33
363,66 . Sektor lain yang perkembangan indeks implisitnya paling lamban adalah sektor listrik, gas dan air bersih yaitu sebesar 176,24 .
Perkembangan pendapatan regional per kapita atas dasar harga konstan 1993 periode 1996-2000 secara umum lebih tinggi dibandingkan dengan
perkembangan Produk Domestik Regional Bruto perkapita. Pada tahun 2000 pendapatan regional perkapita atas dasar harga berlaku mencapai 3,32 juta
rupiah naik 15,28 dari tahun sebelumnya. Untuk PDRB dari tahun 1996- 2000 dengan harga berlaku juga mengalami kenaikan. PDRB atas harga
konstan selama tahun 1996-1997 juga mengalami peningkatan, kecuali pada tahun 1998 turun yang pada tahun berikutnya telah mengalami peningkatan
kembali dari tahun-tahun sebelumnya.
1.4.2 PDRB J
AWA
T
ENGAH MENURUT
K
OMPONEN
P
ENGGUNAAN
PDRB menurut komponen penggunaan terdiri dari konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, pembentukan modal, eksport dan impor barang dan
jasa. PDRB dari sudut penggunaan yang terbesar adalah untuk pengeluaran konsumsi rumah tangga. Menurut harga berlaku tahun 2000, konsumsi
rumah tangga menguasai 53,71 dari total PDRB Propinsi Jawa Tengah atau senilai 63,60 dari total PDRB Propinsi Jawa Tengah atau senilai
63,60 triliun rupiah. Dibandingkan tahun sebelumnya nilai tersebut naik sebesar13,62 . Jika didasarkan pada harga konsatan 1993 kenaikan ini
mencapai 26,41 triliun rupiah atau naik 7,94 dari tahun 1999. Konsumsi pemerintah yang dipakai untuk penyeleggaraan pemerintah pusat
dan daerah serta pertahanan dan keamanan, tahun 1999 atas dasar harga berlaku sebesar 12,84 triliun rupiah naik menjadi 17,32 pada tahun
berikutnya atau meningkat 34,87 . Jika diukur berdasarkan harga konstan 1993, konsumsi pemerintah tahun 2000 naik 28,86 dari tahun 1999.
Penggunaan lain yang cukup besar dari produk domestik regional bruto adalah untuk pembentukan modal tetap bruto PMTB. Menurut harga
berlaku, tahun 2000 mencapai 20,26 triliun rupiah dan sebesar 6,57 triliun rupiah atas dasar harga konsatan1993. PMTB atas dasar harga berlaku
naiksebesar 10,56 , sementara atas dasar harga konstan tahun 1993 naik 6,11 .
I nvestasi yang ditanamkan diberbagai sektor sekonomiberhasil meningkatkan produksi. Meningkatnya produksi akan lebih mendorong
ekspor. Nilai ekspor yang dicapai Jawa Tengah pada tahun 1999 mencapai 54,38 triliun rupiah, meningkat menjadi 68,20 triliun rupiah pada tahun
2000. kegiatan ekspor ke luar negeri sebesar 15,43 dari total nilai ekspor ke luar negeri sebesar 15,43 dari total niali ekspor.
Atas dasar harga konsastan tahun 1993 nilai ekspor tahun 2000 hanya sebesar 21,14 triliun rupiah. Nilai import barang dan jasa masih dibawah
kegiatan ekspor. Pada tahun 2000, nilai impor atas dasar harga berlaku mencapai 52,27 triliun rupiah, tumbuh 21,31 dari tahun sebelumnya.
Untuk nilai impor atas dasar harga konstan 1993 juga meningkat sebesar 3,47 atau mencapai 18,34 triliun rupiah.
1.4.3 P
ERKEMBANGAN
PDRB K
ABUPATEN
Gambaran mengenai peranan sektor-sektor atau posisi masing-masing wilayah tersaji dalam PDRB menurut kabupaten kota yang dihitung oleh
masing-masing daerah. Hal tersebut, mengakibatkan perbedaan angka PDRB
34
propinsi dengan total PDRB kabupaten Kota dan sampai sekarang masih dilakukan penyelarasan.