A RENCANA TATA RUANG WI LAYAH

36

BAB I I PROFI L PENATAAN RUANG

rofil Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Jawa Tengah memuat materi tentang arahan kebijaksanaan terutama mengakomodasikan hubungan dan keterkaitan antar kawasan kabupaten kota. Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Jawa Tengah berisi Arahan Pengelolaan Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya; Arahan Pengelolaan Kawasan Perdesaan, Kawasan Perkotaan, dan Kawasan Tertentu; Arahan Pengembangan Kawasan Permukiman, Kehutanan, Pertanian, Pertambangan, Perindustrian, Pariwisata dan Kawasan lainnya; Arahan Pengembangan Sistem Pusat Permukiman Perdesan dan Perkotaan; Arahan Pengembangan Sistem Prasarana Wilayah; dan Arahan Pengembangan Kawasan yang Diprioritaskan. Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Jawa Tengah ini belum memiliki kekuatan hukum yang mengikat yaitu berupa peraturan daerah. Walaupun demikian Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Jawa Tengah ditinjau dari pedoman penyusunan rencana tata ruang wilayah propinsi sudah mengikuti kaidah-kaidah yang ada.

2.1 RENCANA TATA RUANG WI LAYAH

2.1.1 A

RAHAN P ENGELOLAAN K AWASAN L I NDUNG DAN K AWASAN B UDI DAYA Pengelolaan kawasan lindung di Propinsi Jawa Tengah diarahkan untuk mencegah kerusakan fungsi lingkungan. Sedangkan pengelolaan kawasan budidaya bertujuan untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna pemanfaatan ruang, menjaga kelestarian lingkungan serta menghindari konflik pemanfaatan ruang. P 37 Kaw asan Lindung Adapun kawasan lindung di Propinsi Jawa Tengah terdiri dari : A. Kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya; B. Kawasan perlindungan setempat; dan C. Kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya, dan Kawasan rawan bencana. • Kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya Kawasan Hutan Lindung Penyebaran kawasan lindung di Propinsi Jawa Tengah lokasinya diarahkan di semua kabupaten kecuali Kabupaten Sragen, Grobogan dan semua administrasi kota. Kawasan Resapan Air Kawasan resapan air di Propinsi Jawa Tengah penyebarannya hampir di setiap kabupaten dan kota kecuali Kabupaten Sukoharjo, Kota Magelang, Kota Surakarta, Kota Pekalongan, dan Kota Tegal. • Kawasan perlindungan setempat Sempadan Pantai Penyebaran sempadan pantai ada di setiap kabupaten dan kota kecuali Kabupaten Sukoharjo, Kota Magelang, Kota Surakarta, Kota Pekalongan dan Kota Tegal. Sempadan Pantai Penyebaran Sempadan pantai yang berada di Kabupaten adalah Cilacap, Kebumen, Purworejo, Wonogiri, Rembang, Pati, Jepara, Demak, Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang, tegal, Brebes, sedangkan Kota yakni di kota Semarang, Pekalongan, Tegal. • Kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya, dan Kawasan Cagar Alam Sebaran kawasan cagar alam di propinsi Jawa Tengah yang telah ditetapkan adalah: No Cagar Alam Lokasi Luas Ha 1. CA Bantarbolang Pemalang 24.5 2. CA Bekutuk Blora 25.0 3. CA Curug Bengkawah Pemalang 1.5 4. CA Gebugan Salatiga 1.8 5. CA Getas Salatiga 1.0 6. CA Guci Tegal 2.0 7. CA Gunung Butak Rembang 45.1 8. CA Gunung Celering Jepara 1379.0 9. CA Karang Bolong Cilacap 0.5 10. CA Keling I , I I , I I I Jepara 65.8 11. CA Moga Pemalang 1.5 12. CA Nusa Kambangan Barat Cilacap 928.0 13. Ca Pagergunung Darupan Kendal 30.0 14. CA Peson Subah Batang 30.0 15. CA Pringombo I I I Banjarnegara 58.0 16. CA Sepakung Salatiga 2.5 17. CA Sub Vak Jatinegara Tegal 6.6 18. CA Telogo Ranjeng Brebes 18.5 19. CA Telogo Sumurup Wonosobo 20.1 20. CA Telogo Warno Wonosobo 39.6 21. CA Ulolanang Kecubung Batang 71.0 22. CA Bantarbolang Pemalang 24.1 23. CA Wijayakusumah Cilacap 1.0 Kawasan Cagar Alam Laut Sebaran kawasan cagar alam laut terletak di Karimun Jawa Kabupaten Jepara. 