujukan untuk membiayai kebutuhan nasabah. Pembiayaan murabahah yang ditawarkan Bank Syariah Mandiri terdiri dari pembiayaan produktif dan pembiayaan konsumtif. Adapun yang termasuk pembiayaan produktif seperti investasi dan modal kerja dan pembiayaan konsumtif seperti pembelian rumah, kendaraan bermotor dan barang-barang konsumtif lainnya. Pembiayaan murabahah ini biasanya dilakukan dengan cicilan atau angsuran. Nasabah dapat mengangsur dengan jumlah angsuran yang tidak akan berubah selama jangka waktu pembiayaan. Fasilitas pembiayaaan tersebut dapat berupa valuta rupiah maupun US dollar dan jangka waktunya ditentukan berdasarkan kemampuan nasabah yang disesuaikan dengan hasil perhitungan bank.

Pembiayaan murabahah ini dinilai sebagian debitur (peminjam dana) belum menguntungkan, hal ini dikarenakan masih tingginya besaran keuntungan yang harus dibayarkan oleh nasabah apabila suku bunga pinjaman dari bank konvensional mengalami penurunan yang cukup besar. Selain itu, semakin banyak ragam pilihan investasi yang bisa diperoleh masyarakat, baik itu dari perbankan maupun lembaga keuangan lain dapat mengakibatkan adanya indikasi nasabah mulai meninggalkan bank syariah, khususnya Bank Syariah Mandiri. Tidak saja beralih ke bank konvensional tetapi juga ke bank syariah lainnya.


(28)

1.2.Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Sejauhmana pengaruh bagi hasil dan kualitas produk terhadap keputusan nasabah menabung pada Bank Syariah Mandiri KCP Tanjung Balai?

2. Sejauhmana pengaruh pembiayaan murabahah terhadap bagi hasil nasabah pada Bank Syariah Mandiri KCP Tanjung Balai?

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan adalah:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh bagi hasil dan kualitas produk

terhadap keputusan nasabah menabung pada Bank Syariah Mandiri KCP Tanjung Balai.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pembiayaan murabahah terhadap bagi hasil nasabah pada Bank Syariah Mandiri KCP Tanjung Balai.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Sebagai sumbangan pemikiran dan masukan pada Bank Syariah Mandiri KCP Tanjung Balai dalam upaya pengambilan keputusan pemasaran untuk meningkatkan jumlah nasabah.

2. Sebagai bahan studi kepustakaan dan memperkaya penelitian ilmiah di Sekolah Pascasarjana Sumatera Utara, khususnya di program studi Magister Ilmu Manajemen.


(29)

3. Sebagai bahan pengetahuan untuk memperluas wawasan peneliti dalam bidang ilmu pemasaran, khususnya mengenai perilaku konsumen yang berkaitan dengan pengambilan keputusan nasabah untuk menabung pada Bank Syariah Mandiri KCP Tanjung Balai.

4. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya dan informasi bagi pihak yang berkepentingan untuk mangkaji masalah yang sama di masa mendatang.


(30)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu

Daulay (2006) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pelayanan, bagi hasil, dan keyakinan terhadap keputusan menabung nasabah pada Bank Syariah Mandiri Cabang Utama Medan”. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui pengaruh pelayanan, bagi hasil, dan keyakinan terhadap keputusan nasabah menabung di Bank Syariah Mandiri Cabang Utama Medan; (2) mengetahui faktor mana yang paling dominan yang mempengaruhi keputusan nasabah menabung di Bank Syariah Mandiri Cabang Utama Medan.

Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan studi kasus yang didukung oleh metode survey. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 30 orang responden. Teknik pengolahan data dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 10.01. Hasil uji F dan uji t menunjukkan bahwa pelayanan, bagi hasil dan keyakinan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan nasabah menabung di Bank Syariah Mandiri Cabang Utama Medan yang berarti peningkatan pelayanan, bagi hasil dan keyakinan diikuti dengan peningkatan keputusan nasabah untuk menabung. Berdasarkan nilai standardized coefficient diketahui secara parsial variabel keyakinan memiliki pengaruh paling dominan terhadap keputusan nasabah untuk menabung. Koefisien determinasi (R Square) hasil regresi adalah 24,9%, menunjukkan bahwa


(31)

variabel bebas (pelayanan, bagi hasil, dan keyakinan) dapat menjelaskan 24,9% terhadap variabel terikat (keputusan menabung).

Sari (2006) melakukan penelitian dengan judul “Analisis pengaruh kualitas produk terhadap keputusan nasabah memilih Deposito Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia(BNI) Persero Tbk Cabang Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kualitas produk yang terdiri dari: kinerja, tampilan, kehandalan, kemampuan pelayanan, estetika dan persepsi mutu terhadap keputusan nasabah memilih Deposito Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia (BNI) Persero Tbk Cabang Medan, serta hubungan persaingan dengan penurunan jumlah nasabah Deposito Mudharabah. Hasil analisis menunjukkan bahwa kualitas produk yang terdiri dari (kinerja, tampilan, kehandalan, kemampuan pelayanan, estetika, dan persepsi mutu) secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan nasabah memilih dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Koefisien determinasi (R2) variabel independen terhadap variabel dependen adalah sebesar 0,870 yang berarti kemampuan kinerja, tampilan, kehandalan, kemampuan pelayanan, estetika, dan persepsi mutu dalam menjelaskan keputusan nasabah memilih Deposito Mudharabah sebesar 87% sedangkan sisanya sebesar 13% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. Hasil uji t (secara parsial) kinerja, tampilan, kehandalan, kemampuan pelayanan, estetika, persepsi mutu, berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan nasabah memilih dan kinerja merupakan variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap keputusan nasabah memilih Deposito Mudharabah. Hasil analisis korelasi Rank


(32)

Spearman yaitu bahwa persaingan memiliki hubungan dengan penurunan jumlah nasabah pada PT. Bank Negara Indonesia (BNI) Persero Tbk Cabang Medan.

2.2. Teori tentang Bagi Hasil 2.2.1. Pengertian Bagi Hasil

Konsumen didalam membeli produk terutama jasa juga dipengaruhi oleh tingkat keuntungan atau manfaat yang akan diperolehnya dalam menggunakan suatu produk atau jasa. Adapun tingkat keuntungan yang akan diperoleh konsumen pada jasa bank terutama bank syariah adalah bagi hasil.

Menurut Al-Qardhawi (2001) “bagi hasil adalah dimana kedua belah pihak akan berbagi keuntungan sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati”.

Selanjutnya Wiroso (2005) menyatakan “dalam bank syariah, imbalan yang diberikan kepada para deposan (penghimpun dana) sangat tergantung pada pendapatan yang diperoleh atas pengelolaan atau penyaluran dana yang dilakukan oleh bank syariah, khususnya pendapatan yang telah diikuti dengan aliran kas masuk (cash basis) sehingga dari bulan ke bulan berikutnya penghasilannya tidak selalu sama”.

Pembayaran imbalan bank syariah kepada deposan (pemilik dana) dalam bentuk bagi hasil besarnya sangat tergantung dari pendapatan yang diperoleh oleh bank sebagai mudharib atau pengelola dana tersebut, apabila bank syariah memperoleh hasil usaha yang besar maka distribusi hasil usaha didasarkan pada jumlah yang besar pula.

