Etika Penelitian TINJAUAN PUSTAKA

terlebih dahulu mempersiapkan diri dan tetap berusaha untuk menahan diri, emosi juga perasaan terhadap hal-hal yang pertama kali dilihat sebagai sesuatu yang aneh, menggelikan serta tidak masuk akal. Ada beberapa segi praktis yang perlu dilakukan peneliti dalam menghadapi etika penelitian yaitu : 1 Pada waktu tiba dan berhadapan dengan orang-orang pada latar penelitian, beritahukan secara jujur dan terbuka maksud dan tujuan kedatangan peneliti. Hal ini diajukan kepada orang yang memberikan izin atau pejabat setempat dan subjek yang akan diamati atau diwawancarai. 2 Memandang dan menghargai orang-orang yang diteliti bukan sebagai objek, melainkan orang yang sama derajatnya dengan peneliti. Bila suasana ini terbina dengan baik, maka akan terbukalah kesempatan bagi peneliti untuk berkomunikasi dengan lancar dan menjadi akrab dengan objek yang diteliti. 3 Menghargai, menghormati dan mematuhi semua peraturan dan norma, nilai, adat istiadat, kebiasaan dan kebudayaan dimasyarakat ditempat penelitian dilakukan. Jika hal ini terjalin dengan baik, maka peneliti akan mudah bekerja sama dalam pengumpulan informasi yang diperlukan. 4 Memegang teguh kerahasiaan dari segala sesuatu yang berkenaan dengan informasi yang diberikan oleh subjek penelitian dan jika informasi yang diberikan tidak dikehendaki untuk dipublikasikan, maka peneliti harus menghormatinya. 5 Menulis semua kejadian, peristiwa, cerita secara jujur dan benar, jangan ditambah atau diberi bumbu tetapi nyatakanlah sesuai dengan aslinya. Memoles, membedaki atau memproses dan mengubah data merupakan kesalahan besar bagi seorang ilmuan Bogdan, Biklen, 1882 dalam Moleong, 2005:136 .

L. Instrumen penelitian

Kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif merupakan satu hal yang cukup rumit, karena peneliti mencakup sebagai perencana, pelaksana pengumpul data, analisis, penafsir data dan akhirnya menjadi pelapor hasil penelitiannya. Pengertian instrument dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, hal ini sangat tepat karena penelitilah yang menjadi segalanya dari seluruh proses penelitian. Lincoln dan Guba 1981, mengemukakan ciri-ciri umum manusia sebagai instrumen mencakup segi responsif yaitu manusia sebagai instrument yang responsif terhadap lingkungan dan pribadi-pribadi yang menciptakan lingkungan. Selain sebagai responsif, manusia juga harus dapat menyesuaikan diri pada keadaan dan situasi pengumpulan data. Sambil mewawancarai peneliti membuat catatan sekaligus mengamati keadaan lingkungan sekitarnya. Dalam hal ini peneliti harus mampu menekankan keutuhan dengan memanfaatkan imajinasi dan kreativitasnya dengan memandang dunia sebagai suatu keutuhan atau sebagai konteks yang berkesinambungan dalam memandang diri sendiri juga kehidupan sebagai sesuatu yang riel, benar serta mempunyai arti. Didalam melakukan fungsi sebagai pengumpul data, peneliti juga harus mendasari diri atas perluasan pengetahuan dengan menggunakan berbagai metode yang dibekali dengan pengetahuan dan latihan. Kemampuan lain yang ada pada manusia sebagai instrumen ialah memproses data secepatnya setelah diperolehnya kemudian menyusunnya kembali atas dasar penemuannya dan merumuskan hipotesis kerja sewaktu berada dilapangan, serta melakukan tes hipotesis kerja tersebut pada respondennya. Selanjutnya peneliti memanfaatkan kesempatan untuk mengklarifikasikan penelitiannya dengan cara menjelaskan sesuatu yang kurang dipahami oleh subjek atau responden, terutama jika terjadi perubahan informasi yang diberikan oleh subjek. Kemampuan untuk mencari informasi yang lain dari pada yang lain dapat dilakukan juga dengan cara memanfaatkan kesempatan mencari respons yang tidak lazim, yang tidak direncanakan dari semula atau tidak diduga terlebih dahulu dengan kata lain yang tidak lazim terjadi. Kemampuan peneliti yang seperti ini dalam suatu penelitian manapun sangat bermanfaat bagi penemuan ilmu pengetahuan baru Moleong, 2005:172 .

M. Tingkat Keabsahan Data

Untuk menentukan keabsahan data pada penelitian kualitatif, dibutuhkan beberapa cara yaitu : 1. Kredibilitas Kredibilitas merupakan kriteria untuk memenuhi nilai kebenaran dari data dan informasi yang dikumpulkan. Dalam hal ini hasil penelitian harus dapat dipercaya oleh semua orang atau pembaca secara kritis dan dari responden sebagai informan. Adapun cara untuk memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian yaitu : a. Prolonged engagement atau memperpanjang masa penelitian, disini peneliti mengadakan pendekatan kepada responden sehingga saling mengenal dan mempercayai. b. Persisten observation atau pengamatan yang terus menerus. Hal ini dilakukan untuk menemukan ciri dan unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang diteliti.