Intergroup Contact Populasi Definisi Operasional

H. Definisi Operasional

1. Intergroup Contact

Intergroup Contact merupakan situasi yang terjadi ketika anggota-anggota dari dua atau lebih kelompok berbeda saling menjalin sebuah interaksi, seperti masyarakat suku Batak Toba dengan masyarakat suku Nias menjalin sebuah interaksi dan menciptakan hubungan sosial di lingkungan Kabupaten Simalungun. Aspek yang digunakan dalam penyusunan skala intergroup contact ini hanya menggunakan satu karakteristik kondisi pendukung yang diungkapkan oleh Allport, yakni Cooperation. Berdasarkan keempat karakteristik yang ada, dalam penelitian ini kami hanya menggunakan satu diantaranya saja karena dalam sebuah interaksi yang terjadi pada kelompok budaya yang berbeda kedua karakteristik tersebut lebih jelas terlihat dan lebih memungkinkan terjadi di lingkungan masyarakat. Sehingga akan lebih mempermudah kami dalam proses pembuatan serta penyusunan skala yang akan digunakan untuk mengambil data yang diperlukan dalam penelitian ini. Sehingga data yang akhirnya akan digunakan bisa memberikan hasil yang baik dan akurat sesuai dengan kondisi di lapangan yang didapat dari para subyek penelitian yang ikut berpartisipasi dalam mengisi skala penelitian. Universitas Sumatera Utara

2. Persepsi Kongruensi Budaya

Persepsi Kongruensi Budaya merupakan kemampuan seseorang untuk menginterpretasikan kesesuaian budaya antara dua kelompok budaya yang berbeda, seperti menginterpretasikan kesesuaian norma, adat-istiadat, nila-nilai, kebiasaan, sistem kepercayaan, bahasa, dan kesenian suku Batak Toba dengan masyarakat suku Nias di Kabupaten Simalungun. Aspek yang digunakan dalam penyusunan skala persepsi kongruensi budaya adalah karakteristik psikologis yang diungkapkan oleh Matsumoto, yakni: a. Attitudes b. Value c. Beliefs d. Opinions e. Worldviews f. Norms g. Behaviors

I. Populasi Dan Metode Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah seluruh penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama. Populasi memiliki karakteristik yang dapat diperkirakan dan diklasifikasikan sesuai dengan keperluan penelitian. Sedangkan sampel merupakan bagian atau sejumlah cuplikan tertentu yang diambil dari suatu populasi dan diteliti secara rinci Hadi, 2000. Universitas Sumatera Utara Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat suku Batak Toba yang berdomisili di daerah Kabupaten Simalungun. Karakteristik dari sampel yang akan diteliti adalah : a Masyarakat suku Batk Toba yang berdomisili di Kabupaten Simalungun b Berusia 17 tahun – 60 tahun Jumlah partisipan dalam penelitian ini sebanyak 100 orang.

2. Teknik Pengambilan Sampel

Dokumen yang terkait

Persepsi Masyarakat Suku Batak Toba Dan Batak Karo Dalam Konteks Komunikasi Antarbudaya (Studi Kasus Masyarakat Suku Batak Toba di Desa Unjur Dan Masyarakat Batak Karo di Desa Surbakti Terhadap Suku Batak Toba Dalam Mempersepsi Nilai-Nilai Perkawinan Ant

1 91 173

Psychological Well-Being yang Positif pada Janda Lansia Suku Batak Toba yang Tinggal dengan Anak (Anak Laki-laki)

7 103 146

Gambaran kepribadian suku bangsa batak toba di Pematangsiantar Menggunakan Big Five Inventory

16 72 76

Pelaksanaan Tugas Kesehatan Keluarga Suku Batak Toba di Kelurahan Kenangan Kecamatan Percut Sei Tuan

3 77 92

Persepsi Masyarakat Suku Batak Toba Dan Batak Karo Dalam Konteks Komunikasi Antarbudaya (Studi Kasus Masyarakat Suku Batak Toba di Desa Unjur Dan Masyarakat Batak Karo di Desa Surbakti Terhadap Suku Batak Toba Dalam Mempersepsi Nilai-Nilai Perkawinan Anta

0 1 12

Persepsi Masyarakat Suku Batak Toba Dan Batak Karo Dalam Konteks Komunikasi Antarbudaya (Studi Kasus Masyarakat Suku Batak Toba di Desa Unjur Dan Masyarakat Batak Karo di Desa Surbakti Terhadap Suku Batak Toba Dalam Mempersepsi Nilai-Nilai Perkawinan Anta

0 1 15

Hubungan Persepsi Kongruensi Budaya dengan Intergroup Contact Pada Masyarakat Suku Batak Toba Terhadap Masyarakat Suku Nias di Kabupaten Simalungun

0 0 23

BAB II LANDASAN TEORI A. Intergroup Contact 1. Pengertian Intergroup Contact - Hubungan Persepsi Kongruensi Budaya dengan Intergroup Contact Pada Masyarakat Suku Batak Toba Terhadap Masyarakat Suku Nias di Kabupaten Simalungun

0 0 9

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Hubungan Persepsi Kongruensi Budaya dengan Intergroup Contact Pada Masyarakat Suku Batak Toba Terhadap Masyarakat Suku Nias di Kabupaten Simalungun

0 0 9

HUBUNGAN PERSEPSI KONGRUENSI BUDAYA DENGAN INTERGROUP CONTACT PADA MASYARAKAT SUKU BATAK TOBA TERHADAP MASYARAKAT SUKU NIAS DI KABUPATEN SIMALUNGUN SKRIPSI

0 1 12