Menurut Didin dalam Hamidi (2003) “bagi hasil dalam syariah tidak mengenal pemberlakuan keuntungan mutlak dimuka kepada para investornya”. Keuntungan bagi hasil yang diterima tidak tetap sesuai dengan keuntungan yang


(33)

diperoleh bank. Sebaliknya, diperjanjikan pula bila usaha mengalami kerugian, maka baik investor maupun pengelola dana yang menjalankan proyek akan menanggung secara bersama-sama sesuai dengan share yang dimiliki. Prinsip bagi hasil (profit sharing) berdasarkan kaidah al-mudharabah dan al musyarakah. Al-mudharabah yaitu akad kerja sama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola atau perjanjian atas suatu jenis perkongsian dimana pihak pertama menyediakan dana dan pihak kedua (mudharib) bertanggung jawab atas pengelolaan usaha. Al-musyarakah yaitu akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung sesuai dengan kesepakatan (Antonio, 2001 dan Wiroso, 2005).

Dalam perbankan syariah, baik dalam hal barang, pelaku transaksi maupun ketentuan lainnya harus memenuhi ketentuan akad, seperti hal-hal berikut:

1. Rukun, seperti penjual, pembeli, barang, harga dan akad/ijab-qabul

2. Syarat, seperti; (a) barang dan jasa harus halal sehingga transaksi atas barang dan jasa yang haram menjadi batal demi hukum syariah, (b) harga barang dan jasa harus jelas, (c) tempat penyerahan (delivery) harus jelas karena berdampak pada biaya transportasi, (d) barang yang ditransaksikan harus sepenuhnya dalam kepemilikan. Tidak boleh menjual sesuatu yang belum dimiliki atau dikuasai seperti yang terjadi pada transaksi short sale dalam pasar modal. (Al-Qardhawi, 2001)


(34)

Tabel 2.1 berikut ini menunjukkan perbandingan bank syariah dengan bank konvensional.

Tabel 2.1. Perbandingan Bank Syariah dengan Bank Konvensional

No. Perbedaan Bank Syariah Bank Konvensional

1. Falsafah Tidak berdasarkan bunga, spekulasi

dan ketidakjelasan

Berdasarkan atas bunga

2. Operasional • Dana masyarakat berupa titipan dan investasi yang baru

mendapatkan hasil jika diusahakan terlebih dahulu.

• Penyaluran pada usaha yang halal dan menguntungkan.

• Dana masyarakat berupa simpanan yang harus dibayar bunganya pada saat jatuh tempo.

• Penyaluran pada sektor yang menguntungkan, aspek halal tidak menjadi pertimbangan utama.

3. Apek Sosial Dinyatakan secara tegas dan eksplisit dalam visi dan misi

Tidak ditegaskan secara eksplisit

4. Organisasi Harus memiliki Dewan Pengawas

Syariah (DPS)

Tidak memiliki DPS Sumber: Al-Qardhawi, 2001

2.2.2. Tahapan Perhitungan Bagi Hasil

Menurut Zulkifli (2003) menyatakan bahwa tahapan perhitungan bagi hasil bank syariah sebagai berikut:

1. Menentukan prinsip perhitungan bagi hasil

2. Menghitung jumlah pendapatan yang akan didistribusikan untuk bagi hasil 3. Menentukan sumber pendanaan yang akan didistribusikan untuk bagi hasil 4. Menentukan pendapatan bagi hasil untuk bank dan nasabah


(35)

2.3. Teori tentang Produk 2.3.1. Pengertian Produk

Manusia memuaskan kebutuhan dan keinginan dengan produk berwujud dan produk jasa. Sebuah produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan kebutuhan atau keinginan. Jasa sering dipandang sebagai fenomena yang rumit. Kata jasa itu sendiri mempunyai banyak arti, dari mulai pelayanan personal sampai jasa sebagai suatu produk. Sejauh ini sudah banyak pakar pemasaran jasa yang telah berusaha mendefenisikan pengertian jasa. Kotler (2000) menyatakan bahwa “Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan suatu pihak yang dapat ditawarkan kepada pihak lain yang secara esensial tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan sesuatu”.

Jasfar (2005) menyatakan bahwa “Jasa hanya berupa pelayanan dari seseorang kepada orang lain baik yang dapat dilihat (explicit service) ataupun yang tidak dapat dirasakan (implicit service) sampai kepada fasilitas-fasilitas pendukung yang harus tersedia dalam penjualan jasa dan benda-benda lain”.

Zeithaml dan bitner (2001) menyatakan bahwa “Service are going to move in this decade to being the front edge of the industry”.

Payne dalam Yazid (2003), menyatakan bahwa “Jasa sebagai aktivitas ekonomi yang mempunyai sejumlah elemen (nilai dan manfaat) intangible yang berkaitan dengannya, yang melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen atau barang-barang milik konsumen, tetapi tidak menghasilkan transfer kepemilikan”. Lovelock (2001) menyatakan bahwa “Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang


(36)

dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud tidak mengakibatkan kepemilikan apapun”. Sedangkan menurut Lamb, Hair, dan Mc. Daniel (2001), “Jasa adalah hasil dari usaha penggunaan manusia dan mesin terhadap sejumlah orang atau objek”. Tjiptono (2005), menyatakan “Jasa adalah semua tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lainnya yang tidak berwujud dan tidak menyebabkan kepemilikan apapun”.

2.3.2. Sifat dan Karakteristik Jasa

Payne (2006) menyatakan berbeda halnya dengan produk yang dapat dimiliki setelah transaksi terjadi. Kualitas jasa atau layanan merupakan tingkat kesenjangan antara harapan atau keinginan pelanggan dengan persepsi atau performansi yang telah mereka rasakan. Sifat dan klasifikasi jasa dibedakan dalam 5 kategori, yaitu :

1. Penawaran barang berwujud murni, contohnya adalah sabun, shampo.

2. Penawaran barang berwujud disertai jasa, contohnya penjualan produk komputer dimana pelanggan membutuhkan instalasi atau servis komputer yang sudah dibelinya.

3. Campuran, dimana porsi antara produk dan jasanya seimbang, contohnya adalah penawaran makan direstoran dimana pelanggan memesan makan disertai dengan kebutuhan pelayanan yang memuaskan.

4. Jasa utama disertai barang tambahan, contohnya adalah perusahaan jasa travel yang menjual jasa transportasi disertai produk tambahan misalnya makanan yang disajikan dengan merek tertentu.


(37)

5. Penawaran jasa murni, contohnya yang sering ditemui adalah pelayanan jasa cukur rambut (salon kecantikan).

Jasa dapat dibedakan dalam empat kategori, yang pertama berbasis orang/ peralatan, contohnya adalah jasa pencucian mobil yang menggunakan tenaga orang juga mesin. Selanjutnya adalah jasa yang menghadirkan klien, dalam arti bahwa penjualan jasa tidak dapat dilakukan tanpa kehadiran klien, misalnya saja jasa cukur rambut. Yang ketiga adalah jasa yang memiliki porsi berbeda–beda dalam penjualannya sesuai dengan kebutuhan, contohnya adalah akan berbeda pelayanan antara dokter pribadi dan dokter umum ditinjau dari kekhususan pelayanannya, dan yang terakhir adalah jasa yang berbeda dalam tujuan dan kepemilikannya. Strategi pemasaran perusahaan jasa dalam pemasaran produk, bauran pemasaran yaitu

product, price, place atau distribution dan promotion sangat membantu dalam

pemasaran suatu produk. Namun dalam pemasaran jasa yang sebagian besar diberikan kepada orang secara langsung sehingga membuat perbedaan atas hasil kepuasan pelanggan. Sehingga dalam pemasaran jasa perlu diperhatikan 3P lainnya yaitu people, physical evidence dan process.

