Taqiyyudin an-Nabhani menyebut lembaga ini sebagai peradilan qadha biasa, yang mengurusi penyelesaian perkara ditengah masyarakat dalam hal
muamalah transaksi yang dilakukan satu orang dengan yang lainnya dan ‘uqubat
sanksi hukum.
29
Dengan demikian lembaga ini mirip dengan lembaga peradilan perdata.
Lembaga qadha dibentuk untuk menangani kasus-kasus kehidupan sosial dan keagamaan masyarakat muslim dan atau non muslim yang dzimmi yang
membutuhkan keputusan berdasarkan hukum syariah.
30
b. Wilayat Al-Hisbah
ﺔﻳﻻﻭ ﺔﺒﺴﳊﺍ
1. Pengertian Wilayah Hisbah Wilayah hisbah
terdiri dari dua kata, yaitu kata wilayah dan hisbah, yang secara harfiah diartikan dengan kewenangan melakukan sesuatu perbuatan baik
dengan penuh perhitungan. Wilayat Al-Hisbah
adalah salah satu badan pelaksana kekuasaan kehakiman dalam Islam yang bertugas untuk menegakkan kebaikan dan mencegah kezaliman.
Al-Mawardi mendefinisikan al-hisbah dengan;
29
Taqiyuddin An-Nabhani, Sistem Pemerintahan Islam: Doktrin, Sejarah, dan RealitasEmpirik
, Penerjemeh Moh. Maghfur Wachid Bangil: Penerbit Al-Izzah, 1997, h. 248.
30
Nur Mufid dan Nur Fuad, Bedah Al-Akhmamussulthaniyyah: Mencermati Konsep Kelembagaan Politik Era Abasiyah
Surabaya: Pustaka Prosessif, 2000, h. 115.
ﹸﺔﺒﺴِﺤﹾﻟﹶﺍ ﻲِﻫ
ﺮﻣﹶﺃ ِﻑﻭﺮﻌﻤﹾﻟﺎِﺑ
ﺍﹶﺫِﺇ ﺮﻬﹶﻇ
ﻪﹸﻛﺮﺗ ﻲﻬﻧﻭ
ِﻦﻋ ِﺮﹶﻜﻨﻤﹾﻟﺍ
ﺍﹶﺫِﺇ ﺮﻬﹾﻇﹶﺃ
ﻪﹸﻠﻌِﻓ
Artinya: “Menyuruh kepada kebaikan jika terbukti kebaikan itu ditinggalkan tidak diamalkan, dan melarang dari kemungkaran jika terbukti kemungkaran
dikerjakan.
31
Allah berfirman:
ﻦﹸﻜﺘﹾﻟﻭ ﻢﹸﻜﻨِﻣ
ﹲﺔﻣﹸﺃ ﹶﻥﻮﻋﺪﻳ
ﻰﹶﻟِﺇ ِﺮﻴﺨﹾﻟﺍ
ﹶﻥﻭﺮﻣﹾﺄﻳﻭ ِﻑﻭﺮﻌﻤﹾﻟﺎِﺑ
ﹶﻥﻮﻬﻨﻳﻭ ِﻦﻋ
ِﺮﹶﻜﻨﻤﹾﻟﺍ ﻚِﺌﹶﻟﻭﹸﺃﻭ
ﻢﻫ ﹶﻥﻮﺤِﻠﹾﻔﻤﹾﻟﺍ
. ﻝﺁ
ﻥﺍﺮﻤﻋ :
١٠٤
Artinya:“Dan hendaklah ada di antara kalian segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar,
merekalah orang-orang yang beruntung.” QS. Ali Imran : 104.
Hisbah dipandang meluas bisa mencakup semua anggota masyarakat yang
mampu memerintahkan kebaikan dan mencegah kemungkaran, baik mereka itu ditugasi oleh Negara atau tidak diwajibkan secara resmi, sebagaimana ruang lingkup
hisbah yang mencakup hak-hak Allah dan hak-hak manusia, artinya bahwa hisbah mencakup semua sisi kehidupan.
32
31
Al-Mawardi, Al-Akhkam A-Shuthaniyyah wal-wilaadatud-diniyyah. Penerjemah Fadli Bahri Jakarta: PT. Darul Falah, 2006, h. 398.
32
Jariban bin Ahmad Al-Haritsi, Al-Fiqh Al-Iqtishadi Li Amiril Mukminin Umar Ibn Al- Khaththab.
Penerjemeh H. Asmuni Solihan Zamakhsyari Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2006, h. 588.
2. Tugas dan wewenang Wilayah Hisbah Kewenangan wilayah hisbah sesungguhnya merupakan kewenangan untuk
menyuruh berbuat baik dan melarang berbuat munkar, serta menjadikan kemaslahatan dalam masyarakat. Wilayah Hisbah mempunyai tugas yang sangat
banyak dan luas, tak heran kalau Ibnu Khaldun menyetarakan fungsi wilayatul hisbah dengan fungsi Khilafah pemerintahan. Semua yang diperintahkan dan dilarang oleh
syara’ adalah tugas Muhtasib.
33
Seorang petugas hisbah Muhtasib memasuki seluruh sendi kehidupan masyarakat. Kewajibannya tidak terbatas dalam hal perintah memakai jilbab, perintah
melaksanakan orang yang lalai shalat jumat, melarang berbagai maksiat dan kemungkaran, tetapi juga dalam bidang ekonomi, seperti mengawasi praktik jual beli
dari riba, gharar, serta kecurangan, mengawasi standar timbangan dan ukuran yang biasa digunakan, memastikan tidak ada penimbunan barang yang merugikan
masyarakat, mengawasi makanan halal,
34
juga aspek sosial-budaya, seperti melarang kegiatan hiburan yang bertentangan dengan Islam, memberantas judi buntut,
minuman keras, praktik asusila dan lain-lain. Wilayah Hisbah
memasuki lorong-lorong kecil di kampung-kampung, setiap hari kerjanya adalah amar ma’ruf nahi mungkar, tidak ada perkara syariat yang luput
dari perhatiannya. Wilayah Hisbah adalah lembaga yang setiap hari berkampanye
33
Jaenal Aripin, Peradilan Agama .. .…., h. 168.
34
Rohadi abd. Fatah, Islam and Good Governance, ijtihad politik umar bin Abdul Aziz Jakarta: Lekdis, 2007, h. 225.