Hasil Penelitian Karakteristik Partisipan

orang Ahli Madya dan 2 orang Sarjana. Untuk partisipan suami diberikan kode S dan untuk partisipan Isteri diberi kode Ist. Berikut ini adalah karakteristik dari masing-masing partisipan : Partisipan I : Pasangan I Partisipan I S : Pria berumur 48 tahun, agama Kristen, suku Manado, pendi- dikan terakhir Sarjana, pekerjaan Wiraswasta. Partisipan I Ist : Wanita berumur 38 tahun, agama Kristen, suku Batak, pendidi- kan terakhir Ahli Madya, pekerjaan Wiraswasta. Partisipan II : Pasangan II Partisipan II S : Pria berumur 38 tahun, agama Kristen, suku Batak, pendidikan terakhir Sarjana, pekerjaan PNS. Partisipan II Ist : Wanita berumur 33 tahun, agama Kristen, suku Batak, pendidi- kan terakhir Ahli Madya, pekerjaan PNS. Partisipan III : Pasangan III Partisipan III S : Pria berumur 49 tahun, agama Kristen, suku Batak, pendidikan terakhir SLTA, pekerjaan Wiraswasta. Partisipan III Ist : Wanita berumur 45 tahun, agama Kristen, suku Batak, pendidi- kan terakhir Sarjana, pekerjaan Guru. Partisipan IV : Pasangan IV Partisipan IV S : Pria berumur 37 tahun,agama Islam, suku Batak, pendidikan terakhir Sarjana, pekerjaan Guru. Partisipan IV Ist : Wanita berumur 42 tahun, agama Islam, suku Batak, pendidi- kan terakhir Sarjana, pekerjaan Guru. Partisipan V : Pasangan V Partisipan V S : Pria berumur 36 tahun, agama Kristen, suku Batak, pendidikan terakhir SLTA, pekerjaan Wiraswasta. Partisipan V Ist : Wanita berumur 32 tahun, agama Kristen, suku Batak, pendidi- kan terakhir SLTA, pekerjaan Wiraswasta. Partisipan VI : Pasangan VI Partisipan VI S : Pria berumur 42 tahun, agama Kristen, suku Batak, pendidikan terakhir SLTA, pekerjaan Wiraswasta. Partisipan VI Ist : Wanita berusia 42 tahun, agama Kristen, suku Batak, pendidikan terakhir SLTA, pekerjaan Wiraswasta.

C. Karakteristik Partisipan

Tabel 4.1 Karakteristik Partisipan Jenis Kelamin Pria Wanita 6 orang 6 orang Umur Suami Range Rata-rata 30 – 49 tahun 41 tahun Umur Isteri Range Rata-rata 30 – 49 tahun 39.5 tahun Agama Islam Kristen 2 orang 10 orang Suku Batak Manado 10 orang 2 orang Pendidikan Suami S LTA Ahli Madya Sarjana 3 orang 3 orang Pendidikan Isteri S LTA Ahli Madya Sarjana 2 orang 2 orang 2 orang Pekerjaan Suami Wiraswasta Guru PNS 4 orang 1 orang 1 orang Pekerjaan Isteri Wiraswasta Guru PNS 3 orang 1 orang 2 orang

D. Hasil Wawancara Kecemasan Pasangan Usia Subur terhadap Infertilitas

Sekunder Dari hasil wawancara dengan pasangan infertilitas sekunder diperoleh beberapa pendapat tentang reaksi pasangan terhadap infertilitas sekunder, dampak perubahan psikologis yang timbul akibat infertilitas sekunder, kemampuan mengatasi masalah, harapan para pasangan infertilitas sekunder. 1. Reaksi pasangan terhadap infertilitas sekunder Dari hasil wawancara dengan pasangan infertilitas sekunder diperoleh beberapa pendapat tentang perasaan mereka ketika menyadari bahwa setelah mempunyai satu orang anak, kemudian mereka tidak memperoleh keturunan lagi tanpa menggunakan alat kontrasepsi sebelumnya. Berikut ini adalah ungkapan pernyataan dari pihak isteri pasangan infertilitas sekunder. a. Cemas Adapun perasaan cemas yang dialami oleh keenam partisipan istri sesuai dengan kondisi yang mereka alami, seperti diungkapkan dalam pernyataan berikut : Partisipan V Ist “Mengingat usia saya yah, cemas juga..semakin tambah usia rasa cemas juga bertambah”.