Pelayanan yang baik dari penyedia jasa (people) akan membentuk suatu Physical evidence pada pelanggan akibat proses pemberian jasa yang dilakukan sangat baik. Dari physical evidence yang telah terbentuk memungkinkan untuk peningkatan jumlah pelanggan yang ingin menggunakan jasa layanan yang sama. Mengelola mutu jasa terdapat suatu strategi yang dapat ditempuh dalam memenangkan persaingan dengan pesaing usaha yaitu dengan cara menyampaikan


(38)

layanan yang bermutu tinggi secara konsisten dibanding para pesaing dan lebih daripada harapan pelanggan.

Zeitham, VA, et al dalam Tjiptono (2005) menyarankan untuk menghindari kegagalan dalam penyampaian jasa, perlu diperhatikan kesenjangan–kesenjangan yang mungkin terjadi, diantaranya sebagai berikut : (1) kesenjangan terjadi antara harapan konsumen dan persepsi manajemen. (2) kesenjangan terjadi antara persepsi manajemen dan spesifikasi mutu jasa. (3) kesenjangan terjadi antara spesifikasi mutu dengan cara penyampaian jasa. (4) kesenjangan terjadi antara penyampaian jasa dan komunikasi internal, (5) kesenjangan yang terjadi antara jasa yang dialami dengan jasa yang diharapkan (persepsi konsumen).

Tjiptono (2004) mengutarakan ada lima karakteristik utama jasa yang membedakannya dari barang, yaitu :

1. Intangibility (tidak berwujud)

Jasa berbeda dengan barang. Barang merupakan suatu objek, alat, atau benda dan jasa adalah suatu perbuatan, tindakan, pengalaman, proses, kinerja (performance), atau usaha. Oleh sebab itu, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar, atau diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi.

2. Inseparability (tidak dapat dipisahkan)

Barang biasanya diproduksi, kemudian dijual, lalu dikonsumsi. Jasa umumnya dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama.


(39)

3. Variability/ Heterogeinity (berubah-ubah)

Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan non-standarized output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis tergantung kepada siapa, kapan, dan dimana jasa tersebut diproduksi. Hal ini dikarenakan jasa melibatkan unsur manusia dalam proses produksi dan konsumsinya yang cenderung tidak bisa diprediksi dan cenderung tidak konsisten dalam hal sikap dan perilakunya.

4. Perishability (tidak tahan lama)

Jasa tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Kursi pesawat yang kosong, kamar hotel yang tidak dihuni, atau kapasitas jalur telepon yang tidak dimanfaatkan akan berlalu atau hilang begitu saja karena tidak bisa disimpan.

5. Lack of Ownership

Lack of Ownership merupakan perbedaan dasar antara jasa dan barang. Konsumen memiliki hak penuh atas penggunaan dan manfaat produk yang dibelinya pada saat pembelian barang. Mereka bisa mengkonsumsi, menyimpan, atau menjualnya. Di lain pihak, pada pembelian jasa, pelanggan mungkin hanya memiliki akses personal atas suatu jasa untuk jangka waktu yang terbatas (misalnya kamar hotel, bioskop, jasa penerbangan, dan pendidikan).


(40)

2.3.3. Pengertian Kualitas Produk dan Dimensi Kualitas Produk

Menurut Kotler (1999) ”konsep produk menegaskan bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang menawarkan ciri paling bermutu (berkualitas), berkinerja atau inovatif”. Render dan Heizer (2001) menyebutkan bahwa ”kualitas produk merupakan keseluruhan ciri-ciri dan karakteristik dari suatu produk dalam kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan atau bersifat laten.

Menurut American Society dalam Lupiyoadi (2001) kualitas adalah: “keseluruhan ciri-ciri dan karakteristik dari suatu produk/ jasa dalam hal kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan atau bersifat laten.”. Pada dasarnya terdapat tiga orientasi kualitas yang seharusnya konsisten satu sama lain: (1) persepsi konsumen, (2) produk/jasa, (3) proses.

Menurut Byod (2000) dimensi kualitas produk terdiri dari:

1. Kinerja (Performance), harus terwujud melalui karakteristik pengoperasian dasar suatu produk.

2. Tampilan (Features), merupakan karakteristik produk kedua yang dirancang untuk memperkuat fungsi dasar produk.

3. Kehandalan (Reliability), adalah kemungkinan bahwa suatu produk tampil memuaskan sepanjang waktu tertentu.

4. Kemampuan Pelayanan (service ability), berkaitan dengan kecepatan dan kemudahan memperoleh perbaikan.


(41)

5. Estetika (Aesthetic), berkaitan dengan bagaimana sebuah produk terlihat, terasa, terdengar, tercicipi, dan terbuai. Penilaian ini bersifat subjektif dan berhubungan dengan bagaimana konsumen mengharapkan mutu.

6. Persepsi mutu (perceived quality). Sering dihasilkan dari penggunaan ukuran tidak langsung, ketika konsumen mungkin kurang atau tidak memiliki informasi tentang atribut sebuah produk. Jadi persepsi ini mungkin dihasilkan dari isyarat tertentu seperti harga, nama merek, iklan, reputasi, negara asal.

2.3.4. Produk-produk Jasa Perbankan

Menurut Undang-Undang Perbankan No.10/1998 bank adalah: ”badan usaha yang menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”.

Bank dapat diklasifikasikan berdasarkan:

1. Fungsi, berdasarkan fungsinya bank diklasifikasikan menjadi bank sentral, bank umum, bank perkreditan rakyat.

2. Kepemilikan, berdasarkan kepemilikan maka bank dibagi menjadi: (1) Bank Umum Milik Negara,

(2) Bank Umum Swasta, (3) Bank Campuran.

3. Status, status bank dapat ditentukan dari kemampuannya dalam melayani masyarakat seperti: Bank Devisa dan Bank Non Devisa.


(42)

4. Cara menentukan harga, jenis bank dilihat dari cara menentukan harga dibagi menjadi dua, yaitu: Bank Konvensional, Bank Syariah (Wibowo, 2005).

Bank konvensional, dalam hal ini bank umum pada umumnya beroperasi dengan mengeluarkan produk-produk untuk menyerap dana masyarakat, menyalurkan dana, dan pelayanan jasa keuangan sebagai berikut:

1. Penyerapan dana masyarakat a. Tabungan (Saving deposit)

b. Simpanan Deposito (Time deposit) c. Simpanan Giro (Demand deposit) 2. Pelayanan jasa-jasa

a. Kliring (clearing) b. Inkaso (Collection) c. Kiriman uang (Transfer)

d. Save deposit box

e. Letter of credit

f. Jasa-jasa lainnya, misalnya bank notes (valas), bank garansi, bank draft, referensi bank, cek wisata (travellers cheque).

