Struktur aktiva =
Aset tetap Total Aset
b. Profitabilitas
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dari kegiatan bisnis yang dilakukannya. Data dari profitabilitas diperoleh dari laporan
keuangan perusahaan yang menjadi sampel. Rumus untuk menghitung rasio ini adalah:
Profitabilitas =
Laba Total aset
c. Pertumbuhan Penjualan
Pertumbuhan penjualan merupakan kenaikan jumlah penjualan dari waktu ke waktu. Data dari pertumbuhan penjualan diperoleh dari laporan keuangan perusahaan
yang menjadi sampel. Rumus untuk menghitung rasio ini adalah:
Pertumbuhan penjualan =
Penjualan t−Penjualan t−1 Penjualan t−1
3.6 Metode Analisis Data
Analisa data dilakukan dengan menggunakan metode analisa kuantitatif yaitu dengan mengumpulkan, mengolah, dan menginterpretasikan data yang diperoleh
sehingga memberi keterangan yang benar dan lengkap untuk pemecahan masalah yang dihadapi. Metode perhitungan data dalam penelitian ini memakai rumus statistik
Universitas Sumatera Utara
dengan bantuan software SPSS for windowv.21. Ada dua jenis pengujian yang dapat dipakai dalam penelitian ini, yaitu uji asumsi klasik dan pengujian hipotesis.
3.6.1 Pengujian Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal Erlina, 2011 : 101. Cara yang
digunakan untuk mendeteksi apakah residual mengikuti distribusi normal atau tidak adalah dengan analisis grafik. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal atau grafik
histogram menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, demikian sebaliknya. Dasar pengambilan keputusan dalam
melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik normal probability plot
menurut Ghozali 2005 dalam Sarasati 2013: 58 adalah : 1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi
normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Cara yang lain adalah dengan memakai uji statistik Kolmogrov-Smirnov yang disingkat K-S. Uji K-S dibuat dengan membuat hipotesis :
Ho : Data residual berdistribusi normal Ha : Data residual tidak berdistribusi normal
Universitas Sumatera Utara
Bila sig 0,05 dengan α = 5, berarti distribusi data normal Ho diterima, sebaliknya bila sig 0,05 dengan α = 5, berarti distribusi data tidak normal Ha
diterima. Distribusi yang tidak memenuhi asumsi normalitas dapat diubah menjadi
distribusi normal dengan cara sebagai berikut : a. Transformasi data
Transformasi data dapat dilakukan dengan logaritma natural ln, log 10, maupun akar kuadrat. Jika ada data yang bernilai negatif, maka transformasi data
dengan log akan menghilangkannya sehingga sampel n akan berkurang. b.
Trimming Trimming
adalah membuang atau memangkas observasi yang bersifat outlier, yaitu yang nilainya lebih kecil dari μ-2σ atau lebih besar dari μ+2σ. Metode ini juga
akan mengecilkan sampelnya. c. Winzorising
Winzorising mengubah nilai - nilai outliers menjadi nilai - nilai minimum atau
nilai - nilai maksimum yang diizinkan supaya distribusi menjadi normal. Nilai–nilai observasi yang lebih kecil dari μ-2σ akan diubah nilainya menjadi μ-2σ dan nilai –
nilai yang le bih besar dari μ+2σ akan diubah menjadi μ+2σ.
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi di antara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak
Universitas Sumatera Utara
terjadi korelasi di antara variabel-variabel independen Erlina, 2011 : 103. Menurut Ghozali 2005 dalam Sarasati, 2013 : 60 “suatu model dikatakan bebas dari multikolinearitas jika
nilai koefisien korelasinya kurang dari |0,90| dan atau memiliki nilai tolerance yang tidak kurang dari 0,10 dan memiliki nilai VIF Variance Inflation Factor yang kurang dari 10 “.
Jika ada korelasi tinggi diantara variabel-variabel bebasnya, maka hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikatnya menjadi terganggu. Menurut
Sunjoyo dkk., 2013 : 65 ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas, di antaranya:
a.
Menganalisis matrik korelasi variabel – variabel independen, jika diantara variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi
umumnya diatas 0.90, maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas.
b.
Multikolonieritas dapat juga dilihat dari nilai tolerance dan lawannya serta variance inflation factor VIF, nilai cutoff yang umum dipakai
untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10
Menurut Ghozali 2005 dalam Sarasati, 2013 : 60-61 beberapa cara mengatasi multikolinearitas, yaitu :
1. Menggabungkan data cross section dan time series polling data 2. Mengeluarkan satu atau lebih variabel independen yang memiliki
korelasi tinggi dengan model regresi dan diidentifikasikan dengan variabel lain untuk membantu prediksi.
3. Transformasi variabel dalam bentuk log natural dan bentuk first difference
atau delta. 4. Menggunakan model dengan variabel independen yang mempunyai
korelasi tinggi hanya semata-mata untuk memprediksi dengan tidak menginterpretasi koefisien regresi.
5. Menggunakan metode analisis yang lebih canggih seperti baynessian regression
atau dalam kasus khusus ridge regression.
Universitas Sumatera Utara
c. Uji Heterokedastisitas