Hasil Perbandingan antara Standar Perabot Kelas dengan Perabot Kelas Alat Peraga

96 memanfaatkan serambi masjid sebagai ruang serbaguna, TK ABA Sambikerep yang memanfaatkan serambi masjid sebagai ruang serbaguna, TK ABA Khadijah yang mengalihfungsikan kelas B sebagai ruang serbaguna ketika diperlukan, dan TK ABA Kenalan yang memanfaatkan serambi masjid sebagai ruang serbaguna.

2. Pembahasan Sarana di TK ABA se-Kecamatan Kasihan

a. Hasil Perbandingan antara Standar Perabot Kelas dengan Perabot Kelas

di TK ABA se-Kecamatan Kasihan Perabot yang dibutuhkan dalam pelaksanaan program pendidikan di Taman Kanak-Kanak pada dasarnya yang sesuai dengan NSPK tahun 2013 dan Permendiknas tahun 2009 adalah segala perabot yang berada di tiap ruangan pada Taman Kanak-Kanak. Akan tetapi, dikarenakan dirasa perabot tersebut terlalu banyak dan terlalu variatif untuk dijelaskan, maka di dalam penelitian ini difokuskan pada perabot kelas saja. Kriteria tentang detail perabot memang tidak dijelaskan pada NSPK tahun 2013 dan Permendiknas tahun 2009. Akan tetapi pada penelitian ini, ditetapkan suatu kriteria guna menentukan tingkat pemenuhan perabot yang dimiliki oleh TK ABA se- Kecamatan Kasihan, yaitu dengan kriteria bahwa pemenuhan tertinggi terdapat pada TK ABA yang memiliki perabot kelas dengan jumlah minimal lima jenis perabot kelas. Berdasarkan kriteria tersebut, TK ABA se-Kecamatan Kasihan telah memiliki perabot kelas dengan jumlah lebih dari lima jenis perabot kelas.

b. Alat Peraga

Pada dasarnya, alat peraga berbeda dengan alat permainan, karena alat peraga cenderung digunakan oleh guru sedangkan alat permainan adalah alat yang dimainkan atau sering digunakan oleh anak. Pernyataan tersebut sempat menjadi 97 problem di tengah-tengah proses pengambilan data. Problem tersebut adalah perbedaan antara alat peraga dengan alat permainan. Sebagian besar pendapat tokoh alat peraga dan permainan itu sama, namun terdapat juga tokoh yang menyebutkan bahwa alat peraga dengan alat permainan itu berbeda. Adanya problem tersebut mengakibatkan ada sedikit pengubahan pada instrumen lembar observasi, yaitu pada poin ke tiga belas dan empat belas sebelumnya memiliki indikator alat peraga outdoor dan alat peraga indoor. Namun, adanya kesalahpahaman antara pengertian alat peraga dan alat permainan menjadikan poin tiga belas dan empat belas disatukan menjadi 1 poin dan untuk indikator alat permainan edukatif buatan pabrik dibagi yang sebelumnya hanya mempunyai skor 1 menjadi skor 2. Ini disebabkan, pada Alat Permainan Edukatif buatan pabrik dibagi menjadi dua, yaitu indoor dan outdoor. Selain itu, di dalam kategori alat peraga ini, tersisip satu sarana yang juga penting untuk diperhatikan, yaitu peralatan pendukung keaksaraan. Penyisipan peralatan pendukung keaksaraan pada kategori alat peraga dikarenakan sebagian besar TK ABA di Kecamatan Kasihan memiliki peralatan pendukung keaksaraan yang cenderung mengarah kepada alat peraga. Namun, hal tersebut tidak menutup kemungkinan bahwa peralatan pendukung keaksaraan juga merupakan alat permainan yang sewaktu-waktu dalam digunakan oleh anak. Berikut akan dijelaskan mengenai hasil perbandingan antar alat peraga dan pelaratan pendukung keaksaraan dengan standar yang sudah ditentukan: 98 1 Hasil Perbandingan antara Standar Keberadaan Alat Peraga dengan Keberadaan Alat Peraga di TK ABA se-Kecamatan Kasihan Seperti halnya dengan perabot kelas, kriteria tentang detail alat peraga memang tidak dijelaskan pada NSPK tahun 2013 dan Permendiknas tahun 2009. Namun pada penelitian ini, ditetapkan suatu kriteria guna menentukan tingkat pemenuhan alat peraga yang dimiliki oleh TK ABA se-Kecamatan Kasihan, yaitu dengan kriteria bahwa pemenuhan tertinggi terdapat pada TK ABA yang memiliki alat peraga dengan jumlah minimal lima jenis alat peraga. Mengacu pada standar atau kriteria tersebut, hampir seluruh TK ABA di Kecamatan Kasihan telah memiliki alat peraga dengan jumlah lima jenis atau lebih alat peraga. Namun, terdapat satu TK ABA yang belum mencapai jumlah tersebut, yaitu pada TK ABA Wonotawang yang saat pengambilan data dilakukan hanya ditemukan tiga jenis alat peraga saja. Alat peraga tersebut adalah boneka peraga, miniset bunga, dan gambar pahlawan. 2 Hasil Perbandingan antara Standar Keberadaan Peralatan Pendukung Keaksaraan dengan Keberadaan Peralatan Pendukung Keaksaraan di TK ABA se-Kecamatan Kasihan Kriteria tentang detail peralatan pendukung keaksaraan memang tidak dijelaskan pada NSPK tahun 2013 dan Permendiknas tahun 2009. Namun pada penelitian ini, ditetapkan suatu kriteria guna menentukan tingkat pemenuhan peralatan pendukung keaksaraan yang dimiliki oleh TK ABA se-Kecamatan Kasihan, yaitu dengan kriteria bahwa pemenuhan tertinggi terdapat pada TK ABA yang memiliki peralatan pendukung keaksaraan dengan jumlah minimal tiga jenis peralatan pendukung keaksaraan. Berdasarkan data yang diperoleh, menunjukkan bahwa TK ABA se-Kecamatan Kasihan telah memiliki peralatan pendukung 99 keakasaraan dengan jumlah peralatan pendukung keaksaraan sesuai standar yang ditentukan pada penelitian ini.

c. Alat Permainan Edukatif APE