32
d Dampingi pasien untuk meningkatkan keamanan dan
mengurangi rasa takut e
Nyatakan dengan jelas tentang harapan terhadap perilaku pasien
f Instruksikan pasien tentang penggunaan tekhnik relaksasi
g Berikan pujatan punggungpijatan leher, jika perlu
h Bantu pasien untuk mengidentifikasi situasi yang mencetuskan
ansietas i
Berikan obat untuk menurunkan ansietas, jika perlu
2.3.6 Pembahasan
Diagnosa keperawatan yang terkait untuk pasien dengan gangguan tidur menurut Funnel, dkk 2005 yaitu :
1. Sleep-pattern disturbance : insomnia, sleep apnoea gangguan pola
tidur : insomnia, apnea tidur 2.
Anxiety kecemasan 3.
Breating pattern ineffective ketidakefektifan pola napas 4.
Coping, ineffective, family ketidakefektifan koping keluarga 5.
Coping, ineffective, individual ketidakefektifan koping individu 6.
Fatigue kelelahan 7.
Sensory perception alteration perubahan persepsi sensori
Sedangkan setelah dilakukan Analisa data berdasarkan gejala fisiologis dan psikologis gangguan tidur yang muncul menurut Funnel, dkk 2005
diperoleh beberapa diagnosa menurut ISDA 2000, yaitu :
33
1. Resiko jatuh
2. Konflik decisional
3. Impaired memory memori melemah
4. Ineffective tissue perfusion : cardiopulmonary tidak efektifnya perfusi
jaringan : kardiopulmonary 5.
Stress overload stress berlebihan 6.
Resiko prilaku kekerasan terhadap orang lain 7.
Activity intolerance intoleransi aktivitas 8.
Insomnia
Dari kedua referensi tersebut terdapat banyak diagnosa yang didapatkan dari hasil analisa data sesuai dengan tanda dan gejala pada kasus ini. Berdasarkan
diagnosa tersebut insomnia menjadi prioritas utama pada kasus ini karena insomnia muncul pada kedua referensi tersebut. Jadi, meskipun diagnosa dari
kedua referensi berbeda tidak menutup kemungkinan diagnosa tersebut muncul pada pasien dengan gangguan tidur.
Maka dari itu perlu kiranya bagi perawat untuk mencermati setiap diagnosa medis untuk setiap kasus klien kelolaan, Hal ini terkait dengan diagnosa
keperawatan yang mungkin muncul dari setiap diagnosis medis klien. Misalnya, Fortinash 2008 menyatakan bahwa klien dengan gangguan tidur bisa saja
memunculkan beberapa diagnosa keperawatan seperti : ansietas, koping tidak efektif, gangguan pola tidur serta insomnia. Dan, Fontaine Fletcher 1995 juga
memunculkan beberapa diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada klien klien dengan gangguan tidur.
34
Jadi, pada dasarnya, ada beberapa diagnosa keperawatan yang sering muncul dari klien dengan ganggun tidur pada beberapa teori diatas, yakni
insomnia dan gangguan pola tidur. Hal ini terkait dengan etiologi dari gangguan tidur itu sendiri. Karena itu, sangat penting bagi perawat untuk mencermati setiap
konsep dasar kebutuhan dasar manusia dan konsep dasar penyakit agar diagnosa keperawatan yang dimunculkan tidak merugikan klien kelolaan perawat.
35
2.4 Asuhan Keperawatan Kasus PROGRAM DIII KEPERAWATAN