3. Penyaluran dana

Bank konvensional, baik bank umum maupun BPR menyalurkan dana yang telah dihimpun dengan cara mengeluarkan kredit, kredit dapat diklasifikasikan sebagai berikut:


(43)

a. Segi kegunaanya, yaitu: (a) kredit investasi, (b) kredit modal kerja.

b. Segi tujuannya, yaitu: (a) kredit produktif, (b) kredit konsumtif, (c) kredit perdagangan.

c. Segi jangka waktu, yaitu:

(a) kredit jangka pendek (maksimal 1 tahun), (b) kredit jangka menengah (1 tahun s.d 3 tahun), (c) kredit jangka panjang (diatas 3 tahun).

d. Segi jaminan, yaitu: (a) kredit dengan jaminan, (b) kredit tanpa jaminan. e. Segi sektor usaha, yaitu: (a) kredit pertanian, (b) kredit peternakan, (c) kredit

industri, (d) kredit pertambangan, (e) kredit pendidikan, (f) kredit profesi, (g) kredit perumahan, (h) sektor-sektor lainnya.

2.3.5. Jenis-jenis Produk Bank Syariah Pengembangan produk-produk bank tidak dapat dilepaskan dari metode

operasi bank yang pendekatannya dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan mempelajari ketentuan syariah dengan metode ekonomi Islam atau melihat mekanisme yang lazim berkembang dalam operasional perbankan konvensional dan kemudian mendapat ketentuan Islam yang dapat diimplementasikan kedalam mekanisme tersebut.

Dilihat dari beragamnya produk bank syariah, sebenarnya jika bank syariah dibebaskan untuk mengembangkan sendiri produknya menurut teori perbankan Islam, maka produknya akan sangat bervariasi, yaitu:


(44)

1. Penyerapan dana, sebagaimana bank konvensional, penghimpunan di bank umum syariah dapat berbentuk giro, tabungan, dan deposito, sedangkan bank perkreditan syariah hanya melayani tabungan dan deposito. Prinsip operasional syariah dalam penghimpunan dana masyarakat adalah wadi’ah dan mudharabah. Prinsip yang melandasinya yaitu:

a. Prinsip Wadi’ah, b. Prinsip Mudharabah 2. Pelayanan jasa-jasa

Bank syariah dalam mendapatkan dana dari masyarakat dapat melakukan pelayanan jasa-jasa berikut ini:

a. Bank garansi dengan prinsip al kafalah b. Transfer dengan prinsip al hiwalah

c. Penitipan barang dengan prinsip al wadiah dan al wakalah d. Jual beli mata uang asing dengan prinsip al sharf

e. Pembukuan letter of credit dengan prinsip al wakalah, al musyarakah dan al murabahah.

3. Penyaluran dana

Bank syariah menyalurkan dana yang telah diperolehnya dengan mengeluarkan produk-produk berikut:

a. Pembiayaan untuk berbagai kegiatan investasi berdasar bagi hasil, yaitu: (1) pembiayaan investasi bagi hasil mudharabah, (2) pembiayaan investasi bagi hasil al musyarakah.


(45)

b. Pembiayaan untuk berbagai kegiatan perdagangan, yaitu: (1) pembiayaan perdagangan murabahah, (2) pembiayaan perdagangan al-baiu bithaman ajil. c. Pembiayaan pengadaan barang untuk disewakan atau disewa belikan dalam

bentuk: sewa guna usaha (al ijarah), dan sewa beli (al baiu takjiri).

d. Pemberian pinjaman tunai untuk kabajikan (al qardhul hasan), tanpa dikenakan biaya apapun (Wibowo, 2005).

2.4. Teori Pembiayaan

2.4.1. Pengertian, Tujuan, dan Fungsi Pembiayaan

Kegiatan pengalokasian dana yang paling penting dalam perbankan adalah pemberian pinjaman kepada nasabah atau yang dikenal istilah kredit pada bank konvensional dan pembiayaan pada bank yang melaksanakan operasional berdasarkan prinsip syariah. Pengertian pembiayaan dalam hal ini dibatasi pada pengertian pembiayaan yang dilakukan oleh bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah, bukan pembiayaan yang dilakukan oleh lazimnya pembiayaan non bank.

Kelangsungan usaha bank tergantung kepada sistem kinerja yang dilaksanakannya, yang salah satu indikator utamanya adalah kualitas dari penanaman dana bank. Penanaman dana yang baik akan menghasilkan keuntungan, sehingga kinerja bank akan baik. Sebaliknya jika penanaman dana yang buruk akan membawa pengaruh menurunnya kinerja bank yang pada akhirnya dapat mengancam kelangsungan usaha bank. Monitoring atas penanaman dana tersebut berdasarkan


(46)

pada prospek usaha, kondisi keuangan dan atau kemampuan membayar nasabah. Sebagian besar dana yang telah dihimpun oleh bank akan diputarkan atau ditanamkan dalam bentuk kredit/ pembiayaan.

Falsafah pembiayaan bank Syariah harus memenuhi: (1) Aspek Syar’i, (2) Aspek Ekonomi. Maksudnya dalam setiap realisasi pembiayaan kepada para nasabah, bank syariah harus tetap berpedoman pada syariat Islam (antara lain tidak mengandung unsur maysir, gharar dan riba serta bidang usahanya halal), disamping tetap mempertimbangkan perolehan keuntungan baik bagi bank syariah maupun nasabah itu sendiri. (Muhammad, 2005)

Pembiayaan dalam perbankan syariah menurut Muhammad (2005) adalah: ”penanaman dana bank syariah baik dalam rupiah maupun valuta asing dalam bentuk pembiayaan, piutang, qardh, surat berharga syariah, penempatan, penyertaan modal sementara, komitmen dan kontijensi pada rekening administratif serta sertifikat wadiah bank Indonesia”.

Pembiayaan merupakan sumber pendapatan bagi bank syariah. Tujuan pembiyaan yang dilaksanakan perbankan syariah terkait dengan stakeholder, yakni: 1. Pemilik dana. Dari sumber pendapatan diatas, para pemilik dana mengharapkan

akan memperoleh penghasilan atas dana yang ditanamkan pada bank tersebut. 2. Pegawai. Para pegawai mengharapkan dapat memperoleh kesejahteraan dari bank

yang dikelolanya 3. Masyarakat

a. Pemilik dana. Sebagaimana pemilik, mereka mengharapkan dari dana yang diinvestasikan akan diperoleh bagi hasil.

b. Debitur yang bersangkutan. Para debitur, dengan penyediaan dana baginya, mereka terbantu guna menjalankan usahanya (sektor produktif) atau terbantu untuk pengadaan barang yang diinginkannya (pembiayaan konsumtif).


(47)

c. Masyarakat. Masyarakat yang menjadi nasabah dapat memperoleh barang-barang yang dibutuhkannya.

4. Pemerintah. Akibat penyediaan pembiayaan, pemerintah terbantu dalam pembiayaan pembangunan negara, disamping itu akan diperoleh pajak (berupa pajak penghasilan atas keuntungan yang diperoleh bank dan juga perusahaan – perusahaan).

5. Bank. Bagi bank yang bersangkutan, hasil dari penyaluran pembiayaan, diharapkan bank dapat meneruskan dan mengembangkan usahanya agar tetap survival dan meluas jaringan usahanya, sehingga semakin banyak masyarakat yang dapat dilayaninya.

Ada beberapa fungsi dari pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah kepada masyarakat penerimanya, diantaranya: (1) meningkatkan daya guna uang, (2) meningkatkan daya guna barang, (3) Meningkatkan peredaran uang, (4) menimbulkan kegairahan berusaha, (5) stabilitas ekonomi, (6) sebagai jembatan untuk meningkatkan pendapatan nasional.

