57
3.3 PERMASALAHAN SEKTOR DI KAWASAN STRATEGI S
Permasalahan sektor di kawasan strategis kurangnya penyediaan sarana dan prasarana yang tersedia di kawasan tersebut. Disamping itu kurangnya pemahaman
masyarakat terhadap lingkungannya memperparah keadaan di daerah tersebut seperti adanya kawasan kumuh.
Tabel 3.1 Permasalahan di Kawasan Strategis
No Kaw asan Kabupaten Kota
Fungsi Kota Permasalahan
1 Kawasan Bregas dsk.
Tegal PKW
Penyediaan sarana dan prasarana drainase masih terbatas
Pekalongan PKL
Luas lahan kota terbatas Brebes
PKL Masih terdapat kawasan kumuh
Pemalang PKW
Perkembangannya cenderung lambat 2
Kawasan Semarang Demak dsk. Semarang
PKN Kondisi lahan kota terbatas
Kurangnya prasarana air limbah dan persampahan
Sering terjadi penggenangan Banyak terdapat permukiman kumuh
disekitar pantai dan sungai Kendal
PKL Kurangnya tingkat pelayanan air bersih; air
limbah dan persampahan Meningkatnya permukiman kumuh
Demak PKL
Rendahnya laju pertumbuhan kota Adanya permukiman kumuh
Prasarana yang belum sepenuhnya menunjang pertumbuhan kota
3 Kawasan Pati – Kudus - Jepara
dsk. Pati
PKL Terbatasnya lahan kota
Kurangnya sarana dan prasarana drainase Kudus
PKW Pemanfaatan ruang kota belum maksimal
Masih terdapatnya daerah-daerah kumuh Rembang
PKL Masih terdapatnya daerah-daerah kumuh
4 Kawasan Borobudur dsk.
Magelang PKW
Penyediaan sarana dan prasarana
persampahan dan drainase belum memadai 5
Kawasan Subosuko Surakarta
PKW Masih rendahnya penyediaan air bersih air
baku Masih rendahnya tingkat pelayanan sistem
drainase, persampahan, dan pembuangan air limbah
Terdapatnya beberapa kaw. kumuh disekitar Bengawan Solo
Sukoharjo PKL
Rendahnya tingkat penyediaan air bersih dan air limbah
Ketersediaan jalan kota hanya di pusat kota Karanganyar
PKL Terdapatnya kawasan permukiman kumuh
Terganggunya kualitas air bersih sebagai akibat berkembangnya industri-industri
6 Kawasan Kebumen dsk.
Kebumen PKW
Masih kurangnya pelayanan drainase Gombong
PKL Masih kurangnya pelayanan air limbah dan
drainase 7
Kawasan Cilacap dsk. Masih kurangnya pelayanan drainase
Sistem transportasi perkotaan belum terkait dengan sistem transportasi regional
Laut Jawa
Samudra Hindia Prop. Jawa Barat
Kep. Karimun
Prop. Jawa Timur Jalan Tol
Jalan Arteri Jalan Kolektor 1
Rel KA Jalan Kolektor 3
Jalan Kolektor 2 Ibukota Propinsi
Gunung
Batas Kabupaten Sungai
Batas Propinsi Kota Kecamatan
Ibukota Kabupaten
Tema Peta Dasar
Nama File
25 50 Km
Legenda :
DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG
DIREKTORAT PENATAAN RUANG WILAYAH TENGAH
Peta Reppprot 1:250.000, Bakosurtanal
PETA POTENSI DAN MASALAH
PENGEMBANGAN WILAYAH DI PROPINSI JAWA TENGAH
Peta Masalah Jateng.WOR
Permasalahan Umum
2. Belum berfungsinya TKPRD. Selama ini TKPRD baru bekerja hanya bila terjadi masalah tata ruang yang besar dan menda
pat perhatian publik 3. Banyaknya produk rencana tata ruang kabupaten dan kota
yang sudah kadaluwarsa dan harus segera ditinjau ulang. RTRW Propinsi Jateng pun masih dalam proses peninjauan
kembali. 1. Masih belum diacunya RTRW propinsi oleh kabupaten dan
kota, baik dalam penyusunan RTRW maupun dalam pelak sanaan pengendalian pemanfaatan ruang
4. Tingginya laju pertumbuhan penduduk perkotaan 8,2, telah menimbulkan permukiman kumuh di perkotaan dan
memerlukan penanganan yang serius
Adanya konflik sektoral antara pertanian sayur mayur dgn
pesat perkembangan pariwi sata domestik di baturaden
dan Wonosobo Adanya ketidakserasian pe
manfaatan ruang antara ka bupaten di perbatasan
Jawa Tengah - Jawa Barat
Adanya ketimpangan per kembangan wilayah anta
ra Jateng Utara, Tengah dan Selatan
Pegunungan kapur di pantai Selatan perlu dikonservasi.
Pengelolaan SDA umumnya
masih kurang memperhatikan azas lingkungan
Merupakan kawasan cepat tumbuh yg memerlukan du
kungan perencanaan yg tepat dan penyediaan sara
na-prasarana yg memadai Kepulauan Karimun yang
relatif terisolir dari pusat perkembangam di dara
tan P. Jawa menjadi dae rah tertinggal
Pertumbuhan daerah perkota an di perbatasan dengan DIY
memerlukan adanya pemadu
serasian pemanfaatan ruang Adanya ketidakserasian pe
manfaatan ruang antara ka bupaten di perbatasan
Jawa Tengah - Jawa Timur Adanya konflik sektoral an
tara industri, pertambangan dgn sektor pertanian rakyat
di Kab. Kudus dan Kab. Blora
Surakarta Pekalongan
Brebes
Purbolinggo Purwokerto
Banjarnegara Kab. Cilacap
Kab. Banyumas Kab. Kebumen
Kab. Purworejo Kab. Klaten
Kab. Karanganyar Kab. Sragen
Kab. Grobogan Kab. Blora
Kab. Rembang Kab. Pati
Kab. Jepara Kab. Kudus
Kab. Demak
Kab. Boyolali Kab. Semarang
Kab. Kendal Kab. Batang
Kab. Pemalang Kab. Tegal
kab. Wonogiri Kab. Magelang
Semarang Pemalang
Tegal
Cilacap Banyumas
Sragen Blora
Pati
Wonogiri Sukoharjo
Klaten Boyolali
Wonosobo Temanggung
Ungaran Kendal
Batang
G. Slamet G. Pojoktiga
G. Segorogunung G. Butuk
G. Lasem
G. Merapi G. Merbabu
G. Ungaran
G. Pupur G. Sundoro
G. Perahu G. Kendalisodo
G. Rogojembangan
G. Gepak
59
3.4 KEBI JAKAN PEMERI NTAH TERHADAP PENATAAN