Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu
kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan berdoalah untuk mereka, karena sesungguhnya doamu itu akan menjadi ketentraman
jiwa bagi mereka.”
8
Beberapa pengertian salat diatas lebih mendefinisikan pada pengertian doa, padahal pengertian salat itu banyak artinya. Seperti yang
dikemukakan oleh fuqaha yang mendefiniskan salat sebagai beberapa ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir, disudahi dengan
salam yang dengannya kita beribadah kepada Allah menurut syarat- syarat yang telah ditentukan.
9
Dalam bukunya, Sudirman Tebba, menjelaskan bahwa salat itu merupakan tanda keislaman seseorang. Barangsiapa melakukan salatnya
dengan khusyuk, mengerjakannya tepat pada waktunya serta memperhatikan rukun dan sunnahnya, maka pastilah ia orang mukmin.
10
Salat itu diperintahkan bagi orang mukmin, jikalau kita ingin mengetahui ciri-ciri orang mukmin maka salah satunya adalah dia
menjalankan salat yang diperintahkan Allah dengan mengikuti segala rukun dan sunnahnya.
Definisi salat menurut ulama hakikat, bahwa salat ialah menghadapkan jiwa kepada Allah yang mendatangkan rasa takut kepada-
8
Syaikh Hasan Ayyub, Op.cit,. h. 115
9
Op. cit., h. 12
10
Sudirman Tebba, Nikmatnya Salat, Jakarta: Pustaka irVan, 2008, Cet. I, h. 51
Nya serta menumbuhkan dalam jiwa rasa keagungan, kebesaran dan kesempurnaan kekuatan-Nya.
11
Dari penjelasan salat di atas, dapat disimpulakan bahwa salat adalah berdoa, meminta segalanya kepada Allah SWT. Salat diwajibkan
bagi seluruh umat muslim di dunia, dengan cara tersebut terlepas dari segala beban yang ada. Salat dilakukan bagi mereka umat muslim yang
sudah baligh dan berakal sehat. Salat harus dilakukan dengan niat dari setiap individu, niat seseorang dalam melakukan salat adalah dimulai
dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam. Terlepas dari pengertian salat, salat memiliki cara-cara yang sudah
diatur oleh Allah untuk makhluknya dalam melaksanakan salat. Disetiap gerakan yang Allah atur mempunyai arti tersendiri. Dari pengertian salat
yang mengatakan bahwa salat itu di awali dengan takbiratul ihram dan di akhiri dengan salam. Itu akan di jelaskan pada bagian kaifiat salat, guna
memperindah gerakan salat dibuatlah beberapa gerakan. Salat diperintahkan terus-menerus melalui Al-Quran. Pertama kali,
umat Islam menghadap Jerussalam selama salat, namun sewaktu Nabi Muhammad hidup. Terdapat perintah untuk menghadap Ka’bah.
12
Sesuai dengan Firman Allah SWT Surat: Al-Baqarah: 144
ۚ ۚ
ۥ ۟
11
Loc. cit., h. 12
12
Aliah B. Purwakania Hasan, Pengantar Psikologi Kesehatan Islami, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008, h. 126
“Kami melihat wajahmu Muhmmad sering mengadah ke langit, maka akan kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau senangi. Maka
hadapkanlah wajahmu kea rah masjidil haram, dan dimana saja engkau berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu. Dan sesungguhnya orang-
orang yang diberi kitab Taurat dan Injil tahu, bahwa pemindahan kiblat adalah kebenaran dari Tuhan mereka. Dan Allah tidak lengah
terhadap apa yang mereka kerjakan.” QS: AL-baqarah: 144
13
Kewajiban melakukan salat lima kali sehari juga dapat dipandang sebagai bentuk praktis dari olahraga. Keseluruhan gerakan dalam salat
bersifat tenang, berulang-ulang dan melibatkan semua otot dan persendian. Kelompok otot yang berbeda di aktifkan selama salat. Panas
atau kalori yang dikeluarkan secara teratur dapat menjaga keseimbangan energi.
14
Adapun tata-tata cara salat adalah sebagai berikut: a.
Bersuci Sebelum melaksanakan salat terlebih dahulu harus bersuci yaitu
membersihkan segala kotoran yang ada ditubuh kita agar salat yang dilakukan menjadi sah, bersuci ini yang disebut dengan berwudhu.
Wudhu artinya menggunakan air untuk anggota badan yang ditentukan dengan di mulai niat.
15
b. Menghadap kiblat
Setelah berwudu bersiaplah untuk melaksanakan salat dengan menghadap kiblat, yakni kiblatnya orang muslim di tanah air adalah
Ka’bah yang bertempat di Masjidil Haram. Menghadap ke arah yang
13
Al- Quran dan Terjemahan, Surat Al-Baqarah: 144
14
Ibid., h. 131
15
H.M. Masykuri Abdurrahman, Kaifiyah dan Hikmah Salat Versi Kitab Salaf, Sidogiri: Pustaka Sidogiri, 2006, Cet. VII, h. 15