Macam dan jenis pembiayaan:

1. Fund Using Services

a. Pembiayaan: (1) Mudharabah, (2) Musyarakah

b. Piutang: (1) Murabahah, (2) Salam, (3) Istishna, (4) Ijarah c. Qardh

d. Penempatan e. Penyertaan modal

f. Penyertaan modal sementara

2. Non Fund Using Services

a. Commitment meliputi: (1) Pembiayaan, (2) Kafalah,

b. Wakalah c. Akseptasi


(48)

3. Fund Generating Services

a. Giro meliputi: (1) Wadiah, (2) Mudharabah b. Tabungan meliputi: (1) Wadiah, (2) Mudharabah, c. Deposito Mudharabah

4. Comission Services

a. Wakalah meliputi: (1) inkaso, (2) transfer, (3) penerusan L/C b. Wadi’ah Yad Amanah

c. Sharf d. Hawalah e. Rahn

f. Kafalah. (Ahmad,2001)

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penetapan margin dan bagi hasil antara lain:

1. Komposisi Pendanaan.

Bagi bank syariah yang pendanaanya sebagian besar dari dana giro dan tabungan, yang nota-bene nisbah nasabah tidak setinggi pada deposan (apalagi bonus/ athaya untuk giro cukup rendah karena diserahkan sepenuhnya pada kebijakan bank syariah yang bersangkutan), maka penentuan keuntungan (margin atau bagi hasil bagi bank) akan lebih kompetitif jika dibandingkan suatu bank yang pendanaanya porsi terbesar berasal dari deposito.

2. Tingkat persaingan.

Jika tingkat kompetisi ketat, porsi keuntungan bank tipis, sedangkan pada tingkat persaingan masih longgar bank dapat mengambil keuntungan lebih tinggi.

3. Risiko pembiayaan.

Untuk pembiayaan pada sektor yang beresiko tinggi, bank dapat mengambil keuntungan lebih tinggi.

4. Jenis nasabah.

Yang dimaksudkan adalah nasabah prima dan nasabah biasa. Bagi nasabah prima misalkan usahanya besar dan kuat, bank cukup mengambil keuntungan tipis, sedangkan untuk pembiayaan kepada para nasabah biasa diambil keuntungan yang lebih tinggi.

5. Kondisi perekonomian.

Siklus ekonomi meliputi kondisi: revival, boom/peak-puncak, resesi dan depresi. Jika perekonomian secara umum berada pada dua kondisi pertama, dimana usaha berjalan lancar, maka bank dapat mengambil kebijakan pengambilan keuntungan yang lebih longgar. Namun pada kondisi lainnya (resesi dan depresi) bank tidak merugi pun sudah bagus, keuntungan sangat tipis.

6. Tingkat keuntungan yang diharapkan bank

Secara kondisionil, hal ini (spread bank) terkait dengan masalah keadaan perekonomian pada umumnya dan juga risiko atas suatu sektor pembiayaan, atau pembiayaan terhadap debitur dimaksud. Namun demikian, apapun kondisinya


(49)

serta siapapun debiturnya, bank dalam operasionalnya, setiap tahun tentu telah menetapkan berapa besar keuntungan yang dianggarkan. Anggaran keuntungan inilah yang akan berpengaruh pada kebijakan penentuan besarnya margin ataupun nisbah bagi hasil untuk bank (Muhammad, 2005).

Pandangan praktisi bank syariah berimplikasi pada syarat-syarat pokok yang menjadi fokus kajian ini, yang terkait dengan perjanjian mudharabah yaitu:

1. Proyek yang bagaimanakah yang akan dibiayai dengan kontrak mudharabah. 2. Pihak pelaku proyek (mudharib).

3. Ketentuan-ketentuan apa yang harus dipahami oleh kedua pihak dalam melakukan kontrak mudharabah.

4. Cara apa yang dilakukan oleh pemilik dana untuk mengurangi terjadinya penyimpangan-penyimpangan yang mungkin dilakukan oleh pelaku usaha (mudharib/ agent), (Muhammad, 2005).

2.4.2. Jenis-jenis Pembiayaan

Menurut Antonio (2001) berdasarkan sifat penggunaanya pada perbankan syariah, pembiayaan dapat dibagi menjadi dua hal berikut:

a. Pembiayaan produktif yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk peningkatan usaha baik usaha produksi, perdagangan maupun investasi. Menurut keperluan pembiayaan produktif dapat dibagi menjadi dua hal, yaitu:

(1) Pembiayaan modal kerja, yaitu pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan berupa:

(a) Peningkatan produksi baik secara kuantitatif maupun kualitatif

(b) Untuk keperluan perdagangan atau peningkatan utililty of place (nilai guna) dari suatu barang.

Bank melaksanakan pembiayaan modal kerja untuk memenuhi kebutuhan modal kerja nasabah bukan dengan meminjamkan uang, melainkan dengan menjalin hubungan partnership (perkongsian) dengan nasabah, dimana bank bertindak sebagai penyandang dana (shahibul maal), sedangkan pengusaha bertindak sebagai pengelola dana (mudharib). Hal ini dapat diartikan bahwa Islam mendorong umatnya menjadi investor bukan semata-mata kreditor.


(50)

Skema pembiayaan ini disebut dengan mudharabah. Fasilitas ini dapat diberikan untuk jangka waktu tertentu sedangkan bagi hasil secara periodik dengan nisbah yang disepakati. Setelah jatuh tempo nasabah mengembalikan jumlah dana tersebut beserta porsi bagi hasil (yang belum dibagikan) yang belum menjadi bagian bank.

(2) Pembiayaan investasi yaitu pembiayaan yang diberikan kepada para nasabah untuk keperluan investasi, yaitu keperluan penanaman modal guna mengadakan perluasan usaha ataupun pendirian proyek baru. Pada umumnya pembiayaan investasi diberikan dalam jumlah besar dan pengendapannya cukup lama. Dengan demikian perlu disusun proyeksi arus kas (Projected cash flow)yang mencakup semua komponen biaya dan pendapatan sehingga akan dapat diketahui berapa dana tersedianya setelah semua kewajiban terpenuhi. Ciri-ciri pembiayaan investasi: (1) untuk pengadaan barang-barang modal, (2) mempunyai perencanaan alokasi dana yang matang dan terarah, (3) berjangka waktu menengah dan panjang.

Karena semakin luasnya aspek yang harus dikelola dan dipantau maka pembiayaan investasi bank syariah mengadakan skema musyawarah mutanaqisbah. Perusahaan yang dibiayai dana bank sama-sama menyediakan modal untuk membiayai suatu usaha tertentu, baik yang sudah berjalan maupun yang baru. Selanjutnya perusahaan yang dibiayai dapat mengembalikan modal tersebut berikut bagi hasil yang telah disepakati secara bertahap atau sekaligus kepada bank. Prinsip lain yang dapat digunakan oleh bank syariah adalah ijarah muntahiyah bittamlik, yaitu sewa-menyewa antara pemilik objek sewa pada saat tertentu sesuai dengan perjanjian sewa.

b. Pembiayaan konsumtif, yaitu pembiayaan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dan akan habis dipakai untuk memenuhi kebutuhan konsumsi tersebut. Pembiayaan konsumtif diperlukan oleh pengguna dana untuk memenuhi kebutuhan dan akan habis dipakai untuk memenuhi kebutuhan.