38 Kawasan Taman Nasional Sebaran Kawasan Taman Nasional berada di Taman Nasional Gunung Merapi di Kabupaten Magelang, Boyolali, Klaten, Taman Nasional Karimunjawa di Kabupaten Jepara. Kawasan Taman Hutan Raya Sebaran kawasan taman hutan raya berada di Berjo-Ngargoyoso di Kabupaten Karanganyar. • Kawasan Rawan Bencana Kawasan Rawan Bencana Banjir Kawasan rawan banjir menurut RTRW propinsi ditetapkan di Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Kebumen, Purworejo, Sragen, Grobogan, Blora, Rembang, Pati, Kudus, Jepara, Demak, Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang, tegal, Brebes, Kota Semarang, Kota Pekalongan, dan Kota Tegal. Kawasan Rawan Bencana Longsor Lokasi kawasan rawan bencana longsor ditetapkan di Kabupaten Cilacap lereng selatan perbukitan pembarisan dan daerah perbukitan selatan Majenang – Wangon, Kabupaten Banyumas perbukitan barat Ajibarang, lereng selatan Gunung Slamet, dan perbukitan Serayu Selatan, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Kebumen lereng perbukitan Serayuselatan, kompleks Pepino Hill perbukitan gamping di Gombong, Kabupaten Purbalingga bagian utara, Kabupaten Pemalang lereng G. Slamet, perbukitan perbatasan dengan Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes lereng utara pembarisan, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Semarang dan Kota Semarang Gunung Unggaran, Trangkil, gombel, Timur Banyumanik, Gunung Legarang, dan Gunung telomoyo, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Kendal, Kabupaten Batang, Kabupaten Karanganyar lereng barat Gunung Lawu, lereng barat Gunung Rogojembangan, Kabupaten Wonogiri lereng selatan Gunung Lawu, perbukitan selatan,, timur S. Keduwan, serta bagian selatan dan barat daya kabupaten, Kabupaten Rembang terutama bagian selatan dan timur, Kabupaten Kudus, Pati, dan Jepara di daerah Gunung Muria terutama bagian lereng timur-selatan, Kabupaten Purwerejo di Pituruh, Bruno, Kaligesing, Begelan, Loano, dan Kemiri, Kabupaten Blora di daerah Ngawen, Todanan, dan Jepon, Kabupaten Grobogan di Pulokulon, Karangrayung, Grobogan dan Wirosari serta Kabupaten Sragen Sangiran dan Gemolong Gunung Bulak Manyar. Kawasan Rawan Bencana Gunung Berapi Sebaran kawasan rawan bencana gunung berapi di Kabupaten Banyumas, kabupaten Purbalingga, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Klaten, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Tegal, Kota Magelang. Pengelolaan Kaw asan Budidaya Arahan pengelolaan kawasan budidaya di Propinsi Jawa Tengah terdiri dari kawasan hutan produksi, kawasan pertanian, kawasan pertambangan, kawasan peruntukan industri, kawasan pariwisata, dan kawasan permukiman. • Kawasan Hutan Produksi Kawasan hutan produksi di Jawa Tengah terdiri Kawasan Hutan Produksi Tetap, Kawasan Hutan Produksi Terbatas, dan Kawasan Hutan Produksi yang dapat dikonversi. Penyebaran kawasan hutan produksi di Propinsi Jawa Tengah tersebar hampir di semua kabupaten dan kota. • Kawasan Pertanian Kawasan pertanian di Propinsi Jawa Tengah terdiri dari kawasan pertanian lahan basah, kawasan pertanian lahan kering, kawasan perkebunan, kawasan peternakan, kawasan perikanan. Penyebaran kawasan pertanian ada disetiap kabupaten dan kota di Propinsi Jawa Tengah. 39 • Kawasan Pertambangan Kawasan pertambangan menurut RTRW propinsi merupakan kawasan dengan luas tertentu yang digunakan untuk pemusatan kegiatan pertambangan. Tujuan pengelolaan kawasan ini adalah untuk memanfaatkan sumberdaya mineral, energi dan bahan galian lainnya untuk masyarakat dan memperhatikan sumberdaya sebagai cadangan pembangunan berkelanjutan dan tetap memperhatikan kaidah- kaidah kelestarian lingkungan. Adapun penyebaranya disemua kabupaten kecuali Kabupaten Demak, dan Kabupaten Kudus. Sedangkan di kota tersebar di Kota Magelang, Surakarta, Salatiga, Pekalongan, dan Tegal. • Kawasan Peruntukan I ndustri Kawasan peruntukan industri merupakan bentangan lahan yang diperuntukan bagi kegiatan industri berdasarkan RTRW Kabupaten Kota yang bersangkutan. Kawasan peruntukan industri di Jawa Tengah yaitu wilayah industri kawasan perindustrian, kawasan industri, kawasan berikat, dan kawasan yang menuntut dekat dengan bahan baku. • Kawasan Pariwisata Kawasan pariwisata bertujuan untuk memanfaatkan potensi keindahan alam dengan memperhatikan sumberdaya alam dan kelestarian nilai-nilai