D. Metode Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala psikologi. Skala psikologi merupakan suatu alat yang
digunakan dalam suatu penelitian dengan menggunakan daftar pernyataan yang telah disusun sebagai stimulus yang secara tidak langsung mengungkap atribut
yang hendak diukur dengan mengungkap indikator perilaku berupa aitem-aitem pertanyaan atau pernyataan dari atribut yang bersangkutan Azwar, 2010.
Skala psikologi merupakan suatu daftar yang berisi sejumlah pertanyaan yang diberikan kepada subjek agar dapat mengungkapkan kondisi-kondisi yang
ingin diketahui. Masing-masing skala disusun dengan menggunakan skala model Force Choice. Skala terdiri dari dua pilihan jawaban, yakni setuju dan tidak
setuju. Skala disajikan dalam bentuk pernyataan favourable mendukung dan unfavourable tidak mendukung. Bobot penilaian untuk pernyataan favorable
yaitu setuju = 1 dan tidak setuju = 0, sedangkan untuk bobot pernyataan unfavorabel yaitu setuju = 0 dan tidak setuju = 1.
1. Skala Intergroup Contact
Pengambilan data intergroup contact dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan skala intergroup contact yang disusun dengan format
Forced Choice, memiliki rentang nilai dari 0 sampai 1 0 = tidak sesuai dan 1 = sesuai. Jadi, semakin tinggi skor partisipan pada pengukuran intergroup contact
maka semakin tinggi kecenderungan untuk melakukan kontak atau interaksi.
Universitas Sumatera Utara
Skala ini berisikan 10 aitem dengan 5 aitem favorable dan 5 aitem unfavorable yang mengacu pada satu karakteristik berdasarkan teori mengenai
karakteristik-karakteristik intergroup contact dari Allport 1954.
Tabel 1 Blue Print Skala Intergroup Contact
No Aspek
Pernyataan Jumlah
favorable unfavorable
1 Cooperation
1, 2, 4, 5, 9 3, 6, 7, 8, 20
10 Jumlah
5 5
10
2. Skala Persepsi Kongruensi Budaya
Pengambilan data mengenai persepsi kongruensi budaya masyarakat suku Batak Toba terhadap masyarakat suku Nias yang berdomisili di Kabupaten
Simalungun dilakukan dengan menggunakan skala persepsi kongruensi budaya yang disusun dengan format format Forced Choice. Skala ini berisikan 10 aitem
dengan mengacu kepada karakteristik psikologis yang diungkapkan oleh Matsumoto 2008. Skala ini memiliki rentang nilai dari 0 sampai 1 0 = tidak
sesuai dan 1 = sesuai. Jadi, semakin tinggi skor partisipan pada pengukuran persepsi kongruensi budaya maka semakin tinggi derajat persepsi kongruensi
budaya yang ia miliki.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2 Blue Print Skala Persepsi Kongruensi Budaya
No Aspek
Aitem Jumlah
1 Attitudes
4 dan 7 2
2 Values
2 1
3 Beliefs
1 dan 5 2
4 Opinions
10 1
5 Worldviews
9 1
6 Norms
3 1
7 Behaviors
6 dan 8 2
Jumlah 10
10
3. Skala Evaluasi
Pengambilan data mengenai evaluasi masyarakat suku Batak Toba terhadap masyarakat suku Nias yang berdomisili di Kabupaten Simalungun
dilakukan dengan menggunakan skala evaluasi yang disusun dengan format format Forced Choice. Skala ini berisikan 18 yang teriri dari dua aspek, yaitu
warmt kehangatan dan competence kompetensi. Skala ini memiliki rentang nilai dari 0 sampai 1 0 = tidak sesuai dan 1 = sesuai. Jadi, semakin tinggi skor
partisipan pada pengukuran aspek warmth persepsi maka semakin tinggi derajat kehangatan yang dimiliki oleh masyarakat suku Nias sementara jika semakin
tinggi skor pada aspek competence makan semakin tinggi derajat kompetensi yang dimiliki masyarakat suku Nias.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3 Blue Print Skala Evaluasi
No Aspek
Pernyataan Jumlah
favorable unfavorable
1 Warmth
3, 4, 5, 6, 9, 11, 12, 13,