S SOSI AL DAN KEPENDUDUKAN

20 yang paling banyak adalah Kota Salatiga sekitar 107.836 jiwa 0,72 dari jumlah total penduduk Kota Salatiga. Sedangkan prosentase pada kelompok ini yang paling kecil adalah Kabupaten Kebumen sekitar 706.319 ribu jiwa 0,61 dari jumlah penduduk kabupaten tersebut. • Usia 65 Keatas Jumlah penduduk untuk kelompok usia 65 tahun keatas di Propinsi Jawa Tengah berjumlah 1.89 juta jiwa. Kelompok ini diindikasikan merupakan kelompok usia yang sudah tidak produktip lagi dalam hal kerja. Jumlah penduduk kabupaten kota untuk kelompok umur ini yang paling banyak adalah Kabupaten Banyumas sebanyak 106.655 jiwa, sebaliknya kabupaten kota yang memilki jumlah penduduk yang sedikit untuk kelompok umur ini adalah Kota Salatiga sebanyak 9.706 jiwa. Sedangkan prosentase untuk kelompok umur ini, kabupaten kota yang paling banyak adalah kabupaten Purworejo sekitar 70.730 jiwa 10,1 dari jumlah total penduduk Kabupaten Purworejo. Sedangkan prosentase pada kelompok ini yang paling kecil adalah Kabupaten Brebes sekitar 72.860 ribu jiwa 4,31 dari jumlah penduduk kabupaten tersebut. Jumlah Penduduk Menurut Angkatan Kerja Berdasarkan hasil Susenas BPS, tenaga kerja di Propinsi Jawa Tengah tahun 2000 berjumlah 14.491.222 jiwa. Angka kesempatan kerja yang merupakan perbandingan antara penduduk yang bekerja dengan penduduk yang termasuk angkatan kerja pada tahun 2000 yaitu sekitar 95,78 dari jumlah penduduk Propinsi Jawa Tengah. Sedangkan angka kesempatan kerja untuk kabupaten kota yang paling besar adalah Kabupaten Boyolali sebesar 494.343 jiwa 98,41 dari jumlah penduduk kabupaten tersebut. Sedangkan angka kesempatan kerja untuk kabupaten kota yang terkecil adalah kota Tegal 90.614 jiwa 91,14 dari jumlah penduduk kota tersebut.

1.2.2 S

OSI AL Penduduk Usia Sekolah Penduduk usia antara 7 – 24 tahun merupakan rata-rata usia sekolah. Adapun klasifikasi usia sekolah yakni 7 – 12 tahun merupakan usia sekolah dasar, 13 – 15 tahun merupakan usia sekolah lanjutan pertama, 16 – 18 tahun merupakan usia sekolah lanjutan atas, dan 19 – 24 tahun merupakan usia sekolah untuk kesarjanaan. Jumlah penduduk usia sekolah dasar di Propinsi Jawa Tengah berjumlah 3.737.705 jiwa, jumlah penduduk usia sekolah lanjutan pertama berjumlah 1.992.881 jiwa, usia sekolah lanjutan atas berjumlah 2.013.922 jiwa, dan usia untuk universitas berjumlah 3.089.938 jiwa. Angkatan Kerja yang Mencari Pekerjaan Menurut Pendidikan Angkatan kerja yang mencari pekerjaan menurut pendidikan di Propinsi Jawa Tengah sebanyak 37.900 orang. Angkatan kerja yang mencari pekerjaan sesuai tamatan pendidikan dengan jumlah tertinggi untuk tahun 2000 adalah angkatan kerja tamatan SLTA sebanyak 226.209 jiwa. Sedangkan angkatan 21 kerja dengan jumlah pencari kerja terkecil adalah lulusan diploma tiga sebanyak 1.370 orang. Tabel 1.12 Angkatan Kerja yang Mencari Kerja Menurut Tamatan Pendidikan dan Jenis Kelamin di Propinsi Jawa Tengah Tahun 2000 Jenis Kelamin Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Laki-laki Perempuan Total Belum pernah sekolah 4,206 7,202 11,408 Belum tamat SD 2,850 3,241 6,091 Sekolah Dasar 6,836 5,893 62,729 SLTP 4,439 3,612 38,051 SLTA 42,599 3,610 226,209 Diploma IIIIII 5,869 5,509 1,378 Diploma IVS1S2S3 