Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinearitas Sesudah Normalisasi Data.
Model Unstandardized
Coefficients Standardi
zed Coefficie
nts t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error
Beta Tolera
nce VIF
1 Constant
-2.117 1.283
-1.650 .115
Struktur Aset -.915
1.334 -.139
-.685 .501
.886 1.129 Profitabilitas
-.880 .352
-.516 -2.498 .021
.858 1.165 Pertumbuhan
Penjualan 1.587
1.041 .325 1.524
.143 .806 1.241
Sumber: Diolah dengan SPSS versi 19, 2013 Berdasarkan data pada tabel 4.5 maka didapatkan bahwa nilai tolerance 0,1
dan VIF 10 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas setelah normalisasi data.
4.3.3 Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lain. Umunya heterokedastisitas sering terjadi pada model yang menggunakan data cross section
Erlina, 2011 : 106. Jika variabel residual tersebut tetap, maka disebut homoskedastisitas. Jika variabel residual tersebut berbeda, maka disebut
heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah model regresi yang tidak terjadi heterokedastisitas. Pada penelitian ini peneliti menentukan untuk menguji
heterokedastisitas dengan cara grafik. Dasar analitis yang digunakan untuk menentukan adanya heteroskedastisitas sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada akan membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar diatas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka mengindikasikan tidak terjadi heteroskedastisitas.
Grafik heterokedastisitas sebelum normalisasi data ditampilkan pada halaman berikutnya:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.1 Grafik Uji Heterokedastisitas Sebelum Normalisasi.
Grafik 4.1 menunjukkan bahwa tidak terjadi gejala heterokedastisitas sebelum normalisasi data karena tidak terdapatnya pola pada penyebaran titik serta ada titik
yang menyebar di bawah angka nol pada sumbu Y. Setelah normalisasi data, grafik heterokedastisitas menunjukkan gambar berikut:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2 Grafik Uji Heterokedastisitas Sesudah Normalisasi.
Gambar 4.2 menunjukkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas karena penyebaran titik tidak membentuk suatu pola tertentu dan ada titik yang menyebar di
bawah sumbu Y. Grafik pada gambar 4.2 menyimpulkan bahwa model penelitian ini layak dipakai untuk memprediksi pengaruh struktur aset, profitabilitas, dan
pertumbuhan penjualan terhadap kebijakan hutang pada perusahaan perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
4.3.4 Uji Autokorelasi