digunakan dalam memenuhi kriteria ini dengan menggunakan prolonged engagement, yaitu pendekatan kepada calon parsitipan sehingga partisipan dan peneliti saling
mengenal dan mempercayai. 2. Pengujian dependabilitas
Pengujian dependabilitas artinya bahwa hasil penelitian harus memiliki reliabi- litas. Untuk memenuhi kriteria ini, dilakukan dengan cara mengaudit secara keselu-
ruhan proses penelitian yang dilakukan oleh peneliti selama berada dilapangan. Mulai dari menentukan masalahfokus, memasuki lapangan, menentukan sumber data, melaku-
kan analisis data, uji keabsahan data dan sampai membuat kesimpulan. Dalam hal ini jika peneliti tidak dapat menunjukkan jejak aktifitasnya dilapangan, maka dependabi-
litasnya dapat diragukan. 3. Pengujian konfirmabilitas
Pengujian konfirmabilitas artinya data yang diperoleh harus objektif. Penelitian dikatakan objektif jika hasil penelitian telah disepakati. Apabila peneliti sudah yakin
akan hasil penelitian yang dilakukan maka peneliti akan menginformasikannya kepada dosen pembimbing, karena pembimbing merupakan orang yang ahli dalam bidang
penelitian fenomenologi.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian fenomenologi ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan tentang kecemasan pasangan usia subur terhadap infertilitas sekunder. Keenam pasang
partisipan berdomisili di Dusun XI Desa Pasar Melintang Kecamatan Lubuk Pakam. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam Depth Interview.
B. Karakteristik Partisipan
Partisipan yang menjadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 6 pasangan suami isteri, yang memenuhi kriteria dan bersedia untuk diwawancarai serta mau
menandatangani perjanjian sebelum interview dimulai. Umur partisipan laki-laki berkisar antara 30 – 49 tahun dan rata-rata umur mereka adalah 41 tahun, sedangkan
umur partisipan perempuan berkisar antara 30 – 49 tahun dan rata-rata umur mereka adalah 39.5 tahun. Lima pasang partisipan berasal dari suku Batak dan satu pasang
partisipan dari suku Manado. Satu pasangan partisipan beragama Islam dan lima pasangan partisipan beragama Kristen. Pendidikan terakhir dari partisipan laki-laki
adalah 3 orang partisipan berpendidikan SLTA, 3 orang lagi Sarjana. Pendidikan terakhir dari partisipan perempuan adalah 2 orang partisipan berpendidikan SLTA, 2
30
orang Ahli Madya dan 2 orang Sarjana. Untuk partisipan suami diberikan kode S dan untuk partisipan Isteri diberi kode Ist.
Berikut ini adalah karakteristik dari masing-masing partisipan : Partisipan I
: Pasangan I Partisipan I S
: Pria berumur 48 tahun, agama Kristen, suku Manado, pendi- dikan terakhir Sarjana, pekerjaan Wiraswasta.
Partisipan I Ist : Wanita berumur 38 tahun, agama Kristen, suku Batak, pendidi-
kan terakhir Ahli Madya, pekerjaan Wiraswasta. Partisipan II
: Pasangan II Partisipan II S
: Pria berumur 38 tahun, agama Kristen, suku Batak, pendidikan terakhir Sarjana, pekerjaan PNS.
Partisipan II Ist : Wanita berumur 33 tahun, agama Kristen, suku Batak, pendidi-
kan terakhir Ahli Madya, pekerjaan PNS. Partisipan III
: Pasangan III Partisipan III S
: Pria berumur 49 tahun, agama Kristen, suku Batak, pendidikan terakhir SLTA, pekerjaan Wiraswasta.
Partisipan III Ist : Wanita berumur 45 tahun, agama Kristen, suku Batak, pendidi-
kan terakhir Sarjana, pekerjaan Guru. Partisipan IV
: Pasangan IV Partisipan IV S
: Pria berumur 37 tahun,agama Islam, suku Batak, pendidikan terakhir Sarjana, pekerjaan Guru.
Partisipan IV Ist : Wanita berumur 42 tahun, agama Islam, suku Batak, pendidi-
kan terakhir Sarjana, pekerjaan Guru. Partisipan V
: Pasangan V