6,218 5,816 2,034 Jumlah 83,017 54,883 37,900 Mata Pencaharian Penduduk Jaw a Tengah Mata pencaharian penduduk Jawa Tengah sangat bervariasi. Adapun mata pencaharian penduduk menurut BPS pada tahun 2000 yang terdata dan terhitung yakni pada sektor pertanian 6,135,828 jiwa, Perdagangan 3,030,564 jiwa, I ndustri 2,276,679 jiwa, Jasa 1,591,617 jiwa, Komunikasi 644,359, Konstruksi 578,584 jiwa, Pertambangan dan Galian 128,706 jiwa, dan Keuangan 79,812 jiwa, Listrik, Gas, dan Air Bersih 25,073 jiwa. • Sektor Pertanian Mata pencaharian penduduk di Propinsi Jawa Tengah rata-rata bekerja pada sektor pertanian. Adapun jumlah penduduk yang bekerja pada sektor pertanian sekitar 6.135.828 jiwa. Penduduk kabupaten kota di Jawa Tengah yang terbesar dan bekerja pada sektor pertanian adalah Kabupaten Grobogan sekitar 396.108 jiwa. Kabupaten kota lain yang penduduknya bekerja di sektor pertanian dengan lebih dari tiga ratus ribu orang adalah Kabupaten Brebes, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Blora, dan Kabupaten Magelang, dan Kabupaten Cilacap. Sedangkan kabupaten kota yang jumlah penduduknya paling kecil bergerak pada sektor pertanian adalah Kabupaten Magelang dengan jumlah penduduk yang bergerak pada bidang ini sekitar 1.214 orang, menyusul Kota Surakarta2.085, Kota Salatiga 2.474. • Perdagangan Penduduk Propinsi Jawa Tengah yang bekerja pada sektor perdagangan pada tahun 2000 sekitar 3.030.564 jiwa. Jumlah penduduk kabupaten kota yang bekerja pada sektor perdagangan yang terbesar adalah Kabupaten Brebes 193.217 jiwa, Kota Semarang 180.764 jiwa, Kabupaten Banyumas 159.578 jiwa. Sedangkan kabupaten kota yang bekerja di sektor perdagangan yang terkecil adalah Kota Magelang 18.592 jiwa, Kota Salatiga 21.204, Kota Pekalongan 33.064, dan Kota Tegal 34.300 jiwa. • I ndustri Penduduk Propinsi Jawa Tengah yang bekerja pada sektor industri sekitar 2,28 juta jiwa. Adapun jenis I ndustri yang ada di Jawa Tengah yakni I ndustri 22 hasil pertanian, industri aneka, dan industri logam mesin dan kimia. Kabupaten kota yang banyak menyerap tenaga kerja dari sektor industri adalah Kabupaten Jepara 194.466 jiwa, Kabupaten Klaten 126.835 jiwa, Kabupaten Banyumas 126.180 jiwa. Sedangkan kabupaten kota yang sedikit menyerap tenaga kerja di sektor industri adalah Kabupaten Magelang 7.082 jiwa, Kabupaten Blora 11.147 jiwa, Kota Salatiga 13.709 jiwa, dan Kabupaten Rembang 13.752 jiwa. • Komunikasi Jumlah tenaga kerja di Propinsi Jawa Tengah yang bekerja pada sektor komunikasi sekitar 644.359 jiwa. Adapun jenis atau sub sektor komunikasi yang ada yakni PT. Pos, PT Telkom, Jasa Pengantar Barang, Radio, dan lain- lain. Untuk sektor komunikasi kabupaten kota yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah Kabupaten Pekalongan sekitar 260.814 jiwa atau sekitar 3,51 dari jumlah penduduk kabupaten, menyusul Kabupaten Tegal 1.374.382 jiwa 3,43 dari jumlah total penduduk kabupaten. Sedangkan kabupaten kota yang paling sedikit menyerap tenaga kerja pada sektor komunikasi adalah Kabupaten Magelang sekitar 10.772 jiwa 0,99 dari total jumlah penduduk kabupaten, menyusul Kabupaten Blora sekitar 9.4846 jiwa 1.17 dari jumlah total penduduk kabupaten. • Jasa Jumlah tenaga kerja yang terserap pada sektor