Keterbatasan Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

G. Implikasi untuk Asuhan KebidananPendidikan Kebidanan

Setiap institusi pendidikan dalam bidangnya masing-masing khususnya perguruan tinggi, merupakan suatu sistem yang mempunyai keluaran ganda yaitu mahasiswa, hasil penelitian dan hasil praktek ataupun pengabdian kepada masyarakat. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui reaksi pasangan terhadap infertilitas sekunder, dampak perubahan psikologis akibat infertilitas sekunder, kemampuan untuk mengatasi masalah dan harapan para pasangan infertilitas sekunder. Penelitian ini berfungsi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan melibatkan seluruh unsur institusi pendidikan kebidanan dalam pembangunan dan hasil penelitian ini diharapkan dapat diimplikasikan bagi tenaga kesehatan khususnya dalam memberikan asuhan kebidanan pada pasangan yang mengalami infertilitas sekunder juga bagi peneliti dan peneliti lanjutan. 1. Bagi Tenaga Kesehatan Penelitian ini bermanfaat bagi tenaga kesehatan sebagai pemberi asuhan kebidanan dalam memberikan informasi dan masukan kepada pasangan yang mengalami infertilitas sekunder, guna menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dikemudian hari berupa dampak dari aspek psikologis yang dialami oleh pasangan infertilitas sekunder tersebut. 2. Peneliti Untuk menambah pengetahuan bagi peneliti khususnya mengenai kecemasan yang dialami oleh pasangan infertilitas sekunder. 3. Peneliti lanjutan Sebagai bahan informasi bagi peneliti lanjutan dan bahan pertimbangan bagi penelitian yang akan datang.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian terhadap keenam partisipan pasangan usia subur yang mengalami kecemasan terhadap infertilitas sekunder dapat disimpulkan bahwa : 1. Reaksi pasangan terhadap infertilitas sekunder yaitu perasaan cemas, kesedihan dan cemburuiri. Dari ketiga kategori tersebut sebahagian besar partisipan istri mengalami perasaan cemas, sedih dan cemburuiri dibandingkan dengan partisipan suami. Hal ini terjadi karena wanita lebih mudah mengekpresikan perasaannya daripada pria. 2. Dampak perubahan psikologis akibat infertilitas sekunder berupa perasaan khawatir yang dialami oleh partisipan istri, akan tetapi ada juga pasangan yang justru tidak merasa khawatir karena mereka cenderung pasrah dan melihat kemajuan kedepan bahwa satu atau dua anak itu sudah cukup. 3. Kemampuan mengatasi masalah yang dihadapi oleh pasangan partisipan yaitu dengan cara berusaha mencari dan mengikuti program pengobatan baik secara medis maupun tradisional, pasrah dan berdoa, berusaha melupakan atau mengalihkan perhatian dan menceritakan masalah kepada orang lain. Keenam partisipan istri menceritakan masalah kepada orang lainkeluarga, sedangkan partisipan suami 51