Menurut Antonio (2001) bank syariah dapat menyediakan pembiayaan konsumsi dengan prinsip sebagai berikut:

1. Al bai’bitsaman ajil (salah satu bentuk murabahah) yaitu suatu perjanjian pembiayaan yang disepakati antara bank dengan nasabah, dimana bank menyediakan dananya untuk pembelian barang, modal dan usaha anggotanya yang kemudian proses pembayarannya dilakukan secara mencicil atau angsuran.


(51)

2. Al ijarah al muntahia bittmalik atau sewa beli.

3. Al musyarakah mutanaqhisbah atau decresing participation, dimana secara bertahap bank menurunkan jumlah partisipasinya.

4. Arrahman untuk memenuhi kebutuhan jasa”.

2.4.3. Pengertian Pembiayaan Murabahah dan Landasan Hukum Pembiayaan Murabahah

Pembiayaan murabahah adalah akad jual beli antara bank dengan nasabah. Bank memberi barang yang diperlukan nasabah yang bersangkutan sebesar harga pokok ditambah dengan keuntungan (Susilo, 2000).

1. Landasan Syariah, terdiri dari: a. Alqur’an

”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu makan hak sesamamu dengan jalan yang bathil kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah maha penyayang bagimu”(QS.Al Baqarah). Pernyataan ini dikutip dari departemen Agama (1989) ”Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba... (QS. Al Baqarah), pernyataan ini dikutip dari Departemen Agama (1989)

Kekuatan penggerak utama ekonomi Islam adalah kerja sama. Seorang muslim apakah ia sebagai pembeli, penjual, penerima upah, pembuat keuntungan dan sebagainya harus berpegang pada tuntunan Allah SWT.

b. Al. Hadist

Dikutip dari buku Purwataatmadja dan Antonio (2002) dari Suhaih bahwa Rasulullah SAW bersabda: ”tiga perkara didalamnya terdapat keberkatan, yaitu: (1) menjual secara kredit, (2) muwaradhah (nama lain dari murabahah), (3) mencampurkan tepung dengan gandum untuk kepentingan rumah yang bukan untuk dijual (HR. Ibnu Majah, Sablu Assalam 4/147).

2. Landasan Hukum Indonesia

Landasan hukum pembiayaan murabahah terangkum dalam landasan hukum beroperasinya perbankan syariah yaitu UU No.7 Tahun 1992 yaitu; tentang pelaksanaan kegiatan perbankan dengan prinsip bagi hasilyang diatur lebih rinci dalam Peraturan Pemerintah No.72 tahun 19992 tentang bank dengan prinsip bagi hasil. Undang-undang ini disempurnakan lagi dalam UU No.10 tahun 1998.


(52)

Menurut Safri (2004) dalam murabahah, rukun-rukunnya terdiri dari: 1. Ba’i merupakan penjual (pihak yang memiliki barang)

2. Musytari merupakan pembeli (pihak yang membeli barang) 3. Mabi’ merupakan barang yang akan diperjual belikan 4. Tsaman merupakan harga

5. Ijab Qabul merupakan pernyataan timbang terima

Menurut Antonio (2001), syarat-syarat murabahah terdiri dari: b. Penjual memberitahu biaya modal pada nasabah.

c. Kontrak pertama harus sah sesuai dengan hukum yang ditetapkan. d. Kontrak harus bebas dari riba.

e. Penjual harus menjelaskan pada pembeli bila terjadi cacat atas barang sesudah pembelian.

f. Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian misalnya bila pembelian dilakukan secara hutang.

Pembiayaan murabahah pada umumnya dapat diterapkan pada produk pembiayaan untuk pembelian barang investasi baik domestik maupun luar negeri, seperti melalui pembiayaan murabahah pada umumnya dapat diterapakan pada produk pembiayaan untuk pembelian barang investasi baik domestik maupun luar negeri, seperti melalui letter of credit (L/C). Sistem ini paling banyak digunakan karena sederhana dan tidak terlalu asing bagi yang sudah biasa bertransaksi dengan dunia perbankan pada umumnya.

Prosedur-prosedur dari sistem pembiayaan murabahah adalah sebagai berikut: 1. Prosedur aplikasi pembiayaan murabahah.

Prosedur aplikasi pembiayaan murabahah merupakan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh calon nasabah dalam mengajukan usulan pembiayaan murabahah


(53)

2. Prosedur realisasi pembiayaan murabahah.

Prosedur realisasi pembiayaan murabahah merupakan proses pencairan dana atas permohonan pembiayaan yang telah disetujui oleh komite penyaluran dana. 3. Prosedur monitoring pembiayaan murabahah.

Prosedur monitoring pembiayaan murabahah yaitu prosedur ini meliputi informasi yang diperoleh account officer khususnya unit-unit yang terkait lainnya, yang mencakup pemeriksaan jumlah saldo pemenuhan kewajiban nasabah (pembayaran pokok modal dan pembayaran keuntungan bank).

4. Prosedur penutupan fasilitas pembiayaan murabahah

Prosedur penutupan fasilitas pembiayaan murabahah merupakan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh nasabah pada saat untuk mengambil kembali dokumen jaminan yang disyaratkan. (Antonio, 2001)

Menurut Safri dkk. (2004), murabahah sesuai jenisnya dapat dikategorikan dalam:

1. Murabahah terhadap pesanan artinya ada yang beli atau tidak bank syariah akan menyediakan barang.

2. Murabahah berdasarkan pesanan artinya bank syariah baru akan melakukan transaksi jual beli apabila ada yang pesan. Murabahah berdasarkan pesanan dapat dikategorikan dalam:

a. Sifat mengikat artinya murabahah berdasarkan pesanan tersebut mengikat untuk dibeli oleh nasabah sebagai pemesan.

b. Sifatnya tidak mengikat artinya walaupun nasabah telah melakukan pemesanan namun nasabah tidak terikat untuk membeli barang tersebut.

Pendapatan operasi utama Bank Syariah Mandiri adalah pendapatan dari penyaluran dana pada investasi yang dibenarkan syariah yaitu pendapatan penyaluran dana prinsip jual beli (murabahah, istishna, dan istishna paralel, sala, dan salam


(54)

paralel, pendapatan penyaluran dana dengan prinsip bagi hasil (pembiayaan mudharabah, pembiayaan musyarakah), pendapatan dengan penyaluran dana dengan prinsip ujroh (ijarah), serta pendapatan penyaluran lain sesuai dengan prinsip syariah. Jadi pendapatan operasi utama bank syariah inilah yang dibagikan kepada shahibul maal (pemilik dana mudharabah mutlaqah). Porsi bagi hasil dari hasil usaha (pendapatan) yang diserahkan oleh bank syariah kepada pemilik dana mudharabah mutlaqah (investasi tidak terikat). Penentuan besarnya bagi hasil dari hasil usaha (pendapatan) yang di serahkan kepada pemilik dana investasi tidak terikat tersebut dilakukan dalam perhitungan distribusi hasil usaha yang sering disebut profit distribution. Akuntansi Perbankan Syariah dijelaskan bahwa porsi bagi hasil dari hasil usaha (pendapatan) yang diserahkan pemilik dana investasi tidak terikat bukan sebagai beban bank syariah, karena besarnya bagi hasil yang diberikan sangat tergantung pada hasil usaha yang benar-benar diterima oleh bank syariah (Wiroso, 2005).