jasa lainnya di Propinsi Jawa Tengah sekitar 1.591.617 jiwa. Adapun kabupaten kota yang paling besar menyerap tenaga kerja sektor jasa-jasa adalah Kota Semarang dengan menyerap Tenaga Kerja sebanyak 170.818 jiwa atau sekitar 12,73 dari jumlah total penduduk kota tersebut, menyusul Kota Magelang yang menyerap tenaga kerja sekitar 14.156 jiwa 12,18 dari jumlah penduduk kota tersebut. Sedangkan kabupaten kota yang paling sedikit menyerap tenaga kerja pada sektor jasa-jasa adalah Kabupaten Wonogiri 28.450 Jiwa 2,94 dari jumlah penduduk kabupaten tersebut, menyusul Kabupaten Wonosobo 21.771 jiwa 2.98 dari jumlah total penduduk. • Konstruksi Jumlah tenaga kerja yang bergerak pada sektor konstruksi di Propinsi Jawa Tengah berjumlah 578.584 jiwa. Untuk kabupaten kota yang banyak menyerap tenaga kerja pada sektor konstruksi Kabupaten Kudus dengan tenag kerja 35.702 orang 5.09 dari jumlah total penduduk kabupaten tersebut. Sedangkan kabupaten kota yang paling sedikit menyerap tenaga kerja adalah Kabupaten Boyolali yang berjumlah 9.546 1,07 dari jumlah kabupaten tersebut. • Pertambangan dan Galian Penduduk yang bekerja pada sektor pertambangan dan galian di Propinsi Jawa Tengah sekitar 79.812 jiwa. Sedangkan penduduk kabupaten kota yang paling banyak bekerja pada sektor pertambangan dan galian adalah Kabupaten Boyolali 7.746 jiwa 0,87 dari jumlah penduduk kabupaten tersebut. Sedangkan penduduk kabupaten kota yang paling sedikit bekerja di sektor pertambangan dan galian adalah Kabupaten Demak berjumlah 367 orang 0,04 dari jumlah penduduk kabupaten tersebut. 23 • Keuangan Penduduk yang bekerja pada sektor keuangan di Propinsi Jawa Tengah pada tahun 2000 adalah 128.706 jiwa. Untuk Kabupaten kota yang paling banyak menyerap tenaga kerja untuk sektor keuangan adalah Kota Semarang dengan tenaga kerja yang terserap sekitar 20.320 orang 1,51 dari jumlah total penduduk kota, menyusul Kota Surakarta dengan jumlah tenaga kerja yang terserap 7.304 jiwa 1,49 dari jumlah penduduk kota. Sedangkan kabupaten kota yang paling sedikit menyerap tenaga kerja pada sektor keuangan adalah Kabupaten Batang dengan jumlah tenaga kerja 600 orang 0,09 dari jumlah penduduk kabupaten, menyusul Kabupaten Purbalingga 1.080 jiwa, Kabupaten Banjarnegara 1.131 jiwa, Pekalongan 1.113 jiwa masing-masing 1,14 dari jumlah total penduduk di kabupaten masing-masing. • Listrik, Gas, dan Air Bersih Penduduk yang bekerja pada sektor gas, listrik, dan air bersih di Propinsi Jawa Tengah ada sekitar 25.073 jiwa. Kontribusi sektor gas, listrik, dan air bersih memberikan lapangan kerja pada penduduk sekitar 0,08 dari jumlah lapangan kerja yang ada. Adapun penduduk kabupaten kota yang bekerja pada sektor gas, listrik, dan air bersih di Propinsi Jawa Tengah yang paling banyak adalah Kabupaten Banjarnegara sekitar 5.724 jiwa 0,69 dari jumlah penduduk kabupaten tersebut. Sebaran Desa Tertinggal Menurut data podes 1995 sebaran desa tertinggal di Propinsi Jawa Tengah rata-rata tersebar di kabupaten kota. Sebaran desa tertinggal di Propinsi Jawa Tengah yang paling banyak berada di Kabupaten Brebes, Kabupaten Batang, Kabupaten Kebumen. Sebaran desa tertinggal di Propinsi Jawa Tengah dapat dilihat di peta berikut ini.

1.3 SUMBERDAYA BUATAN