Tabel 3 Blue Print Skala Evaluasi
No Aspek
Pernyataan Jumlah
favorable unfavorable
1 Warmth
3, 4, 5, 6, 9, 11, 12, 13,
1, 2, 7, 8, 10, 13
2 Competence
14, 15, 16, 17, 18 -
5 Jumlah
13 5
18
E. Uji Coba Alat Ukur
Menurut Azwar 2010 tujuan dilakukan uji coba alat ukur adalah untuk melihat seberapa jauh alat ukur dapat mengukur dengan tepat apa yang hendak
diukur dan seberapa jauh alat ukur menunjukkan kecermatan pengukuran.
1. Validitas Alat Ukur
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melaksanakan fungsi ukurnya.
Suatu alat ukur yang valid tidak sekedar mampu mengungkapkan data dengan tepat akan tetapi juga harus memberikan gambaran yang cermat mengenai data
tersebut. Pendekatan terhadap validitas alat ukur dilakukan dengan menyusun
terlebih dahulu operasional aspek-aspek pengukuran yang tepat dalam blue-print. Penelitian ini menggunakan face validity dan content validity. Face validity adalah
tipe validitas yang paling rendah signifikansinya karena hanya didasarkan pada
Universitas Sumatera Utara
penilaian terhadap format penampilan appearance tes. Apabila penampilan tes telah meyakinkan dan memberikan kesan mampu mengungkap apa yang hendak
diukur, maka dapat dikatakan bahwa face validity telah terpenuhi. Content validity berkaitan dengan item-item alat ukur sesuai dengan apa yang akan di ukur.
Content validity diperoleh melalui pendapat profesional dari dosen pembimbing dan dosen yang memiliki kompetensi dalam bidang yang hendak diteliti Azwar,
2010.
2. Reliabilitas Alat Ukur
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Menurut Hadi 2000 reliabilitas alat ukur
menunjukkan derajat keajegan atau konsistensi alat ukur yang bersangkutan bila diterapkan beberapa kali pada kesempatan yang berbeda. Reliabilitas alat ukur
yang dapat dilihat dari koefisien reliabilitas merupakan indikator konsistensi item- item yang dalam menjalankan fungsi ukurnya secara bersama-sama. Reliabilitas
alat ukur ini sebenarnya mengacu pada konsistensi atau kepercayaan hasil ukur,
yang mengandung makna kecermatan pengukuran Azwar, 2010. Uji reliabilitas
alat ukur ini menggunakan pendekatan konsistensi internal Internal consistency di mana prosedurnya hanya memerlukan satu kali pengenaan tes kepada
sekelompok individu sebagai subjek. Pendekatan ini dipandang ekonomis, praktis, dan memiliki efisiensi yang
tinggi Azwar, 2010. Teknik yang digunakan untuk pengukuran reliabilitas alat ukur penelitian ini adalah teknik koefisien Alpha Cronbach. Untuk menguji
reliabilitas ini menggunakan bantuan program SPSS versi 17.0 for Windows.
Universitas Sumatera Utara
Batasan penerimaan reliabilitas dianggap memuaskan apabila koefisiennya mencapai minimal 0,5 Azwar, 2010.
Tabel 4 Reliabilitas Alat Ukur
Alat ukur Koefisien alpha
Intergroup Contact 0,78
Persepsi Kongruensi Budaya 0, 76
Intergroup Contact dan Persepsi Kongruensi Budaya
0,82 Evaluasi
0,88
Tabel 5 Blue Print Skala Intergroup Contact Setelah Uji Reliabilitas
No Aspek
Pernyataan Jumlah
Favorable unfavorable
1 Cooperation
1, 2, 4, 5, 9 3, 6, 7, 8, 10