2.5. Proses Pengambilan Keputusan

Proses pembelian dimulai jauh sebelum pembelian aktual dan terus berlangsung lama sesudahnya. Pemasar perlu memusatkan perhatian pada proses pembelian dan bukan pada keputusan pembelian saja.

Menurut Kotler (1999) ada 5 (lima) tahapan dalam pengambilan keputusan pembelian yaitu: (1) pengenalan masalah, (2) pencarian informasi, (3) evaluasi alternatif, (4) keputusan pembelian, (5) perilaku pasca pembelian.


(55)

1. Pengenalan Masalah

Proses pembelian diawali ketika konsumen menyadari bahwa adanya perbedaan antara keadaan yang nyata dengan keadaan yang diinginkan sehingga menimbulkan masalah atau kebutuhan yang harus dipenuhinya Kebutuhan atau masalah ini dapat dipicu dari rangsangan dari dalam maupun dari luar. Pada tahap ini pemasar harus meneliti konsumen untuk menemukan jenis kebutuhan atau masalah yang akan muncul, apa yang memunculkan mereka dan bagaimana masalah atau kebutuhan tadi mengarahkan mereka pada produk tertentu. Sehingga dengan mengumpulkan informasi tersebut pemasar dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang paling sering memicu minat konsumen pada suatu produk.

2. Pencarian Informasi

Seorang konsumen yang telah tertarik mungkin akan mencari informasi yang lebih banyak. Jika dorongan konsumen kuat dan produk itu berada di dekatnya mungkin konsumen akan langsung membelinya. Jika tidak maka kebutuhan konsumen itu akan menjadi ingatan saja. Pencarian informasi memiliki dua tingkat yang berbeda, yaitu perhatian yang meningkat ditandai dengan pencarian informasi yang sedang-sedang saja dan pencarian informasi secara aktif, dilakukan dengan mencari informasi ke segala sumber.

3. Evaluasi Alternatif

Seorang pemasar perlu mengetahui tentang evaluasi berbagai alternatif yaitu, bagaimana konsumen memproses informasi tidak menggunakan satu proses evauasi yang sederhana dalam situasi pembelian. Sebaliknya, beberapa proses


(56)

evaluasi digunakan sekaligus. Orang pemasaran harus mempelajari pembeli untuk mengetahui bagaimana mereka mengevaluasi alternatif merek. Jika mereka tahu bahwa proses evaluasi sedang berjalan, orang pemasar dapat mengambil langkah-langkah untuk mempengaruhi keputusan pembeli.

4. Keputusan Pembelian

Setelah melalui evaluasi dengan pertimbangan yang matang, konsumen akan mengambil keputusan. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi keputusan membeli dan tujuan pembelian yaitu sikap orang lain dan faktor situasional yang tidak dapat diprediksikan.

5. Perilaku Pasca Pembelian

Setelah membeli, konsumen akan mengevaluasi atas keputusan benar atau tidak dan tindakannya dalam membeli (Hawkins, dalam Simamora, 2003).

Jika konsumen menilai kinerja produk atau layanan yang dirasakan sama atau melebihi apa yang diharapkan, maka konsumen akan puas dan sebaliknya jika kinerja produk atau jasa yang diterima kurang dari yang diharapkan, maka konsumen akan tidak puas. Kepuasan dan ketidakpuasan yang dialami konsumen akan berpengaruh terhadap perilaku selanjutnya. Jika konsumen puas, maka dia akan meperlihatkan sikap dan perilaku positif terhadap produk atau jasa yang dibelinya (Hawkins, dalam Simamora, 2003).


(57)

2.6. Kerangka Berpikir

Proses sebelum sampai kepada keputusan membeli konsumen menjalani proses pengambilan keputusan. Pada tahap ini konsumen mempelajari terlebih dahulu kelebihan dan kekurangan suatu produk. Untuk produk jasa seperti jasa perbankan faktor pelayanan, fasilitas maupun keuntungan yang akan diperoleh konsumen menjadi pertimbangan konsumen.

Sesuai dengan karakteristiknya bank syariah memiliki perbedaan dengan bank konvensional. Perbedaan keduanya terletak pada pemberian keuntungan, jika bank konvensional memberikan keuntungan dengan bunga bank maka bank syariah memberikan keuntungan dalam bentuk bagi hasil. Bank syariah beroperasi berdasarkan bagi hasil, dalam usahanya bank syariah berbagi hasil atas pendapatan atau hasil usaha yang dilakukan dengan pemilik dana yang dihimpun (Wiroso, 2005). Menurut Al-Qardhawi (2001) “bagi hasil adalah dimana kedua belah pihak akan berbagi keuntungan sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati dimana bagi hasil mensyaratkan kerjasama pemilik modal dengan usaha/ kerja untuk kepentingan yang saling menguntungkan kedua belah pihak, sekaligus untuk masyarakat. Sebagai konsekuensi dari kerjasama adalah memikul resiko, baik untung maupun rugi, jika untung yang diperoleh besar maka penyedia dana dan pekerja menikmati bersama sesuai dengan kesepakatan sebelumnya. Jika usaha rugi maka harus dirasakan bersama, yaitu pemilik modal rugi dalam sahamnya dan pekerja rugi dengan jerih payahnya. Inilah keadilan yang sempurna keuntungan sama dinikmati dan kerugian sama-sama dirasakan”.

Pada sistem bagi hasil terdapat unsur keadilan sehingga kedua belah pihak tidak ada yang dirugikan. Dengan prinsip kehati-hatian bank sebagai pengelola akan mengembangkan dana yang terkumpul dari nasabah untuk usaha-usaha yang baik secara profesional, hal ini akan mendorong nasabah untuk menyimpan uangnya dengan sistem bagi hasil.

Manusia memuaskan kebutuhan dan keinginan dengan barang dan jasa. Sebuah produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk


(58)

memuaskan kebutuhan dan keinginan. Render dan Heizer (2001) menyebutkan bahwa ”kualitas produk merupakan keseluruhan ciri-ciri dan karakteristik dari suatu produk dalam kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan atau bersifat laten.

Menurut American Society dalam Lupiyoadi (2001) kualitas adalah: “keseluruhan ciri-ciri dan karakteristik dari suatu produk/ jasa dalam hal kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan atau bersifat laten.”. Pada dasarnya terdapat tiga orientasi kualitas yang seharusnya konsisten satu sama lain: (1) persepsi konsumen, (2) produk/jasa, (3) proses.

Pembiayaan dalam perbankan syariah menurut Muhammad (2005) adalah: ”penanaman dana bank syariah baik dalam rupiah maupun valuta asing dalam bentuk pembiayaan, piutang, qardh, surat berharga syariah, penempatan, penyertaan modal sementara, komitmen dan kontijensi pada rekening administratif serta sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI)”.

Menurut Susilo (2000) menyatakan bahwa, “pembiayaan murabahah merupakan akad jual beli antara bank dengan nasabah. Bank memberi barang yang diperlukan nasabah yang bersangkutan sebesar harga pokok ditambah dengan keuntungan yang disepakati”.

Menurut Kasmir (2002) menyatakan bahwa, “pembiayaan murabahah merupakan kegiatan jual beli pada harga pokok dengan tambahan keuntungan yang disepakati”.


