Hasil Pengukuran Kinerja Secara Keseluruhan
likuiditas dianggap tidak baik karena terlalu banyak uang tunai yang menganggur sehingga produktifitas koperasi rendah.
b. Rasio Solvabilitas Assets to Debt Ratio Koperasi Sekolah Perintis yaitu total aktiva
terhadap total hutang pada tahun periode 20102011 sebesar 966,9. Pada tahun 20112012 mengalami penurunan hingga
menjadi 679,75, sedangkan pada tahun 20122013 modal sendiri koperasi terhadap total aktiva naik yaitu menjadi 617,76. Rasio
solvabilitas Koperasi Sekolah Perintis di SMA Negeri 7 Purworejo nilainya tinggi dengan rata-rata 754,8 sehingga kondisi tersebut
baik. c. Rasio Profitabilitas
1 NPM NPM Koperasi Sekolah Perintis pada tahun 20102011 sebesar
7,59, sedangkan Pada tahun 20112012 NPM koperasi meningkat menjadi 11,3. Pada tahun 2012 NPM Koperasi
Sekolah Perintis kembali meningkat menjadi 14,38. 2 ROI Return Of Investment
ROI pada tahun 20102011 sebesar 9,284, sedangkan pada tahun 20112012 naik hingga menjadi 13,22. Namun pada
tahun 20122013 ROI Koperasi Sekolah Perintis SMA Negeri 7 Purworejo turun menjadi 12,71.
3 ROE Retutn Of Equity ROE pada tahun 20102011 sebesar 11,33, sedangkan pada
tahun 20112012 naikmenjadi 16,29. Namun pada tahun 20122013 ROE Koperasi Sekolah Perintis di SMA Negeri 7
Purworejo turun menjadi 15,36. Rasio profitabilitas Koperasi Sekolah Perintis mengalami
kenaikan dan penurunan yang kurang stabil. Namun nilai NPM, ROI, dan ROE sudah melebihi bunga Bank Indonesia dengan
rata-rata nilai 12,38 sehingga rasio profitabilitas Koperasi Sekolah Perintis baik.
Dari ketiga rasio diatas menunjukkan bahwa kondisi keuangan Koperasi Sekolah Perintis di SMA Negeri 7 Purworejo dalam
kondisi yang baik. 2. Perspektif Konsumen Customer
Hasil dari penghitungan data angket mengenai perspektif pertumbuhan dan pembelajaran ditemukan sebesar 1338. Berdasarkan
skala interval hasil tersebut menunjukan Customer merasa kurang puas terhadap kinerja Koperasi Sekolah Perintis. Sehingga dapat
dikategorikan kinerja koperasi dilihat dari perspektif konsumen dapat dikategorikan dalam kondisi kurang baik.
3. Perspektif Bisnis Internal Pada perspektif bisnis internal baik dalam proses inovasi, operasi
maupun layanan purna jual telah dilaksanakan dengan baik oleh pengurus Koperasi Sekolah Perintis SMA Negeri 7 Purworejo.
4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Hasil dari penghitungan angket mengenai perspektif pertumbuhan dan
pembelajaran ditemukan skor 562. Berdasarkan skala interval yang telah ditentukan hasil tersebut menunjukan pengurus koperasi merasa
puas terhadap kinerja Koperasi Sekolah Perintis. 5. Secara keseluruhan, kinerja Koperasi Sekolah Perintis menunjukkan
kategori baik dengan total skor 83, dari total skor standar yaitu 124.
Sehingga skor capaian koperasi adalah 66,93.