budaya, adat istiadat, mutu dan keindahan alam untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Sebaran kawasan wisata ada di setiap kabupaten dan kota di Propinsi Jawa Tengah. • Kawasan Permukiman Kawasan permukiman merupakan kawasan diluar kawasan lindung yang dipergunakan untuk hunian atau tempat tinggal yang berada di daerah perkotaan atau perdesaan. Kriteria dari kawasan permukiman adalah kawasan secara teknis dapat digunakan untuk permukiman yang aman dari bahaya bencana alam, sehat, dan mempunyai akses untuk kesempatan berusaha. Penyebaran kawasan permukiman ini berada di perdesaan dan perkotaan. Sebaran Kaw asan Lindung dan Budidaya Adapun sebaran kawasan lindung dan budidaya di Propinsi Jawa Tengah dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.1 Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya di Propinsi Jawa Tengah No. Jenis Kaw asan Luas A. Kawasan Lindung 283,214.50 7.69 1 Kawasan yang melindungi kawasan bawahannya 155,578.00 4.22 2 Kawasan perlindungan setempat 74,417.00 2.02 3 Kawasan suaka alam, pelestarian, dan cagar alam 16,685.50 0.45 4 Kawasan rawan bencana alam 36,534.00 0.99 B. Kawasan Budidaya 3,399,401.63 92.31 1 Kawasan hutan Produksi 573,241.63 15.57 2 Kawasan Pertanian 1,725,775.00 46.86 3 Kawasan Pertambangan 393,854.00 10.69 4 Kawasan peruntukan industri 20,828.00 0.57 5 Kawasan pariwisata 2,952.00 0.08 6 Kawasan permukiman 599,680.00 16.28 7 Kawasan lain-lain 83,071.00 2.26 Jumlah 3,682,616.13 100.00 Kawasan budidaya dan kawasan lindung sesuai dengan pemaparan diatas lebih lanjut dapat dilihat pada gambar dihalaman berikutnya. Laut Jawa Samudra Hindia Prop. Jawa Barat Kep. Karimun Prop. Jawa Timur Daerah Fungsional Perkotaan Peta Budidaya Jateng.WOR Kawasan Lindung Kawasan Budidaya Lainnya PETA KAWASAN BUDIDAYA DAN KAWASAN LINDUNG PROPINSI JAWA TENGAH 109 BT 8 LS 7 LS 6 LS 109 BT 110 BT 111 BT 110 BT 111 BT Tema Nama File Peta Dasar Legenda : Gunung Kota Kecamatan Batas Kabupaten Sungai Batas Propinsi Ibukota Propinsi Ibukota Kabupaten 25 Peta Reppprot 1:250.000, Bakosurtanal Jalan Kolektor 1 Jalan Kolektor 2 Jalan Arteri Jalan Tol 50 Km Jalan Kolektor 3 Rel KA DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG DIREKTORAT PENATAAN RUANG WILAYAH TENGAH Purbolinggo Banjarnegara Brebes Pekalongan Purwokerto Surakarta Kab. Cilacap Kab. Banyumas Kab. Kebumen Kab. Purworejo Kab. Klaten Kab. Sukoharjo Kab. Karanganyar Kab. Sragen Kab. Grobogan Kab. Blora Kab. Rembang Kab. Pati Kab. Jepara Kab. Kudus Kab. Demak Kab. Boyolali Kab. Semarang Kab. Temanggung Kab. Kendal Kab. Batang Kab. Pekalongan Kab. Pemalang Kab. Tegal kab. Wonogiri Kdy. Salatiga Kdy. Semarang Kdy. Tegal Kab. Magelang Kab. Brebes Bangsri Bugel Karangaji Printulis Dukuhset Tayukulon Kajen Batursari Pati Winong Pakem Kalirejo Wedung Pilangwetan Lasem Kragan Karangmangu Sale Bulu Todanan Japah Ngawen Blora Cepu Randublatung Kradenan Wirosari Grobogan Gubug Kedungjati Gundih Gondang Masaran Palem Boyolali Tuban Kwadungan Tawangmangu Wonogiri Sidohajo Woryantoro Sangu Banyu Purwodadi Kuwarisan Kebumen Kroya Kesugian Cilacap Majenang Sampuran Kertak Karangkobar Mandiraja Pekirangan Purbolinggo Paguyangan Bumiayu Tanjung Ketanggungan Banjarharjo Bumijawa Margasari Adiwerna Pemalang Wirodeso Kedungwuni Batang Tulis Keteleng Blado Weleri Kendal Kaliwungu Sukorejo Boja Ungaran Pringapus Bawen Tengaran Karangpucung Wangon Rawalo Kranggan Grabag Salaman Suncen Payaman Muntilan Prambanan Ngerangan Kateguhan Jeblong Waduk Wadaslintang W. Sermo Waduk Tempuran Waduk Suru Waduk Sempor Telaga Manjer Waduk Kedung Ombo B. Solo S. Tempuran Kali Wates S. Bodri S. Gintung S. Pekacangan S. Gebang S. Progo S. Balong S. Juana S. Lusi S. Klawing Kali Opak S. Kuto S. Oyo S. Galis S. Tangkil S. Serang S. Comal S. Waluh Cigunung S. Kawungaten Kali Klateng Kali Lusi S. Sengkarang S. Wulan S. Rambut S. Pemali Citanduy Kali Juwono Semarang Cilacap Sragen Klaten G. Slamet G. Pojoktiga G. Segorogunung G. Butuk G. Merapi G. Merbabu G. Sumbing G. Sundoro G. Kendalisodo G. Rogojembangan 41

2.1.2 A