Manfaat Salat Berjamaah Pengaruh Salat Malam Berjamaah terhadap Kedisiplinan Santri studi kasus di Pondok Pesantren Al-Hidayah Basmol Jakarta- Barat. Di bawah bimbingan

Kata disiplin sering digunakan dalam dunia pendidikan. Kata disiplin menggambarkan sifat positif yakni tingkah laku yang dikehendaki atau patut. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia 1999, kata „disiplin’ mempunyai tiga arti, dua diantaranya tata tertib, ketaatan kepatuhan pada peraturan tata tertib dsb. Sebagai istilah pendidikan,kata „disiplin’ pengertiannya mengacu kesuasana kelas waktu peljaran berlangsung, seperti murid-murid berisik, berkelahi di kelas. Masalah disiplin hakikatnya adalah masalah tingkah laku. 52 Sejalan dengan itu Drs. Peter Salim dan Yeny Salim dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer mengartikan istilah disiplin “sebagai kepatuhan kepada peraturan-peraturan yang telah ditetapkan, 53 sehingga dalam pembicaraan sehari-hari istilah tersebut mengikuti pola-pola tertentu yang terarah ditetapkan terlebih dahulu. 54 Pengetian yang sama juga dikemukakan oleh Prof. Komaruddin yaitu “suatu kedaan yang menunjukkan suatu yang ditertibkan dan teratur yang dihasilkan oleh rang-orang yang berada di bawah naungan sebuah organisasi karena peraturan yang berlaku harus dihormati dan ditaati. 55 Adapun pengertian disiplin menurut H. M Alisuf Sabri disiplin adalah adanya kesediaan untuk mematuhi ketentuan peraturan-peraturan yang berlaku. Kepatuhan disini bukanlah karena terpaksa, tetapi kebutuhan atas dasar kesadaran tentang nilai dan pentingnya memathui peraturan- 52 Munandir, Ensikopedia Pendidikan, Malang: UM-Press, 2001, Cet. I, h. 51 53 Peter Salim dan Yeny Salim, Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer, Jakarta: Modern English Press, 1991, h. 345 54 Soejono Soekanto, Remaja dan Masalahnya, Jakarta: Balai Pustaka, 1990, Cet. II, h. 79 55 Komaruddin, Ensiklopedia Manajemen, Jakarta: Bumi Askara,2001, Cet. II, h. 239 peraturan itu. Disiplin harus ditanamkna dan ditumbuhkan dalam diri siswa, sehingga akhirnya rasa disiplin itu akan tumbuh dari hati sanubai siswa itu sendiri. dengan demikian pada akhirnya disiplin itu menjadi disiplin diri Self Dispicliner. 56 Dalam Kamus Ilmiah Populer Istilah disiplin mengandung arti yaitu tata tertib, ketaatan kepada peraturan. 57 Sedangkan dalam Kamus Saku Bhasa Indonesia disiplin mengandung arti latihan batin dan watak supaya menaati tata tertib; kepatuhan dan peraturan. 58 Dari beberapa penjelasan tentang pengertian disiplin, dapat disimpulkan bahwa disiplin berarti aturan-aturan yang harus di taati oleh setiap individu. Dimana tujuan dekat dari disiplin adalah untu membuat siswa-siswa terlatih dan terkontrol, dengan mengajarkan kepada mereka bentuk-bentuk tingkah laku yang pantas dan tidak pantas atau masih asing bagi mereka. munculnya sikap disiplin karena keseriusan dan kesunngguhan dalam mentaati segala peraturan yang ada. Munculnya sikap kedisiplinan juga tidak dari diri sendiri, namun adanya dorongan dan motivsi dari orang- orang sekeliling, terutama bagi orang tua.

2. Perlunya Disiplin

Disiplin sangatlah penting bagi kehidupan. Karena hidup itu merupakan peraturan yang harus dijalani. Jika tidak adanya aturan dalam hidup bagaimana kita bisa mempertanggung jawabkan diri kita sendiri. dengan itu perlunya disiplin supaya kehidupan kita lebih teratur dan jelas. 56 H. M. Alisuf Sabri, Ilmu Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya: 1999, Cet. I, h. 400 57 Tim Prima Pena, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: GITAMEDIA, 2006, Cet. I, h. 92 58 Pius Abdillah dan Anwar Syarifuddin, Kamus Saku Bahasa Indonesia, Surabaya: Arkola,t.t, h. 89 Masing-masing hal pokok ini berperan sekali dalam perkembangan moral selama masa kanak-kanak, pokok ini akan dibahas secara terpisah. Dalam tiap pembahasan akan diusahakan untuk menerangkan peran pokok itu dalam perkembangan moral dan sumbangan pada perilaku moral anak. a. Peraturan Peraturan, sebagaimana diterangkan sebelumnya, peraturan adalah pola yang diterapkan untuk tingkah laku. Pola tersebut mungkin ditetapkan oang tua, guru atau teman bermain. Tujuannya adalah membekali anak dengan pedoman perilaku yang disetujui dalam prilaku tertentu. b. Hukuman Hukuman berasal dari kata kerja latin, punite dan berarti menjatuhkan hukuman pada seseorang karena suatu kesalahan, perlawanan atau pelanggaran sebagai ganjaran atau pembalasan. Hukuman diberika kepada seseorang yang melakukan kesalahan dengan disengaja atau seseorang yang mengetahui bahwa perbuatan itu salah tetapi tetap melakukannya. c. Penghargaan Penghargaan diberikan untuk suatu hasil yang baik. Pengarhgaan tidak perlu berbentuk materi, tetapi dapat berupa kata-kata pujian, senyuman, atau tepukan di punggung. d. Konistensi Konsistensi harus menjadi ciri semua aspek disiplin. Harus ada konsistensi dalam peraturan yang digunakan sebagai pedoman perilaku, konsistensi dalam cara peraturan ini diajarkan dan dipaksakan, dalam hukuman yang diberikan pada mereka yang menyesuaikan pada standar, dan dalam pengahrgaan bagi mereka yang menyesuaikannya. 59 Disiplin sangatlah perlu dimiliki oleh setiap orang, karena sikap tersebut yang akan selalu mengatur kegiatan yang akan kita kerjakan. Sebelum memiliki sikap tersebut haruslah kita bekali diri kita dahulu seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa adanya sikap disiplin di mulai dari adanya peraturan, ketika kita melakukan suatu kegiatan, terlebih dahulu kita sudah menyiapkan peraturan yang terjadi ketika kita melanggar kegiatan yang akan dikerjakan. Ketika kita sudah melanggar itu berarti kita belum mampu menjalankan sikap disiplin. Se-sering mungkin kita melanggar peraturan akan menyadari betapa penting nya peraturan agar kita terbiasa tepat waktu dalam menjalankan kegiatan.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin

Dalam melaksanakan suatu disiplin terdapat suatu hambatan yang terkadang membuat siswa-siswi tidak melaksanakan kedisiplinan atau tidak menaati pertauran sekolah dengan baik. Kedisiplinan belajar dapat dipengaruhi beberapa faktor antara lain: a. Teladan Pemimpin Dalam hal ini pemimpin dimaksud adalah kepala sekolah, dewan guru, dan para staf lainnya. Pada dasrnya setiap orang cenderung 59 Elizabeth B Hurlock, Perkembangan Anak, Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama, 1978, h. 84