94 yang dimaksud adalah TK ABA Godegan, TK ABA Ambarbinangun, TK ABA
Wonotawang, TK ABA Jomegatan, TK ABA Khadijah, dan TK ABA Kenalan.
i. Hasil Perbandingan antara Standar Ruang Perpustakaan dengan Ruang
Perpustakaan di TK ABA se-Kecamatan Kasihan Ruang perpustakaan memang tidak disebutkan secara langsung pada standar
yang menjadi acuan pada pembuatan standar yang digunakan dalam penelitian ini, baik pada NSPK tahun 2013 maupun pada Permendiknas tahun 2009. Akan tetapi,
di dalam kedua peraturan tersebut, disebutkan bahwa Taman Kanak-Kanak sebaiknya memiliki ruang-ruang lain yang relevan dengan kebutuhan kegiatan
anak. Salah satu ruang yang dirasa relevan adalah ruang perpustakaan. Ruang perpustakaan dianggap relevan karena meskipun bukan merupakan
sarana, namun ruang perpustakaan merupakan salah satu prasarana dalam mendukung kemampuan membaca dan keaksaraan anak. Selain itu, dengan
adanya ruang perpustakaan, dapat membantu guru dalam meletakkan buku-buku penunjang pembelajaran sehingga baik guru maupun peserta didik dapat dengan
mudah mencari buku sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena itu, keberadaan ruang perpustakaan dijadikan sebagai salah satu kriteria pemenuhan standar sarana
prasarana di Taman Kanak-Kanak khususnya pada penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, sebagian besar TK ABA di
Kecamatan Kasihan belum memiliki ruang perpustakaan. Hanya terdapat tujuh TK ABA yang sudah memiliki ruang perpustakaan, sehingga secara otomatis
dapat diketahui bahwa sebelas TK ABA di Kecamatan Kasihan lainnya belum memiliki ruang perpustakaan. TK ABA yang telah memiliki ruang perpustakaan
tersebut adalah TK ABA An-Nur, TK ABA Baitul Makmur, TK ABA Karangjati,
95 TK ABA Sambikerep, TK ABA Among Putro II, TK ABA Sutopadan, dan TK
ABA Labbaik AP III.
j. Hasil Perbandingan antara Standar Keberadaan Ruang Serbaguna
dengan Keberadaan Ruang Serbaguna di TK ABA se-Kecamatan Kasihan
Seperti halnya dengan ruang perpustakaan, ruang serbaguna juga tidak tertulis
langsung pada NSPK tahun 2013 dan Permendiknas tahun 2009 sebagai salah satu syarat atau kriteria sarana prasarana di Taman Kanak-Kanak. Akan tetapi, dengan
keberadaan ruang serbaguna dapat memberikan suasana pembelajaran yang baru bagi anak selain dengan adanya ruang kelas sebagai prasarana pembelajaran.
Hal tersebut dikarenakan, biasanya ruang serbaguna memiliki ruang gerak yang lebih luas karena tidak dilengkapi dengan perabot yang terlalu banyak, sehigga
anak dapat bergerak lebih leluasa daripada saat di dalam kelas. Selain itu, ruang serbaguna juga dapat digunakan untuk keperluan kegiatan ekstrakulikuler dan
kegiatan gathering, baik yang dilakukan antara pihak sekolah dengan orang tua anak maupun dengan kolega-kolega yang lainnya. Dengan demikian, ruang
serbaguna dijadikan sebagai salah kriteria dalam sarana prasarana di Taman Kanak-Kanak, khususnya pada penelitian ini.
Berdasarkan data yang diperoleh, sudah terdapat sembilan TK ABA di Kecamatan Kasihan yang memiliki ruang serbaguna. TK ABA yang dimaksud
adalah TK ABA Kembaran yang memanfaatkan serambi masjid sebagai ruang serbaguna, TK ABA Surya Melati yang memanfaatkan serambi masjid sebagai
ruang serbaguna, TK ABA Wonotawang yang memanfaatkan serambi masjid sebagai ruang serbaguna, TK ABA Karangjati, TK ABA Lemah Dadi yang
96 memanfaatkan serambi masjid sebagai ruang serbaguna, TK ABA Sambikerep
yang memanfaatkan serambi masjid sebagai ruang serbaguna, TK ABA Khadijah yang mengalihfungsikan kelas B sebagai ruang serbaguna ketika diperlukan, dan
TK ABA Kenalan yang memanfaatkan serambi masjid sebagai ruang serbaguna.
2. Pembahasan Sarana di TK ABA se-Kecamatan Kasihan