Kerangka Berfikir KAJIAN TEORI

38 Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Devi Tanjung 2011 tersebut, di dapatkan rata-rata sarana prasarana di SMP Negeri 1 Bantul sangat lengkap atau apabila disajikan dalam bentuk persentasi mencapai angka 86. Berikut rincian persentase kelengkapan sarana prasarana di tiap-tiap ruang di SMP Negeri 1 Bantul: Tabel. 2 Hasil Penelitian Kondisi Sarana dan Prasarana di SMP Negeri 1 Bantul No Nama Ruang Persentase Keterangan 1 Kelas 81 Sangat Lengkap 2 Perpustakaan 94 Sangat Lengkap 3 Laboraturium IPA 85 Sangat Lengkap 4 Laboraturium Bahasa 82 Sangat Lengkap 5 Laboraturium Komputer 89 Sangat Lengkap 6 Kantin 80 Lengkap 7 Aula 82 Sangat Lengkap 8 Sarana Prasarana Olahraga 85 Sangat Lengkap 9 Pusat Belajar dan Ruang Guru 85 Sangat Lengkap 10 Penunjang Administrasi Sekolah 90 Sangat Lengkap 11 Usaha Kesehatan Sekolah 87 Sangat Lengkap 12 Toilet 76 Lengkap 13 Tempat Bermain, Kreasi, Rekreasi 88 Sangat Lengkap Selain hasil persentase kelengkapan tersebut, berdasarkan penelitian ini juga dapat diketahui bahwa faktor yang mempengaruhi kondisi sarana prasarana di SMP Negeri 1 Bantul rata-rata sangat lengkap adalah faktor penggunaan barang yang termasuk sangat baik 85, faktor pemeliharaan barang yang termasuk baik 80, dan faktor penyimpanan barang termasuk baik 77.

F. Kerangka Berfikir

Peran dari sarana prasarana dalam pendidikan sangat mempengaruhi ketercapaian tujuan diselenggarakannya pendidikan tersebut. Pengadaan sarana prasarana sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan tingkat jenjang pendidikan. 39 Termasuk juga di dalamnya sarana prasarana pendidikan yang diperuntukkan bagi pendidikan anak juga harus sesuai dengan kebutuhan anak. Sebagian besar pendidikan anak khususnya Taman Kanak-Kanak pasti menggunakan sarana prasarana untuk membantu menjalankan sistem pendidikan. Keadaan ini juga dialami oleh TK ABA yang berada di Wilayah Kecamatan Kasihan. Guna memastikan sarana prasarana yang diadakan telah memenuhi kebutuhan anak, maka pemerintah mengeluarkan peraturan tentang sarana prasarana yang kemudian menjadi standar bagi setiap lembaga khususnya Taman Kanak-Kanak mengenai sarana prasarana. Peraturan tersebut memang akan jauh lebih baik apabila seluruh TK memenuhinya. Akan tetapi, dikhususkan pada TK ABA se-Kecamatan Kasihan belum seluruhnya telah memenuhi standar sarana prasarana yang ditetapkan. Untuk memperoleh gambaran secara riil, dilakukan sebuah penelitian tentang pemenuhan standar sarana prasarana oleh TK ABA se-Kecamatan Kasihan. Hasil dari penelitian ini kemudian akan dievaluasi menggunakan model evaluasi discrepancy kesenjangan, sehingga dapat diketahui sejauhmana tingkat pemenuhan standar sarana prasarana di TK ABA se-Kecamatan Kasihan. Dengan demikian, akan dapat diberikan rekomendasi yang sesuai dengan hasil evaluasi yang telah dilakukan. Adapun kerangka berfikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: 40 Gambar 2. Kerangka Berfikir G. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan uraian kajian teori di atas, dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Apa sajakah sarana prasarana yang terdapat di TK ABA se-Kecamatan Kasihan? 2. Bagaimanakah hasil perbandingan antara standar evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini dengan kenyataan yang ada di TK ABA se-Kecamatan Kasihan? 3. Rekomendasi seperti apakah yang sesuai untuk diberikan kepada TK ABA se-Kecamatan Kasihan setelah dilakukan evaluasi? 4. TK ABA manakah yang memiliki tingkat pemenuhan standar sarana prasarana paling tinggi? 5. TK ABA manakah yang memiliki tingkat pemenuhan standar sarana prasarana paling rendah? Standar Sarana Prasarana Sarana Prasarana di TK ABA Rekomendasi 41

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Sesuai dengan judul dan batasan masalah yang diambil pada penelitian ini, maka penelitian ini termasuk jenis penelitian evaluatif. Penelitian evaluatif yaitu suatu desain dan prosedur evaluasi dalam mengumpulkan dan menganalisis data secara sistematik untuk menentukan nilai atau manfaat dari suatu praktik dalam hal ini khususnya praktik pendidikan Nana Syaodih, 2010: 120. Di dalam penelitian evaluatif ini, dilakukan untuk mengevaluasi tentang pemenuhan standar sarana prasarana di TK ABA se-Kecamatan Kasihan. Pemenuhan yang akan diteliti khusus pada keberadaan sarana prasarana di TK ABA se-Kecamatan Kasihan. Penelitian ini termasuk jenis penelitian evaluatif yang menggunakan pendekatan kualitatif. Selain itu, penelitian ini menggunakan salah satu model evaluasi. Model evaluasi yang digunakan adalah model evaluasi yang dikembangkan oleh Provus yaitu discrepancy evaluation model. Proses evaluasi dengan menggunakan model evaluasi ini adalah mencari kesenjangan antara standar keadaan yang seharusnya dengan kondisi riil yang dilakukan dengan cara membandingkan keduanya. B. Rubrik Penilaian yang Digunakan. Rubrik penilaian atau pemberian skor yang digunakan pada penelitian ini merupakan pengembangan dari NSPK Petunjuk Pelaksanaan Program Taman Kanak-Kanak Tahun 2013 dan Permendiknas No. 58 Tahun 2009 serta beberapa teori yang telah dikaji. Adapun rubrik tersebut dapat dilihat pada Tabel. 3.