(59)

Berdasarkan penjelasan teoritis diatas, maka kerangka berpikir penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1. Kerangka Berpikir

2.7. Hipotesis

Adapun hipotesis pada penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagi hasil dan kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan nasabah menabung pada Bank Syariah Mandiri KCP Tanjung Balai.

2. Pembiayaan murabahah berpengaruh terhadap bagi hasil nasabah pada Bank Syariah Mandiri KCP Tanjung Balai.

Kualitas Produk Bagi Hasil

Keputusan Nasabah Menabung Pembiayaaan


(60)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Tanjung Balai yang beralamat di Jl. HOS Cokroaminoto, No.35 D-E Tanjung Balai, Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Oktober 2010 sampai dengan Januari 2011.

3.2. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan survei, Singarimbun dan Effendy (1995) menyatakan bahwa survei merupakan penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok dan secara umum menggunakan metode statistik.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Nasir (2005) menyatakan bahwa, “penelitian deskriptif adalah metode dalam meneliti status sekolompok manusia, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antarfenomena yang diselidiki”. Sedangkan Arikunto (2006) menyatakan bahwa, “penelitian kuantitatif memiliki kejelasan unsur yang dirinci sejak awal, langkah penelitian yang sistematis, menggunakan sampel yang hasil penelitiannya diberlakukan untuk


(61)

populasi, memiliki hipotesis jika perlu, memiliki desain jelas dengan langkah-langkah penelitian dan hasil yang diharapkan, memerlukan pengumpulan data yang dapat mewakili, serta ada analisis data yang dilakukan setelah semua data terkumpul”.

Adapun sifat dari penelitian adalah penjelasan (explanatory) yang berkaitan dengan kedudukan satu variabel serta hubungannya dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2005).

3.3. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah Bank Syariah Mandiri KCP Tanjung Balai yang tercatat sampai periode Juni 2010 berjumlah 1872 orang (sumber: Bank Syariah Mandiri KCP Tanjung Balai, 2010).

Umar (2000) menyatakan bahwa untuk menentukan minimal sampel yang dibutuhkan apabila ukuran populasi diketahui, dapat digunakan rumus Slovin sebagai berikut:

2

1 Ne N n

+ =

Dimana:

n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi

e = Nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan (persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan penarikan sampel.


(62)

Berdasarkan populasi yang ada dan tingkat kelonggaran kesalahan (e) sebesar 10% maka besarnya sampel adalah:

( )

2

10 . 0 1872 1

1872

+ =

n

93 , 94

=

n dibulatkan menjadi 95 orang nasabah

Setelah jumlah sampel yang akan diambil dari populasi telah ditentukan dalam bentuk accidental sampling, yaitu nasabah Bank Syariah Mandiri KCP Tanjung Balai yang bertemu dengan peneliti di lokasi penelitian.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan:

a. Wawancara (interview) kepada pihak-pihak yang berhak atau berwenang untuk memberikan informasi dan keterangan yang sesuai dengan kebutuhan penelitian. b. Daftar Pertanyaan (questionare) yang diberikan kepada nasabah Bank Syariah

Mandiri KCP Tanjung Balai yang menjadi responden dalam penelitian ini.

c. Studi dokumentasi dengan mengumpulkan dan mempelajari dokumen yang mendukung penelitian ini berupa data deskripsi perusahaan dan jumlah nasabah diperoleh dari Bank Syariah Mandiri KCP Tanjung Balai.

3.5. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah

1. Data Primer, yaitu data yang langsung diperoleh dari wawanacara dan daftar pertanyaan (questionare) yang diberikan kepada responden terpilih.


(1)

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Keputusan Menabung 0,079 95 0,176 0,982 95 0,220

Bagi Hasil 0,083 95 0,102 0,980 95 0,165

Kualitas Produk 0,076 95 0,200* 0,986 95 0,410

a. Lilliefors Significance Correction


(2)

(3)

Hipotesis Kedua

Y = a + bX

Descriptive Statistics

Mean Std, Deviation N

Bagi Hasil 14,21 2,539 95

Pembiayaan Murabahah 10,58 2,220 95

Correlations

Bagi Hasil Pembiayaan Murabahah

Pearson Correlation Bagi Hasil 1,000 0,871

Pembiayaan Murabahah 0,871 1,000

N Bagi Hasil 95 95

Pembiayaan Murabahah 95 95

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of

the Estimate Durbin-Watson

1 0,871 0,759 0,756 1,253 1,270

a Predictors: (Constant), Pembiayaan Murabahah b Dependent Variable: Bagi Hasil

ANOVA

Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 459,691 1 459,691 292,619 0,000

Residual 146,099 93 1,571

Total 605,789 94


(4)

Coefficients Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients Model

B Std. Error Beta

t Sig.

1 (Constant) 3,671 0,629 5,833 0,000

Pembiayaan Murabahah 0,996 0,058 0,871 17,106 0,000

a Dependent Variable: Bagi Hasil

16 14 12 10 8

6 4

Pembiayaan Murabahah

20

15

10

5

0

Fre

quen

c


(5)

22 20 18 16 14 12 10 8

Bagi Hasil

15

12

9

6

3

0

Fre

quen

c

y

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig, Statistic df Sig,

Bagi Hasil 0,083 95 0,102 0,980 95 0,165

Pembiayaan Murabahah 0,091 95 0,055 0,973 95 0,043


(6)

20 18

16 14

12 10

8 4

2

0

-2

-4

Normal Q-Q Plot of Bagi Hasil

16 14

12 10

8 6

2

1

0

-1

-2


Dokumen yang terkait

Pengaruh Pelayanan, Bagi Hasil Dan Keyakinan Terhadap Keputusan Menabung Nasabah Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Utama Medan

0 24 123

Analisis Pengaruh Promosi Dan Komunikasi Terhadap Keputusan Nasabah Untuk Menabung Di Bank Syariah Mandiri Cabang Tebing Tinggi

2 28 124

Pengaruh kualitas produk terhadap minat nasabah pada produk Bank Syariah Mandiri Cabang Tangerang

7 25 171

PENDAHULUAN Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Loyalitas Nasabah (Studi Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Sragen).

0 0 8

PENGARUH PERSEPSI NASABAH DAN JENIS KELAMIN TERHADAP PRODUK TABUNGAN MUDHARABAH BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU CILEDUG Yeni Irawati

0 0 14

ANALISIS PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PRODUK GADAI EMAS BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU UNGARAN TUGAS AKHIR - ANALISIS PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PRODUK GADAI EMAS BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU UNGARAN - Test Repository

0 2 90

ANALISIS PELAYANAN BANK DAN LOYALITAS NASABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU UNGARAN TUGAS AKHIR - ANALISIS PELAYANAN BANK DAN LOYALITAS NASABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU UNGARAN - Test Repository

0 1 105

ANALISIS PENGARUH TINGKAT RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN NASABAH, PENDAPATAN NASABAH, DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH MENABUNG DI BANK SYARIAH (Studi kasus pada nasabah PT Bank Rakyat Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu Magelang) - Test

0 1 203

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, BAGI HASIL DAN NILAI NASABAH TERHADAP KEPUASAN NASABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG TEGAL

2 11 18

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, BAGI HASIL, DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH MENABUNG PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA SYARIAH CABANG PURWOKERTO - repository perpustakaan

0 19 17