Sulthan Tanfiziyyah Kekuasaan Eksekutif

Petugas yang menjalankan fungsi lembaga peradilan Sulthan Qadhaiyyah dalam ketatanegaraan Islam disebut sebagai Qadhi hakim. Syarat-syarat menjadi Qadhi, 26 yaitu: muslim, merdeka, baligh, berakal, adil, ahli fiqh yang bisa mengetahui hukum serta aplikasinya, dikhususkan bagi qadhi madzalim ada syarat tambahan yaitu laki-laki dan mujtahid. Dalam ketatanegaraan Islam, Shulthan Al-Qadhaiyyah dibedakan menjadi empat wilayat atau golongan, yaitu: Wilayat Al-Qadha, Wilayat Al-Hisbah, Wilayat madzalim dan Wilayat Al-Mahkamah al-Asykariyyah.

a. Wilayat Al-Qadha

ﺔﻳﻻﻭ ﺀﺎﻀﻘﻟﺍ Wilayat Al-Qadha adalah lembaga yang bertugas berwenang dan memberi penerangan dan pembinaan hukum, menyelesaikan perkara sengketa, perselisihan. 27 Menurut Salam Madzkur, Wilayat Al-Qadha adalah lembaga yang bertugas memutus sengketa antara dua pihak yang bertikai dengan hukum yang ditetapkan oleh Allah SWT dengan benar dan adil tanpa memihak kepada salah satunya, menempatkan mereka sama dihadapan Allah. 28 26 Abdul Qadim Zallum, Sistem Pemerintahan Islam, Penerjemah: M. Maghfur W, Bangil jawa timur: Al-Izzah, 2002, h. 232. 27 Jaenal Aripin, Peradilan Agama Peradilan Agama dalam Bingkai Reformasi Hukum di Indonesia , h.166. 28 Muhammad Salam Madzkur, Peradilan dalam Islam, Penerjemah AM, Imron Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1993, h. 65. Taqiyyudin an-Nabhani menyebut lembaga ini sebagai peradilan qadha biasa, yang mengurusi penyelesaian perkara ditengah masyarakat dalam hal muamalah transaksi yang dilakukan satu orang dengan yang lainnya dan ‘uqubat sanksi hukum. 29 Dengan demikian lembaga ini mirip dengan lembaga peradilan perdata. Lembaga qadha dibentuk untuk menangani kasus-kasus kehidupan sosial dan keagamaan masyarakat muslim dan atau non muslim yang dzimmi yang membutuhkan keputusan berdasarkan hukum syariah. 30

b. Wilayat Al-Hisbah

ﺔﻳﻻﻭ ﺔﺒﺴﳊﺍ 1. Pengertian Wilayah Hisbah Wilayah hisbah terdiri dari dua kata, yaitu kata wilayah dan hisbah, yang secara harfiah diartikan dengan kewenangan melakukan sesuatu perbuatan baik dengan penuh perhitungan. Wilayat Al-Hisbah adalah salah satu badan pelaksana kekuasaan kehakiman dalam Islam yang bertugas untuk menegakkan kebaikan dan mencegah kezaliman. Al-Mawardi mendefinisikan al-hisbah dengan; 29 Taqiyuddin An-Nabhani, Sistem Pemerintahan Islam: Doktrin, Sejarah, dan RealitasEmpirik , Penerjemeh Moh. Maghfur Wachid Bangil: Penerbit Al-Izzah, 1997, h. 248. 30 Nur Mufid dan Nur Fuad, Bedah Al-Akhmamussulthaniyyah: Mencermati Konsep Kelembagaan Politik Era Abasiyah Surabaya: Pustaka Prosessif, 2000, h. 115.